Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku: Chapter 141 - Chapter 150

346 Chapters

Bab 141 Bukan Aku yang Mengadakan Acara Ulang Tahunmu

Hati Agnes sedikit bergejolak saat melihat Jimmy lagi.Hanya saja, Agnes akan membuat dirinya dengan perlahan-lahan melupakan keberadaan Jimmy di dalam kehidupannya.Mobil Agnes berhenti di lantai bawah Sky Resto pada setengah jam kemudian.Agnes langsung melihat Sally yang sedang menunggunya di samping begitu turun dari mobil.Orang yang berulang tahun adalah Agnes, tapi sepertinya Sally lebih bersemangat dari Agnes. "Akhirnya kamu datang juga!""Jalanan macet, kalau nggak aku bisa sampai lebih awal," ucap Agnes sambil tersenyum.Sally menggandeng lengan Agnes dengan alami. "Nggak apa-apa, ayo kita naik!"Mereka berdua tiba di lantai paling atas sambil berbicara dan tertawa.Agnes sudah siap untuk menerima kejutan kapan saja, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk merasa terkejut saat melihat dekorasi yang sangat romantis begitu masuk ke dalam restoran.Ada bunga, cahaya dan berbagai macam balon.Dapat terlihat dengan jelas bahwa Sally berusaha sangat keras untuk merayakan ulang tahun
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 142 Kamu Pergi Mencari Agnes

Tidak ada yang spesial pada gedung itu.Apa yang benar-benar menarik perhatian Agnes adalah beberapa kata di gedung itu.Agnes, selamat ulang tahun.Gedung itu lumayan terkenal di kota ini dan dikatakan bahwa perlu mengeluarkan biaya yang sangat besar jika ingin memasang iklan di gedung tersebut.Hanya saja hasil iklannya cukup bagus.Gedung itu terletak di tempat yang strategis dan memiliki banyak lantai, iklan-iklan yang dipasangkan di gedung tersebut bisa dilihat dari banyak tempat di kota ini.Jadi, seharusnya ada banyak orang yang sudah melihat kata 'Agnes, selamat ulang tahun' yang besar di gedung itu.Agnes tertegun sejenak, seharusnya tidak ada orang yang memiliki nama yang sama dan juga tinggal di kota yang sama dengannya.Pasti ada orang lain yang sengaja melakukan hal ini.Hanya saja ... siapa?Perhatian Sally juga tertuju pada beberapa kata itu dan alisnya sedikit terangkat.Sally merasa kakaknya sudah sangat murah hati dengan memesan tempat di restoran mahal untuk merayaka
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 143 Bisakah Kamu Membantuku Menangani Pemabuk ini

Jimmy menghentikan langkahnya dan menatap kedua mata Jared dengan tidak puas. "Kalau nggak? Aku bisa pergi ke mana?""Kalau gitu sekalian bawa aku! Rumahmu begitu besar, harusnya nggak masalah kalau aku tinggal di salah satu kamarmu, 'kan?" tanya Jared sambil tersenyum.Tentu saja Jimmy tidak bisa membiarkan Jared mengikutinya, jadi dia berkata, "Aku nggak pulang ke rumah.""Lalu pergi ke mana?" Senyuman di wajah Jared semakin melebar. "Aku nggak akan ganggu kalau kamu pergi cari Agnes. Jadi, kamu mau pergi cari dia atau bukan?"Jimmy merasa sedikit canggung karena isi hatinya dapat dengan mudah ditebak oleh Jared.Hanya saja dia tetap berkata pada akhirnya, "Hm."Setelah itu, Jimmy langsung berbalik dan pergi tanpa melihat ekspresi senang Jared."Jimmy, akui saja! Kamu sudah dikalahkan pada Agnes di kehidupan kali!" kata Jared sambil melihat kepergian Jimmy.Jimmy juga mendengar ucapan Jared.Langkah kaki Jimmy bahkan berhenti karena ini.Sebenarnya dia sudah merasa peduli pada Agnes
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 144 Hati Wanita Memang Tidak Bisa Dimengerti

Pada tengah malam di dalam kantor polisi.Raut wajah Jimmy terlihat sangat buruk dan juga tidak senang.Jordan juga tidak tahu harus berkata apa saat melihat tampangnya saat ini.Jordan bahkan merasa agak terkejut saat menerima panggilan dari kantor polisi.Polisi itu berkata bahwa anggota keluarga Jimmy harus datang agar dia bisa dibebaskan.Jadi Jordan segera datang untuk menjemput Jimmy."Lain kali jangan ... bertindak bodoh seperti ini lagi," kata Jordan dengan tatapan simpati.Mungkin ini adalah hal paling memalukan yang pernah dialami Jimmy.Awalnya Jimmy ingin pura-pura mabuk dan mengambil kesempatan untuk menginap di rumah Agnes, tapi siapa sangka Agnes malah dengan kejam mengirim Jimmy ke kantor polisi, tidak hanya tidak bisa bermesraan, tapi Jimmy juga diberi pelajaran oleh polisi."Hubunganmu dan Agnes ... harus dijalani pelan-pelan. Mungkin ada beberapa masalah yang benar-benar merupakan sebatang duri di dalam hatinya dan butuh banyak usaha untuk mencabutnya," bujuk Jordan.
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 145 Sangat Mudah untuk Memusnahkan Seseorang

Terkait kabar penceraian Agnes dan Jimmy, Pak Mike juga sudah mengetahuinya.Saat mendengar jawaban dari Agnes, bisa dikatakan dalam dugaannya.Dia mengerutkan bibir dan menatap Agnes dengan ekspresi serius sambil berkata dengan perlahan, "Barusan tadi aku sudah bilang bahwa ini adalah keputusan perusahaan. Menurutmu ... apa kita yang sebagai karyawan dapat menolak keputusan perusahaan?"Dalam hati Agnes juga tahu akan itu.Meskipun kali ini dia telah lolos dalam Kompetisi Desain Alena dan menunjukkan kemampuan diri dalam bidang arsitektur bangunan, jika dia diusir dari Grup Solam karena hal ini, perkembangan kariernya akan sangat sulit.Dengan tidak mudah dia memiliki pekerjaan yang stabil sekarang ini, tentu saja dia tidak ingin terjadi perubahan apa pun pada kariernya."Kata atasan, kamu pegang proyek ini. Begitu desainnya berhasil, perusahaan bakal menaikkan gajimu, kelak juga bakal memberimu lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Kalau kamu menolak ... situasinya bakal berbeda.
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 146 Apa Kamu Merasa Terkejut Saat Melihatku?

Jimmy menatapnya dengan tatapan dingin. "Kamu hanya pantas dijebak olehku."Irene tersenyum mengatupkan bibir, lalu mengangguk dengan patuh. "Baik, berkenaan dengan ini adalah keinginan dari Pak Jimmy, aku pasti akan menurutimu."Pokoknya, kelak masih banyak kesempatan.Jika dia benar-benar ingin menempati posisi tertentu dalam hatinya, masih memerlukan usaha besar.Dia juga harus membiarkan dirinya beradaptasi dengan situasi yang kemungkinan besar akan dilukai oleh Jimmy.Jimmy sudah tidak lagi menghiraukannya, melainkan mulai menundukkan kepala untuk mengurus dokumen di meja.Irene menatapnya dengan mendalam, barulah meninggalkan ruang kantornya.Kemudian, dia kembali ke ruang kantor dirinya, lalu membereskan barang-barang dirinya yang diperlukan.Sebelum pergi, dia menoleh ke sekeliling ruang kantor ini.Tidak bermasalah jika tidak bisa berada di ruang kantor ini.Apa yang dia inginkan bukanlah posisi sebagai pengacara utama di Grup Silnu, melainkan status sebagai istri Jimmy.Omong
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 147 Anggap Saja Ganti Rugi untukmu

Jimmy mengganti posisi duduk yang lebih santai dan menyunggingkan senyuman yang penuh makna. "Apa aku yang mau mengatasnamakan pekerjaan untuk membahas urusan pribadi atau Nona Agnes terlalu banyak pikir?"Agnes tertegun, lalu menatapnya dengan tatapan waspada.Apakah benar-benar dia yang terlalu banyak pikir?"Cepat duduk! Pembahasan proyek ini butuh waktu panjang," ujar Jimmy sambil memencet mouse.Pointer bergerak dan layar komputer di depan juga nyala.Agnes melirik ekspresi Jimmy yang serius, akhirnya percaya bahwa mungkin dia benar-benar ingin membahas masalah pekerjaan bersama dirinya.Saat melihat Agnes tetap berdiri diam, Jimmy tidak tahan bercanda, "Kenapa kamu masih bengong mulu? Apa kamu benar-benar lebih tertarik untuk membahas masalah pribadi?"Agnes menatapnya dengan canggung, lalu mengambil tempat duduk yang agak jauh darinya. "Kamu sudah boleh memulainya."Jelas Jimmy tidak puas dengan tempat duduk yang Agnes pilih.Jimmy mengerutkan kening sambil menatapnya. "Sebagai
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 148 Kenapa Pilih Mempertahankan Anak?

"Bagaimana tanggapan dokter?" Jimmy juga ikut cemas.Mungkin karena dirinya pernah merasakan kepedihan karena kehilangan anak, sehingga dia enggan melihat tragedi itu terulang lagi.Saat mendengar kondisi ini, Agnes mulai merasa sakit hati.Dia tidak sabar menoleh ke arah ruang operasi. Meskipun berada di luar, samar-samar bisa mendengar suara erangan dari Clara.Namun, semoga semuanya berjalan lancar.Jika benar-benar terjadi sesuatu pada anak ini, akan menjadi pukulan besar bagi Clara.Bagaimanapun, dia sudah hamil selama 10 bulan.Sekarang anak ini sudah hampir tiba di sisinya.Bibinya menghela napas dan berwajah cemas. "Dokter bilang ... hanya bisa berusaha sedaya upaya, karena kondisi bayi dalam perutnya kurang stabil ....""Kenapa bisa seperti ini? Bukannya setiap kali pemeriksaannya menunjukkan janinnya nggak bermasalah?" tanya Jimmy dengan cemas.Selama 10 bulan ini, dia juga melihat kakaknya mencurahkan perhatian penuh pada bayi ini. Terakhir kali dia dengar bibinya berkata ba
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 149 Penyesalan dalam Hatinya

"Tuan, harap tenang! Semua usaha yang kami lakukan juga demi menyelamatkan anak ini. Istri Anda juga bilang mau menyelamatkan anak ini, tapi anak ini ... mungkin sudah kehilangan nyawa saat berada di dalam perutnya." Dokter itu menjelaskan kondisi detail.Jordan memejamkan mata dan menyunggingkan ekspresi sakit hati dan sengsara.Namun, orang-orang di samping bisa menyadari bahwa dia merasa sakit hati karena kematian anak ini."Dokter, kalau begitu, bagaimana dengan kondisi ibunya?" Agnes benar-benar sudah tidak sabar, sehingga menanyakan kondisi Clara.Anaknya sudah mati, sehingga semua orang juga merasa sedih.Namun, saat ini semua orang seharusnya memberi perhatian pada Clara."Ibunya mengalami pendarahan besar, jadi sekarang kondisinya sangat lemah. Mungkin harus inap beberapa hari di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan." Dokter itu tertegun beberapa lama, lalu menyunggingkan tatapan aneh. "Selain itu ....""Selain itu, apa?" Agnes segera bertanya.Jujur saja, sekarang Agnes ju
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Bab 150 Semoga Segera Memenangkan Hati Wanita Cantik

"Kalau kali ini bukan karena satu orang yang sangat penting, mungkin aku juga nggak bakal pulang ke dalam negeri. Dengan begitu, aku juga nggak bakal diomelin." Saat Simon berkata seperti ini, jelas melontarkan tatapan pada tubuh Agnes.Agnes tersenyum. "Orang terpenting yang kamu maksud adalah wanita itu, 'kan?"Simon tidak menyangkal, melainkan mengaku secara berani, "Ya, dialah orangnya."Saat mengungkit hal ini, Agnes malah teringat sesuatu."Kamu tunggu dulu, aku mau memberikan sesuatu padamu!" Setelah tersenyum pada Simon, Agnes meninggalkan ruang kantornya.Tidak lama kemudian, dia kembali lagi dengan membawa sebuah kotak kecil yang cantik.Simon agak bingung dan berkata, "Apa itu?"Agnes tidak menjelaskan, tetapi meletakkan kotak itu di depannya. "Coba kamu buka kotaknya!"Simon sontak merasa suasana hatinya menjadi baik ketika melihat senyuman Agnes yang misterius.Berkenaan dengan Simon pulang ke dalam negeri karena Agnes, maka dia harus menenangkan suasana hatinya saat mengh
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
35
DMCA.com Protection Status