Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku: Chapter 121 - Chapter 130

346 Chapters

Bab 121 Apakah Nyawa Agnes Begitu Penting?

"Jimmy, makan dulu. Kamu pasti belum makan siang, 'kan?" Jordan menyodorkan makanan yang dibelikan oleh bawahannya kepada Jimmy.Jimmy menggelengkan kepala karena tidak punya selera makan. "Nggak nafsu.""Sekalipun nggak nafsu, kamu harus makan. Kamu suruh Kakek jaga kesehatan diri, lalu bagaimana dengan kesehatanmu? Memangnya nggak penting?" Jordan menjejalkan kotak makan ke tangan Jimmy dan memerintahnya, "Makan!"Jimmy makan karena terus dibujuk oleh Jordan.Setelah makan, Jimmy kembali duduk di pojokan dan tidak bersuara.Masih ada banyak hal yang ingin Jimmy lakukan untuk Nenek.Namun, dalam bertahun-tahun ini, Jimmy terlalu sibuk bekerja dan merasa hal-hal itu dapat ditunda.Tak disangka ....Takdir tidak memberinya kesempatan lagi.Jimmy berpikir masih ada banyak waktu, tetapi semua itu direnggut oleh takdir.Sesaat kemudian, Matthew datang.Tidak sendirian, tetapi bersama seseorang."Ayah, siapa ini?" Jordan kebingungan saat melihat orang itu.Orang yang datang melayat seharusn
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

Bab 122 Dia Tidak Pantas Diperjuangkan

"Nggak, Pak Jimmy ...."Jimmy semakin mengerutkan kening, semakin lama hal ini berlangsung, semakin tinggi kemungkinan terjadi kesalahan.Saat mengemudikan mobil, dia melihat sekeliling, sangat menantikan untuk melihat sosok yang dikenalnya itu.Namun waktu berlalu dan masih belum dapat menemukannya.Pada saat ini, banyak batu besar yang tiba-tiba jatuh dari puncak gunung dan runtuh dengan keras.Orang-orang di dalam kendaraan yang mengikuti Jimmy melihat pemandangan itu dengan jelas. Mereka segera menurunkan kaca jendelanya dan berteriak ke mobil Jimmy di depan. "Pak Jimmy! Hati-hati! Ada batu besar yang jatuh!"Namun, hujannya deras, suara batu berjatuhan juga keras, jadi Jimmy tidak mendengar peringatan dari orang-orang itu.Terlebih lagi, saat Jimmy bereaksi, semuanya sudah terlambat.Batu-batu itu menghantam jendela mobilnya.Kaca jendelanya benar-benar pecah ...."Pak Jimmy!"Tiga jam kemudian, Jimmy terbangun di rumah sakit.Dahinya dibalut dengan kain kasa tebal, ada bekas dara
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

Bab 123 Hanya Saja Orang Itu Sudah Tidak Ada Lagi

"Pergi!" Jimmy tidak ingin mendengar apa pun yang berhubungan dengan Agnes.Meski sedikit, Jimmy tidak ingin mendengarnya lagi!Sudut bibir Hanna melengkung membentuk senyuman konspirasi kemenangan yang nyaris tak terlihat.Sebenarnya, tidak hanya Agnes yang menemani Simon, tapi Sally juga ada.Namun, Hanna sengaja hanya mengambil foto Agnes dan Simon saja.Selama tujuannya bisa tercapai, cara kotor pun akan dirinya lakukan."Jimmy, aku pergi dulu. Kamu harus menjaga dirimu sendiri. Aku minta maaf atas kematian nenek ...."Setelah mengatakan itu, Hanna hendak pergi, tapi Jimmy menghentikannya. "Tunggu sebentar!"Hanna berhenti dan menatapnya penuh harap. "Jimmy ...."Jimmy menatapnya dengan mata dingin dan memperingatkan, "Aku akan melepaskanmu kali ini. Lain kali, aku akan lebih kejam!"Hanna merasa seolah-olah baskom berisi air dingin telah dituangkan ke atasnya dalam sekejap, hatinya juga langsung terasa dingin.Kenapa Jimmy harus kejam sekali padanya?Namun, Hanna tidak berani memb
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

Bab 124 Sebaiknya Kita Putus

Layarnya menyala dan detak jantung Agnes tiba-tiba bertambah cepat.Tidak lama kemudian, ponselnya menerima banyak pengingat panggilan masuk.Panggilan masuk ....Apakah begitu banyak orang yang meneleponnya?Agnes dengan cepat membuka pesan-pesan itu dan membacanya satu per satu.Orang yang paling sering menelepon adalah Jimmy.Setelah itu adalah ayahnya.Mereka semua meneleponnya beberapa kali.Hal ini membuat firasat buruk di hatinya menjadi semakin kuat.Agnes menelepon ayahnya lebih dulu, sambil menahan napas hingga panggilan itu masuk.Saat panggilan tersambung, Agnes tidak sabar untuk bertanya, tapi ayahnya berkata dulu, "Agnes, kamu dari mana saja! Kenapa kamu baru meneleponku sekarang?"Suara ayahnya penuh dengan kecemasan.Hati Agnes tiba-tiba merasa cemas dan bertanya dengan cepat, "Ayah, ada apa? Apa terjadi sesuatu?"David menghela napas. "Nenek Jimmy ... meninggal."Satu kalimat membuat Agnes merasa seperti baru saja disambar petir.Tangannya yang memegang ponsel bergetar
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Bab 125 Kenapa Bicara Tentang Kepercayaan Padaku?

"Kenapa bicara tentang kepercayaan padaku? Saat kamu mengatakan ini, bukankah kamu merasa semua ini memang konyol!" Jimmy menatapnya dengan kesal.Saat ini, Jimmy tidak lagi ingin mempercayai wanita ini.Setiap kali mencoba membuat dirinya mempercayainya, Agnes memberinya kekecewaan yang tak ada habisnya!Agnes perlahan mengalihkan pandangannya, meskipun sudut mulutnya melengkung, ada sedikit rasa sakit di matanya.Kepercayaan yang paling dia inginkan, Jimmy tidak akan pernah memberikannya."Nenek sudah meninggal aku meneleponmu, tapi kamu tetap bersama Simon! Apa waktu yang kamu habiskan bersamanya begitu berharga? Apa perlu mematikan ponselmu? Apa kamu hanya nggak ingin diganggu?" Jimmy terus bertanya.Jimmy marah, lebih marah dari sebelumnya.Jimmy meneleponnya untuk menyampaikan kabar tersebut karena benar-benar menganggapnya sebagai anggota Keluarga Hino.Terlebih lagi, Jimmy ingin mendengar suaranya, bahkan berharap Agnes bisa datang menemaninya.Namun saat itu, ketika ingin bert
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

Bab 126 Tidak Ada Orang Lain yang Bisa Mencampuri Urusan Mereka

Ketika kembali ke ruang duka, Jimmy mengeluarkan ponselnya dengan wajah tanpa ekspresi dan menutup telepon dengan kejam.Agnes tiba-tiba mengerutkan kening saat mendengar nada sibuk di telinganya.Agnes tidak punya pilihan selain mengiriminya pesan, jari-jarinya mengetuk keyboard dengan cepat untuk mengirimkan pesan satu demi satu."Jimmy, biarkan aku masuk untuk menemui nenek.""Biarkan aku melihatnya sejenak saja.""Aku mohon padamu. Jangan menghukumku dengan hal seperti ini, oke? Sungguh, jangan lakukan ini!""Aku sangat ingin bertemu nenek untuk terakhir kalinya! Tolong!"Saat mengirim pesan, Agnes melihat ke ruang suka beberapa kali, tapi hanya melihat punggung Jimmy yang acuh tak acuh.Jordan memperhatikan Agnes dan sekilas tahu bahwa ada yang salah dengan hubungan antara kedua orang itu.Jordan mendatangi Jimmy dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Kenapa melarang Agnes masuk?""Kak, ini masalah antara aku dan dia, jadi jangan ikut campur." Jimmy jelas tidak ingin mengatakan apa-
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Bab 127 Apa Kamu Tidak Malu Menerima Hadiah Ini?

"Kakek ...." Jimmy awalnya berencana untuk menyapa kakeknya, tapi saat memperhatikan Agnes, ekspresinya berubah suram.Saat memandangnya, Agnes tahu bahwa pria itu belum tenang."Agnes kebetulan ada di sini, kita bisa membicarakan masalah ini bersama-sama." Setelah mengatakan itu, kakek mengangkat tangannya dan menunjuk ke rak buku di samping. "Jimmy, ambil surat wasiatnya.""Surat wasiat?" Agnes bereaksi keras ketika mendengar kata-kata ini.Hal-hal seperti surat wasiat selalu terdengar tidak menyenangkan.Tampaknya semacam perpisahan.Kakek mengangguk. "Ya, aku sudah membuat surat wasiat sebelumnya, Jimmy sudah membacanya.""Kakek akan berumur panjang! Kenapa membuat surat wasiat secepat ini?" tanya Agnes dengan sedikit tidak nyaman.Jimmy berdiri di samping dan memandang Agnes dengan acuh tak acuh, hatinya ingin sekali mencibir Agnes.Wanita ini benar-benar pandai sekali berpura-pura!Selalu membujuk kakek dan nenek.Melakukan hal itu seperti sangat peduli dengan kakek dan neneknya!
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 128 Aku Tidak Bisa Memaafkan Wanita Ini

Jimmy tiba-tiba memalingkan wajahnya, matanya sudah setajam pisau.Luka di keningnya sepertinya tidak serius, tapi dari tadi malam sampai sekarang ada sedikit rasa sakit.Apalagi barusan, rasa sakit yang datang tiba-tiba membuat matanya terasa pusing.Meski sudah menginjak rem dengan sangat cepat, Jimmy masih terlambat menghindari tabrakan tersebut.Jimmy seperti ini karena pergi mencari Agnes.Namun, bagaimana dengan wanita ini?Selama memikirkan tentang Agnes bersama Simon kemarin, Jimmy tidak bisa memaafkan wanita ini!"Nggak perlu khawatirkan aku!" kata Jimmy dengan marah.Agnes mengerutkan kening dan menatapnya. "Kalau kondisimu kurang baik, jangan mengemudi."Jimmy tidak menjawab, tapi menyandarkan kepalanya di kemudi dengan lelah.Dari kemarin hingga saat ini, Jimmy tidak hanya mengalami kelelahan fisik yang luar biasa, tapi juga kelelahan mental.Jimmy berbaring sebentar. Saat mengangkat kepalanya lagi, Agnes sudah pergi.Jimmy tersenyum penuh arti.Agnes bisa sangat sabar meng
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 129 Tidak Mungkin Berkompromi Karenanya

Kakek sangat marah hingga wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar hebat.Karena fitnah seperti itu terlalu berlebihan!Ketika mendengar perintah ini, para pengawal mulai mengusir mereka. "Cepat pergi! Semuanya, cepat pergi! Berhenti bertanya!""Ayo cepat masuk! Reporter zaman sekarang memang keterlaluan! Mereka bisa mengatakan segala macam hal konyol!" kata Kakek dengan tidak puas.Namun sebelum Kakek sempat berbalik, seorang reporter di antara kerumunan itu berkata dengan lantang, "Putramu sendiri yang menceritakan hal ini pada orang-orang! Aku juga mendapatkan rekamannya! Apa kamu ingin mendengarkannya, Pak?"Reporter itu memakai masker dan tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.Semua orang memusatkan perhatian mereka pada reporter ini.Orang dengan ekspresi paling jelek saat ini adalah Matthew.Dia bisa dengan jelas merasakan tatapan kejam Tuan Besar Andre padanya.Sejujurnya, dia tidak menyangka masalah ini akan terungkap oleh reporter.Dia bahkan tidak dapat mengingat apakah diriny
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 130 Anak Haram yang Kamu Panggil Adalah Anakmu

Para pengawal berjaga di bawah, jadi Agnes tidak bisa masuk sama sekali dan hanya bisa diam di depan gerbang.Melihat ke luar jendela di sebelah Jimmy, kebetulan sekali bisa melihat Agnes.Jimmy telah melihat sosok itu dan juga tahu betapa menderitanya seperti ini, tapi sekarang Jimmy begitu benci pada Agnes, mana mungkin bisa menunjukkan belas kasihan padanya?Jimmy berkata dengan nada dingin, "Kalau nggak tahan, dia bisa pulang dulu, nggak ada yang memaksanya menunggu di sana."Clara benar-benar merasa kasihan pada Agnes, jadi segera membantunya. "Jimmy, bukankah Agnes mengkhawatirkan Kakek? Dengan sifat Agnes, tentu saja nggak akan pulang setelah hasil operasinya keluar.""Apa itu semua ada hubungannya denganku?" Jimmy masih tampak bergeming.Ketika Jordan dan Clara mendengar ini, mereka tidak tahu harus berkata apa sejenak.Matthew berkata, "Kalian berdua benar-benar nggak perlu khawatir! Anak yang dikandungnya bukanlah anak Keluarga Hino, jadi apa yang perlu dikhawatirkan?"Saat i
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
35
DMCA.com Protection Status