Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku: Chapter 111 - Chapter 120

346 Chapters

Bab 111 Sudah Termasuk Menghargaimu

"Apa lagi? Simon membantuku dan aku membelikannya hadiah. Bukankah ini normal? Kamu bisa memberikan hadiah pada begitu banyak wanita, tapi aku dilarang memberi hadiah ucapan terima kasih pada Simon?" tanya Agnes dengan acuh tak acuh."Hadiah apa? Apa bayi dalam perutku ini hadiah?" Jimmy menatapnya dengan kesal.Jika bayi ini tidak diaborsi, Jimmy mungkin juga menjadi gila.Jimmy harus mengakui bahwa dirinya sangat memikirkan keberadaan anak ini!Sangat amat!"Gila! Gila!" Agnes menatapnya dan masih tidak mau berdebat dengannya.Jimmy meraih bahunya dengan kuat, menatap matanya dan bertanya, "Anak siapa ini? Anak siapa!""Beranikah kamu bersumpah pada orang yang paling kamu sayangi kalau kamu memang nggak tahu siapa ayah kandung anak ini?"Setelah ditanyai, Jimmy tidak berani memalingkan muka sejenak, hanya menatapnya seperti itu.Karena Jimmy takut kehilangan beberapa ekspresi penting di wajahnya.Benar saja, Agnes merasa bersalah.Agnes berbalik, bahkan tidak berani memandangnya.Jim
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Bab 112 Dia Adalah Desainer Agnes

Hanya ada sedikit orang yang dapat dipercaya oleh Agnes.Tidak mungkin orang-orang ini membantunya mendapatkan sebuah kebenaran dari Agnes ....Sepertinya Jimmy harus memikirkan cara lain untuk mengatasi masalah ini.Setelah menerima jawaban Jimmy, Jared bertanya, "Ada apa? Merasa nggak nyaman? Nggak bisa tidur? Aku nggak menyangka suatu hari nanti, kamu akan disiksa seperti ini oleh Agnes.""Cukup! Nggak bisa tidur karenanya? Nggak akan mungkin!" Jimmy menutup telepon dengan depresi.Namun nyatanya, malam ini Jimmy memang tidak bisa tidur.Keesokan harinya, ada lingkaran hitam di bawah mata Jimmy.Hal pertama yang dikatakan pelayan ketika melihatnya adalah. "Tuan lembur lagi?"Jimmy melirik Agnes yang sedang duduk di meja makan sambil makan.Agnes sepertinya tidur nyenyak, wajahnya cerah dan penuh dengan energi!"Ya," jawabnya dengan santai, lalu berjalan menuju meja makan.Begitu Jimmy duduk, Agnes mengeluarkan tisu dan menyeka mulutnya, lalu berdiri untuk pergi.Melihat sikap Agnes
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Bab 113 Bagaimanapun Juga Dia Cemburu

Menyadari bahwa dirinya melakukan kesalahan, Simon dengan cepat menjelaskan, "Maaf, aku, mungkin aku kurang tidur dalam dua hari terakhir, kepalaku sedikit pusing dan bahkan mulutku nggak terkendali."Agnes masih menggunakan alasan yang sama untuk meyakinkan dirinya sendiri.Simon mungkin hanya mengatakannya dengan sembarang, hanya sindiran lembut antar teman.Agnes tidak perlu terlalu memikirkan mengenai hal ini.Agnes menggerakkan sudut bibirnya dan sudah paham akan hal ini. "Nggak masalah.""Ikutlah denganku, aku akan membawamu ke suatu tempat." Setelah mengatakan itu, Simon sudah keluar dari kantor.Agnes tidak bertanya lagi, tapi mengikuti Simon dengan patuh.Simon membawanya beberapa langkah dan tiba di luar kantor lain."Masuklah.""Ya?""Masuk saja dan lihatlah." Simon masih tersenyum penuh arti.Agnes memandangnya dengan ragu, tapi akhirnya mengulurkan tangannya dan memutar kenop pintu.Saat pintu terbuka, Agnes menyadari bahwa itu adalah kantor kosong."Apa ini?""Perusahaan
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 114 Kelak Semua Bukti Ini Bakal Jadi Bukti yang Membuatnya Malu

Agnes hampir saja mau muntah darah ketika mendengar hal ini.Dia menoleh ke samping, lalu menatapnya dengan cemberut. "Asal terima? Pernakah kamu tanya pendapatku? Kenapa setiap kali kamu yang buat keputusan? Apa pendapatku nggak penting bagimu?"Jimmy meliriknya, tampak Jimmy selalu melihat rendah dunia ini."Iya.""..." Agnes makin marah, jadi dia menolehkan kepalanya, lalu berkata dengan sikap tegas. "Aku nggak mau ikut syuting! Aku nggak peduli itu acara apa, kalau kamu mau, ya kamu pergi sendiri.""Ini adalah acara suami-istri, sejenis wawancara. Saat itu, pembawa acara akan menanyakan beberapa pertanyaan kepadamu dan aku, kamu hanya perlu menjawab sesuai kondisi." Saat ini, Jimmy baru menjelaskan detail acara itu.Namun, dia hanya memperkenalkan program yang dia terima, dia tak pernah menganggap serius sikap Agnes.Agnes tersenyum dingin. "Apa nggak cukup akting di depan wartawan? Sekarang berencana untuk berakting di depan penonton?""Hanya diwawancarai dengan status suami istri
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 115 Memberi Uang Merusak Hubungan

Agnes meminta Hanna masuk?Setelah Agnes berkata demikian, Jimmy tidak bisa berbuat apa-apa. Jimmy hanya duduk bergeming di sana seakan-akan hal itu tidak ada hubungan dengan dirinya.Tak lama kemudian, staf mempersilakan Hanna masuk.Sejak kecelakaan mobil kala itu, Hanna tampak jauh lebih kurus dan lesu.Tentu saja, kecelakaan mobil hanyalah sebagian faktor.Ada pula faktor karier dan kehidupan yang tidak menyenangkan.Kedatangan Hanna menyita perhatian para staf.Mereka tidak berani berbicara secara langsung, tetapi saling bertukar mata.Seolah-olah sedang berkata, "Pasti ada drama!"Hanna langsung berjalan menuju Jimmy dan berkata dengan nada kasihan, "Aku kebetulan dengar kamu akan syuting acara di sini, jadi aku datang."Agnes hanya menatap Hanna seperti sedang menonton keramaian.Hanna juga melihat Agnes, tetapi sengaja mengabaikannya.Hanna sungguh sombong.Jimmy menatap Hanna dengan cuek dan berkata dengan suara dingin, "Kenapa kamu datang?""Ada satu barang penting yang ingin
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Bab 116 Keintiman yang Amat Jarang

Mata Agnes membelalak.Ini bukan pertama kalinya Jimmy mencium Agnes di bawah pengaruh emosi.Namun, keintiman ini sangat amat jarang terjadi di antara mereka.Agnes pun tidak bisa bereaksi.Setelah kembali sadar, Agnes mulai melawan, tetapi tidak bisa karena kedua tangannya dicengkeram dengan kuat oleh Jimmy.Ciuman Jimmy sama sekali tidak memiliki rasa lembut dan kasih sayang, hanyalah pelampiasan kemarahan.Agnes bahkan bisa merasakan rasa sakit di bibirnya.Menyadari Agnes ingin menggigitnya, Jimmy segera menghindar.Tidak hanya itu, Jimmy menggigit Agnes sebagai hukuman dan membuat Agnes kesakitan.Setelah melepaskan Agnes, kemarahan Jimmy belum kunjung mereda. "Agnes, jangan sok pintar di depanku! Ada beberapa hal yang sama sekali kamu nggak tahu!"Agnes terengah-engah karena habis dicium, lalu meraba sudut bibirnya.Agnes tersenyum sinis, "Tentu saja aku nggak akan tahu tentang urusanmu dengan Hanna."Bagaimana mungkin Jimmy memberitahukan urusan dirinya pada Agnes?"Selain itu,
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Bab 117 Akankah Dia Membiarkanmu Membawa Pergi Anak Ini?

Agnes menunduk ke bawah, lalu pergi duduk di sebelah ayahnya.Ekspresi David tiba-tiba menjadi serius. "Kamu anak Ayah, memangnya Ayah nggak tahu sifatmu? Ayah tahu kamu benar-benar bahagia atau hanya berpura-pura .... Ayah tahu, pasti ada masalah antara kamu dan Jimmy."Agnes ingin menangis.Ini ayahnya sendiri!Ayah adalah orang yang paling memahaminya."Apa Ayah akan mendukung keputusanku untuk cerai dengannya?" Agnes tetap menginginkan dukungan dalam hal ini.Walau hanya dukungan verbal, Agnes merasa dirinya tidak hanya berperang sendirian.David menghela napas dengan sedih, "Walau cerai, Ayah tentu akan mendukungmu asalkan itu keputusan yang kamu ambil setelah berpikir matang.""Apa Ayah tahu? Dulu aku berpikir akan sangat beruntung kalau bisa mesra seperti kalian setelah aku menikah," kata Agnes dengan tulus.Namun, hati David malah menegang dan terbersit perasaan yang kompleks di matanya.David segera menyembunyikan ekspresi matanya, lalu tersenyum dan berujar, "Kami hanya suami
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 118 Kamu Sudah Melangkahi Batas Toleransiku

Agnes mengangguk, lalu berujar dengan cemas, "Oke! Kita berangkat sekarang!"Sally mengambil ponsel dan kunci mobil, lalu pergi bersama Agnes.Dalam perjalanan, Sally mengemudi, sedangkan Agnes mencoba untuk menelepon Simon lagi.Namun, hasilnya sama saja.Nomor Simon tidak dapat dihubungi."Tapi kalau kakakku benar-benar di sana, nggak ada sinyal juga," kata Sally sambil mengernyit.Agnes memegang ponselnya erat-erat. Setelah direnungkan, Agnes bertanya, "Apa yang telah terjadi? Kenapa efeknya begitu besar pada kakakmu?"Sally merapatkan bibir dan ekspresinya tiba-tiba menjadi kompleks.Agnes memperhatikan tangan Sally yang sedang memegang kemudi menjadi erat.Jadi, Agnes menambahkan dengan waswas, "Kalau nggak enak dibicarakan ....""Nggak ada yang nggak enak dibicarakan. Aku hanya memikirkan bagaimana cara menceritakannya padamu." Sally menghela napas. "Sebenarnya, Simon bukan kakakku satu-satunya.""Hah?""Simon punya kakak laki-laki yang beda dua umur."Agnes tidak menyela perkata
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Bab 119 Tempat Ini Dingin Sekali

Seketika, Hanna menjadi waspada. "Ke mana?""Ke luar negeri.""Apa?" Mata Hanna membelalak dan hatinya berdebar-debar.Sampai saat ini, Hanna baru memahami apa maksud ucapan Jimmy terakhir barusan!Ternyata, Jimmy ingin mengirimnya ke luar negeri ....Hanna tidak menyangka Jimmy akan begitu kejam padanya.Apakah Jimmy begitu membencinya?Dulu ketika dia memberi tahu Jimmy dirinya akan pergi ke luar negeri, Jimmy memegang pergelangan tangannya dan memohonnya untuk jangan pergi.Kini ... Jimmy malah mengirimnya pergi.Hanna berusaha menenangkan diri, lalu berkata dengan ekspresi tegas, "Kenapa aku harus dengarkan kalian? Mau ke luar negeri atau nggak bukan keputusan kalian!""Kalau Nona Hanna begini, kami nggak akan berbelaskasihan lagi." Sang ketua memerintahkan orang di belakangnya, "Lakukan!""Jangan! Kalian nggak bisa begini! Nggak bisa! Ini pemaksaan!" Hanna melawan dengan panik.Namun, perlawanannya sia-sia."Bawa pergi sekarang juga!"Hanna tentu tidak akan mau dikirim ke luar neg
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Bab 120 Kamu Akan Menyesal Jika Benar-Benar Terjadi Sesuatu

Mata Kakek merah dan wajahnya dibanjiri air mata.Kakek memejamkan mata dengan ekspresi sakit hati. Sesaat kemudian, Kakek berkata, "Nenekmu sangat manja .... Sebelum tidur, nenekmu minta Kakek temani ngobrol lama-lama. Nenekmu juga pemilih makanan .... Apakah nenekmu bisa terbiasa di dunia lain?"Hati Jimmy perih saat mendengar ucapan Kakek.Jimmy menatap Kakek dengan penuh rasa simpati, tetapi tidak bisa berkata-kata.Apa pun yang dikatakan, itu tidak akan meredakan kesedihan Kakek.Kakek sangat mencintai Nenek dan itu cinta kekal."Kakek payah sekali .... Kakek nggak bisa merawatnya dengan baik sampai-sampai dia pergi dengan begini. Kakek bahkan nggak tahu dia menderita atau nggak selama pingsan. Masalah ini juga belum ditemukan kebenarannya! Kakek ..." kata Kakek sambil memukul dadanya.Jimmy buru-buru menahan tangan Kakek dan menasihatinya, "Kakek, jangan begini! Jangan .... Kalau Kakek begini, aku nggak akan kuat."Kakek diam, tetapi ekspresi sedihnya makin mendalam. "Nenekmu sud
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
35
DMCA.com Protection Status