Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku: Chapter 151 - Chapter 160

346 Chapters

Bab 151 Tetangga Baru

Setelah menikah selama 2 tahun, dia bukan tidak pernah mendengar bisikan dari sebagian orang.Orang lain memberi tahunya bahwa sebelum dia menikah, sepertinya Jordan pernah berpacaran sama seorang wanita lain.Jika bukan karena dia, mungkin mereka akan menikah.Selama ini, Clara berusaha agar dirinya tidak berpikir seperti itu dan fokus dalam kebaikan yang Jordan berikan padanya.Sebenarnya, dia sama sekali tidak bisa merasakannya, karena kebaikan yang diberikan Jordan bukan atas cinta.Hanya saja dia memilih untuk membohongi diri sendiri.Namun, kejadian kali ini bagaikan telah mempermalukan dan membuat dia bagaikan terbangun dari mimpi.Jelas ekspresi Jordan tampak tidak alami. "Clara, sekarang bukan saatnya mengucapkan kata-kata itu .... Sekarang aku juga nggak ada mood untuk mengucapkan kata-kata itu."Clara juga tidak memaksanya, tetapi hanya duduk di sana dengan diam."Sudah, hari sudah larut malam, cepat istirahat saja. Matamu sudah merah." Jordan berdiri dan memapahnya untuk be
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

Bab 152 Cinta yang Datang Terlambat Bagaikan Rumput

"Kalau begitu, apa aku harus memperkenalkan bahwa aku adalah mantan suamimu dalam situasi seperti tadi?" Jimmy menolehkan kepala dan menatap ke arah Agnes secara mendalam.Dia bisa menyadari bahwa Agnes merasa sangat jengkel untuk berhubungan sama dia.Sementara rasa jengkel ini membuat Jimmy sangat sedih.Sebab, dulu dia hendak saja mengumumkannya ke seluruh dunia bahwa dia adalah istri Jimmy.Namun ... sekarang dia malah memiliki semacam sikap yang berbeda."Sepertinya maksudmu adalah kamu nggak bersalah?" Agnes menangkap maksud dari kata-katanya.Jimmy menoleh ke arah depan sambil mengangguk dan berkata dengan tegas, "Tentu saja aku nggak bersalah."Dia berbicara sambil menyalakan mesin mobil, lalu perlahan mengendarai mobil ke jalur mobil.Agnes malah kurang bisa menerima sikap dia seperti ini, sehingga berkata dengan kesal, "Hentikan mobil di pinggir, biar aku naik taksi ke rumah sakit, nggak perlu merepotkanmu."Duduk bersama seseorang yang tidak tersambung saat berbicara di dala
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 153 Kamu Pilih Sendiri

Hanna mendengar dia berkata seperti ini dan dalam hatinya merasa sangat gembira.Sebab, ini adalah apa yang dia inginkan.Dia malah menyunggingkan ekspresi yang berbeda.Dia menggelengkan kepala dan menasihati dengan suara kecil, "Anton, kamu sudah banyak membantuku! Aku nggak boleh membiarkan kamu mengambil risiko demiku! Apa kamu mendengarnya?"Saat melihat Hanna berpikir demi dirinya, niat Anton untuk melakukan sesuatu demi Hanna pun makin kuat.Namun, dia hanya tersenyum. "Ya, aku sudah mendengarnya. Aku hanya sembari mengatakannya, malah bikin kamu terkejut ....""Kalau kamu benar-benar hanya sembari mengatakannya, aku bakal merasa lega." Hanna menghela napas. "Aku nggak punya nasib untuk bersama orang yang aku cintai untuk selamanya, jadi aku juga nggak mau paksa. Bukannya jadi orang harus sadar diri?"Anton menatap Hanna secara mendalam, diserta rasa sakit hati.Kedua tinju di samping tubuh juga perlahan terangkat.Meskipun membayar harga berkali lipat, aku juga akan berusaha me
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 154 Apa Kamu Merasa Bercerai Hanya Bermain-main?

Sejak 2 jam yang lalu, dia telah menunggu di depan Grup Solam.Kapan dia pernah menghabiskan waktu selama ini untuk menunggu seseorang?Namun, karena orang itu adalah Agnes, sehingga Jimmy menunggu dengan sabar.Bagaimanapun, dia tak pernah membayangkan bahwa terakhir akan melihat adegan ini!Simon menggendong dia keluar dari jalur evakuasi. Selain itu, mereka berdua juga bercanda tawa!Amarah dalam hati Jimmy dapat meledak kapan saja, tetapi dia tidak memiliki hak untuk marah.Sebab, Agnes sudah bebas.Dia bersama siapa dan melakukan apa pun tidak berada di dalam kendali Jimmy."Oh, ya, biar aku antar kamu pulang saja." Sekarang Jimmy sudah menurunkan Agnes.Agnes masih belum sempat buka suara, Jimmy telah menghampiri dan berkata dengan nada angkuh, "Kebetulan aku sejalan sama dia, jadi biarkan aku yang mengantarnya saja."Simon tersenyum saat mendengarnya dan menyunggingkan tatapan sinis. "Mungkin kamu sudah lupa, sekarang kamu sudah nggak bisa mengantar Agnes sesuka hati lagi."Kata
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Bab 155 Aku Tunggu Kamu Ucapkan Selamat Malam

Kata-kata Jimmy ini membuat Agnes terasa canggung.Raut wajahnya sontak menjadi pucat pasi, bahkan hendak saja menyembunyikan diri.Ternyata ... dia ingin bantu mengoleskan obat.Kata-kata Agnes barusan tadi jelas terlalu menganggap diri.Agnes berdeham, lalu berusaha berkata seolah-olah tidak terjadi apa-apa, "Kenapa nggak omong secara jelas ....""Berbaringlah! Setelah mengoleskan obat, aku bakal pulang." Jimmy berkata sambil mengeluarkan sebotol obat dari sakunya.Agnes menatapnya dengan bingung. "Obat apa ini?"Sebab, sebenarnya hari ini pihak rumah sakit telah memberikan sebotol obat gosok. Saat ini obat itu sedang berada di dalam tasnya.Dia tidak tahu dari mana asal obat di tangan Jimmy ini."Aku sengaja suruh Asisten Darlin pergi membelinya. Katanya efek obat ini lebih bagus." Jimmy menepuk ranjang. "Berbaringlah!"Kata-kata ini malah membuat Agnes tertegun.Awalnya Agnes merasa jika kakinya keseleo, mungkin Jimmy tidak akan begitu perhatian dan akan melupakannya.Agnes benar-b
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Bab 156 Apa Kamu Anggap Kami Sebagai Beban?

Jimmy menatapnya secara mendalam, lalu membuka kotak itu.Ketika melihat benda di dalam kotak itu dengan jelas, ekspresi Jimmy sontak berubah. Kedua tangan yang memegang kotak karena terlalu kuat, sehingga pembuluh darah mengembung.Agnes bisa menyadari suasana hatinya sekarang sangat kacau, tetapi dia juga tidak mengatakan sesuatu, "Selama ini aku selalu berencana untuk mengembalikannya. Berkenaan dengan benda ini terlalu mahal, jadi aku juga nggak mengirimnya melalui ekspedisi. Kebetulan hari ini kamu berada di sini, jadi sekalian bawa pulang saja."Berkenaan dengan sudah cerai, tentu saja Agnes akan mengembalikan benda yang dia hadiahkan kepadanya.Termasuk sebuah kalung berharga puluhan miliar yang dia hadiahkan saat berada di pameran permata sebelumnya, serta kartu bank dan cincin nikah.Tidak terlihat sedikit senyuman pun di wajah Jimmy.Dia memegang kotak itu dan dalam hatinya terasa bagaikan ditusuk pisau, sangatlah sakit.Namun, terakhir Jimmy mengucapkan satu kata, "Baik."Da
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 157 Aku Mau Menuntut Sebuah Keluarga yang Sempurna Untuknya

Jordan tiba-tiba membalikkan badan dan berkata dengan nada yang dingin, "Benar, dia adalah beban. Kalao kamu bisa terima, sekarang aku bakal memberikan biaya hidup yang cukup, lalu kamu bawa anak pergi dari kota ini."Yuri perlahan mengepalkan kedua tangan.Ini benar-benar terlalu kejam.Jordan benar-benar sangat kejam terhadap mereka berdua.Meskipun sebelumnya dia juga seorang yang memiliki perasaan, lembut dan baik hati. Sekarang dia tidak bisa mempertahankan sikap sebelumnya."Aku nggak bakal membawa Halpin pergi. Aku sudah nggak bisa memberikan sebuah keluarga yang sempurna kepadanya, bagaimana mungkin membiarkan dia ikut aku jadi gelandangan?" Yuri berkata dengan tegas.Jordan menoleh ke samping dan mengingatkan lagi, "Kalau begitu, ingatlah kata-kata aku, jangan berbuat onar!"Habis bicara, dia pun menghilang di dalam kegelapan.Yuri menoleh ke arah kepergiannya dalam waktu lama dengan tatapan yang penuh tekad. "Meskipun demi Halpin, aku juga mesti menuntut sebuah keluarga yang
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 158 Apa Kamu Merasa Anak Ini Sangat Familier

Agnes kembali melihat anak di depannya, barulah menyadari bahwa ini adalah anak dari studio fotografi itu.Dia juga tidak pernah membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan anak ini lagi dengan cara seperti ini.Dia bertanya lagi dengan penuh perhatian, "Kalau begitu, coba kamu jawab padaku, apa kamu terluka?""Di sini ... sepertinya area sini agak sakit." Halpin menunjuk ke area lututnya.Agnes menggulungkan ujung celana Halpin, baru sadar bahwa ada memar di sana, mungkin karena terbentur."Aku antar kamu ke rumah sakit dulu," ujar Agnes sambil memapah anak itu ke mobil.Namun, sepertinya cedera lutut Halpin cukup parah. Dia mencoba untuk bangkit, tetapi rasa sakit membuatnya tidak bisa berdiri."Sakit sekali ya?" Agnes memandang Halpin dengan penuh perhatian.Halpin mengangguk. "Ya.""Kalau begitu, kamu tahan dulu ya, aku sekarang bakal memanggulmu ke mobil." Habis bicara, Agnes ingin menggendong anak itu.Tepat pada saat ini, sebuah mobil berhenti di samping mereka.Itu adalah mobil
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 159 Bekas Luka Sembuh dan Rasa Sakit Terlupakan

Agnes agak bingung, "Lalu apa maksudmu?"Jimmy mengerutkan kening, tetapi tidak tahu apa yang harus dia katakan, "Pokoknya nggak begitu asing!"Agnes hanya menatap pria itu tanpa daya dan tidak mengindahkan ucapannya.Setelah beberapa saat, mereka kembali ke tanah tersebut.Mereka sudah berkeliling dan sepertinya cukup luas.Lokasi di mana sebidang tanah ini berada cukup bagus. Orang bilang rugi kalau sebidang tanah seperti ini dibiarkan sehari tanpa dibangun."Coba bicarakan idemu padaku." Jimmy terlihat seolah sedang mendengarkan."Ini juga ide yang tiba-tiba muncul di benakku dan cuma sekedar ide saja. Kamu nggak harus menyetujuinya," kata Agnes dengan rendah hati.Nyatanya, Agnes benar-benar merasa kemungkinan besar Jimmy tidak akan setuju dengan idenya.Karena Jimmy adalah seorang pengusaha dan yang dia hargai pastilah keuntungan.Akan tetapi, ide Agnes tidak ada hubungannya dengan keuntungan."Katakan saja dulu." Jimmy memasukkan tangan ke dalam saku celananya dan menatap Agnes d
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 160 Kamu Tidak Perlu Mengurus Hidupku

Jimmy melihat tiga orang duduk di sofa besar.Mereka adalah Matthew, Irene dan Richard.Matthew melihat Jimmy datang dan langsung menyapanya, "Kamu datang tepat pada waktunya. Kami sedang mendiskusikan tanggal pernikahan kamu dan Irene. Kalau ada ide, katakan saja."Jimmy merasa sangat keterlaluan setelah mendengarnya.Sebenarnya apa yang telah Jimmy lakukan hingga Matthew merasa dia bersedia menikah dengan Irene?Apakah Matthew merasa Jimmy sama sekali nggak perlu setuju dalam masalah ini?Richard menyadari raut wajah Jimmy buruk dan berkata, "Kalau nggak, biarkan kedua anak muda ini yang membahas masalah ini dan kita jangan ikut campur."Matthew langsung berkata dengan nada mendominasi, "Nggak bisakah aku mengambil keputusan dalam urusan putraku?""Katakan padaku dulu, kamu bawa kakek ke mana?" Akhirnya Jimmy membuka suara, tetapi dia malah membicarakan topik lain.Setelah menyebut hal ini, bibir Matthew membentuk senyuman penuh arti dan dia berkata dengan tenang, "Kalau mau bertemu
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
35
DMCA.com Protection Status