Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku: Chapter 171 - Chapter 180

346 Chapters

Bab 171 Cepat atau Lambat Kamu Akan Jadi Istrinya

"Apa itu? Katakanlah," ucap Agnes sambil tersenyum.Halpin tiba-tiba tersenyum licik, "Bisakah kamu ajak Paman itu ke ulang tahunku?"Agnes tertegun sejenak.Tentu saja dia tahu paman yang dimaksud Halpin adalah Jimmy.Agnes dengan cepat menaikkan sudut bibirnya, berusaha untuk terlihat senormal mungkin, "Kenapa kamu mau undang dia ....""Bukankah kalian punya hubungan seperti itu? Bukankah sangat normal kalau kalian datang bersama?" tanya Halpin dengan santai.Agnes merasa canggung pada saat ini, "Aku dan dia ... nggak punya hubungan seperti itu."Apakah anak-anak zaman sekarang sedewasa ini?Baru umur berapa dia!Kenapa bisa memahami hubungan seperti itu?"Apakah bukan?" Halpin terlihat bingung, "Tapi Paman itu bilang padaku kalau cepat atau lambat kamu akan jadi istrinya."Meski Halpin masih kecil, dia bisa mengerti ucapan yang selugas ini.Agnes kembali tertegun, "Kapan dia bilang padamu?"Halpin segera menjawab dengan jujur, "Pada saat di rumah sakit, bukankah kamu keluar untuk te
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 172 Apakah Perlu Memakai Pakaian Seterbuka Ini?

Ucapan Irene membuat petugas toko yang berdiri di samping kebingungan, ternyata mereka saling kenal?"Aku nggak merasa hubungan kita begitu akrab sampai perlu saling menyapa," ujar Agnes tanpa sungkan-sungkan.Agnes tidak pernah bisa melakukan hal yang menyanjung orang lain."Agnes, jangan pedulikan mereka, ayo kita coba baju," ucap Sally dari samping sambil memutar bola matanya pada Irene.Bukankah wanita ini ingin menikah dengan Jimmy yang merupakan pria bajingan?Apa yang perlu dibanggakan?Apakah benar-benar mengira dia mendapatkan harta karun?Irene mengangkat ujung gaunnya dan berinisiatif berjalan menuju Agnes dengan senyum tidak ramah di wajahnya, "Apa pendapatmu tentang gaun pengantinku? Bagaimana kalau kamu kasih beberapa saran?"Irene sama sekali tidak memberi kesempatan pada Agnes setelah selesai bicara, dia bahkan bicara seolah baru teringat sesuatu, "Aku hampir lupa kalau kamu dan Jimmy sama sekali nggak pernah ngadain acara pernikahan! Tentu saja kamu juga nggak pernah p
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 173 Kamu Meneleponku Hanya untuk Memarahiku?

"Cuma gaun saja, apakah perlu seheboh ini?" Jimmy sama sekali tidak terlihat ingin minta maaf."Kami berencana mau beli gaun ini! Tapi kamu mengotorinya, bagaimana kami bisa beli?" Sally menatap Jimmy dengan tatapan kesal."Beli?" Jimmy mencibir dan menatap Agnes, "Agnes, harga dirimu sudah nggak ada? Bahkan sampai membiarkan temanmu beliin gaun untukmu?"Jimmy mengetahui dengan jelas kalau Agnes sama sekali tidak bisa membeli gaun di tempat ini berdasarkan kondisi ekonominya.Emosi Sally seperti akan meledak, tapi Agnes sudah menarik lengannya saat Sally hendak berdebat dengan Jimmy.Saat berikutnya, Agnes menaikkan sudut bibirnya dan berkata sambil tersenyum, "Bagaimana kalau Pak Jimmy beliin gaun ini untukku?""Bukankah ada yang pernah bilang kalau seseorang akan merasa bahagia kalau ada peristiwa bahagia yang terjadi? Pak Jimmy sebentar lagi akan menikah dan beliin gaun untuk mantan istrimu seharusnya bukan masalah besar untukmu, 'kan?"Jimmy terdiam untuk saat ini.Dia tidak menya
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 174 Apa yang Dia Inginkan Bukanlah Hadiah

Halpin menghela napas dengan kesal, "Aku merasa kamu sangat bodoh, nggak disangka kamu menyerah pada Kakak cantik yang sebaik itu."Jimmy berjalan ke kursi kayu di pinggir jalan dan duduk di sana, kemudian bertanya dengan penasaran, "Kamu sebegitunya menyukai Agnes? Apakah dia sebaik itu di matamu?"Sebenarnya, terkadang Jimmy tidak bisa memahami Agnes.Hanya saja entah kenapa, emosi Jimmy tetap bisa terpengaruh oleh Agnes meski Agnes memiliki banyak sisi yang membuat Jimmy merasa kesal padanya."Tentu saja! Aku sangat suka Kakak cantik! Selain itu, dia juga berjanji akan datang merayakan ulang tahunku," ucap Halpin dengan nada bicara yang penuh dengan rasa bangga dan harapan."Ulang tahun? Kamu mau ulang tahun?""Iya, beberapa hari lagi!""..."Jimmy tidak segera menjawab, melainkan berpikir di dalam hatinya, kalau Agnes juga merayakan ulang tahun Halpin, bagaimana kalau dia ... juga datang ke sana?"Sudahlah, aku sudah selesai mengatakan apa yang harus kukatakan, sampai jumpa lagi,"
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 175 Apakah Dia Adalah Gadis yang Dia Maksud?

Agnes tidak menjawab, hanya menatapnya dalam diam."Namaku Diana, ibu Simon," kata Diana dengan ekspresi arogan di wajahnya.Agnes sama sekali tidak merasa terkejut saat mendengar perkenalannya.Ternyata orang ini adalah ibu tiri yang arogan, dingin dan kejam yang dikatakan oleh Sally.Ternyata benar seperti ini saat bertemu dengannya ....Hanya saja, Agnes tetap berkata dengan sopan karena rasa hormatnya terhadap orang tua, "Ada masalah apa Bibi mencariku?"Agnes sama sekali tidak tahu apa yang bisa diucapkan ibu Simon padanya.Diana tidak langsung berkata ke intinya, melainkan berkata, "Akhir-akhir ini kami mengatur kencan buta untuk Simon dan beberapa gadis, tapi dia nggak mau ikut dan kasih tahu kami kalau ada orang yang dia suka setelah kami tanya berkali-kali.""Bukannya sangat normal orang yang berusia 20 tahunan punya orang yang disukai?" Agnes tidak merasa ada yang aneh dari hal ini."Benar, sangat normal, tapi kamu tahu nggak dia suka siapa?" Diana menyipitkan matanya dan nad
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 176 Orang Misterius Itu Sebenarnya Adalah Kamu

Kejadian ini berdampak tertentu pada Agnes, menyebabkan efisiensi kerjanya sangat rendah sepanjang pagi.Pada akhirnya, Agnes pasrah pada nasibnya dan memutuskan untuk pergi ke tempat janji temu.Agnes mau tidak mau harus menghadapi apa yang akan dikatakan Simon.Kalau tidak, masalah ini akan seperti batu yang akan menekannya sepanjang waktu.Saat istirahat makan siang, Agnes pergi ke Restoran Inaka.Saat sampai di depan pintu restoran, Agnes langsung melihat Simon duduk di dekat jendela.Setelah ragu-ragu selama beberapa detik, Agnes masuk, duduk di hadapannya dengan senyuman di wajahnya dan bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan kepadaku?""Kalau mau makan sesuatu, pesan dulu saja. Kita bicara sambil makan saja." Simon menyerahkan menu kepada Agnes sambil berbicara.Namun, Agnes hanya menggelengkan kepalanya. "Nggak masalah, pesan saja yang kamu mau, aku bisa makan semuanya.""Oke, kalau begitu aku akan pesan." Simon tidak menundanya, tapi dengan cepat memesan makanannya.Sambil menu
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 177 Hanya Kamu yang Menganggap Orang Seperti Dia sebagai Harta Karun

"Setelah itu kami pindah ke rumah baru ...." Saat Agnes mengatakan ini, ada kilatan kesedihan di matanya.Namun dalam belasan tahun, ayahnya telah tiada, keluarganya telah tiada dan ibunya tidak dapat ditemukan.Berbicara tentang masa lalu dan masa kini lagi, Agnes semakin merasa bahwa segala sesuatunya berbeda dan orang-orangnya berbeda.Namun, Agnes dengan cepat menyembunyikan perasaan ini dan tidak membiarkan Simon menyadarinya."Jadi begitu." Simon mengangguk sambil berpikir, "Meskipun kita belum pernah bertemu satu sama lain sejak itu, aku selalu mengingatmu. Sampai setengah tahun yang lalu, Sally menyebutmu di depanku. Aku sangat bahagia, aku bahkan berpikir mungkin ini takdir yang membantuku menebus penyesalan tertentu di hatiku."Agnes mendengar apa yang dimaksud Simon.Agnes menatapnya dengan serius dan membujuk, "Simon, kamu adalah orang yang sangat baik, kamu pasti pantas mendapatkan orang yang lebih baik. Aku pikir lebih baik kita berteman saja."Karena tidak memiliki peras
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 178 Kenapa Dia Juga Datang?

Agnes tentu saja sedikit bingung.Dari mana asal tas ini?Agnes melangkah maju, mengambil tas itu, membukanya dan memeriksanya lalu menemukan bahwa tas itu berisi salep.Dia membaca deskripsinya dengan cermat, ternyata salep untuk luka bakar.Siapa yang mengiriminya salep ini?Dia melihat sekeliling dengan bingung, tapi orang yang mengirim salep itu mungkin sudah lama pergi.Satu-satunya orang yang mengetahui dia terkena sup panas adalah Simon dan Jimmy.Dia tidak percaya bahwa ini adalah salep yang dikirimkan kepadanya oleh Jimmy.Jadi wajar saja, dia memikirkan Simon.Namun, kenapa Simon tidak memberikan salep itu secara langsung, tapi dengan cara ini?Mungkin karena dirinya baru saja mengucapkan kata-kata itu padanya hari ini dan kemungkinan Simon malu.Agnes memasuki kamar dengan membawa salep, lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Simon. "Terima kasih atas salepnya."Saat mengambil sesuatu dari orang lain, tentu saja tetap perlu mengucapkan terima kasih.Saat henda
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 179 Aku Tidak Pernah Merayakan Ulang Tahunku

Reaksinya membuat semua orang sedikit bingung.Yuri mau tidak mau bertanya dengan prihatin, "Halpin, kenapa kamu diam saja?""Aku sangat bahagia. Ini pertama kalinya begitu banyak orang merayakan ulang tahunku bersamaku," ujar Halpin sambil tersenyum.Namun meski dia tersenyum, kesepian di matanya tidak bisa disembunyikan.Agnes memperhatikan dari samping, berpikir bahwa anak kecil ini mungkin masih menantikan kedatangan ayahnya untuk merayakan ulang tahunnya bersamanya.Betapa pun baiknya orang lain, tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan ayah mereka."Halpin, yang penting kamu bahagia." Sudut bibir Yuri sedikit terangkat, hatinya penuh dengan kepahitan dan rasa bersalah.Bagaimanapun, dia bukanlah ibu yang berkualitas.Dia pikir Jordan tidak akan sekejam itu.Jika dia melahirkan anak di belakang Jordan, setelah melihat anak ini, kemungkinan hati Jordan akan luluh dan bahkan akan menjadikan dirinya ayah yang baik.Namun, ternyata dia melebih-lebihkan hubungan mereka.Saat dia melih
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 180 Hati yang Sudah Melayang Jauh

Malam itu penuh tawa dan sangat memuaskan.Tentu saja, Agnes yang sedang menstruasi juga sangat lelah.Baru saja, di depan Halpin, agar Halpin tidak khawatir, Agnes bertahan dan tidak membiarkan dirinya terlihat tidak nyaman.Saat ini, Agnes tidak tahan lagi.Agnes menopang dinding dengan satu tangan, mengelus lengannya dengan satu tangan dan bergerak perlahan menuju kediamannya selangkah demi selangkah.Jarak dari kediamannya ke studio fotografi sebenarnya tidak terlalu jauh, tapi dalam keadaan seperti itu, Agnes merasa jaraknya masih jauh.Jimmy yang berdiri tidak jauh di belakangnya, juga menyadari Agnes yang terlihat tidak nyaman.Jimmy sedikit mengerutkan kening dan menatap punggungnya.Dengan penampilan seperti ini, dia tidak mungkin pingsan di tengah jalan, 'kan?Jimmy masih berpikir apakah dirinya harus ikut campur tentang masalah ini atau tidak, tapi sebuah suara terdengar dari sampingnya. "Jimmy!"Jimmy mendongak dan kebetulan melihat Irene berjalan ke arahnya.Irene baru-bar
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
35
DMCA.com Protection Status