Semua Bab Terjerat Hasrat Anak Magang: Bab 81 - Bab 90

122 Bab

81. Tanpa Pikir Panjang

"Semuanya, thankyou untuk hari ini!"Mario dan Sagara merapikan barang-barang yang digunakan oleh tim kreatif saat memproduksi konten hari ini. Dua anak magang itu memastikan semuanya masuk ke dalam tas peralatan dan menyerahkannya kepada staf lain untuk dikembalikan ke ruang inventori. "Gar, lo tau kalau Pak Samuel itu ternyata pewaris Cakrawala?"Terang saja Sagara menggeleng. Bisa panjang urusannya kalau sampai dia secara tidak sadar justru mengangguk. Tipe-tipe seperti Mario bisa memancingnya untuk mengatakan lebih banyak rahasia kalau dia tidak berbicara dengan hati-hati. Mario memicing, "serius? padahal kan lo udah bestie banget sama si pak bule."Sagara tertawa kecil sembari melipat reflektor, "nggak juga. Lagipula nggak semua bisa tahu tentang privasi semacam itu. Pasti ada alasan kenapa dia baru ngaku sekarang." Bagi Mario, Sagara yang sulit terbuka dengan orang baru itu cukup dekat dengan Samuel. Buktinya bahkan Samuel menarik Sagara untuk ikut serta dalam proyek ini dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

82. Doa Untuk Sagara

Lewat dari dua hari dan Sagara masih belum menunjukkan perkembangan signifikan. Alat-alat masih terpasang di tubuhnya. Natalia hanya bisa meratapi diri di kamar rawat sebab semua orang melarangnya untuk keluar ruangan. Deana bilang, siapapun sampai saat ini masih belum diizinkan untuk menjenguk ataupun masuk ke ruang rawat Sagara kecuali mamanya. Itu pun harus menggunakan pakaian khusus.Selama dia belum menemukan kabar baik mengenai Sagara, sepertinya Natalia akan terus berdiam diri seperti mayat hidup begini. Keluarganya turut khawatir saat mereka melihat kondisi Natalia yang tiba-tiba jadi kelihatan banyak pikiran. Lebih buruk daripada malam kecelakaan saat Natalia baru bangun saat itu. "Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba kakakmu jadi begini?" Tanya Aira pada Samuel. Wanita itu gagal menyuapi Natalia untuk kesekian kalinya sebab penolakan yang putrinya tunjukkan. Kalaupun berhasil makan, mungkin hanya dua hingga tiga sendok saja. Samuel yang berdiri di dekat pintu sembari berside
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

83. Hukuman di Bumi

Ruangan gelap dengan aroma tak sedap ini tak nampak seperti neraka dalam bayangannya. Lelaki yang kaki dan tangannya dirantai kuat itu mendesis saat menyadari sekujur tubuhnya terasa perih. Netranya yang berkabut belum dapat memastikan dimana dirinya sekarang berada. Apa dia sudah mati? Tapi mengapa rasanya masih sangat nyata begini?Getaran pada kayu di pojok ruangan, muncul binatang pengerat berlarian dari sana. Astaga, neraka juga punya tikus? Atau memang saat ini dia masih harus dihukum di bumi?Kakinya tanpa sepatu, Davian menyadari bahwa tubuhnya juga tak melawan adanya gravitasi. Apa yang ada disekelilingnya—dia masih di bumi dan sepertinya juga belum mati.Bagaimana bisa?Dalam kasus ini, laki-laki awal tiga puluhan itu justru merasa tidak senang. Mengapa dia belum mati sekarang? Apa lagi yang harus dia hadapi?Pintu kayu terbuka membuat kilau sinar ikut menyeruak menyapa netranya dengan tak sabaran. Silau sekali hingga dia tak bisa melihat siapa yang berdiri dibalik sana."Tu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

84. Please, Wake Up!

Dingin. Dengan izin dari tenaga medis pada akhirnya Natalia mendapat kesempatan untuk duduk disebelah ranjang Sagara yang masih terbaring lemah. Menyentuh kulit tangan Sagara yang terasa benar-benar mirip es. "Hi, im here."Natalia sebisa mungkin menahan dirinya agar tidak menangis. Kalau saja boleh, wanita itu mungkin akan memeluk tubuh ringkih itu sekarang. Namun dengan seluruh peralatan yang terpasang, Natalia tak akan berani mengusik apapun disana, keselamatan Sagara tentu lebih penting baginya dan siapapun. Pada akhirnya, wanita itu benar-benar hanya duduk sembari menyentuh kulit tangan Sagara saja. Bermonolog sementara dengan harapan Sagara dapat mendengarnya. "Kenapa kamu menjadi sok pahlawan? You think it was cool?"Wanita itu berdecih, mendongak untuk menahan bulir air mata yang merangsak hendak keluar."—it was not! Apa yang lebih menakutkan bagiku selain kehilangan kamu apalagi dengan cara seperti itu? You scared me!"Natalia benar-benar merasa takut sekarang. Bagaimana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

85. Unlocked Truth

Senyuman Natalia mulai mengembang, setidaknya rona kehidupan mulai nampak lagi di wajah cantik itu. Kalau bukan karena desakan dari Karina juga, mungkin Natalia tidak akan mau kembali ke kamarnya sebab wanita itu ingin tetap menemani Sagara yang baru saja sadar pasca tidur dua harinya. "Kamu juga harus makan dan istirahat dulu supaya bisa benar-benar pulih. Kalau urusanmu dengan rumah sakit sudah selesai, kamu bisa mengunjungi Saga kapanpun!" Ucapan Karina ada benarnya dan pada akhirnya membuat Natalia mengalah dan mau kembali lagi ke kamarnya.Lagipula, di saat yang hampir bersamaan, ayah Sagara sampai di rumah sakit setelah penerbangan super panjang dari US. Setidaknya mereka harus membiarkan keluarga kecil itu untuk memiliki family time mereka dulu.Samuel dan Aira masing-masing memapah Natalia di kanan dan kiri menuju ruang rawatnya. Dalam perjalanan, tentu saja sisi cerewet Aira kembali mendengung di pendengaran Natalia dan Samuel. Terutama soal bagaimana wanita itu protes karen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

86. Sisi Menyebalkan Darius

Natalia duduk dengan tegak di ranjangnya. Tak melepas raut datarnya bahkan hingga Samuel dan mamanya sudah kembali ke kediaman mereka. Meninggalkan Natalia dengan aura dingin yang mengelilinginya dan pria matang yang memilih bersandar di dekat pintu masuk sembari memandangnya lekat. "Ada yang ingin anda katakan?" Terang saja Natalia merasa tak nyaman atas tatapan yang Darius labuhkan padanya. Lelaki itu seolah mengulitinya hidup-hidup sejak tadi. Bahkan setelah keluarga Natalia pamit untuk pulang, Darius justru menawarkan diri untuk menjaga Natalia setidaknya sampai Deana datang.Lelaki itu punya aura mengintimidasi yang harus Natalia akui memang memancar dengan sangat kuat. Darius Mahawira bukan seseorang yang dapat diremehkan tentunya. Bahkan meskipun dia tidak berbicara apapun, rasanya pandangan tajamnya saja sudah cukup untuk menembus siapapun. Tapi ini Natalia. Dia tidak silau dan takut akan hal-hal yang nampak mengintimidasi. Darius menegakkan tubuhnya, memasukkan kedua tang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

87. Visit

Deana melipir keluar ruang rawat usai mengantarkan Sagara. Memberikan ruang bagi dua manusia itu untuk bicara setelah diberi sinyal oleh sang bos. Natalia berusaha menahan bahagia yang membuncah melihat Sagara sudah siuman dan bahkan diperbolehkan untuk keluar kamar seperti ini. Namun jujur saja dia masih agak khawatir, bukankah rentang waktunya agak terlalu cepat?"Kamu nggak kabur dari kamar, kan?" Curiga Natalia sebab ini sudah malam dan Sagara bisa dibilang baru siuman kurang dari tiga jam lalu. Ditambah lagi, kedua orang tuanya berada disana, apakah mereka membiarkan saja Sagara keluar kamar begini?Sagara memutar roda di kursinya, mendekati ranjang Natalia dengan pandangan datarnya. Lelaki itu masih punya perban yang terikat di dahinya, juga beberapa goresan di kulit wajahnya. Bibirnya pucat namun sepertinya masih punya cukup tenaga untuk mendorong kursi rodanya sendiri. Lelaki itu mengulurkan tangan kanannya yang juga tak luput dari perban, mulai membelai pipi Natalia dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

88. Apapun Kecuali Satu Hal!

"Apa saya mengganggu waktu istirahatmu?"Koridor rumah sakit mulai sepi saat Sagara digiring keluar untuk bicara empat mata dengan Tuan Xavier. Keduanya kini berada di depan ruang rawat Natalia setelah pamit dengan alasan harus segera mengembalikan Sagara ke kamarnya. Lagi-lagi, Deana yang ditugaskan untuk membawa Sagara harus agak menjauh dulu guna membiarkan dua laki-laki itu bicara.Sabar sekali menjadi Deana. Sebagai asisten pribadi dari Natalia, wanita itu kurang lebih jadi mengetahui banyak hal tentang bos-nya itu. Termasuk status Natalia sebagai putri tunggal dari keluarga berpengaruh. Tak hanya itu, tanpa Natalia beri tahu pun, sepertinya Deana juga mengetahui ada sesuatu antara si bos dengan anak magang di perusahaannya itu. Hanya saja demi keamanan kerja dan profesionalitasnya, Deana memilih untuk tidak berkomentar.Sagara tidak merasa was-was sedikitpun meskipun kini dia untuk pertama kalinya berhadapan langsung dengan salah satu tokoh paling berpengaruh yang katanya jarang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

89. Dia Naksir Sagara?

"Udah gila emang! Bisa-bisanya lo nabrakin diri begitu!"Suara nyaring Mario memecah lamunan Sagara yang tengah galau bersandar di ranjang rawat. Tanpa aba-aba, pria tinggi kurus dengan rambut ikal itu membuka pintu kamar rawat dan bicara dengan nada melengking begitu. Untung saja ruangannya VIP dan dia sendirian karena kedua orang tuanya sedang keluar untuk makan siang. Mario datang dengan tangan kanan dan kirinya penuh dengan bawaan entah apa. Belum meletakkan barang-barang, lelaki itu langsung berdiri tepat di samping ranjang, memberi jenis tatapan penghakiman terhadap rekan kerjanya selama beberapa bulan belakangan itu. Sagara meringis setelah memindai barang-barang yang Mario bawa, "siapa yang nabrakin diri, sih?!" Mario membulatkan mulutnya, menjatuhkan sedikit barang bawaannya ke lantai. "Lo nggak amnesia kan, anjeng?!"Lagi-lagi lelaki yang harus Sagara akui sebagai sobatnya itu berteriak cukup kencang. Sagara reflek memukul bibir Mario yang sulit sekali dikontrol. Sekaliny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya

90. Hampir Ketahuan

Jujur saja Sagara bingung kenapa tiba-tiba Samuel datang kepadanya dan menawarkan bantuan untuk menyuapinya. Siapapun yang melihat ini pasti akan merasakan keganjilan. Untuk apa dan kenapa?Namun daripada membuat skenario menjadi lebih panjang, pada akhirnya Sagara menurut. Lagipula dia memang kesusahan untuk makan sendiri sebab infus dan juga perban-perban tebal membalut tangannya. Suasana jadi tiba-tiba senyap begitu Samuel masuk ruangan. Hanya ada dentingan sendok dan juga mangkok yang terdengar. Bukan karena tidak ada manusia, namun justru karena manusia-manusia disana terlalu syok untuk bicara setelah melihat secara langsung pemandangan dihadapan mereka. Apa-apaan itu?"Ekhem—"Mario dengan sengaja berdehem, melirik dua manusia itu bergantian dengan tatapan penuh curiga. Baik Sagara maupun Samuel juga langsung melirik kearahnya. "Sepertinya Sagara dan Pak Samuel akrab sekali, ya!" komentarnya dengan sedikit tawa, sebenarnya dia berusaha memecah keheningan yang ada. Sagara memi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status