"Bukan begitu, Nek. Adara benar-benar sedang tidur," ucap Ansel cepat. Dia berusaha menyakinkan Dianti karena dia takut nenek dari istrinya itu mendatangi rumah mereka. Dari seberang, Dianti menggumamkan sesuatu yang tidak bisa didengar oleh Ansel. "Nenek mau mampir sekarang.""Tapi ini udah malam, Nek," cegah Ansel."Kalau begitu suruh istrimu bangun."Perintah itu tidak bisa diganggu gugat lagi. Ansel terpaksa mengiyakan. "Nanti aku telepon lagi, Nek. Membangunkan Dara susahnya minta ampun.""Nenek tunggu."Klik!"Mampus! Si brengsek itu membawa Dara kemana sampai nggak bisa dihubungi?" desis Ansel. Dia menghubungi Adara sekali lagi. Kalau sampai tidak diangkat, dia akan mencari istrinya ke basecamp Ben. Apapun yang terjadi, Dianti tidak boleh sampai tahu Adara pergi dengan Ben. Panggilan itu tidak tersambung. Ansel meraih kunci motor yang dia bawa dari rumah orangtuanya, lalu melesat ke luar. Dia sudah bersiap membuka pagar ketika mendengar suara motor dari arah jalan. "Pasti di
Last Updated : 2024-02-21 Read more