"Yang sudah lewat, biarlah. Buktinya, saya masih bisa berdiri di sini, sehat walafiat," hibur Jingga seraya membantu Darni berdiri tegak."Anda mau memaafkan saya, Nyonya?" tanya Darni pilu.Jingga mengangguk. "Siapa sih, yang tidak pernah punya salah dan dosa? Aku juga punya, lebih besar malah," ucapnya."Terima kasih banyak, Nyonya, tapi ...." Darni seakan ragu untuk berkata."Apa?" tanya Jingga lembut."Saya mohon, agar Nyonya tidak memberitahukan seluruh kesalahan saya pada Tuan Besar. Saya tidak punya tempat lain selain di sini. Saya tidak punya siapa-siapa lagi." Darni kembali terisak."Kalau memang tidak punya tempat selain di sini, kenapa harus mencuri?" tanya Ganendra yang tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu. Darni begitu terkejut. Dia sempat terpaku beberapa saat sebelum akhirnya menghambur ke arah Ganendra dan bersujud di kakinya."Tuan, maafkan saya! Waktu itu saya gelap mata karena membutuhkan
Baca selengkapnya