Semua Bab Shushu Dikejar Deadline: Bab 21 - Bab 30

83 Bab

Chapter 21

Yuyu tak henti-hentinya menatap bunga yang ada dalam pelukannya. Sedangkan kakaknya menatapku dengan pandangan yang sulit untuk dideskripsikan.  “Ini baru pertama kalinya Yuyu punya teman yang mau memberikan hadiah dengan penuh perjuangan. Biasanya Han You yang dimanfaatkan,” ucap wanita berambut pendek sekali. Lebih tepatnya potongan rambutnya memang seperti laki-laki. “Kakak! Jangan bilang seperti itu! Aku memberi mereka hadiah karena aku ingin!” Tegas Yuyu. Aku menatap kakanya menghembuskan nafas mendengar pembelaan dari adiknya itu. Han Xiaodi, siapa sangka atlet tenis yang aku sponsori adalah kakaknya Yuyu. Dunia benar-benar kecil. “Kau lebih sering menghabiskan uang tak sebanding dengan yang mereka berikan,” kesal Xiaodi. Ia mengambil beberapa tumisan kerang merah dengan sumpit khususnya dan meletakannya di piringku. Lalu meletakan hal yang sama di piringnya. “Nona Din
Baca selengkapnya

Chapter 22

Yuora, website yang berisi orang-orang aneh maniak konspirasi. Namun aku meyakini setiap unggahan cerita dari berbagai pengguna di sana ada kebenaran sedikit walaupun di tutupi dengan dugaan-dugaan atau cerita lainnya. Iklan yang tidak masuk akal tadi berasal dari website ini. Iklan tersebut banyak dikomentari pengguna internet lainnya. Si pengunggah itu juga orang yang cukup nyentrik dan aneh. Dia membalasnnya respon orang-orang dengan lelucon. Namun entah kenapa aku yakin dia memang paham soal peretasan. Sehingga aku menghubunginya secara pribadi. ________Shupei_pei : Hei. Aku melihat iklanmu. Aku tertarik mempekerjakan hacker. Komputerku dalam masalah dan aku butuh bantuan untuk menyelamatkan beberapa data yang belum sempat aku back-up. Apa kita bisa bertemu? (21.15) Mazstarz89 : Aku tak memenuhi panggilan ke rumah. Aku tak menerima tawaran kerja. Aku ingin d
Baca selengkapnya

Chapter 23

“Kamu benar-benar bisa diculik orang kapan saja,” ucap Mazstars89 yang masih tidak ingin memperkenalkan namanya padaku. Mulutnya penuh dengan nasi goreng yang baru saja aku masak. “Aku akui ini enak,” sambungnya lagi. “Kau memberikan alamat asli pada orang di internet sembarangan. Apa kau tak takut dirampok?” Tanyaku balik untuk membalas tuduhannya. Padahal aku sudah menjelaskan seharusnya aku kemari dengan Pengacara Jung, dan tidak nekad sendirian. “Malam itu aku mabuk dan tak sadar mengirimkan alamat asli,” belanya. “Sama saja cerobohnya kalau begitu,” gumamku. “Diam kau anak kecil!” Kesalnya sembari menunjukku dengan sendok. “Untung saja aku ini orang baik. Kalau tidak, kau bahkan tak sadar tubuhmu telah termutilasi. Padahal ada banyak rumor di Distrik Merah beraninya mengunjungi rumah orang yang ditemui di internet,&rdq
Baca selengkapnya

Chapter 24

Sudah lima jam aku di depan cermin untuk berhias layaknya seorang dari bangsa peri. Aku merasa puas setelah menata rambut panjangku sedemikian rupa bak karakter Tauriel dari seri The Hobbit. Kemudian aku padukan dengan mahkota kecil yang melekat di keningku. “Ini lucu!” Pekikku yang merasa puas dengan hasilku berdandan cukup lama. Setelahnya aku mengganti pakaianku dengan gaun yang aku miliki. Ini terdengar aneh, namun aku sangat menyukai kesendirianku dengan melakukan hal-hal random seperti ini. Aku tak membutuhkan penilaian orang lain. Selama aku puas dengan apa yang aku lakukan, ya sudah, mau apa lagi? Di kala aku tengah merapikan lipatan gaun yang tidak sesuai, ponselku berdering dan aku langsung mengeceknya. _______ Mazstars89! Ka Quo Xin Shushu! Data yang berhasil aku selamatkan dari memori komputermu hanya beberapa gambaran saja. Ada banyak dokumen yang rusak dan hilang. Beberapa lainnya sedang aku coba perbaiki. (17.30) Ding Shu Ugh, semoga kontrak kerjaku dengan si Zh
Baca selengkapnya

Chapter 25

Aku terbangun tepat pukul setengah dua siang. Aku baru saja mengistirahatkan kedua mataku saat matahari terbit. Sebab selama semalam suntuk kemarin kepalaku dipenuhi banyak dugaan setelah mendapatkan banyak kabar. Aku berniat untuk merengek pada Ka Quo Xin. Namun aku mengurungkan niat tersebut. Sebab takut menganggu waktunya. Dia secara sukarela membantuku tanpa bayaran. Terlebih dia sendiri yang bilang akan mengunjungi pemakaman mantan suaminya. Wanita itu punya hati yang begitu besar dan lapang. Jika aku jadi dia, sepertinya aku tak bisa datang ke sana. Bagaimanapun sosok tersebut, melalui keluarganya, telah mempenjarakannya. Satu-satunya orang yang bisa aku kabari setelah menjawab email dari pihak kepolisian adalah Pengacara Jung. Namun orang itu hilang. Aku sudah mengiriminya pesan tentang berita Samara Gwenn yang diunggah oleh mantan teman SD ku dulu. Hanya saja centang dua namun tidak ia baca seperti biasa. Aku men
Baca selengkapnya

Chapter 26

Selama diperjalanan menuju Kantor Polisi Pusat Kota B, Penyidik Huang menjelaskan banyak hal tentang ia sudah memperkirakan gerak-gerikku selama dua bulan terakhir.  Hasil dari pemantauan itu ialah:1. Ding Shu adalah seorang introvert sejati.2. Ding Shu bisa bersosialisasi dengan baik walaupun anak rumahan.3. Ding Shu kaya.4. Ding Shu hanya keluar rumah bila ada keperluan. Menurut keterangan saksi (warga sekitar), dia hanya keluar rumah sebulan sekali untuk belanja bulanan untuk kebutuhannya hidup.5. Ding Shu tidak menyukai orang, kecuali Pasangan Ming, pemilik kontrakan.6. Ding Shu menjadi Samara Gwenn, karakter fiksi yang diciptakannya hanya untuk mencari kekayaan.7. Ding Shu tak pernah menjelaskan Samara Gwenn pada kliennya bahwa orang itu tak nyata.8. Ding Shu bisa berbahasa jerman, rusia, dan inggris dengan baik. Riwayat ini ditemukan setelah menganalisa unggahan gambar yang ada di
Baca selengkapnya

Chapter 27

“Ketua, Pengacara Jung tidak bisa dihubungi. Saya sudah mencoba pihak HRD untuk menghubungi dua staf lainnya. Namun kata Pak Qin, salah satu stafnya sudah mengundurkan diri sejak sebulan lebih sepertinya,” jelas seorang wanita yang terdengar kesal dari panggilan telpon.Adapun pria yang tengah mendengarkan itu semua melalui pengeras suara di dalam mobilnya hanya diam saja.“Saya akan mencari informasi lagi. Tidak, lebih baik saya saja yang turun tangan menjemput Nona Ding,” ucap wanita itu lagi. Juanxi bisa menerka dari intonasinya. Pernyataan itu adalah pilihan yang sangat berat untuk diucapakan asistennya.“Tak perlu, Mei Hui. Aku dalam perjalanan ke kantor polisi,” jawab Juanxi.“Baiklah kalau begitu. Terima kasih Ketua. Saya putus telponnya,” ucap Mei Hui dengan cepat dan panggilan itu benar-benar berhenti. Kini di dalam mobil itu langsung kembali terdengar senandung instrumen jazz.“Dia benar-benar tak suka diganggu malam hari ya,” ujar Juanxi. Kemudian ia melirik ke arah jam arl
Baca selengkapnya

Chapter 28

Setelah setengah jam Penyidik Huang dan Senho menjelaskan hasil pengintaian mereka terhadap Samara Gwenn selama dua bulan terakhir. Juanxi dibuat terkejut dengan mendengar ada seseorang yang tahan tak bersosialisasi dalam waktu yang sangat lama. Bahkan ia hanya keluar rumah sebulan sekali untuk keperluan hidup. Memang ada kalanya ia keluar rumah untuk beberapa kali dalam sebulan tersebut. Namun kebanyakan hanya berbicara dengan pemilik tuan rumah kontrakannya. “Apa dia punya trauma terhadap orang? Sampai sebegitunya menghindari orang?” Tanya Juanxi. “Kalau dari pengamatanku sepertinya tidak. Dia hanya malas berbicara,” sambung Senho, polisi intel yang ikut mengawasi kediaman Samara Gwenn alias Ding Shu. “Aku setuju,” gumam Juanxi yang teringat interaksi antara Shushu dengan pianis yang cerewet itu. “Dia akan berbicara setelah lawannya mengatakan banyak hal. S
Baca selengkapnya

Chapter 29

Penyidik Huang kembali ke ruangan tak lama setelahnya. Ia datang membawa ponsel Shushu dan memberikannya pada ke pemiliknya. “Senho akan mentraskripkan pembicaraan hari ini. Kami sudah mengecek isi percakapan di ponsel Nona Ding. Jika berkenan kami juga ingin terhubung dengan Lian Quo Xin atau Mazstars89. Kami juga akan menyelidiki lebih lanjut tentang Zhou.co,” tutur Penyidik Huang.“Anu… sejak awal kalian bilang, hasil penelusuran dari situs judi online itu tidak ada petinggi atau perwakilan dari perusahaan Zhou.co, kan?” Tanya Shushu dengan ragu-ragu.“Ya, benar. Jadi kami merasa ini sangat aneh. Apalagi melihat bukti yang tertera di ponsel Anda, bahwa Anda terus menerima dana gelap dari akun yang kemungkinan besar berhubungan dengan situs tersebut. Walaupun tim kami masih belum sepenuhnya melacak akun tersebut. Jadi kami merasa ada kemungkinan Anda berbohong,” timpal seorang polisi tua dengan perut yang buncit. Dia masuk ke ruangan ini bersamaan dengan Penyidik Huang, dan terus me
Baca selengkapnya

Chapter 30

Juanxi hanya diam saja melihat mobil tantenya melenggang pergi dengan mudahnya. Kemudian ia tertawa. Hanya saja ia tak tahu apa yang lucu di sana. Hanya ingin tertawa saja. Dia menggelengkan kepalanya sekilas dan langsung masuk ke mobilnya. Tujuannya adalah apartemen pribadinya. Sesampainya ia di sana, ia merasa sangat antusias sekali untuk kembali tidur. Dirinya sangat yakin adegan mimpi kali ini pasti berbeda lagi. Dugaannya memanglah benar. Setelah berbaring di atas kasur tanpa mengganti pakaiannya. Ia terlelap dengan mudahnya. Kali ini sosok aktor yang terlihat jelas di sana masihlah Shushu seorang diri. Gadis itu berlari dengan membawa kotak kaleng melalui area pepohonan yang Juanxi duga sebagai hutan. Sedangkan dalam mimpi tersebut, posisi Juanxi berada di atas kapal, dan ia melihat Shushu berlari di daratan sembari dikejar beberapa orang. Saat ia terbangun, terik mentari mulai menyinari sekitar kamarnya melalui su
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status