Home / Urban / Kembalinya sang Dewa Perang / Chapter 871 - Chapter 880

All Chapters of Kembalinya sang Dewa Perang: Chapter 871 - Chapter 880

884 Chapters

Bab 871

Sementara itu, di kediaman Keluarga Zellon.Jazer menerima kabar kemenangan Nathan dalam kompetisi. Namun, tak ada ekspresi senang ataupun sedih di wajahnya."Kieran, jika kamu bertarung satu lawan satu dengan Nathan, apakah kamu yakin bisa menang?" tanya Jazer, menoleh ke arah Kieran.Kieran ragu sejenak lalu menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak yakin."Dulu, Kieran akan mengangguk tanpa ragu, bahkan tidak menganggap Nathan serius. Tapi hari ini, Kieran tidak yakin, karena Nathan telah mengalahkan Squala.Jazer menatap Kieran lalu bertanya. "Kalau kamu benar-benar bertarung satu lawan satu dengan Nathan dan tidak bisa mengalahkannya, apa kamu tahu kenapa?""Kenapa?" Kieran menatap Jazer bingung."Karena Nathan memiliki garis keturunan Keluarga Zellon, sedangkan kamu hanyalah keturunan tidak langsung!"Kata-kata Jazer membuat Kieran menundukkan kepala. Sebagai keturunan tidak langsung, Kieran selalu dianggap sebelah mata. Oleh karena itu, dia berlatih keras dan mengandalkan bakatn
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 872

"Nona Yarke, kau salah paham, kami hanya teman," Nathan menjelaskan."Aku rasa tidak seperti itu. Tatapan Nona Sienna terhadapmu dipenuhi dengan rasa cinta," kata Yarke sambil melirik Sienna."Kamu salah lihat!" Nathan tersenyum canggung.“Hahaha!” Yarke tertawa. "Kalau Nona Sienna bukan pacarmu, lalu di mana pacarmu? Aku ingin melihat wanita yang bisa bersanding denganmu."Yarke mengangkat gelasnya dan berpindah ke samping Nathan. Raut wajah Sienna berubah dingin, tak senang melihat sikap Yarke."Pacarku tidak ada di sini, aku juga tidak tahu di mana dia sekarang," kata Nathan dengan tatapan penuh kerinduan. Sudah dua bulan sejak dia berpisah dengan Sarah, dan dia sangat merindukannya."Sebagai pacar, kamu tidak terlalu baik. Kamu bahkan tidak tahu di mana pacarmu sekarang. Apakah dia tidak takut wanita lain merebutmu?" tanya Yarke, mendekat ke arah Nathan. Tangannya diletakkan di atas paha Nathan, membuat jantungnya berdegup kencang.Melihat sikap proaktif Yarke, wajah Sienna semaki
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 873

Setelah setengah jam, Nathan dan Milan kembali ke perjamuan dan menemukan Sienna serta Yarke sudah mabuk dan tidak sadarkan diri. Nathan tersenyum tak berdaya, lalu membawa Sienna pergi.Di tempat lain, berbeda dengan kepolisian, ada sebuah hotel yang tidak jauh dari gedung kepolisian. Raut wajah Squala menjadi dingin saat melihat lampu-lampu terang dan hiruk pikuk di kepolisian."Tuan Ryodan, ada pesan dari dalam negeri yang memintaku menjelaskan masalah hari ini. Apa yang harus aku katakan?" Seorang pria berjas mendekat. Dia adalah ketua delegasi Negara Solara, tapi di hadapan Squala, dia tidak berani bersikap tidak hormat.Walau Squala sudah kalah dan mengakui kekalahannya, mereka tidak berani menertawakannya. Di Negara Solara, Squala memiliki dukungan dari seluruh keluarga Ryodan. Bahkan keluarga kerajaan pun harus bersikap sopan kepada Keluarga Ryodan."Menjelaskan apa? Menjelaskan bagaimana aku bisa kalah? Beritahu mereka, aku sengaja menunjukkan kelemahanku dan kalah. Saat komp
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 874

Nathan sebenarnya juga merasa hal itu sulit, karena tempat itu ramai didatangi dan merupakan objek wisata. Hampir tidak mungkin menyembunyikannya dari publik."Kalau begitu, kita bicarakan lagi nanti. Untung saja aku sudah menyegel makam kuno itu dengan formasi sihir, jadi orang biasa tidak akan bisa mendeteksinya," kata Nathan dengan pasrah."Tuan, makam kaisar seperti itu biasanya tidak boleh dilakukan penggalian pribadi. Walaupun ditemukan, tidak banyak gunanya. Namun, kamu bisa menggunakan penemuan makam kaisar ini untuk membantumu pada saatnya tiba. Mungkin bisa membantumu mendapatkan tempat dalam pelatihan tahun ini," ujar Nelson."Pelatihan?" tanya Nathan bingung."Ini adalah kolaborasi antara pemerintahan dan Martial Shrine. Mereka memilih kawasan arkeologi untuk dijadikan tempat berlatih bagi seniman bela diri muda. Ini adalah acara yang diselenggarakan oleh pemerintahan untuk menyenangkan hati orang-orang," jelas Nelson.Setelah mendengar penjelasan Nelson, Nathan langsung t
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 875

Di atas kapal, Nathan memimpin tim dan berdiskusi dengan tim Erya, sementara Squala dan timnya duduk di samping.“Ketua, sepertinya tim dari Northern dan Wilom sudah membentuk aliansi. Kalau begitu, bukankah kita akan dirugikan jika melawan dua tim itu?” Seorang pria berseragam samurai dan memegang Katana menghampiri Squala dan bertanya dengan suara pelan.Squala melirik Nathan dan Erya yang berbincang, tatapannya tidak menunjukkan rasa gugup, melainkan kilatan kelicikan. “Jika mereka ingin membentuk aliansi, biarkan saja. Pada saatnya, tidak satu pun dari mereka akan keluar dari pulau ini.”“Apakah ketua sudah menyiapkan tindakan pembalasan?” Pendekar samurai itu bertanya dengan suara pelan.Squala menatap pria itu dengan dingin. “Bodoh, apakah itu pertanyaan yang harus kamu tanyakan?”Melihat Squala marah, pendekar samurai itu ketakutan, dia segera membungkuk dan meminta maaf. “M-maaf, aku salah!”Setelah beberapa jam di atas perahu layar, perahu itu tiba di pulau kecil itu dengan c
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 876

"Bagaimana, apakah serbuk dari bunga Amarilis sudah menyebar ke seluruh pulau?" tanya Squala kepada tiga pria bertopeng dan berjubah hitam itu."Tuan Muda Ryodan, serbuk bunga itu sekarang sudah menyebar ke seluruh pulau, tapi demi tidak menimbulkan kecurigaan mereka, kami tidak banyak menyebar serbuk itu ke pinggiran," jawab seorang pria berjubah hitam."Bagus sekali, nanti setelah kembali aku akan memberi penghargaan besar kepada kalian," Squala mengangguk puas."Terima kasih, Tuan Muda Ryodan!"Tiga pria berjubah itu langsung berlutut dengan wajah gembira.Sekelompok pendekar samurai yang dibawa oleh Ryodan menunjukkan raut wajah yang tidak natural setelah mengetahui serbuk bunga Amarilis telah lama disebar di pulau itu. Serbuk itu sangat beracun dan dapat menyebabkan halusinasi, gangguan saraf, dan delusi. Bunga itu biasa disebut bunga kematian oleh keluarga Ryodan.Squala secara diam-diam menyebarkan serbuk ini di pulau tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu. Sekarang mereka se
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 877

"Bajingan! Persetan denganmu!" Erya menatap Squala yang tertawa terbahak-bahak, tatapannya dipenuhi kemarahan dan dia melayangkan tinjunya ke arah Squala.Squala menggeser kakinya dan menghindar tanpa panik.Sementara itu, tiga pria bertopeng itu mempercepat mantra mereka. Kekuatan Erya terlalu kuat, sehingga butuh waktu untuk bisa mengendalikan Erya.“Arrrghhhhhh!” Erya kembali meraung dengan keras, dia berusaha untuk kembali menyerang Squala, tapi rasa sakit yang menusuk di otaknya membuatnya jatuh ke tanah.Melihat Erya, sudut mulut Squala terangkat sedikit. “Budakku, sekarang aku perintahkan padamu, bunuh orang yang ada di hadapanmu!”Suara Squala terdengar seolah berasal dari neraka terdalam, membuat Erya yang menggila seketika menjadi tenang. Sepasang matanya yang merah menatap Nathan dengan erat, lalu bangkit berdiri.“Erya!” Melihat Erya seperti itu, Nathan mengernyitkan keningnya, tubuhnya mundur beberapa langkah ke belakang.“Matilah!” Erya menghantamkan tinjunya dengan kuat
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 878

“Lalu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Dengan kekuatan kita berdua, Squala sama sekali bukan tandingan kita!” Erya berencana bekerja sama dengan Nathan untuk membunuh Squala bersama. Jika keduanya bekerja sama, membunuh Squala akan semudah meniup debu.“Pasukanmu sudah terkena racun, Squala pasti memiliki penawarnya. Aku akan memberitahumu apa yang harus kita lakukan,” Nathan mengajarkan sebuah cara kepada Erya.Erya yang mendengarnya matanya berbinar, dan segera setuju dengan cara yang disarankan Nathan.“Erya, bunuh dia, untuk apa kau bertele-tele?!” Squala melihat Erya yang bertarung jarak dekat dengan Nathan dan tidak bisa mengalahkan Nathan, berteriak marah.“Erya, karena kamu sudah kehilangan kendali atas dirimu, jangan salahkan aku tidak segan-segan!” setelah Squala berteriak, Nathan juga berteriak dan cahaya keemasan bersinar pada kepalan tinjunya, lalu tinju itu diarahkan dengan keras ke arah Erya.Sepertinya, Nathan benar-benar sudah kehabisan kesabarannya. Walau Er
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 879

“Cepat sekali, sepertinya jurus bayangan itu persis dengan yang aku harapkan,” Nathan tersenyum tipis. Beberapa hari ini, dia sudah mencoba mencari tahu tentang kekuatan bayangan yang dikuasai oleh Squala, dan mendapatkan beberapa pengetahuan.Hwoossshhh!BAAM!Sosok Squala melesat dengan cepat dan menghantamkan sebuah pukulan keras pada tubuh Nathan. Nathan tidak menghindar, langsung menerima pukulan itu. Tubuhnya bergetar, namun tidak mengalami luka apapun.Di sisi lain, Squala merasa tangannya mati rasa. Dia berdiri tidak jauh dari sana, menatap Nathan dengan dingin.“Ternyata memang benar, semakin cepat kecepatanmu, tenagamu akan semakin kecil. Kamu tidak bisa melesatkan kekuatan dan kecepatan di saat bersamaan. Yang kamu sebut jurus bayangan adalah mengorbankan kekuatan untuk kecepatan. Sekarang sepertinya tidak lebih dari sebuah mainan bagiku,” Nathan menatap Squala dan mencibir.Bayangan Squala bisa menipu mata semua orang tidak lebih karena kecepatannya yang terlalu cepat, hal
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 880

Atas perintah Squala, ketiga jenderal agung itu mulai menghunuskan senjata mereka dan menyerang anggota kepolisian serta prajurit yang dibawa oleh Erya."Erya, kamu hadapi saja ketiga cunguk itu, serahkan Squala kepadaku!" kata Nathan dengan buru-buru kepada Erya.Pasukan Erya baru saja diracuni dan kekuatannya belum pulih sepenuhnya. Jika hanya mengandalkan Anderson dan anggota kepolisian untuk melawan para pendekar samurai, Nathan khawatir mereka akan berada dalam bahaya. Oleh karena itu, dia meminta bantuan Erya.Erya menatap Nathan, berteriak marah, dan menerjang kepada tiga jenderal agung itu.Sementara itu, Nathan menatap Squala dengan dingin, raut wajahnya terlihat tampak bangga. "Sekarang, saatnya kamu merasakan kekuatanku."Setelah mengatakan itu, aura di tubuh Nathan meledak, cahaya keemasan muncul seperti matahari di langit, sinarnya begitu menyilaukan, jauh lebih kuat daripada cahaya yang dipantulkan oleh tiga jenderal agung hitam itu."Aruna Slash!" ucap Nathan tanpa basa
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
PREV
1
...
848586878889
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status