Home / Urban / Kembalinya sang Dewa Perang / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Kembalinya sang Dewa Perang: Chapter 461 - Chapter 470

840 Chapters

Bab 461

“Kami melewati danau dengan cara mendayung untuk keluar masuk. Hanya saja, dengar-dengar ada pilar batu di dalam danau ini, dan bisa diinjak untuk melewatinya. Akan tetapi, tidak ada yang tahu dimana letak pilar batu itu kecuali Dominic!” Sasimu berkata dengan ragu. “Dominic, pria ini cukup waspada,” Nathan tersenyum ringan. Setelah rombongan itu tiba di dekat danau, suhu disini jauh lebih rendah, dan danau ini membagi lembah menjadi dua bagian, untuk dapat tiba ke sisi lain, mereka harus menyeberanginya. Danau itu mengeluarkan hawa yang sangat dingin, dan seluruh permukaan airnya berkabut, tidak ada yang bisa dilihat dengan jelas. Hanya ada beberapa perahu kecil yang mengambang di tepi danau. “Tuan Nathan, coba lihat!” Sasimu berkata sambil mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke dalam danau. ​ Air memercik dan kemudian diikuti dengan beberapa bayangan hitam yang muncul di air, lalu kemudian menghilang lagi dengan cepat. “Ini adalah sebuh ular air beracun yang dipelihara ol
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 462

Tuan Nathan, hati-hat! Jangan melawannya di atas danau!” Sasimu yang melihat itu bergegas memperingatkan Nathan. “Kalian para pengkhianat! Tunggu saja, setelah aku menghabisi bocah ini, aku akan mencabik-cabik mayat kalian!” Dominic meraung mengamuk. Dia tiba-tiba mendorong telapak tangannya dan tekanan besar menyapu air dari seluruh danau, ombak dahsyat menerjang ke arah Nathan. Dan ular-ular serta makhluk beracun dalam danau itu juga keluar dari air dan menuju ke arah mereka berempat dan Reus yang ada di tepi danau. “Mundur!” Sasimu yang melihat ini bergegas berteriak ketakutan dan segera mundur. Nathan yang melihatnya tiba-tiba tubuhnya terangkat dan kemudian dia melangkah mundur dengan cepat. Pada saat bersamaan, dia juga melambaikan tangannya dan tekanan besar langsung menekan gelombang yang mengerikan itu. Danau itu sudah kembali menjadi tenang, tapi pada saat ini di permukaan ranau muncul sebuah gelombang dan kemudian bergerak ke arah Dominic seperti anak panah yang melesa
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 463

Dengan kekuatan yang ditunjukkan oleh Nathan barusan, sudah cukup untuk dinilai oleh Dominic. Orang ajaib seperti ini, Dominic jelas sangat ingin memanfaatkannya untuk keuntungannya sendiri!. “Kamu kenal dengan orang-orang di pedesaan Lumina?” Nathan bertanya. “Lebih dari sekedar kenal, Arsen adalah ayah angkatku, aku membuat diriku cacat untuk masuk ke Klan Abyss hanya untuk mendapatkan sumber daya dari Klan Abyss! Dan Klan Abyss akan segera menjadi pedesaan Lumina yang kedua!” Dominic berkata dengan bangga. “Hm … sepertinya, jika aku membunuhmu disini, pasti akan membuat pedesaan Lumina mencariku untuk balas dendam, bajingan yang merepotkan!” Nathan mengernyitkan keningnya. Akhir-akhir ini, masalah sudah terlalu banyak, dia tidak punya waktu yang cukup untuk berkultivasi. Hari perjanjian dengan Marcel untuk pergi ke pulau Mistik akan segera tiba. Lalu, walau pun dirinya sudah mencapai tigkat Origin, tapi mendengar Cliff yang mengatakan dirinya akan mengalami musibah di hari itu,
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 464

Nathan juga berdiri di sebuah papan kayu kecil untuk menahan diri, dan melihat Nathan yang seperti itu, mata Dominic penuh dengan kepercayaan diri. “Benarkah? Kalau begitu, tunjukkan padaku kekuatanmu yang sebenarnya!” Nathan seperti meraih sesuatu di dalam danau, lalu mengayunkannya ke arah Dominic. Saat Nathan mengayunkan tangannya, sebuah aliran air yang besar muncul dari dalam danau, seolah digenggam oleh Nathan dan aliran air yang besar itu menebas ke arah Dominic bagaikan cambuk besi. Kilat dingin yang samar tersirat dalam aliran air yang panjangnya mencapai beberapa meter itu. Dan, saat Dominic melihat adegan ini, dia bergegas menepukkan tangannya pada permukaan danau dan menimbulkan gelombang besar, disusul sebuah benteng air muncul di hadapan Dominic. BAAM! ​ Aliran air yang bagaikan pedang di tangan Nathan menghantam benteng air di depan Dominic dengan keras, dan membuat suara hantaman yang keras dan menghancurkan benteng air itu secara tiba-tiba. Raut wajah Dominic ter
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 465

Di depan mereka ada ratusan ular berbisa, dan di belakang mereka ada orang yang mengejar, raut wajah mereka menjadi sangat jelek, terutama Ainsley. Dia hanyalah seorang gadis biasa, dia belum pernah melihat adegan seperti ini. Apalagi, saat melihat pertarungan Nathan dan Dominic tadi, di matanya itu seperti pertarungan para dewa. ​“Tuan Dominic, mohon pertimbangkan kami yang sudah menjual hidup kami selama beberapa tahun untuk dirimu! Semoga kamu bisa membiarkan kami tetap hidup!” Sasimu menatap Dominic dan memohon padanya. “Membiarkan kalian tetap hidup?” Dominic mencibir. “Hahaha …. Kamu sudah ikut denganku selama bertahun-tahun! Lantas, kamu tidak tahu bagaimana aku menghadapi para pengkhianat?” Mendengar perkataan Dominic, membuat raut wajah empat orang itu menjadi sangat jelek dan penuh kengerian. Nereka tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka sebentar lagi. “Saudaraku, semua orang pasti akan mati, bukankah sebaiknya kita bertarung? Kalau jatuh ke tangann
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 466

“Berhenti!” Witan yang melihat ini menggertakkan giginya dan menahan rasa sakitnya lalu melayangkan tinjunya ke arah Dominic. Dominic menampar Witan dan membuatnya terhempas ke samping, dan dia menatap Dominic menangkap Ainsley begitu saja. “Bajingan, lepaskan aku, lepaskan aku!” Ainsley berjuang mati-matian tapi tidak membuahkan hasil. “Gadis manis, tenang saja, aku tidak akan menyakitimu, asalkan kamu patuh terhadap perkataanku saja!” Dominic berkata lalu mengulurkan tangan untuk merobek pakaian Ainsley. Dia akan memotretnya lalu mengirimkannya kepada Cliff, agar Cliff mematuhi perkataannya. Namun pada saat Dominic hendak merobek pakaian Ainsley, dia tiba-tiba merasa pusing dan tangannya yang mencengkram Ainsley seketika terlepas. Ainsley yang ketakutan langsung berlari ke arah Reus dan menatap Dominic dengan takut. “Ainsley, tidak perlu takut, dia sudah terkena jarum beracunku!” Reus yang melihat penampilan Dominic seketika berkata dengan semangat. Ternyata senjata tersembun
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 467

“Hahaha …. Racun apa ini? Hanya menggunakan jarum seperti itu, ingin membunuhku? Jangan bercanda!” Dominic tiba-tiba bangkit dan menatap Reus beserta yang lainnya dengan tatapan ganas. Melihat Dominic baik-baik saja, beberapa orang itu seketika menjadi putus asa, dan tidak terlihat sedikit harapan pun di tatapan mata mereka. “Apa kalian tidak mau berlutut dan memohon kepadaku? Mungkin aku bisa berbaik hati dan membiarkan kalian pergi!” Dominic melirik kerumunan itu dan bertanya. Tapi, tidak ada satu orang pun yang memohon padanya, karena mereka sudah tahu Dominic tidak mungkin melepaskan mereka, dia hanya ingin mempermalukan mereka. Melihat tidak ada orang yang memohon padanya, Dominic sedikit marah, tatapan matanya menjadi dingin dan berkata. “Karena tidak ada yang mau memohon, maka aku akan membiarkan kalian merasakan bagaimana rasanya keracunan! Hanya saja, racunku ini tidak akan membuat kalian langsung mati, dia akan membuat kalian kesakitan selama 2 hari dan kemudian tubuh ka
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 468

“Kalian tidak akan mati, kan?” Nathan melirik dan bertanya kepada Reus dan yang lainnya. Beberapa orang itu menggelengkan kepalanya seperti orang yang linglung, walau mereka terluka tapi tidak fatal. “Baguslah kalau begitu, temani aku melihat-lihat, apakah ada sesuatu yang berharga disini?” Nathan melompat ke perahu kecil dan beberapa orang lain juga saling memapah dan membantu naik ke perahu. Melihat bangkai ular berbisa yang ada di permukaan danau membuat beberapa orang itu merasa kulit kepalanya mati rasa. Tidak lama kemudian perahu itu sampai di seberang, dan orang-orang lain dari Klan Abyss sudah berlutut sejak awal. Saat mendengar teriakan, mereka sudah melihat sendiri bagaimana Nathan membunuh Dominic, siapa lagi yang berani melawan? Dan alasan mereka selalu menaati perintah Dominic selama ini adalah karena laba-laba yang ada di dalam tubuh mereka yang mengendalikan mereka. “Tuan Nathan, aku berharap kamu dapat mengampuni mereka semua, mereka juga merupakan bawahan Tuan C
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 469

Keesokan harinya, Nathan dan Reus menemani Cliff dan Ainsley pergi ke Klan Abyss. Cliff merasa sangat senang bisa kembali ke tempat yang dia bangun sendiri selama bertahun-tahun. Nathan menggunakan pil obat dan bahan obat dari Klan Abyss untuk berkultivasi. Saat ini, dia sudah mencapai tingkat ke sepuluh tahapan Origin, dan kurang sedikit lagi dia sudah bisa menembus Tahap Lentera'Cahaya’. Di Klan Abyss, Cliff mengajari Ainsley, dan Reus juga membantu. *** Tiga telah hari berlalu, dan Cliff benar-benar meninggal dunia, Ainsley memohon kepada Nathan, dia ingin Nathan membantu menyelamatkan nyawa Cliff, di mata Ainsley, Nathan adalah seorang dewa. Namun saat ini, Nathan bukanlah seorang dewa, dan walaupun dirinya adalah seorang dewa, dia juga tidak memiliki kemampuan untuk mengubah hidup seseorang dan melawan takdir langit. Batas waktu Cliff di dunia sudah habis dan Nathan tidak bisa menyelamatkannya. Setelah Cliff dimakamkan, Nathan meminta Reus untuk menetap selama beberapa waktu
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 470

“Anak muda!” Tepat saat Nathan sedang memikirkannya, seorang wanita paruh baya tiba-tiba menepuk bahu Nathan. Nathan bergegas membuka matanya dan bertanya. “Bibi, ada apa?” “Oh, aku ingin bertanya padamu, aku dengar kalau tiket pesawat kelas satu kali ini akan mendapatkan diskon 20%, apa kamu mendapatkan diskon?” Wanita paruh baya itu bertanya dengan sopan. “Bibi, maaf, tapi aku tidak tahu-menahu tentang ini, tiket aku dibelikan oleh seorang teman, dan aku pertama kali naik pesawat kelas satu!” Nathan bergegas menjelaskan. “Oh!” Wanita paruh baya itu tidak mengatakan apapun lagi dan kembali ke tempat duduknya. Saat Parker mendengar kalau tiket pesawat Nathan dibelikan oleh seorang teman dan dia baru pertama kali naik pesawat, tatapannya dipenuhi dengan penghinaan, dan sikap arogannya seketika muncul. “Hei, minggir! Kamu duduk saja di depan, aku mau duduk di sebelah wanitaku!” Parker berkata dengan sombong pada Nathan. Nathan hanya melirik Parkwr dan mengabaikannya, lalu bersand
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
84
DMCA.com Protection Status