Home / Urban / Kembalinya sang Dewa Perang / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Kembalinya sang Dewa Perang: Chapter 331 - Chapter 340

837 Chapters

Bab 331

Setelah mereka tiba, sebuah mobil hitam kecil melaju, dan seorang lelaki tua berambut putih yang mengenakan kacamata baca sambil memegang tongkat di tangannya berjalan keluar dari mobil. Stefano yang melihat itu bergegas menyambutnya. “Tuan Alan, hati-hati saat melangkah!” Melihat sikap Stefano, dia sangat menghormati lelaki tua itu, dan membantunya dengan hhati-hat. “Stefano, aku hanya memberi ayahmu muka, kalau tidak, aku yang sudah setua ini sudah tidak sanggup berlarian kesana kemari. Aku akan membantumu memeriksanya sekali ini, aku juga sudah harus pensiun!” “Tuan Alan, kalau kamu pensiun, maka akan menjadi kerugian bagi dunia perjudian batu giok!” Stefano bergegas memujinya. “Aku sudah tua, tubuhku tidak sanggup lagi!” Alan mengibaskan tangannya. “Hanya saja, aku dengar jumlah kali ini sangat besar, walaupun aku memandang wajah ayahmu, biayanya juga tidak boleh terlalu sedikit, paling sedikit ini!” Alan mengulurkan satu jarinya, dan menunjukkannya pada Stefano. “Satu milia
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 332

"Baik," Alan mengangguk, dan mengeluarkan kaca pembesar, lalu sebuah palu kecil, dan mulai berjalan ke tumpukan batu dan memilih secara acak. Ada begitu banyak batu kasar, kalau memeriksanya satu per satu itu tidak masuk akal. Jadi, Stefano hanya bisa memilih belasan batu secara acak, dan membiarkan Alan memeriksanya. Dan belasan batu itu tidak mewakili kualitas batu dari seisi mobil tadi, siapa pun tidak bisa memastikan, ini semua tergantung pada keberuntungan, perjudian batu giok sendiri juga mengandalkan keberuntungan. Dan saat Alan memeriksa batu-batu kasar dengan hati-hati, Nathan tiba-tiba mengernyit, dia berjalan ke tumpukan batu kasar lalu membungkuk dan mulai memilah. Melihat itu, Hagen melirik Nathan, dan tidak menghentikannya, dia mengira Nathan adalah bawahan yang dibawa oleh Stefano. Nathan terus memungut batu kasar yang ada di depannya, dan tidak lama kemudian, sebuah batu dengan permukaan halus dan berbentuk oval muncul di hadapan Nathan. Ada keterkejutan di mata Na
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 333

“Tuan Alan, aku sangat berterima kasih padamu, aku akan menelponmu lagi mengenai pembayaranmu nanti,” Stefano berkata dengan bersemangat. Alan mengangguk, dan kembali ke tempat duduknya, lalu mulai beristirahat, sepuluh miliar ini benar-benar mudah didapatkan. “Tuan Muda Stefano, aku sudah bilang kalau tumpukan batu ini adalah barang bagus, kalau kamu membelinya pasti akan menghasilkan keuntungan besar!” Hagen berkata pada Stefano. Stefano tersenyum. “Tuan Hagen, coba Anda buka harga, berapa harga satu mobil batu ini?” “Peraturan lama, Kristal Ruby dua kali lebih mahal daripada batu kasar lainnya, jadi seisi mobil ini harganya sekitar 100 milyar, tidak bisa dinegosiasikan. Kalau kamu membukanya dan menemukan beberapa Giok Zamrud, bahkan Kristal Ruby, modalmu pasti sudah kembali. Selain itu, biaya pengiriman untuk Kristal Ruby sangat tinggi,” Hagen menunjukkan jarinya sambil berkata. Stefano ragu-ragu lalu memandang Nathan, karena sekarang Nathan adalah pemegang saham terbesar, da
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 334

“Tuan Alan, karena kamu menginginkannya, maka aku juga akan memberikan diskon, cukup bayar 80 miliar. Namun, aku mau kamu mentransfernya langsung, aku tidak memberikan pinjaman!” “Tidak masalah, aku akan segera mentransfernya untukmu!” Alan seketika merasa senang, dia bisa mendapatkan penawaran besar ini bahkan dengan 20 miliar lebih murah. Karena uangnya sendiri tidak cukup, Alan mulai menelpon untuk meminjam uang, lalu memanggil orang kemari untuk mengangkut batu kasar itu. Sekitar satu jam kemudian, uang Alan akhirnya terkumpul dan mentransfernya langsung kepada Hagen. Melihat batu-batu kasar itu, Alan menjadi sangat bersemangat, dia menatap Stefano dengan dingin. “Hari ini aku akan menunjukkan kepada kalian wahai anak muda, apa itu batu-batu yang berkualitas. Batu-batu yang sudah kuperiksa masih ada yang berani mengatakan itu sampah?!” Setelah berkata, Alan memerintahkan seseorang untuk memotong belasan batu yang dia lihat tadi. Saat batu itu dipotong, Alan memperlihatkan waja
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 335

“Tuan Nathan, kita mau kemana?” Dalam perjalanan, Stefano bertanya pada Nathan. “Pergi mencari batu-batu, bawa aku melihat semua batu giok yang ada di Kota Boulmer, aku sekarang kekurangan uang!” Nathan berkata tanpa ragu-ragu. “Baik!” Stefano tampak bersemangat dan membawa Nathan pergi ke jalanan tempat penjualan batu-batu giok. Setelah berkeliling sepanjang sore, Stefano dan Nathan menyapu jalanan di Kota Boulmer, tidak peduli batu kasar seperti apa, mereka bisa membuka batu yang berisi giok berharga. Setelah melihat hampir seluruh batu kasar yang ada di Kota Boulmer, seperti giok sapphire, kristal ruby, giok zamrud, dan lain-lain. Stefano akan menjual batu-batu itu langsung di tempat, dan langsung menukarnya dengan uang. “Hebat! Tuan Nathan, hari ini kita sudah berhasil menghasilkan dua triliun!” dalam perjalanan mengantar Nathan pulang ke rumah, Stefano berseru dengan girang. Nathan bersandar pada kursi, dan beristirahat dengan mata yang sedikit terpejam. Uang dua triliun ma
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 336

Keesokan harinya. Saat matahari mulai menampakkan dirinya, Nathan menelpon Nicole dan mentransferkan uang yang ada di rekeningnya pada Nicole. "Nicole, bawa uang ini menuju Unique Care, untuk sisanya, aku akan mencarinya. Minta mereka untuk memberikan beberapa hari lagi." [Baik, Tuan!] Terdengar suara wanita itu di ujung telepon. "Terima kasih, maaf sudah merepotkanmu!" Setelah berkata itu, Nathan langsung menutup telepon, dan pergi menemui Ryzen. ​ Saat tahu Nathan dan Sarah hendak pulang ke Kota Vale, Ryzen bergegas mengendarai mobil dan menjemput Nathan. “Ryzen, kamu tidak perlu pulang, cari saja seseorang yang bisa dipercaya untuk mengurus Nocturnal!” Nathan tahu, saat ini Ryzen dan Nicole berada di saat yang sangat penting, jadi dia ingin mereka berdua bersama dan menumbuhkan lebih banyak perasaan. Ryzen tahu maksud Nathan, dan wajahnya sedikit memerah. “Tuan Nathan, kali ini aku pulang juga sekalian mengurus Nocturnal, dan saat kamu kembali ke Kota Boulmer, aku a
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 337

“Ah, satu lagi," Kevin mencondongkan badannya. "Semua aset milik Keluarga Orton, kalau bukan karena kamu, bagaimana aku bisa membelinya dengan murah? Oleh karena itu, uang ini kamu pantas menerimanya," senyuman di bibir Kevin merekah. "Nah, terimalah, kalau tidak cukup, kita pikirkan lagi caranya, karena kita adalah satu keluarga!” timpalnya kembali bersender di atas bangku dan menyilangkan kedua tangannya. Hati Nathan terasa hangat, dia menganggukkan kepalanya dan menyimpan kartu bank itu, dengan adanya uang ini, maka uang untuk Unique Care sudah lebih dari cukup. Melihat Nathan sudah menyimpan uang itu, Kevin tersenyum ringan dan berkata. “Kalian baru pulang, istirahatlah dulu, malam ini ada perjamuan di Hotel Northern, Tuan Ryzen, Walikota Martin tahu kamu sudah pulang. Jadi, mereka ingin berkumpul dan mengobrol, lalu juga ada banyak orang kaya di Kota Vale yang ingin menjalin hubungan denganmu!" Nathan tersenyum tidak berdaya, sebenarnya, dia tidak terlalu suka dengan acara s
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 338

“Saat ini belum diketahui, hanya saja, mereka sepertinya mencarimu, dan mereka pasti akan pergi ke Kota Vale! Tuan, kamu harus berhati-hati!” Nicole memperingatkan Nathan. “Baik, aku sudah tahu!” setelah berkata, Nathan mematikan teleponnya. Mata Nathan yang dalam penuh dengan keinginan membunuh, tidak peduli siapa yang datang, dia pasti akan membunuh siapapun yang berani melawannya. *** Saat matahari tenggelam dan langit menjadi gelap, Nathan bangun dan merapikan pakaiannya lalu bersiap untuk pergi ke acara perjamuan. Tapi Sarah masih tidur dengan pulas, Nathan memanggilnya dua kali, dan Sarah malah menggelengkan kepalanya “Kamu pergi saja sendiri, aku tidak akan ikut, aku masih mengantuk!" ucapnya membalikkan badan dan kembali bersembunyi di dalam selimut. Nathan menatap Sarah lalu akhirnya berbalik, Sarah memakai kalung yang diberikan oleh Nathan. Maka dari itu, jika terjadi sesuatu atau ada bahaya, Nathan akan langsung tahu. Setengah jam kemudian, Hotel Northern.. Hampir s
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 339

“T-tuan Nathan …." Petugas itu menunjuk ke arah sebuah Villa di atas gunung. "Di—" Krek! Sebelum petugas keamanan itu menyelesaikan kalimatnya, lehernya dipelintir dan dia langsung terbunuh di tempat. Sosok pria itu menatap ke arah Villa yang berdiri dengan megah dan kokoh, tatapan wajahnya terlihat sangat dingin. “Ayo!” Dua sosok bayangan hitam itu menghilang dalam sekejap setelah bicara, dan di detik berikutnya mereka sudah muncul di tempat berjarak puluhan meter jauhnya. Saat ini di dalam villa, Sarah sudah bangun dan merasa sedikit lapar, dia sedang memasak di dapur. Dua bayangan hitam itu diam-diam memasuki villa, dan Sarah bahkan tidak menyadarinya. “Ternyata bovah itu memang punya kemampuan, di Villa Ascalon ini penuh dengan energi spiritual!” Salah satu di antara mereka menarik nafasnya dalam-dalam dan berkata dengan senang. Dua orang itu duduk di sofa dengan semena-mena. Prang! Dan saat Sarah sudah selesai memasak dan membawanya keluar, dia melihat ada dua orang yang d
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 340

Di dalam villa Villa Ascalon, tangan Sarah gemetaran dan dia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Nathan. Tapi, sebelum dia menelpon, panggilan Nathan sudah masuk terlebih dulu. “Nathan, ada dua orang dari Klan Abyss, mereka tampaknya sangat hebat, sekarang sedang berada di ruang tamu, aku sudah mengunci diri di dalam kamar!” Sarah berkata dengan gelisah pada Nathan. Nathan yang mendengarnya merasa jantungnya tercekat, orang-orang dari Klan Abyss, bagaimana mungkin bisa dihentikan dengan sebuah pintu? “Kamu tetaplah di dalam kamar, aku akan segera sampai!” Selesai bicara, Nathan meningkatkan kecepatannya hingga batas ekstrem dan membuat angin berhembus di telinganya. Di ruang tamu, Xeno dan Zeno tidak berniat mendobrak pintu, melainkan duduk tenang di sofa dan berbincang. “Bocah ini benar-benar lumayan, dia bahkan bisa membuat pelindung diri, kalau orang seperti dia bisa dimanfaatkan oleh Klan Abyss, maka akan menjadi senjata yang hebat!” Xeno berkata dengan mata yang penuh keka
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
84
DMCA.com Protection Status