“Helena, bangun….”Helena mengerang pelan dengan kening berkerut, merasakan tepukan lembut di bahunya. Perlahan tubuhnya menegak, terasa begitu kaku karena semalaman tidur dengan posisi duduk dan tubuh membungkuk di sisi Vian. Semalam, dia menyelinap pergi dari apartemen setelah Keyland tertidur, menuju ke rumahsakit hanya untuk bercerita dengan Vian yang tetap diam.“Helena, kamu tidak bekerja?” tanya suster Sinta dengan suara lembut.“Saya mendapat izin satu hari untuk istirahat, Sus,” jawab Helena dengan senyum kecil.“Sebenarnya kamu ada masalah apa?” Suster Sinta menatap mata Helena yang bengkak dan wajah sembab, terlihat masih ada jejak airmata di sana. “Jangan sungkan untuk cerita denganku, Helena.”“Saya baik-baik saja, Sus.”Suster Sinta menghela nafas panjang, sebelah tangannya terulur untuk membelai sisi wajah Helena lembut. “Kan sudah kubilang, anggap aku ini sebagai ibumu, Helena… aku sudah mengurus kalian sejak kecil, jadi sudah seharusnya tidak ada rahasia yang perlu ka
Last Updated : 2024-01-21 Read more