Home / CEO / Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru: Chapter 141 - Chapter 150

465 Chapters

Bab 141

"Maaf, Tuan Brian, yang tadi adalah perawat magang."Brian mengerutkan keningnya. "Pecat perawat yang merupakan penggemar Yasmin."Raut wajah perawat itu berubah.Berpikir di dalam hatinya, bukankah ini adalah pacar Yasmin yang terkenal?Kenapa ingin memecat penggemar Yasmin?Dia tiba-tiba teringat pada Nova tak lama kemudian.Dia melirik wanita yang terbaring di atas tempat tidur, gejala penyakitnya adalah penyumbatan trakea karena alergi terhadap obat pencegah kehamilan.Dia mengedipkan matanya dan memandang Nova dengan tatapan yang sedikit aneh.Nova pura-pura tidak melihat tatapannya.Dia hanya memejamkan matanya setelah menerima cairan infus.Brian terdiam beberapa saat di samping, lalu bertanya, "Apakah masih terasa nggak nyaman?"Sebenarnya dokter sudah meresepkan obat anti alergi pada Nova sejak masuk rumah sakit.Karena gejalanya cukup serius, maka dokter menyuruhnya untuk menerima cairan infus.Gejalanya sudah sedikit membaik mungkin karena sehabis minum obat."Sudah baikan."
Read more

Bab 142

Alis Nova langsung berkerut.Hanya saja, dia segera bereaksi dengan cepat.Orang ini seharusnya adalah ibu dari penggemar itu, 'kan?Dia tiba-tiba merasa sangat konyol.Jelas-jelas Nova adalah korbannya, kenapa semua orang merasa bahwa dialah orang yang melakukan kesalahan!Apakah semuanya baru dianggap benar jika dia memaafkannya?Kalau begitu siapa yang harus membayar luka yang dialami olehnya?Terdapat rasa sakit yang terlintas di mata Nova."Nyonya, tolong lepaskan aku! Tolong segera berdiri, aku nggak bisa menerima ini!"Terdapat nada kesal dalam suaranya.Wanita itu semakin memeluk Nova dengan erat setelah mendengar ini."Nona Nova, tolong ampuni putriku dan juga suamiku, aku mohon padamu, kamu bisa meminta apa saja, aku sama sekali nggak masalah kalau harus menyerahkan seluruh kekayaanku padamu! Tolong ampuni mereka, Nona Nova!"Nova mencibir."Kamu memohon pada orang yang salah!"Suara Nova terdengar sangat tenang. "Kamu seharusnya membujuk putrimu untuk mengatakan yang sebenar
Read more

Bab 143

Nova awalnya mengira bahwa Brian selalu bersikap acuh tak acuh terhadap masalah itu.Dia juga awalnya mengira bahwa Brian sama sekali tidak memedulikan anak itu.Hanya saja sekarang ....Nova tiba-tiba tidak tahu bagaimana caranya untuk menghadapi Brian.Dia tidak tahu kenapa Brian harus menyerang ayah penggemar itu.Tidak peduli apa pun alasannya.Nova sama sekali tidak bisa menyangkal bahwa hatinya menjadi kacau.Apakah dia pernah merasa sedih saat mengetahui anaknya sudah keguguran?Apakah dia pernah merasa sedih karena kepergian anaknya di belakangnya?Hati Nova kacau balau....Brian melihat Nova sedang terbengong sambil duduk di tepi tempat tidur saat kembali.Alisnya sedikit terangkat, tapi raut wajahnya langsung menjadi masam pada detik berikutnya.Brian melangkah maju untuk mengangkat tangan Nova dan mencabut jarumnya."Nova! Apa yang kamu pikirkan?"Nova bereaksi kembali dan menyadari bahwa entah kapan ada sebuah benjolan di tangannya.Mungkin jarumnya bergerak karena pergera
Read more

Bab 144

Gejala alergi Nova sudah menghilang semua setelah selesai menerima cairan infus.Dokter datang untuk mengingatkan beberapa hal, kemudian berkata Nova sudah bisa keluar dari rumah sakit.Brian menatapnya."Kamu sendiri bisa jalan?""Bisa."Brian menggangguk, keduanya, satu di depan dan satu di belakang, berjalan keluar dari rumah.Nova terus terbengong sambil bersandar di kaca jendela mobil dalam perjalanan.Kota Jimaun benar-benar sangat sunyi saat tengah malam.Hanya terdengar suara musik dari dalam mobil pada saat ini.Semua lagu di dalam mobil Brian dipilih oleh Nova.Brian menyukai musik jazz, tapi Nova lebih menyukai musik klasik.Dia memiliki keinginan kecil saat memilih musik klasik ini.Dia berharap Brian dapat menyadari kesukaannya.Sayang sekali tidak.Dia sama sekali tidak pernah menyadarinya.Musik klasik sudah hampir berakhir.Nova menarik kembali pandangannya."Bolehkah aku mengulangnya kembali?"Brian sedikit mengangkat alisnya.Dia terkekeh. "Bu Nova suka lagu seperti i
Read more

Bab 145

Hanya saja, benar juga.Siapa yang berani memperlakukan pacar Brian dengan buruk?Brian melirik Nova yang sedang berbaring di atas tempat tidur.Alisnya berkerut."Nova, minum obat."Dokter telah mengingatkan Nova untuk minum obat lagi sebelum meninggalkan rumah sakit.Nova sama sekali tidak ingin bergerak setelah berbaring.Dia mengerutkan keningnya dan berusaha untuk duduk.Brian melihat ekspresi lelah di wajah Nova, dia berjalan keluar untuk menuangkan segelas air dan membawa obat ke hadapannya.Sudut mulut Nova bergerak.Setelah itu dia berkata, "Terima kasih."Brian masih merasa tidak nyaman saat mendengar ucapan terima kasihnya, tapi dia tetap berkata, "Hm, sama-sama, Bu Nova."Melvin mendengar percakapan mereka berdua dengan sangat jelas dan segera merasa sangat menyesal.Nova sedang berada di sisi Brian, tapi dia ingin mengajak Brian keluar untuk bermain dengan Yasmin yang terlihat sedikit tidak bermoral.Meskipun semua orang mengetahui bahwa Nova hanyalah mainan Brian ....Han
Read more

Bab 146

Nova langsung tidak berani bergerak.Dia tidak pernah meragukan stamina Brian.Pria ini pernah melakukannya sampai membuatnya tidak bisa tidur semalaman.Sudut bibir Brian terangkat saat melihat Nova akhirnya diam."Tidurlah."...Keesokan harinya, Brian sudah tidak berada di tempat tidur setelah Nova bangun.Tempat di sebelah Nova sudah dingin.Dia mengira Brian sudah pergi.Nova baru menyadari bahwa Brian sedang menyiram bunga di balkon setelah membuka pintu kamar.Nova tertegun sejenak.Brian mendongak saat mendengar pergerakan."Sudah bangun? Cepat mandi dan makan."Nova ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Kenapa kamu nggak pergi kerja?"Brian mengambil saputangan untuk menyeka tangannya.Kemudian menatap Nova."Kapan Bu Nova berencana untuk kembali bekerja?"Nova mengerutkan keningnya."Aku masih ingin beristirahat untuk sementara waktu, bukankah kamu mengatakan bahwa liburku bisa diperpanjang kalau nggak cukup?"Brian memang pernah berkata seperti ini.Hanya saja, dia menyesalinya
Read more

Bab 147

Hanya saja, Nova tidak terima jika harus menyerah begitu saja."Selain itu." Nabila menatap Nova sambil mengerutkan keningnya. "Meski biaya nggak jadi masalah, Nova, kamu benar-benar berani ambil risiko? Bibi akan berada dalam bahaya kalau ada yang nggak beres dalam perjalanan pindah rumah sakit. Sebenarnya situasi terbaik saat ini adalah membiarkan Bibi tetap berada di sini."Nova juga mengerutkan keningnya.Dia baru berkata setelah beberapa saat berlalu, "Aku akan mempertimbangkannya lagi."Nabila mengangguk, lalu mengeluarkan selembar undangan dari dalam tas."Undangan reuni teman sekelas, mereka akan menghitung jumlah orang dalam grup malam ini, ingatlah untuk melaporkan dirimu nanti.""Baik."Mereka berdua berbicara sebentar, lalu Nabila mendapat panggilan darurat dari rumah sakit dan pergi terlebih dahulu.Awalnya Nova ingin langsung pergi.Hanya saja, langkahnya tiba-tiba berhenti saat melewati sebuah toko pakaian pria.Sebenarnya Nova sering memberi barang untuk Brian.Hanya sa
Read more

Bab 148

Nova berjalan keluar dari pusat perbelanjaan dan membutuhkan waktu yang lama untuk menenangkan dirinya.Dia naik taksi untuk pergi ke rumah sakit Susy dan terus berada di sana sampai langit sudah gelap.Brian sudah kembali saat Nova sampai di rumah.Brian mengangkat alisnya saat melihat Nova berjalan masuk. "Apakah kamu adalah kucing liar? Apakah kamu nggak bisa pulang setelah keluar?"Nova meliriknya dan nada bicaranya terdengar sedikit kasar."Apakah Pak Brian selalu sesantai ini?"Raut wajah Brian langsung menjadi masam."Nova, kamu habis makan bahan peledak di luar?"Nova menoleh untuk menatap pria itu dan teringat dengan hinaan Yasmin.Dia awalnya mengira dia tidak akan memedulikan hal ini.Dia tidak bisa menahan dirinya untuk memedulikan hal ini.Hanya saja, Nova sudah tidak ingin berbicara lebih banyak dengan pria ini.Dia langsung pergi ke kamar tidur.Brian ikut masuk dengan ekspresi masam."Nova, aku buat kamu marah?"Nova terdiam sejenak. "Nggak."Raut wajah Brian sama sekal
Read more

Bab 149

Hanya saja, siapa sangka pinggangnya semakin diremas dengan kuat oleh Brian.Nova merasa kesal dan menggigit bibir Brian.Brian mendesis.Kemudian melepaskan Nova."Nova, kamu sedang cari mati?"Nova memelototinya tanpa berbicara.Brian mengusap bibir Nova dengan keras.Bibir Nova yang sudah memerah dan bengkak karena dicium oleh Brian menjadi semakin merah.Sudut mulut Brian terangkat, jarinya langsung memasuki mulut Nova.Nova tiba-tiba merasa sangat hina.Perasaan dipermainkan seperti mainan olehnya membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Nova langsung meronta.Brian meremas dagunya. "Jangan bergerak!"Jarinya meraba-raba di dalam mulut Nova dan akhirnya berhenti di gigi taringnya."Gigi yang sangat tajam! Coba saja kalau kamu berani menggigitku lagi!"Brian baru menarik kembali tangannya setelah mengatakan ini.Nova memelototinya, lalu berbalik dan pergi ke kamar mandi.Suasana hati Brian tiba-tiba membaik setelah melihat ekspresi malu dan marahnya.Nova yang seperti ini baru terlih
Read more

Bab 150

Yasmin berdiri di depan pintu sambil membawa beberapa kantong belanjaan.Dia tersenyum saat melihat Nova."Bu Nova, aku datang untuk memberi barang pada Brian, kamu nggak keberatan, 'kan?"Nova meliriknya sekilas, lalu tersenyum dingin dan kembali berjalan masuk ke dalam.Bagaimana mungkin dia keberatan?Nova mengetuk pintu dua kali setelah tiba di depan ruang kerja. "Pak Brian, Nona Yasmin sudah datang."Brian sedang melihat sebuah dokumen dan mendongak setelah mendengar ucapannya, tatapannya terlihat sedikit aneh.Dia berkata setelah beberapa saat berlalu, "Suruh dia datang ke ruang kerja."Yasmin berdiri di ruang tamu dan ekspresinya terlihat sangat buruk.Bibir Nova yang memerah dan bengkak terlihat sangat jelas.Bahkan masih belum mereda sepenuhnya setelah mandi.Bahkan bibir Nova terlihat semakin merah karena baru saja selesai mandi.Orang awam pun dapat mengetahui bahwa dia sehabis dicium.Yasmin menggertakkan giginya dengan keras.Raut wajahnya menjadi semakin lebih buruk setel
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
47
DMCA.com Protection Status