Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 631 - Bab 640

1206 Bab

Bab 631

Kode yang diberikan Susan terlalu jelas.Lagi pula, Tobi tidak bodoh. Meski Susan tidak mengatakan langsung, hanya berdasarkan semburat merah di pipinya, ditambah gerakan tubuhnya yang gugup saja, pria itu sudah bisa menebaknya.Hanya saja, Tobi tidak ingin membuatnya canggung, lalu dia berkata, "Seharusnya kamu tahu direktur perusahaan ini istriku, 'kan? Jadi, bisa dikatakan, perusahaan ini juga termasuk milikku.""Kalau kamu memang ingin balas budi, aku punya hal yang bisa kamu lakukan.""Apa itu? Kak Tobi, katakan saja." Jantung Susan berdetak makin kencang. Mungkinkah Kak Tobi ingin mereka melakukannya di dalam kantor?Bukankah itu akan sangat memalukan? Bagaimana kalau ketahuan? Kelak, bagaimana dia bisa menghadapi orang lain?Namun, dia sudah bilang, semuanya terserah Kak Tobi, mana mungkin dia menarik kembali kata-katanya? Membayangkan bagaimana rasanya melakukan hal itu di kantor, tubuhnya seketika memanas.Namun, Tobi malah berkata, "Bekerjalah baik-baik, kemudian ciptakan man
Baca selengkapnya

Bab 632

Susan buru-buru menolaknya. Lagi pula, Kak Tobi telah mengisyaratkan dengan jelas kalau mereka berdua tidak ada hubungan lain selain rekan kerja. Mana mungkin dia berani menerima barang dengan memanfaatkan Kak Tobi?Di sisi lain, setelah menerima kabar itu, Lindy langsung bersiap-siap. Diantar oleh Susan, kini dia sudah tiba di depan ruangannya Tobi.Susan mengetuk pintu, memberi tahu Tobi kalau Lindy sudah datang. Setelah itu, dia pun segera berlalu.Lindy menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya, lalu dengan hati-hati berjalan masuk. Dalam ruangan itu, Tobi sedang duduk santai.Jika hal ini terjadi kemarin, dia pasti mengira pria ini hanya bisa bermalas-malasan, bahkan dia mungkin akan mengejeknya.Namun, hari ini, entah kenapa dia merasa pria itu begitu tenang dan percaya diri, seolah-olah tak ada hal yang tak bisa diselesaikannya.Pokoknya, rasanya sangat berbeda.Lindy melangkah maju, membungkuk, lalu menyapa dengan sopan dan penuh hormat, "Tu, Tuan Tobi!"Tanpa men
Baca selengkapnya

Bab 633

"Benarkah? Ternyata aku begitu hebat? Kalau begitu, kemarilah, duduk di pangkuanku," kata Tobi dengan tenang.Lindy tertegun sejenak. Semburat merah muncul di pipinya, lalu dengan ragu-ragu bertanya, "Tuan Tobi, kamu yakin bisa melindungiku?""Kamu nggak percaya?""Kalau nggak percaya, buat apa kamu datang ke sini minta maaf?" tanya Tobi."Lantaran aku nggak punya pilihan lain lagi.""Oke. Kalau begitu, tunggu setelah aku selesai menangani Darel," ucap Tobi dengan acuh tak acuh.Mendengar itu, wajah Lindy langsung sumringah dan buru-buru bertanya, "Tuan Tobi, maksudmu, kamu sudah memaafkan kesalahanku sebelumnya?""Ya.""Masih ada hal lain? Kalau nggak ada, kembalilah," ujar Tobi dengan datar."Baik, tapi Tuan Tobi, bisakah Anda memberi nomor rekening? Saya akan menyuruh keluarga mentransfer uangnya.""Nggak usah buru-buru. Kita bicarakan lagi setelah masalah Darel selesai."Lindy agak kaget mendengar itu, lalu kembali memastikan, "Tuan Tobi, Anda nggak takut Keluarga Saswito ingkar ja
Baca selengkapnya

Bab 634

Sosoknya begitu cantik, begitu indah, begitu memikat, bak bidadari yang turun ke bumi.Dia berulang kali membayangkan memiliki wanita seperti itu. Sayangnya, Widia hanya datang membahas kerja sama dengannya. Hubungan mereka hanya sebatas itu, tidak lebih.Sekalipun dia rela membayar lebih, bahkan memberikan banyak kode, sayangnya, dia tetap tidak memperoleh tanggapan dari wanita itu.Namun, tidak perlu terburu-buru. Asalkan mereka terus bekerja sama, suatu hari nanti, dia pasti akan berhasil menaklukkan wanita itu, sekalipun harus menggunakan trik kotor.Dia segera berdiri dan menyapanya, mengulurkan tangan kanannya dan berkata sambil tersenyum, "Bu Widia, kamu datang. Setiap kali bertemu denganmu, kamu tetap begitu anggun.""Entah pria mana yang begitu beruntung bisa memperoleh hatimu."Widia tidak menyukai gaya bicaranya, apalagi tatapan matanya, yang membuatnya enggan untuk berjabat tangan. Namun, dia tetap harus bersikap sopan kepada kliennya, jadi dia pun terpaksa mengulurkan tang
Baca selengkapnya

Bab 635

Meski dampaknya parah, tanpa bantuan Tobi, Grup Lianto pasti sudah hancur sejak lama.Sekalipun bukan karena alasan ini, Widia juga tidak akan membiarkan Tobi dipermalukan begitu saja. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Tentu saja nggak!""Nggak?"Hugo agak bingung, bahkan mengira dia salah dengar."Aku lupa, Pak Hugo, kenalkan ini Tobi Yudistira, suamiku. Bisa dikatakan, perusahaanku juga termasuk miliknya.""Lantaran dia bilang nggak mau kerja sama, jadi tentu saja aku akan menurutinya.""Apa? Kalian suami istri?"Wajah Hugo berubah kusut. Dia kesal lantaran Widia memilih untuk membantu Tobi. Dia bahkan lebih kesal lagi saat tahu Widia sudah memiliki suami, apalagi suaminya itu orang yang sangat dia benci.Dia segera berkata, "Bu Widia, kamu nggak bercanda, 'kan? Bisa-bisanya kamu menikah dengan pria nggak berguna ini?"Meski dia tidak tahu identitas Tobi, Lindy sudah bilang, pria itu hanya orang desa yang tidak memiliki latar belakang kuat.Bisa dikatakan, dia hanya pria tak bergu
Baca selengkapnya

Bab 636

Tobi mengatakan hal itu sambil tertawa. Jelas-jelas meremehkan Hugo dan mengejek kata-kata yang pernah diucapkan pria itu.Hal ini makin membuat Hugo kesal. "Tobi, kamu benar-benar cari mati. Kamu tahu nggak, restoran ini milik keluargaku? Percayalah, aku akan menyuruh orang membunuhmu sekarang juga!""Kamu berani!"Widia tidak tahan lagi dan menegurnya, "Hugo, aku ingatkan kamu, andai kami terjadi sesuatu di sini, Keluarga Lianto pasti akan melawanmu sampai mati.""Kalau kamu nggak percaya, coba saja.""Grup Maharta milikmu memang hebat, tapi Grup Lianto kami juga nggak seburuk itu. Demi Tobi, sekalipun Grup Lianto hancur, aku juga akan menyeret Grup Maharta ke dalamnya."Nada bicaranya begitu tegas, seakan-akan dia sungguh akan melakukannya."Tobi, ayo kita pergi. Jangan pedulikan dia!""Kalau dia berani menyentuh kita, Grup Lianto pasti akan melawannya sampai tuntas!" ucap Widia dingin dan tegas.Dia langsung memegang tangan Tobi dan menariknya keluar.Beberapa anak buah yang tadiny
Baca selengkapnya

Bab 637

Tentunya Widia paham dengan kata-katanya Tobi. Membayangkan situasi barusan, wajah cantiknya tak kuasa menyembunyikan semburat merah. Dia pun mengomelinya, "Apa yang kamu bicarakan? Aku bisa bilang begitu barusan itu murni karena terpaksa, demi menghadapi lawan.""Hanya demi menghadapi lawan? Bukan karena ingin aku menjadi suamimu?" goda Tobi sambil tersenyum."Jangan mimpi!""Kecuali kamu berhasil membuat prestasi besar dan menduduki jabatan wakil direktur." Widia sengaja menggunakan perasaan untuk membangkitkan minat Tobi agar lebih mengembangkan potensinya."Benarkah? Jadi, aku harus buat prestasi besar seperti apa agar bisa menduduki jabatan wakil direktur?""Tentu saja harus memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan perusahaan. Misalnya, perusahaan kini memperluas bisnisnya ke industri perhiasan dan batu giok. Kalau bisa membantu perusahaan dalam bagian ini, kamu sudah termasuk punya pencapaian besar.""Jadi, bagaimana baru termasuk bantuan besar?" Tobi bertanya lagi, "Apa
Baca selengkapnya

Bab 638

Sebenarnya, Widia agak kecewa, lantaran kerja samanya dengan Hugo batal, tetapi setelah mendengar apa yang barusan dikatakan Tobi, suasana hatinya langsung membaik.Tak terasa, hari sudah siang. Mereka berdua pun mencari restoran terdekat untuk makan. Mereka masih belum sadar kalau orang-orangnya Hugo tengah mengikuti mereka.Tak peduli dendam sekecil apa pun itu, Hugo tetap akan membalasnya, dia memang orang seperti itu, apalagi Widia mengancamnya barusan, mana mungkin dia hanya berdiam diri.Begitu mereka berdua memasuki restoran, sosok Widia seketika mencuri perhatian banyak orang, lantaran parasnya yang begitu cantik, bahkan jauh melebihi dari artis besar.Menyadari hal itu, Tobi langsung meminta ruang VIP pribadi dan memesan beberapa hidangan.Pelayan jelas tidak bodoh. Dia sadar dua tamu ini istimewa, apalagi dari tubuh Widia terpancar jelas karisma tinggi, sudah jelas dia bukan orang biasa.Tak butuh waktu lama, hidangan pun disajikan. Namun, baru saja mereka menghabiskan sepulu
Baca selengkapnya

Bab 639

Kata-kata itu bahkan membuat Widia terkejut.Dia tidak menyangka Tobi akan berani membual seperti ini di depan Hugo. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, bukankah dia selalu seperti ini sebelumnya? Apalagi, yang dia bualkan itu semuanya malah menjadi kenyataan.Hugo tertegun sejenak, lalu tertawa mengejeknya, "Haha! Lucu sekali!""Bocah, aku salut dengan kebodohanmu! Aku pernah bertemu orang bodoh, tapi belum pernah bertemu yang sebodoh dirimu. Lucu sekali."Tobi menggelengkan kepalanya, jelas tidak ingin berdebat lebih banyak lagi dan hanya menanggapinya dengan tenang, "Tertawalah sepuasnya, lantaran sebentar lagi kamu sudah nggak bisa tertawa lagi.""Mana mungkin? Aku bahkan bisa tertawa seumur hidup, tapi beda halnya dengan kamu. Tampaknya kamu nggak akan bisa melihat matahari besok lagi.""Maju semuanya!"Tadinya sekelompok orang itu telah bersiap-siap mengambil tindakan, tetapi karena ucapan Tobi dan lantaran Hugo tidak memberi perintah, langkah mereka pun terhenti.Hanya saja, mere
Baca selengkapnya

Bab 640

Mengenai Keluarga Maharta akan berakhir, begitu juga dengan Grup Maharta, dia sama sekali tidak percaya dan menganggap itu semua hanya bualan Tobi belaka.Bukan hanya dia tidak percaya, bahkan Widia sendiri pun kesulitan menerimanya. Jika bukan karena yang dikatakan Tobi sebelumnya itu semuanya terjadi, dia tidak akan begitu yakin.Saat itu juga, panggilan Tobi telah tersambung.Yang mengangkat panggilan itu adalah Yudi. Dia baru saja memikirkan alasan untuk menghubungi Tobi. Memang benar Darel masih belum datang hari ini, tetapi dia akan tiba paling lambat besok.Dia harus mencari Tobi dan membahas bagaimana cara menghadapi lawan.Meski Tuan Tobi meremehkan ucapan Darel, mungkin dia hanya berlagak saja dan ingin memamerkan kehebatannya. Setelah berhadapan langsung dengan Darel nanti, takutnya tidak akan segampang itu lagi.Bagaimanapun, Darel berasal dari keluarga besar di Jatra. Meski tidak termasuk keluarga yang luar biasa, mereka masih punya pengaruh kuat.Tak disangka, Tuan Tobi b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6263646566
...
121
DMCA.com Protection Status