Share

Bab 633

Author: Anak Ketiga
"Benarkah? Ternyata aku begitu hebat? Kalau begitu, kemarilah, duduk di pangkuanku," kata Tobi dengan tenang.

Lindy tertegun sejenak. Semburat merah muncul di pipinya, lalu dengan ragu-ragu bertanya, "Tuan Tobi, kamu yakin bisa melindungiku?"

"Kamu nggak percaya?"

"Kalau nggak percaya, buat apa kamu datang ke sini minta maaf?" tanya Tobi.

"Lantaran aku nggak punya pilihan lain lagi."

"Oke. Kalau begitu, tunggu setelah aku selesai menangani Darel," ucap Tobi dengan acuh tak acuh.

Mendengar itu, wajah Lindy langsung sumringah dan buru-buru bertanya, "Tuan Tobi, maksudmu, kamu sudah memaafkan kesalahanku sebelumnya?"

"Ya."

"Masih ada hal lain? Kalau nggak ada, kembalilah," ujar Tobi dengan datar.

"Baik, tapi Tuan Tobi, bisakah Anda memberi nomor rekening? Saya akan menyuruh keluarga mentransfer uangnya."

"Nggak usah buru-buru. Kita bicarakan lagi setelah masalah Darel selesai."

Lindy agak kaget mendengar itu, lalu kembali memastikan, "Tuan Tobi, Anda nggak takut Keluarga Saswito ingkar ja
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 634

    Sosoknya begitu cantik, begitu indah, begitu memikat, bak bidadari yang turun ke bumi.Dia berulang kali membayangkan memiliki wanita seperti itu. Sayangnya, Widia hanya datang membahas kerja sama dengannya. Hubungan mereka hanya sebatas itu, tidak lebih.Sekalipun dia rela membayar lebih, bahkan memberikan banyak kode, sayangnya, dia tetap tidak memperoleh tanggapan dari wanita itu.Namun, tidak perlu terburu-buru. Asalkan mereka terus bekerja sama, suatu hari nanti, dia pasti akan berhasil menaklukkan wanita itu, sekalipun harus menggunakan trik kotor.Dia segera berdiri dan menyapanya, mengulurkan tangan kanannya dan berkata sambil tersenyum, "Bu Widia, kamu datang. Setiap kali bertemu denganmu, kamu tetap begitu anggun.""Entah pria mana yang begitu beruntung bisa memperoleh hatimu."Widia tidak menyukai gaya bicaranya, apalagi tatapan matanya, yang membuatnya enggan untuk berjabat tangan. Namun, dia tetap harus bersikap sopan kepada kliennya, jadi dia pun terpaksa mengulurkan tang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 635

    Meski dampaknya parah, tanpa bantuan Tobi, Grup Lianto pasti sudah hancur sejak lama.Sekalipun bukan karena alasan ini, Widia juga tidak akan membiarkan Tobi dipermalukan begitu saja. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Tentu saja nggak!""Nggak?"Hugo agak bingung, bahkan mengira dia salah dengar."Aku lupa, Pak Hugo, kenalkan ini Tobi Yudistira, suamiku. Bisa dikatakan, perusahaanku juga termasuk miliknya.""Lantaran dia bilang nggak mau kerja sama, jadi tentu saja aku akan menurutinya.""Apa? Kalian suami istri?"Wajah Hugo berubah kusut. Dia kesal lantaran Widia memilih untuk membantu Tobi. Dia bahkan lebih kesal lagi saat tahu Widia sudah memiliki suami, apalagi suaminya itu orang yang sangat dia benci.Dia segera berkata, "Bu Widia, kamu nggak bercanda, 'kan? Bisa-bisanya kamu menikah dengan pria nggak berguna ini?"Meski dia tidak tahu identitas Tobi, Lindy sudah bilang, pria itu hanya orang desa yang tidak memiliki latar belakang kuat.Bisa dikatakan, dia hanya pria tak bergu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 636

    Tobi mengatakan hal itu sambil tertawa. Jelas-jelas meremehkan Hugo dan mengejek kata-kata yang pernah diucapkan pria itu.Hal ini makin membuat Hugo kesal. "Tobi, kamu benar-benar cari mati. Kamu tahu nggak, restoran ini milik keluargaku? Percayalah, aku akan menyuruh orang membunuhmu sekarang juga!""Kamu berani!"Widia tidak tahan lagi dan menegurnya, "Hugo, aku ingatkan kamu, andai kami terjadi sesuatu di sini, Keluarga Lianto pasti akan melawanmu sampai mati.""Kalau kamu nggak percaya, coba saja.""Grup Maharta milikmu memang hebat, tapi Grup Lianto kami juga nggak seburuk itu. Demi Tobi, sekalipun Grup Lianto hancur, aku juga akan menyeret Grup Maharta ke dalamnya."Nada bicaranya begitu tegas, seakan-akan dia sungguh akan melakukannya."Tobi, ayo kita pergi. Jangan pedulikan dia!""Kalau dia berani menyentuh kita, Grup Lianto pasti akan melawannya sampai tuntas!" ucap Widia dingin dan tegas.Dia langsung memegang tangan Tobi dan menariknya keluar.Beberapa anak buah yang tadiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 637

    Tentunya Widia paham dengan kata-katanya Tobi. Membayangkan situasi barusan, wajah cantiknya tak kuasa menyembunyikan semburat merah. Dia pun mengomelinya, "Apa yang kamu bicarakan? Aku bisa bilang begitu barusan itu murni karena terpaksa, demi menghadapi lawan.""Hanya demi menghadapi lawan? Bukan karena ingin aku menjadi suamimu?" goda Tobi sambil tersenyum."Jangan mimpi!""Kecuali kamu berhasil membuat prestasi besar dan menduduki jabatan wakil direktur." Widia sengaja menggunakan perasaan untuk membangkitkan minat Tobi agar lebih mengembangkan potensinya."Benarkah? Jadi, aku harus buat prestasi besar seperti apa agar bisa menduduki jabatan wakil direktur?""Tentu saja harus memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan perusahaan. Misalnya, perusahaan kini memperluas bisnisnya ke industri perhiasan dan batu giok. Kalau bisa membantu perusahaan dalam bagian ini, kamu sudah termasuk punya pencapaian besar.""Jadi, bagaimana baru termasuk bantuan besar?" Tobi bertanya lagi, "Apa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 638

    Sebenarnya, Widia agak kecewa, lantaran kerja samanya dengan Hugo batal, tetapi setelah mendengar apa yang barusan dikatakan Tobi, suasana hatinya langsung membaik.Tak terasa, hari sudah siang. Mereka berdua pun mencari restoran terdekat untuk makan. Mereka masih belum sadar kalau orang-orangnya Hugo tengah mengikuti mereka.Tak peduli dendam sekecil apa pun itu, Hugo tetap akan membalasnya, dia memang orang seperti itu, apalagi Widia mengancamnya barusan, mana mungkin dia hanya berdiam diri.Begitu mereka berdua memasuki restoran, sosok Widia seketika mencuri perhatian banyak orang, lantaran parasnya yang begitu cantik, bahkan jauh melebihi dari artis besar.Menyadari hal itu, Tobi langsung meminta ruang VIP pribadi dan memesan beberapa hidangan.Pelayan jelas tidak bodoh. Dia sadar dua tamu ini istimewa, apalagi dari tubuh Widia terpancar jelas karisma tinggi, sudah jelas dia bukan orang biasa.Tak butuh waktu lama, hidangan pun disajikan. Namun, baru saja mereka menghabiskan sepulu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 639

    Kata-kata itu bahkan membuat Widia terkejut.Dia tidak menyangka Tobi akan berani membual seperti ini di depan Hugo. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, bukankah dia selalu seperti ini sebelumnya? Apalagi, yang dia bualkan itu semuanya malah menjadi kenyataan.Hugo tertegun sejenak, lalu tertawa mengejeknya, "Haha! Lucu sekali!""Bocah, aku salut dengan kebodohanmu! Aku pernah bertemu orang bodoh, tapi belum pernah bertemu yang sebodoh dirimu. Lucu sekali."Tobi menggelengkan kepalanya, jelas tidak ingin berdebat lebih banyak lagi dan hanya menanggapinya dengan tenang, "Tertawalah sepuasnya, lantaran sebentar lagi kamu sudah nggak bisa tertawa lagi.""Mana mungkin? Aku bahkan bisa tertawa seumur hidup, tapi beda halnya dengan kamu. Tampaknya kamu nggak akan bisa melihat matahari besok lagi.""Maju semuanya!"Tadinya sekelompok orang itu telah bersiap-siap mengambil tindakan, tetapi karena ucapan Tobi dan lantaran Hugo tidak memberi perintah, langkah mereka pun terhenti.Hanya saja, mere

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 640

    Mengenai Keluarga Maharta akan berakhir, begitu juga dengan Grup Maharta, dia sama sekali tidak percaya dan menganggap itu semua hanya bualan Tobi belaka.Bukan hanya dia tidak percaya, bahkan Widia sendiri pun kesulitan menerimanya. Jika bukan karena yang dikatakan Tobi sebelumnya itu semuanya terjadi, dia tidak akan begitu yakin.Saat itu juga, panggilan Tobi telah tersambung.Yang mengangkat panggilan itu adalah Yudi. Dia baru saja memikirkan alasan untuk menghubungi Tobi. Memang benar Darel masih belum datang hari ini, tetapi dia akan tiba paling lambat besok.Dia harus mencari Tobi dan membahas bagaimana cara menghadapi lawan.Meski Tuan Tobi meremehkan ucapan Darel, mungkin dia hanya berlagak saja dan ingin memamerkan kehebatannya. Setelah berhadapan langsung dengan Darel nanti, takutnya tidak akan segampang itu lagi.Bagaimanapun, Darel berasal dari keluarga besar di Jatra. Meski tidak termasuk keluarga yang luar biasa, mereka masih punya pengaruh kuat.Tak disangka, Tuan Tobi b

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 641

    Yudi juga tersentak mendengar rencana Tobi yang ingin menjatuhkan Grup Maharta.Mana mungkin Keluarga Saswito sanggup melakukan itu?Ternyata, Burhan dan yang lainnya juga ada di samping Yudi. Mereka yang mendengar percakapan itu juga tampak tercengang."Kenapa? Kamu nggak mau?" tanya Tobi dengan ringan."Bukan begitu, aku khawatir Keluarga Saswito nggak akan sanggup. Memang benar Grup Maharta nggak sehebat Keluarga Saswito, tapi kesenjangannya juga nggak begitu besar," jawab Yudi tak berdaya."Kamu nggak perlu khawatirkan masalah ini, aku hanya tanya, kamu bersedia melakukannya atau nggak?" tanya Tobi dengan datar.Yudi tertegun. Dia pun mengalihkan pandangannya ke ayahnya, Burhan, seakan-akan meminta jawabannya.Burhan terlihat ragu, tetapi dia masih tetap mengangguk.Yudi pun buru-buru menjawab, "Ya, kami bersedia, tapi aku harus segera mendiskusikan bagaimana cara bertindak dengan ayahku.""Oke."Tobi menutup telepon, lalu mengirim pesan singkat kepada Lintang : "Hubungi Keluarga S

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status