All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 401 - Chapter 410

1210 Chapters

Bab 401

Tobi mengunci pintu, lalu duduk dan segera mempraktikkan Sutra Hati Kaisar. Tubuhnya terus-menerus menyesapnya dan mengubah energi sejatinya, kemudian mengedarkannya ke seluruh tubuh secara berulang kali.Saat energi sejatinya terus berubah, tenaganya menjadi makin kuat, bahkan seluruh tubuhnya terasa sangat rileks dan wajahnya juga memiliki pesona yang menawan.Sutra Hati Kaisar!Akhirnya dia berhasil menembus tingkat kesembilan!Sutra Hati Kaisar disimpan di perpustakaan Sekte Naga. Belum ada yang berhasil mempraktikkannya selama ribuan tahun. Konon Kaisar Kuno mempraktikkan teknik ini hingga mencapai tingkat puncak dan bahkan bisa mengatasi ratusan wanita di malam hari.Tobi tidak membutuhkan gadis-gadis melayaninya di malam hari. Lagi pula, di matanya hanya ada Widia seorang saja.Namun, kekuatan dahsyat yang dihasilkan oleh teknik itu merupakan dambaan semua orang.Lantaran bakat dan kemampuannya yang luar biasa dalam mempraktikkan Sutra Hati Kaisar, dia menjadi Tuan Muda dari Sek
Read more

Bab 402

Sekarang, di sana sudah tidak ada orang lagi, jadi dia pun segera menanyakan hal itu dengan suara pelan."Nggak apa-apa!"Tobi segera melangkah maju dan membuka pintu. Kondisi pria itu terlihat sangat baik, bahkan tersenyum kepadanya.Widia yang melihat itu pun merasa lega, tetapi dia tetap bertanya, "Kamu terlihat senang sekali, pasti semua pengobatannya berhasil, 'kan?""Hmm, kita akan mengetahuinya dalam dua hari.""Masih butuh dua hari lagi? Sebenarnya bisa atau nggak, sih?" Widia tampak tak berdaya. Kali ini, mereka bahkan menyeret Pak Hendro sebagai penjamin, jadi mereka tidak boleh bermain-main."Tenang saja, nggak akan ada masalah. Aku hanya menggodamu," kata Tobi sambil tertawa."Kamu! Jahat sekali!" omel Widia dengan kesal. Namun, dia kembali menambahkan, "Untung saja ada Pak Hendro yang datang menjamin kali ini, bagaimana kamu bisa mengundangnya kemari?""Dia bersikeras ingin melakukan kontribusi untuk kita, jadi aku pun mencari hal untuk dia lakukan," ucap Tobi dengan jujur
Read more

Bab 403

"Apa maksudmu? Apa kamu punya informasi orang dalam?" tanya Widia penasaran. Akhir-akhir ini, dia kerap mendengar banyak informasi orang dalam dari Tobi. Entah dari mana pria itu mendapatkannya, tetapi informasi itu sangat akurat."Tentu saja!""Sebenarnya, kali ini aku bisa mengetahui dalang di balik semua ini adalah Almer dan Haris, ditambah lagi berhasil menemukan bukti serta saksi dengan begitu cepat, ini semua berkat bantuan seseorang.""Siapa?""Winson!""Winson itu siapa?"Widia tertegun sejenak, "Tunggu sebentar. Yang kamu bilang itu Tuan Winson yang kerjaannya hanya bermalas-malasan, berjudi, bermain wanita, berfoya-foya itu?""Hah? Reputasi Winson begitu buruk?""Kamu pikir?"Widia memutar bola matanya ke arah Tobi, lalu kembali bertanya dengan penasaran, "Kamu kenal Winson? Benarkah dia sudi membantumu?""Ya!""Saat menyelidiki Haris, dia menemukan hal itu, jadi dia memberitahuku.""Begitu rupanya. Aku tahu mengapa dia ingin membantumu. Dia ingin mempersulit Haris, tapi dia
Read more

Bab 404

"Mereka semua ada di ruang konferensi," jawab Helen buru-buru.Helen bahkan lebih menghormati Tobi daripada Widia, lantaran dia terlalu akrab dengan wanita itu. Apalagi, dia sangat terkesan dengan rangkaian tindakan yang dilakukan oleh Tobi hari ini."Oke!"Tobi mengeluarkan ponselnya untuk menelepon, lalu berkata dengan tenang, "Bawa orangnya ke sini, ingat apa yang aku katakan sebelumnya."Dia sudah mengantisipasi situasi ini dan membuat beberapa persiapan kecil.Melihat Tobi menutup telepon, Widia bertanya dengan bingung, "Siapa yang kamu telepon? Kamu mau bawa siapa ke sini?""Teman. Dia sedang membawa orang-orang yang tadinya menghasut-hasut korban di luar.""Apa!""Kenapa kamu menyentuh mereka?"Widia terlihat cemas dan berkata, "Masalahnya sudah selesai, jadi kita nggak usah peduli sama mereka.""Nggak bisa, mereka telah menyinggungmu, jadi mereka harus membayar harganya.""Nggak usah, lagian aku baik-baik saja sekarang. Semua telah berlalu. Kalau kamu menangkap mereka seperti i
Read more

Bab 405

Mendengar itu, Tobi sama sekali tidak marah, bahkan tertawa, "Haha. Jangan emosi. Kata-katamu juga nggak perlu seperti itu. Bukankah hanya perkara uang? Mudah dibicarakan.""Begitu baru benar!""Kalau dari awal sikap kalian seperti ini, kita nggak perlu berdebat begitu lama. Jika perdebatan ini terus berlanjut dan diunggah di internet, sepertinya citra positif yang barusan kalian bangun itu bakal sia-sia."Wajah pria itu tampak gembira dan terus mengancam.Teman reporter pria itu memang bisa diandalkan. Dia bisa memanfaatkan lawan dengan satu gerakan.Tobi masih menanggapi pria itu dengan senyum, "Ya, yang dikatakan Saudara ini masuk akal, aku setuju dengannya."Tiba-tiba ponsel Tobi berdering. Ternyata mereka telah tiba di depan ruang konferensi.Tobi segera memerintahkan anak buahnya untuk membawa mereka masuk, sekaligus menutup pintu agar mencegah orang lain masuk.Setelah menutup telepon, Tobi berkata sambil tersenyum, "Kalian tunggu sebentar, aku akan menangani masalah kecil dulu.
Read more

Bab 406

Sembari bertanya, tangannya memainkan belati berdarah itu.Pria itu dan yang lainnya benar-benar ketakutan hingga seluruh tubuh gemetar. Mereka membuka mulut hendak berbicara, tetapi tenggorokannya seakan tercekat dan tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.Melihat mereka terdiam, Tobi mengerutkan kening.Saat ini, suhu ruangan itu mendadak turun beberapa derajat. Mereka bisa merasakan aura dingin menakutkan yang keluar dari tubuh Tobi.Mereka tidak tahan lagi, kedua kaki terkulai lemas dan langsung berlutut.Namun, Tobi tersenyum lagi dan buru-buru berkata, "Duh, apa yang kalian lakukan? Bukannya kita sedang membahas masalah kompensasi, mengapa kalian malah berlutut di hadapanku?"Suara orang-orang itu tampak tergagap-gagap, "Ka, kami harus berlutut! Ka, kami akan menuruti perkataanmu.""Jangan. Kalian adalah korban, jadi sudah seharusnya kami memberikan kompensasi, hanya saja kami nggak tahu berapa banyak kompensasi yang kalian minta?" tanya Tobi dengan serius."Nggak, nggak perlu
Read more

Bab 407

Helen juga kaget. Sebenarnya apa yang telah terjadi?Padahal dirinya barusan juga mencoba menakut-nakuti orang-orang ini dengan berbagai cara, tetapi orang-orang ini sangat keras kepala dan tidak mau menyerah. Entah taktik seperti apa yang digunakan Pak Tobi?Demi masalah itu, Helen bahkan sengaja menyelidikinya. Dia ingin memastikan apa orang-orang itu ikhlas menerimanya atau dipaksa oleh Tobi?Siapa yang berani mengatakan kalau itu semua karena dipaksa? Mereka hanya menjawab bahwa mereka tidak diancam ataupun dipaksa, hanya saja tiba-tiba tersadar kalau tindakan mereka tidak benar.Yang mereka lakukan ini termasuk pemerasan. Hal itu bisa membuat mereka masuk penjara.Helen tersenyum pahit, sepertinya Pak Tobi menemukan solusinya.Widia langsung masuk ke ruang konferensi. Begitu melihat noda darah yang tengah dibersihkan oleh anak buahnya Tobi, wajahnya berubah drastis, lalu buru-buru bertanya, "Tobi, apa yang kamu lakukan?"Dia tampak ketakutan. Dia memang suka Tobi membantunya dan d
Read more

Bab 408

Baik itu masalah produk kosmetik ataupun staf layanan pelanggan yang bertanggung jawab atas umpan balik, itu semua termasuk masalah internal.Jika Widia mengeluarkan Mona dari manajemen saat ini, dia pasti tidak keberatan sama sekali, apalagi Widia akan membiarkan Mona kembali fokus pada keahliannya. Dia juga pasti akan menerimanya dengan senang hati.Widia ingin Helen menggantikan posisi Mona. Jika produk perawatan kulit yang disebut Tobi benar-benar berkhasiat, bisnis kosmetik perusahaan pasti akan berkembang pesat.Jika demikian, bisnis kosmetik akan melibatkan semua aspek manajemen dan membutuhkan orang yang bisa dipercaya dan berkemampuan untuk mengambil alih.Setelah Helen dimutasi, posisi direktur departemen penjualan akan menjadi kosong. Dengan begitu, dia bisa langsung mempromosikan Tobi untuk menjadi direktur departemen penjualan.Jika sebelumnya, hal ini mungkin akan sangat sulit terwujud.Lantaran tidak ada lagi Almer si biang kerok yang suka mengacau, ditambah dengan kiner
Read more

Bab 409

"Oke, bagus sekali!" Setelah menerima balasan positif, suasana hati Tobi langsung membaik."Tapi kamu belum memberitahuku, bagaimana baru disebut perusahaan mencapai kemajuan besar?""Huh! Kalau dihitung berdasarkan nilai pasar perusahaan, setidaknya harus berlipat ganda.""Apalagi, itu harus dalam waktu satu tahun!" ucap Widia sambil mendengus dingin.Kamu masih berani punya pikiran kotor seperti itu, bahkan berbicara omong kosong? Kalau begitu, aku akan memberimu tugas yang nggak mungkin bisa kamu selesaikan,' oceh Widia dalam hati.Menurut Widia, walaupun Tobi bisa menghadirkan produk perawatan kulit baru, tetapi selama produk itu tidak terlalu populer, nilai pasar perusahaan tidak mungkin berlipat ganda.Jangankan satu tahun, bahkan dalam beberapa tahun pun tidak mungkin.Lagi pula, nilai pasar perusahaan saat ini adalah empat triliun. Untuk mencapai delapan triliun, perusahaan membutuhkan waktu bertahun-tahun, kecuali mereka IPO.Awalnya Widia mengira Tobi akan merasa kesulitan da
Read more

Bab 410

"Bajingan! Apa yang kamu bicarakan!""Aku sama sekali nggak mengerang."Kata-kata ini sungguh membuat Widia malu."Kamu nggak sadar saat itu, jadi bagaimana kamu bisa tahu?"Saking malunya, Widia langsung memarahinya, "Sembarangan!""Oke, aku nggak akan mengungkitnya lagi!""Tapi aku sudah bekerja keras kali ini dan banyak membantumu, nggak bisakah kamu memberiku hadiah?" tanya Tobi penuh harap."Apa lagi yang kamu inginkan? Bukankah aku sudah memberimu promosi?" ucap Widia kesal."Itu nggak termasuk. Kamu tahu 'kan aku sama sekali nggak peduli dengan promosi, yang paling aku inginkan adalah kamu."Kata-kata ini seketika membuat hati Widia bergetar. Dia pun bertanya, "Lantas, apa yang kamu inginkan? Aku ingatkan, jangan keterlaluan.""Nggak, kok. Hanya sebuah pelukan, boleh?""Pelukan?"Widia menatap Tobi dengan tajam. Dia tahu pria itu ingin memanfaatkannya."Jangan marah, dong. Aku hanya ingin pelukan cinta darimu agar aku lebih bersemangat.""Kamu mungkin nggak tahu kalau aku telah
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
121
DMCA.com Protection Status