Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 191 - Bab 200

1670 Bab

Bab 191

Tobi meletakkan ponselnya dan berkata, "Aku masih punya urusan. Karena di sini sudah selesai, ayo kita pergi.""Oke. Kak Tobi, Anda sibuk dulu. Lain kali ada kesempatan, saya akan mentraktir Anda makan," kata Winson buru-buru. Walaupun dia tidak sabar ingin berkenalan lebih dalam dengan Tobi, tetapi dia tetap menahan diri.Yanuar tampak tertekan. Apa yang ingin dia katakan telah didahului oleh Winson lagi."Kristin, ayo."Tanpa berbasa-basi lagi, Tobi pun membawa Kristin keluar. Setelah masuk ke dalam mobil, pria itu berkata, "Kristin, saat kamu pulang nanti, ingat katakan kepada Bibi untuk segera pindah ke vila.""Ah, jangan, vila ini milik Kak Tobi. Kami ....""Daripada kosong, mending kalian tinggal saja," sela Tobi dengan cepat.Kristin baru tersadar dan bertanya, "Kak Tobi, apa kamu bohong kepadaku? Dari awal, kamu memang berniat membelikanku vila?"Tobi tersenyum pahit dan tidak tahu harus menjawab apa."Pasti begitu. Kak Tobi, kenapa kamu begitu baik padaku?" tanya Kristin sambi
Baca selengkapnya

Bab 192

Damar baru saja hendak mengangguk, tetapi pengurus rumah tangga tiba-tiba menghampirinya sambil berkata, "Pak Damar, Tuan Tobi telah tiba di depan kompleks.""Apa? Dia sudah sampai? Ayo, kita sambut dia ke depan."Damar segera bangkit dari tempat duduknya, memimpin sekelompok orang berjalan ke depan pintu vila untuk menyambut kedatangan Tobi.Burhan dan Yudi tampak terpaku. Setelah ragu-ragu sejenak, mereka pun mengikuti langkah Damar, tetapi mereka berdiri agak jauh dari pintu, karena mereka ingin melihat siapa tokoh hebat itu.Lagi pula, Pak Damar tidak mengusirnya. Siapa tahu dia beruntung dan memiliki kesempatan untuk berbicara dengan tokoh besar.Namun, di mata anggota Keluarga Yusnuwa lainnya yang tidak mengetahui hal itu, mereka sangat terkejut.Dengan status Damar saat ini, banyak orang yang menghormatinya. Sekalipun itu pemimpin tertinggi Kota Tawuna, dia juga tidak perlu bertindak seperti itu.Mereka penasaran siapa tokoh besar yang membuat Damar perlu menyambut seperti ini.
Baca selengkapnya

Bab 193

Merasakan dirinya ditatap Tobi, Yudi seketika gugup. Saat dia tersadar kembali, pria itu sudah masuk ke dalam.Burhan melirik putranya sejenak, lalu mengikutinya masuk.Yang lainnya juga mengikuti dari belakang.Begitu masuk, Damar melirik orang-orang yang mengikutinya. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Kalian semua tunggu di ruang tamu saja. Tuan Tobi dan aku masih punya urusan."Semua orang langsung mengerti, begitu pula dengan Burhan dan Yudi.Walaupun mereka sangat penasaran dengan pembicaraan Pak Damar dengan Tuan Tobi, tetapi mengingat status masing-masing, mereka tidak berani melawan Pak Damar.Dibawa oleh Damar, Tobi pun masuk ke dalam dan segera tiba di tempat pengurungan.Ada penjaga yang duduk di depan pintu. Ternyata penjaga itu adalah ahli Kekuatan Transformasi yang ditaklukkan Tobi sebelumnya.Ahli sehebat itu bahkan dijadikan sebagai penjaga di sini. Tampaknya Damar benar-benar ingin memastikan semuanya berjalan lancar.Saat itu, di dalam sebuah ruangan, ada Gufron da
Baca selengkapnya

Bab 194

"Berapa banyak yang Anda butuhkan? Katakan saja."Namun, Joni yang berada di samping itu tampak tertunduk lesu dan ketakutan.Ayahnya tidak mengenal Tobi, tapi dia mengenalnya. Melihat sikap Damar terhadap Tobi barusan, identitas pria itu pasti bukan sembarangan orang.Jika demikian, maka semuanya masuk akal.Ini semua karena Tobi!"Jadi, maksudmu uang yang kalian tipu itu masih ada di tangan kalian?" tanya Tobi dengan nada datar. Dia awalnya mengira uang itu telah ditransfer ke luar negeri dan tidak bisa dikembalikan lagi."Siapa kamu?"Gufron mau tidak mau bertanya. Meskipun dia melihat Damar membawa Tobi masuk, dia masih merasa ada yang tidak beres. Apalagi, anak ini masih sangat muda."Kamu nggak tahu siapa aku, tapi kamu malah berkali-kali menyuruh orang membunuhku?" tanya Tobi sambil menggelengkan kepala."Membunuhmu?" tanya Gufron dengan heran.Joni buru-buru berkata, "Ayah, dia adalah Tobi!""Apa!"Gufron tampak terperanjat. Ternyata pemuda ini adalah Tobi, orang yang dia incar
Baca selengkapnya

Bab 195

Kondisi Joni saat ini terlihat sangat menyedihkan, tidak lagi berlagak dan sombong seperti dulu lagi.Namun, Tobi tidak bersimpati sedikit pun kepadanya dan hanya berkata dengan nada datar, "Joni, bukankah tindakanmu sangat hebat sebelumnya? Bukankah kamu selalu mengaku sebagai orang berkelas tinggi?""Mengapa sekarang kamu bersujud dan mengakui kesalahanmu kepada orang kelas bawah sepertiku?"Tanpa berpikir panjang lagi, Joni langsung memelas kepada Tobi, "Salahkan saya terlalu bodoh dan nggak tahu kemampuan Anda. Sekarang saya sadar telah bersalah, jadi saya harus berlutut di depan Anda dan minta pengampunan.""Anda nggak perlu khawatir. Saya nggak akan mengganggu Widia lagi ...."Buk!Sebelum Joni menyelesaikan kata-katanya, Tobi langsung menendangnya dengan kejam. Tubuhnya menghantam ke samping dan ambruk ke tanah. Seluruh tubuhnya berkeringat dingin karena menahan sakit yang luar biasa.Namun, dia mengabaikan rasa nyeri di tubuhnya dan merangkak kembali. Karena tanganku terikat, l
Baca selengkapnya

Bab 196

Raja Naga masih tidak menyuruhnya berhenti.Saking takutnya, Gufron langsung berteriak keras, "Jangan! Aku ... aku akan mengatakannya!"Damar terpaksa menghentikan gerakannya dan berkata dengan dingin, "Katakan, sekarang uangnya ada di mana? Bagaimana cara mentransfernya kembali?""Uang itu sudah kutransfer ke rekening luar negeri, jadi untuk mendapatkannya kembali, aku harus pergi ke sana," kata Gufron dengan cepat."Begitu repot?""Benar. Itu juga satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupku sendiri sejak awal," jelas Gufron.Mengingat situasi Gufron saat ini, Damar merasa ucapannya masuk akal dan memilih untuk memercayainya.Namun, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Terlalu merepotkan. Aku sudah nggak sabar lagi. Lupakan masalah uang, aku nggak mau lagi. Bunuh dia!"Berengsek!Mau membunuhnya?Gufron sudah hampir kehilangan akal sehatnya. Apa bocah ini tidak memiliki hati nurani? Dia pun berkata dengan panik, "Jangan. Kamu hanya perlu mengutus seseorang untuk mengikutiku. Begitu
Baca selengkapnya

Bab 197

Gufron dan putranya juga terlihat kaget. Grup Karawaci kini sangat kacau dan penuh utang. Siapa pun yang mengambil alih akan sial, bahkan bisa membantu mereka terbebas dari utang.Bukankah ini termasuk kabar baik? Kenapa Tobi menukarnya dengan nyawanya sendiri?"Nggak masalah. Bukankah hanya rugi? Aku punya uang," kata Tobi dengan nada datar.Damar tersenyum pahit dan tampak tak berdaya. Mungkin Raja Naga punya pertimbangan sendiri.Gufron tidak menyangka hal sebaik itu akan terjadi, jadi dia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Tuan Tobi, apa Anda sungguh menginginkan Grup Karawaci?""Ya!" kata Tobi dengan nada tegas.Sebenarnya, di antara mereka berdua, tidak ada dendam sama sekali, jadi Tobi pun tidak ingin menghabiskan waktu untuk berdebat dengan mereka.Dia punya alasan sendiri mengapa ingin mengambil Grup Karawaci. Setelah keputusan provinsi diumumkan, Grup Karawaci pasti akan berkembang kembali.Saat itu, sekalipun Grup Karawaci bangkrut, pasti akan diambil alih ol
Baca selengkapnya

Bab 198

Sebagian besar dana empat triliun dari Grup Karawaci yang dibawa lari oleh orang akan dikembalikan. Karena orang-orang dari Sekte Naga telah menangkap mereka dan telah memastikan sebagian besar uangnya masih ada.Ditambah lagi, lahan kosong luas di dekat tempat pembuangan sampah di kota bagian timur juga akan membantu Grup Karawaci berkembang.Siapa sangka, tempat terpencil dengan tempat pembuangan sampah dan sungai yang tercemar itu bisa dipilih sebagai lokasi pengembangan kawasan baru, bahkan akan menjadi kawasan perkotaan inti.Beberapa ribu hektar tanah yang ditinggalkan oleh Grup Karawaci akan segera berubah menjadi pohon uang.Di sisi lain, Burhan dan putranya masih belum pergi juga. Lagi pula, mereka tidak akan melewatkan kesempatan langka seperti itu. Hanya saja, mereka telah menghabiskan waktu lama di sana dan masih belum melihat tanda-tanda tokoh hebat keluar.Untungnya, Tobi dan yang lainnya keluar saat ini.Damar tampak heran dan bertanya, "Burhan, kamu masih di sini?""Heh
Baca selengkapnya

Bab 199

"Tenang saja. Tuan Haris sangat tertarik dengan industri kosmetik. Apalagi, tim penelitian dan pengembangan yang kamu punya saat itu sangat hebat dan produk perawatan kulit yang mereka kembangkan sangat bagus," ujar Tania."Mudah-mudahan seperti itu!" ujar Widia.Dalam beberapa tahun terakhir ini, pasar real estat makin lesu. Keluarga Lianto juga kesulitan untuk mengembangkannya. Kosmetik adalah industri baru yang dia perjuangkan.Sebagai wanita, dia sadar wanita rela menghabiskan uang untuk membeli produk bagus.Apalagi, dia telah menginvestasikan lebih dari 200 miliar dalam produk ini. Jika hasilnya tidak bagus, dia pasti akan mengalami krisis besar.Tidak sampai setengah jam, Tuan Haris telah tiba. Tania segera memanggil Widia untuk turun dan menyambut Haris naik ke atas.Bagaimanapun juga, Tuan Haris adalah putra sulung dari Keluarga Sunaldi.Keluarga Sunaldi memiliki banyak industri kuat. Keluarga mereka termasuk salah satu dari empat keluarga besar di Kota Tawuna.Mata Haris tamp
Baca selengkapnya

Bab 200

Tania yang mendengar dari samping pun ikut menimpali, "Tuan Haris, Widia memang nggak sanggup minum. Begini saja. Kami akan menenggak tiga gelas anggur lagi. Setelah itu, mari kita membahas kerja sama."Jika Widia menenggak tiga gelas anggur lagi, dia mungkin tidak akan bertahan lama. Namun, ini permintaan Tania, bagaimana dia bisa membantahnya?Setelah dipikir-pikir, dia memutuskan untuk menenggak tiga gelas anggur.Tuan Haris terpengaruh oleh ucapan Tania dan berkata, "Oke. Tiga gelas lagi. Setelah Nona Widia menenggak tiga gelas anggur, kita akan bahas kerja samanya."Dia hanya akan membahas saja, tetapi tidak berniat untuk menyepakati kerja sama.Melihat persetujuan Tuan Haris, Widia pun mengangguk. Setelah melihat gelasnya diisi penuh oleh Tania, dia pun mengangkat gelas itu dan meminum semuanya dalam satu tegukan.Di saat itu juga, ada orang yang menerobos masuk ke dalam ruangan mereka.Dalam sekejap, kejadian itu langsung menarik perhatian semua orang."Widia, toleransi minummu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
167
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status