Kondisi Joni saat ini terlihat sangat menyedihkan, tidak lagi berlagak dan sombong seperti dulu lagi.Namun, Tobi tidak bersimpati sedikit pun kepadanya dan hanya berkata dengan nada datar, "Joni, bukankah tindakanmu sangat hebat sebelumnya? Bukankah kamu selalu mengaku sebagai orang berkelas tinggi?""Mengapa sekarang kamu bersujud dan mengakui kesalahanmu kepada orang kelas bawah sepertiku?"Tanpa berpikir panjang lagi, Joni langsung memelas kepada Tobi, "Salahkan saya terlalu bodoh dan nggak tahu kemampuan Anda. Sekarang saya sadar telah bersalah, jadi saya harus berlutut di depan Anda dan minta pengampunan.""Anda nggak perlu khawatir. Saya nggak akan mengganggu Widia lagi ...."Buk!Sebelum Joni menyelesaikan kata-katanya, Tobi langsung menendangnya dengan kejam. Tubuhnya menghantam ke samping dan ambruk ke tanah. Seluruh tubuhnya berkeringat dingin karena menahan sakit yang luar biasa.Namun, dia mengabaikan rasa nyeri di tubuhnya dan merangkak kembali. Karena tanganku terikat, l
Raja Naga masih tidak menyuruhnya berhenti.Saking takutnya, Gufron langsung berteriak keras, "Jangan! Aku ... aku akan mengatakannya!"Damar terpaksa menghentikan gerakannya dan berkata dengan dingin, "Katakan, sekarang uangnya ada di mana? Bagaimana cara mentransfernya kembali?""Uang itu sudah kutransfer ke rekening luar negeri, jadi untuk mendapatkannya kembali, aku harus pergi ke sana," kata Gufron dengan cepat."Begitu repot?""Benar. Itu juga satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupku sendiri sejak awal," jelas Gufron.Mengingat situasi Gufron saat ini, Damar merasa ucapannya masuk akal dan memilih untuk memercayainya.Namun, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Terlalu merepotkan. Aku sudah nggak sabar lagi. Lupakan masalah uang, aku nggak mau lagi. Bunuh dia!"Berengsek!Mau membunuhnya?Gufron sudah hampir kehilangan akal sehatnya. Apa bocah ini tidak memiliki hati nurani? Dia pun berkata dengan panik, "Jangan. Kamu hanya perlu mengutus seseorang untuk mengikutiku. Begitu
Gufron dan putranya juga terlihat kaget. Grup Karawaci kini sangat kacau dan penuh utang. Siapa pun yang mengambil alih akan sial, bahkan bisa membantu mereka terbebas dari utang.Bukankah ini termasuk kabar baik? Kenapa Tobi menukarnya dengan nyawanya sendiri?"Nggak masalah. Bukankah hanya rugi? Aku punya uang," kata Tobi dengan nada datar.Damar tersenyum pahit dan tampak tak berdaya. Mungkin Raja Naga punya pertimbangan sendiri.Gufron tidak menyangka hal sebaik itu akan terjadi, jadi dia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Tuan Tobi, apa Anda sungguh menginginkan Grup Karawaci?""Ya!" kata Tobi dengan nada tegas.Sebenarnya, di antara mereka berdua, tidak ada dendam sama sekali, jadi Tobi pun tidak ingin menghabiskan waktu untuk berdebat dengan mereka.Dia punya alasan sendiri mengapa ingin mengambil Grup Karawaci. Setelah keputusan provinsi diumumkan, Grup Karawaci pasti akan berkembang kembali.Saat itu, sekalipun Grup Karawaci bangkrut, pasti akan diambil alih ol
Sebagian besar dana empat triliun dari Grup Karawaci yang dibawa lari oleh orang akan dikembalikan. Karena orang-orang dari Sekte Naga telah menangkap mereka dan telah memastikan sebagian besar uangnya masih ada.Ditambah lagi, lahan kosong luas di dekat tempat pembuangan sampah di kota bagian timur juga akan membantu Grup Karawaci berkembang.Siapa sangka, tempat terpencil dengan tempat pembuangan sampah dan sungai yang tercemar itu bisa dipilih sebagai lokasi pengembangan kawasan baru, bahkan akan menjadi kawasan perkotaan inti.Beberapa ribu hektar tanah yang ditinggalkan oleh Grup Karawaci akan segera berubah menjadi pohon uang.Di sisi lain, Burhan dan putranya masih belum pergi juga. Lagi pula, mereka tidak akan melewatkan kesempatan langka seperti itu. Hanya saja, mereka telah menghabiskan waktu lama di sana dan masih belum melihat tanda-tanda tokoh hebat keluar.Untungnya, Tobi dan yang lainnya keluar saat ini.Damar tampak heran dan bertanya, "Burhan, kamu masih di sini?""Heh
"Tenang saja. Tuan Haris sangat tertarik dengan industri kosmetik. Apalagi, tim penelitian dan pengembangan yang kamu punya saat itu sangat hebat dan produk perawatan kulit yang mereka kembangkan sangat bagus," ujar Tania."Mudah-mudahan seperti itu!" ujar Widia.Dalam beberapa tahun terakhir ini, pasar real estat makin lesu. Keluarga Lianto juga kesulitan untuk mengembangkannya. Kosmetik adalah industri baru yang dia perjuangkan.Sebagai wanita, dia sadar wanita rela menghabiskan uang untuk membeli produk bagus.Apalagi, dia telah menginvestasikan lebih dari 200 miliar dalam produk ini. Jika hasilnya tidak bagus, dia pasti akan mengalami krisis besar.Tidak sampai setengah jam, Tuan Haris telah tiba. Tania segera memanggil Widia untuk turun dan menyambut Haris naik ke atas.Bagaimanapun juga, Tuan Haris adalah putra sulung dari Keluarga Sunaldi.Keluarga Sunaldi memiliki banyak industri kuat. Keluarga mereka termasuk salah satu dari empat keluarga besar di Kota Tawuna.Mata Haris tamp
Tania yang mendengar dari samping pun ikut menimpali, "Tuan Haris, Widia memang nggak sanggup minum. Begini saja. Kami akan menenggak tiga gelas anggur lagi. Setelah itu, mari kita membahas kerja sama."Jika Widia menenggak tiga gelas anggur lagi, dia mungkin tidak akan bertahan lama. Namun, ini permintaan Tania, bagaimana dia bisa membantahnya?Setelah dipikir-pikir, dia memutuskan untuk menenggak tiga gelas anggur.Tuan Haris terpengaruh oleh ucapan Tania dan berkata, "Oke. Tiga gelas lagi. Setelah Nona Widia menenggak tiga gelas anggur, kita akan bahas kerja samanya."Dia hanya akan membahas saja, tetapi tidak berniat untuk menyepakati kerja sama.Melihat persetujuan Tuan Haris, Widia pun mengangguk. Setelah melihat gelasnya diisi penuh oleh Tania, dia pun mengangkat gelas itu dan meminum semuanya dalam satu tegukan.Di saat itu juga, ada orang yang menerobos masuk ke dalam ruangan mereka.Dalam sekejap, kejadian itu langsung menarik perhatian semua orang."Widia, toleransi minummu
"Kamu!"Haris tampak emosi. Bocah bodoh dari mana yang berani memprovokasinya seperti ini?Widia tidak hanya khawatir tentang kerja sama, tetapi dia juga takut Tobi menyinggung Keluarga Sunaldi. Dia pun buru-buru berkata, "Tobi, jangan omong kosong! Apa kamu tahu siapa Tuan Haris? Dia nggak mungkin berbohong kepada kita."Bersamaan dengan itu, dia juga berkata dengan nada panik, "Tuan Haris, kami sudah salah paham kepada Anda. Tolong jangan marah. Saya yakin Anda pasti ingin bekerja sama dengan kami."Tobi diam-diam kagum dengan Widia.Ternyata gadis ini tidak begitu bodoh. Setidaknya, dia tahu cara menyenangkannya dengan memujinya.Dia tidak tahu kalau Widia hanya tidak ingin memprovokasi Tuan Haris.Haris tentu saja menerima pujian itu dan tampak bangga. Dia mendengus dingin dan berkata, "Tentu saja. Kalian sudah salah paham.""Begini saja. Asalkan dia menenggak habis tiga botol Maotai, aku akan menginvestasikan 200 miliar untuk perusahaan kosmetik milikmu."Tiga botol? Bagaimana mun
Tania sangat tertekan, tetapi wajahnya masih harus berpura-pura memperlihatkan ekspresi senang.Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Jangan khawatir, Tuan Haris. Aku masih bisa makan, minum dan punya seorang istri cantik. Aku nggak akan menyesal."Sorot mata Tuan Haris berubah dingin. Namun, setelah berlalu, dia juga tidak langsung menyuruh orang mengambil tindakan. Sebaliknya, dia mengutus orang untuk menyelidiki masalah Tobi.Ini adalah kebiasaannya. Sebelum mengambil tindakan, dia harus menyelidiki seluk-beluk orang itu dengan jelas.Begitu mengambil tindakan, dia pasti akan mengerahkan seluruh kekuatannya dan tidak meninggalkan konsekuensi.Kini, kerja samanya sudah ditandatangani. Sesuai kesepakatan, besok setelah menandatangani beberapa formalitas, mereka akan menerima 200 miliar. Namun, Widia tidak terlihat senang."Tobi, terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kamu minum begitu banyak, apa kamu baik-baik saja?""Nggak apa-apa. Tiga botol alkohol bukanlah apa-apa." Tobi menggunakan
Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka
Shinta juga menghela napas lega. Meski tahu tidak akan terjadi sesuatu pada Kak Tobi, dia masih saja khawatir. Setelah melihat akhir seperti sekarang ini, dia baru merasa lega sepenuhnya.Kak Tobi benar-benar keren dan hebat sekali!Sayangnya, pria itu bukanlah pacarnya!Jika tidak, dia pasti akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.Saat menyadari ekspresi ayahnya, Shinta diam-diam merasa bangga. Sekarang kalian sudah tahu betapa kuatnya Kak Tobi, 'kan? Namun, berdasarkan apa yang dikatakan ayahnya barusan, dia merasa ayahnya perlu minta maaf kepada Kak Tobi.Saat ini, Bos Zafran tentu juga mendengar suara Fahar yang memanggilnya. Dia pun melirik Tobi sekilas.Melihat Tobi mengangguk, Bos Zafran segera mengambil ponsel yang baru saja dijatuhkan Steven. Kemudian, bertanya dengan nada datar, "Ada masalah apa? Katakanlah!""Ya. Bos Zafran, saya nggak tahu apa yang telah dilakukan Steven. Tolong, memandang dari kerja sama kita sebelumnya, mohon bantu kami meminta pengampunan pada R
Meski begitu, Fahar masih butuh beberapa saat untuk mengenali suara Bos Zafran. Setelah memastikan, dia segera berteriak dengan cemas, "Bos Zafran, Bos Zafran, ini Fahar. Bisakah Anda menjawab teleponnya?"Lantaran pengeras suara telah diaktifkan, jadi Bos Zafran dan lainnya tentu mendengar suara itu.Steven tercengang. Dia tahu itu suara ayahnya. Namun, kenapa ayahnya mendadak memanggil Bos Zafran? Apa yang terjadi sebenarnya?Yang mana Bos Zafran?Tunggu! Steven mendadak merasakan firasat buruk. Sedari tadi, dia terus merasa pria di hadapannya ini familier. Ternyata dia pernah melihatnya di televisi.Bukankah ini bos besar mereka di Cewadi?Orang yang barusan menendangnya adalah Bos Zafran, keberadaan menakutkan yang bisa menghancurkan Keluarga Ravindra hanya dengan satu kalimat.Terlebih, dikabarkan Bos Zafran juga termasuk orang yang kejam. Pantas saja, Raja Naga bisa bertindak seperti itu. Hal ini tentu membuat Steven makin ketakutan.Sudah pasti dia akan babak belur kali ini!Ber
"A ... apa ...."Wajah Steven berubah pucat. Dia tidak percaya dengan perkataan ayahnya barusan. Keluarga mereka mendapat masalah karena telah memprovokasi orang berkuasa. Bahkan, keluarga mereka sekarang sudah hampir hancur.Tunggu. Siapa yang ayahnya bilang barusan? Raja Naga?Bukankah pria itu barusan memanggil bocah itu dengan sebutan Raja Naga? Mungkinkah dia itu Raja Naga?Tidak mungkin. Pasti ada yang keliru di sini.Steven tidak bisa menerima kenyataan ini dan langsung bertanya, "Ayah, siapa yang kamu bicarakan? Raja Naga? Siapa dia sebenarnya?""Hais, Raja Naga ini sangat misterius. Meski aku hanya pernah dengar namanya, sebagai pemimpin Sekte Naga, pengaruh dan posisinya sangat menakutkan. Bahkan, Bos Zafran pun harus menuruti perintahnya.""Apalagi, berdasarkan rumor yang beredar, Raja Naga Sekte Naga yang baru saja mengambil alih sangatlah muda," kata Fahar dengan getir. Dia tidak mengerti kenapa Raja Naga mau bertindak seperti itu? Apalagi, dia tidak pernah memprovokasi Ra
Tobi tampak murah hati. Terutama kepada orangnya sendiri. Dia selalu memperlakukan mereka dengan baik.Bos Zafran tertegun. Ada kilatan keterkejutan di wajahnya. Dia kemudian berkata dengan penuh semangat, "Anggur tahun 1945? Itu anggur merah terbaik. Bahkan, nggak terbeli lagi sekarang. Waktu lelang dulu terjual dengan harga enam miliar lebih."Saat mendengar percakapan mereka, Steven tampak terpana.Dia suka minum anggur merah, jadi dia pernah mendengar tentang hal ini. Hanya saja, dia masih tidak percaya.Saat teringat dengan anggur yang dikeluarkan Tobi dan anggur merah tadi, dia kini merasa Tobi kemungkinan berasal dari keluarga kaya. Mungkin hanya ayahnya yang bisa menghadapinyaShinta dan keluarganya juga tercengang. Tak disangka, Tobi punya anggur merah senilai miliaran.Ini berarti Tobi sangat kaya. Meski anggur-anggur itu pemberian dari orang lain, dia juga harus punya status tinggi. Jika tidak, mana mungkin orang akan memberinya secara cuma-cuma?Umumnya, ayahnya Shinta dan
Bos Zafran mengira dia salah mengenali orang. Hanya saja, berdasarkan ingatannya, apalagi pertemuan terakhir mereka meninggalkan kesan dalam, jadi dia tidak mungkin salah.Apalagi, pelayan berdiri mematung di sana. Yang memberinya kesempatan untuk melihat dengan jelas dan memastikan dengan cepat.Benar. Itu adalah Raja Naga!Ada kegembiraan di wajahnya. Bagi anggota Sekte Naga, Raja Naga adalah eksistensi yang sangat hebat.Tobi memperhatikan pelayan itu dan berkata dengan tenang, "Letakkan makanannya. Jangan panggil polisi. Kalau kamu ingin melaporkan masalah ini, beri tahu bosmu saja.""Baik!"Pelayan itu mengangguk dan meninggalkan ruangan itu dengan hati-hati.Lantaran bosnya sudah memberitahunya bahwa orang yang memesan ruang VIP ini punya latar belakang yang hebat dan harus dilayani dengan baik. Setelah mendengar itu, dia tentu tidak berani sembarangan lagi.Terutama karena restoran ini milik Grup Toranda. Bisa dikatakan, Tobi juga termasuk pewaris Grup Toranda.Bos Zafran mengik
Lagi pula, kondisi Steven sekarang sudah sangat menyedihkan. Jika dia masih berani menyerangnya, Tobi pasti akan berakhir celaka nantinya.Jadi, Steven langsung memperlihatkan ekspresi marah dan berkata dengan bangga, "Jangan bermimpi. Aku nggak mungkin meminta pengampunan dari orang sepertimu.""Bagus. Kalau begitu, aku akan lumpuhkan satu tanganmu." Tobi terlihat tenang dan menggerakkan kakinya dengan ringan, menghadap salah satu tangan Steven.Kemudian, mengerahkan kekuatannya.Tanpa ada keraguan sedikit pun.Argh!Steven kembali mengeluarkan lengkingan tajam yang menyakitkan."Jangan!"Ayahnya Shinta cemas dan buru-buru berkata kepada putrinya, "Shinta, mengapa kamu masih berdiri di sana? Cepat nasihati Tobi dan suruh dia berhenti!"Shinta teringat dengan kesombongan dan penghinaan Steven terhadap Kak Tobi barusan. Bukan saja tidak menuruti perkataan ayahnya, dia juga berkata dengan dingin, "Dia sendiri yang cari mati. Mengapa aku harus menasihati Kak Tobi?""Kamu, kamu bodoh!""Pu
"Aku nggak percaya.""Pecundang sepertimu masih belum punya kemampuan sehebat itu.""Bagaimana kalau kamu mencobanya?" Tobi mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya. Si bodoh ini masih tidak berlagak di sini. Sepertinya dia harus melakukan kekerasan kali ini."Oke. Kamu sendiri yang cari mati."Demi pamer, Steven sempat mencari beberapa ahli seni bela diri dan mempelajari beberapa trik. Hanya saja, dia malas dan tidak tahan lelah, apalagi tidak ada kultivator hebat yang mengajarinya.Dia hanya berhasil belajar sedikit ilmu bela diri. Bisa dikatakan, kekuatannya jelas lebih baik dibandingkan orang biasa. Setidaknya, dia bisa mengalahkan dua orang awam."Majulah ke depan, satu lawan satu. Kecuali kamu berlutut dan memohon pengampunan, kalau nggak, jangan harap ada yang bisa menghentikan pertarungan ini," kata Steven dengan sombong."Oke!"Tobi pun maju ke depan.Ayahnya Shinta dan yang lainnya ragu-ragu sejenak. Ya sudah, karena Tobi sendiri yang cari masalah, mereka juga tidak bis
"...."Semua orang tampak marah. Begitu pula dengan Jensen. Namun, dia tahu pengaruh besar Bos Zafran di Cewadi. Berdasarkan kekuatan Bos Zafran, jika dia berani mengambil tindakan, Keluarga Ravindra pasti akan hancur.Hanya saja, dia benar-benar tidak mengerti. Kapan Keluarga Ravindra memprovokasi Raja Naga itu?Keluarga Ravindra juga bukannya tidak tahu diri, jadi mana mungkin mereka bisa memprovokasi orang hebat seperti itu?Tepat di saat ini, ponsel Kamran berdering. Saat menyadari itu panggilan dari Pak Haryo, dia segera berdiri dan menyapa dengan hormat, "Pak Haryo!""Bagaimana pembahasan kerja samanya?"Pak Haryo tahu Bos Zafran punya pengaruh kuat dan juga dukungan dari Sekte Naga. Jika bisa diperkenalkan, akan sangat bermanfaat bagi perkembangan Kota Doma.Jika Kota Doma bisa berkembang, bukankah itu akan menjadi persyaratan bagus baginya untuk dipromosikan ke depannya?Mendengar itu, Kamran buru-buru berkata, "Hmm, terjadi sedikit masalah di sini."Dia segera menjelaskan situ