Home / Urban / Raja Naga Meninggalkan Gunung / Chapter 1571 - Chapter 1580

All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1571 - Chapter 1580

1670 Chapters

Bab 1571

Begitu mendengar kata-kata Fiona yang begitu mendominasi, baik Elsa maupun Betty langsung tercengang. Elsa kemudian bertanya dengan ekspresi bingung, "Kak Fiona, apa maksud perkataanmu?"Helia tersenyum tipis dan berkata dengan penuh percaya diri, "Gampang saja. Kalau Jonatan berani macam-macam, dia akan mati mengenaskan."Bahkan, Keluarga Byantara dari Jatra pun harus tunduk. Tuan muda dan juga kepala Keluarga Byantara diperlakukan dengan buruk oleh Tuan Tobi. Namun, Keluarga Byantara tidak berani protes sedikit pun.Mana mungkin Tuan Tobi akan memandang serius Grup Haeron?Begitu mendengar kata-kata itu, Elsa dan Betty terkejut. Keduanya seakan tidak percaya. "Bu Helia, mengapa kamu bilang begitu? Apa ada orang yang mendukung Kak Fiona dari belakang?""Tentu saja!""Apalagi, dia bukan tokoh besar biasa," jawab Helia sambil tersenyum. Setelah menyaksikan kejadian terakhir kali, dia juga tidak perlu takut lagi.Fiona juga mengangguk. Dia berkata sambil sedikit tersenyum, "Sebenarnya, y
Read more

Bab 1572

Jika Elsa tidak bersedia menjadi pacarnya, Perusahaan Musik Firtouz dan karier Elsa sendiri pasti akan hancur.Setelah menutup telepon, Jonatan langsung memasang ekspresi bangga dan arogan.Elsa mengira melaporkan hal ini pada perusahaannya akan membuatnya takut. Apa gadis itu tidak bisa membandingkan kesenjangan di antara kedua perusahaan? Hanya berdasarkan sebuah perusahaan kecil yang baru didirikan, sudah berani mengancamnya?Benar-benar cari mati.Jonatan juga menyukai Fiona. Hanya saja, karena Fiona termasuk salah satu bos, jadi dia tidak berani menyentuhnya. Jika Fiona bersedia menyerahkan Elsa kepadanya kali ini, Jonatan mungkin juga akan mempertimbangkan untuk mendapatkannya.Jonatan akan menguji dulu seberapa jauh Perusahaan Musik Firtouz akan menyerah. Jika mudah ditindas, kelak bukankah pria itu bisa melakukan apa pun yang dia inginkan?Agar Fiona bisa mendengar pembicaraan mereka, Helia sengaja menyalakan pengeras suara. Jadi, yang lainnya juga sudah mendengar dengan jelas.
Read more

Bab 1573

"Fiona, kenapa kamu nggak bicara? Jangan khawatir, siapa pun yang berani menyentuhmu, aku pasti akan membuatnya berakhir mengenaskan seperti Leonel sebelumnya."Nada bicara Tobi begitu tegas. Bahkan, ada kemarahan dan niat membunuh terkandung dalam kata-katanya.Mendengar perkataan dan nada bicaranya Tobi, Fiona makin bersemangat. Bukankah ini berarti Kak Tobi sangat menghargai dirinya? Dia buru-buru berkata, "Nggak. Kak Tobi, jangan khawatir. Nggak ada yang berani macam-macam padaku, kok.'"Oh, jadi masalah apa?""Artis di perusahaan kami."Fiona menjelaskan. "Dia diancam oleh seseorang untuk menjadi wanitanya. Apalagi, orang itu punya latar belakang yang kuat. Aku nggak bisa berbuat apa-apa, jadi aku terpaksa harus minta bantuanmu.""Oh, siapa orang itu?" tanya Tobi. Kenapa hal seperti itu sering terjadi belakangan ini? Elsa baru saja mengalaminya dan sekarang perusahaan Fiona juga mengalaminya."Namanya Jonatan, dari Grup Haeron. Meski dia hanya pemegang saham kecil, dalam industri
Read more

Bab 1574

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Terima kasih, Kak Fiona," seru Elsa dengan senang."Sama-sama. Kamu adalah karyawan perusahaanku. Melindungimu sudah menjadi tugasku," kata Fiona sambil tersenyum.Meski demikian, Elsa masih sangat bersyukur karena perusahaan sebenarnya tidak harus menangani hal-hal seperti ini. Apalagi, lawan mereka adalah perusahaan besar seperti Grup Haeron.Jika Elsa bergabung dengan perusahaan lain, mungkin dia sudah dikorbankan dari awal.Tunggu. Bukankah dia harus menyampaikan kabar baik ini pada Tobi? Jangan sampai pria itu khawatir dengan balas dendam Jonatan lagi.Elsa segera mencari nomor telepon Tobi dan langsung menghubungi pria itu.Tobi baru bersiap untuk beristirahat. Saat melihat nomor di layar telepon, dia langsung mengangkatnya. "Halo!"Sifat Elsa memang lebih blak-blakkan. Begitu diangkat, dia langsung bertanya, "Tobi, kamu lagi apa?""Lagi tidur.""Kamu masih bisa tidur?" Elsa tampak terkejut. Apa pria itu tidak takut Jonatan mencari masalah denga
Read more

Bab 1575

Karena merasa bersalah, Widia bertanya dengan perhatian, "Bu, apa kamu baik-baik saja?"Lantaran Tobi setuju untuk membantunya, nafsu makan Yesa juga telah membaik. Wajahnya kini juga terlihat jauh lebih rileks.Namun, begitu mengetahui Widia datang, dia segera memasang tampang menyedihkan.Yesa bisa mendapatkan kembali Grup Lianto atau tidak sepenuhnya bergantung pada aktingnya di depan putrinya."Hais. Ibumu ketakutan setiap hari. Tekanan yang dia rasakan terlalu besar. Dia hampir pingsan berkali-kali. Dia terus memanggil namamu dalam mimpi. Dia sangat merindukanmu," seru Herman sambil menghela napas di samping.Mendengar itu, Widia makin menyesal. Dia buru-buru berkata, "Bu, maaf, aku baru datang sekarang!"Namun setelah dipikir-pikir, bukankah ibunya dikurung di dalam? Bagaimana ayahnya bisa mendengar ibunya memanggil namanya dalam mimpi?Hanya saja, Yesa buru-buru berkata, "Gadis bodoh, kenapa kamu minta maaf! Dari awal, ini semua memang kesalahanku. Aku pantas mendapatkan semua i
Read more

Bab 1576

Karena Widia tahu ibunya sangat menginginkan Grup Lianto, bahkan enggan melepaskan posisi direktur. Namun, lantaran ini adalah keputusan Tobi, Widia juga tidak akan bertindak sembarangan sebelum berdiskusi dengan pria itu lebih dulu. Jadi, dia pun mengangguk."Baiklah. Kalau begitu, ayo kita selesaikan secepatnya." Meski berhasil menyakinkan putrinya, Yesa tahu dia juga tidak berani melanggar permintaan Tobi. Jika tidak, entah hal seperti apa yang akan menimpanya nanti.Dia harus menyerahkan Grup Lianto sekarang. Kelak, siapa tahu dia masih bisa merebutnya kembali dari tangan putrinya. Kalaupun tidak bisa, dia juga harus berperan sebagai ibu mertua yang baik.Saat itu, berdasarkan kekuatan Tobi yang hebat, dia bahkan bisa menghasilkan banyak uang hanya dengan menerima berbagai hadiah atau memanfaatkan menantunya itu.Setelah itu, dia akan perlahan-lahan merebut Grup Lianto kembali dan menggunakan reputasi Tobi untuk memamerkan prestise serta alat untuk menghasilkan uang.Ini juga merup
Read more

Bab 1577

Setelah mengakhiri pembicaraannya dengan Widia lewat telepon, Tobi pun makan dan bersiap keluar sekitar jam sebelas.Tak disangka, Lintang meneleponnya saat ini dan berkata dengan hormat, "Tuan, semuanya sudah beres!"Mendengar itu, Tobi juga tertegun. Secepat itu selesai?Awalnya, dia mengira waktu yang dia berikan pada Lintang terlalu singkat, apalagi masalah ini sulit ditangani. Siapa sangka, semuanya telah selesai. Bahkan, hanya dalam waktu setengah hari. "Semuanya sudah selesai?""Benar. Kami mulai mengambil tindakan tadi malam. Kali ini, berkat bantuan Keluarga Cokro, semuanya berjalan dengan lancar," ucap Lintang menjelaskan."Oke, bagus sekali! Seharusnya prosesnya nggak mudah, 'kan?" tanya Tobi."Lumayan. Kebanyakan korban mengkhawatirkan cacat di wajah mereka. Aku berjanji akan mengatasi masalah ini. Bahkan, membuat kulit mereka lebih baik. Jadi, banyak yang langsung setuju.""Jadi, yang sisanya?""Jangan khawatir, Tuan. Nggak akan jadi masalah. Selain itu, kami akan pastikan
Read more

Bab 1578

Di bawah instruksi Daim, Jonatan langsung mendatangi Lintang dan bersiap untuk bekerja sama dalam konferensi pers besok. Mengenai kemampuan bisnis, Jonatan masih sangat kuat dan merupakan eksekutif senior penting dalam perusahaan.Jika tidak, Elsa juga tidak akan begitu takut padanya. Statusnya dalam industri hiburan memang tidak bisa dianggap remeh.Hanya saja, saat Jonatan membawa asistennya ke Hotel Internasional Tawuna, dia kebetulan berpapasan dengan Elsa dan Betty yang baru saja kembali.Meski keduanya menyembunyikan penampilan mereka, kali ini Jonatan langsung mengenali dan langsung menghentikan mereka.Jonatan hanya memberi waktu satu hari kepada mereka. Secara logika, waktunya telah tiba, tetapi dia masih belum menerima tanggapan apa pun dari Elsa. Apa mereka benar-benar ingin melawannya kali ini?Apalagi melihat Elsa dan Betty saling bercengkerama saat ini. Tampaknya suasana hati mereka sangat baik. Ekspresi wajah Jonatan berubah kusut, lalu dia berkata dengan dingin, "Elsa,
Read more

Bab 1579

"Lancang!"Saat ini, pengawal di belakang Jonatan segera berkata dengan nada mendominasi, "Kamu pikir kamu siapa? Beraninya kamu berbicara dengan Pak Jonatan seperti ini? Percayalah, aku bisa memukulmu sampai mati!"Dia sudah lama mengikuti Jonatan. Dia tahu betul temperamen seperti apa yang dimiliki Jonatan. Selain itu, dia juga telah mewakili Jonatan melakukan banyak hal buruk.Tak disangka, Tobi masih berani memasang ekspresi meremehkan dan berkata dengan dingin, "Memangnya kamu siapa? Beraninya kamu omong kosong di depanku?""Bocah, kamu cari mati!"Pengawal pria itu terlihat marah. Dia maju ke depan dan bersiap mendaratkan tamparan ke wajah Tobi.Jonatan juga memperhatikan adegan ini, tetapi dia juga tidak menghentikannya. Bocah ini berani sombong di hadapannya. Kebetulan pengawalnya ada hari ini, Jonatan akan membiarkan bocah ini merasakan apa itu yang namanya penyesalan.Elsa ketakutan. Raut wajahnya sedikit berubah. Dia buru-buru maju dan berkata, "Berhenti!" Tak disangka, dia
Read more

Bab 1580

"Kamu!" Mendengar itu, Betty bertambah marah. "Nggak tahu diri! Kamu memang pantas mati!""Elsa, jangan pedulikan dia. Ayo kita kembali dulu dan tanyakan masalah ini pada Bu Helia. Mungkin masih ada kesempatan untuk memperbaiki situasi ini."Mendengar itu, Elsa langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak. Dia terlibat gara-gara aku. Nggak mungkin aku mengabaikannya!"Dia tidak mungkin mengabaikan Tobi begitu saja. Dia tampak menggigit bibirnya.Di saat ini, ada dua orang yang berjalan keluar dari pintu lift. Dia adalah Lintang, yang baru saja berhasil membuat terobosan kultivasi. Dia tidak menyangka dirinya bisa menerobos dan memasuki Alam Guru Besar.Meski Lintang juga memiliki bakat, dia kebanyakan fokus merintis bisnis akhir-akhir ini dan tidak sempat untuk berlatih sama sekali. Siapa sangka, tuannya bisa membuat kekuatannya menerobos Alam Guru Besar hanya dalam waktu singkat.Daim telah menunggu Lintang untuk makan malam bersamanya. Begitu melihat Lintang sudah selesai, mereka pun tur
Read more
PREV
1
...
156157158159160
...
167
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status