Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 1471 - Bab 1480

1670 Bab

Bab 1471

Begitu mengetahui lawan punya dua master Alam Tanah Abadi, Naga Racun langsung kabur.Dia benar-benar ketakutan!Adegan ini langsung mengejutkan semua orang.Tuan Besar Ezra juga tercengang. Dia mengira setidaknya pasti akan terjadi pertarungan, tetapi tak disangka Naga Racun malah melarikan diri. Jelas sekali, dia pasti ketakutan.Orang-orang yang berpihak kepada Andreas tentunya cemas. Tidak terkecuali Andreas sendiri. Dia buru-buru berteriak, "Naga Racun, tunggu! Kamu pergi begitu saja, aku harus bagaimana?"Sayangnya, Naga Racun tidak menghiraukannya sama sekali. Sosoknya langsung menghilang di balik pintu dan tidak terdengar suara lagi.Saat ini, wajah orang-orang yang memihak Andreas berubah pucat. Mereka tidak menyangka masalah akan menjadi seperti ini.Naga Racun adalah pendukung terbesar mereka. Apalagi, pihak musuh kini muncul seorang master Alam Tanah Abadi lagi.Tanpa bantuan Naga Racun, mereka pasti akan celaka!Sebaliknya, mereka yang mengikuti Tuan Besar Ezra tampak terk
Baca selengkapnya

Bab 1472

"Aku nggak sembarangan menuduh!"Andreas membalas dengan nada keras, "Kalian tahu nggak, mengapa Dewa Perang Keluarga Yudistira kita bisa meninggal di saat seperti itu? Aku rasa itu semua pasti campur tangan ibu dan anak itu.""Masalah Rio juga sama. Setelah menyinggung Tobi, dia langsung membongkar masalah Rio yang ingin memerkosa Fila, cucu perempuannya Harita, yang membuat Keluarga Yudistira ditekan habis-habisan oleh Keluarga Handoko.""Apa kalian nggak merasa semua ini terlalu kebetulan?"Selesai berbicara, Andreas memandang Tobi dan bertanya, "Tobi, apa kamu berani bilang semua ini nggak ada hubungannya denganmu?"Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang juga terdiam. Namun, mereka jelas tidak berani mempertanyakan Tobi saat ini.Tobi mendengus dingin dan menjawab, "Ya, memang aku yang menyuruh orang membongkar masalah Rio kepada Dewa Perang Harita, tapi dia memang pantas mendapatkannya.""Tapi kematian Dewa Perang Albus nggak ada hubungannya denganku.""Kamu, kamu. Benar sa
Baca selengkapnya

Bab 1473

Setelah menerima telepon dari ayahnya, Rio sangat antusias. Dia tidak menyangka akan ada hari di mana dia masih bisa kembali ke kediaman Yudistira secara terang-terangan.Bahkan, statusnya kali ini lebih mulia dibandingkan sebelumnya. Bagaimanapun, ayahnya sekarang telah menjadi kepala Keluarga Yudistira.Karena alasan ini, dia mempersiapkan kepulangannya dengan cermat. Begitu sampai di depan pintu kediaman Yudistira, dia tidak bisa menahan kegembiraannya lagi dan langsung tertawa terbahak-bahak.Dia mengucapkan banyak kata-kata sombong sambil memasang ekspresi arogan.Namun, ketika semua orang yang berada di dalam mendengarnya, mereka tampak terkejut dan tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.Kenapa Rio bisa mendadak kembali?Jika bukan karena masalah yang terjadi selanjutnya, semua orang mungkin akan mempertanyakan keputusan Andreas.Namun, saat ini, ekspresi semua orang terlihat rumit. Terlebih lagi, begitu membuka mulut, Rio langsung mengatakan ingin membalas dendam pada anggota
Baca selengkapnya

Bab 1474

Lantaran dia tahu ayahnya merebut posisi kakeknya. Namun, kini dia harus berlutut di hadapan kakeknya dengan cara yang begitu memalukan. Hal ini juga telah membuktikan segalanya. Hasilnya tidak seperti yang mereka bayangkan.Namun, dia tidak ingin menerima hasil seperti iu. Bahkan, tidak mau berpikir ke arah itu sama sekali.Tuan Besar Ezra menghela napas. Bagaimanapun juga, Rio adalah cucunya. Dia bukanlah orang yang keji. Dia kemudian memandang Tobi sambil berkata, "Tomi ....""Kakek, nggak perlu dibicarakan lagi."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Demi Kakek, aku nggak akan mempersulit Rio lagi. Dengan syarat, asalkan dia patuh. Lagi pula, nyawanya juga hanya tersisa beberapa hari lagi.""Apa!"Begitu mendengar itu, wajah Andreas langsung berubah drastis. Dia buru-buru bertanya dengan panik, "Tobi, apa maksud perkataanmu?"Ada ekspresi ngeri di wajah Andreas. Sekarang pusat energinya telah hancur. Meski kekuatannya tidak seperti sebelumnya, dia masih bisa
Baca selengkapnya

Bab 1475

Tuan Besar Ezra tertegun. Sebenarnya, ada keraguan dalam hatinya, tetapi dia tahu dia tidak boleh menyakiti hati Tobi lagi saat ini.Yang paling penting lagi, sekalipun ini semua benar, Tomi juga tidak bersalah. Andreas telah melakukan begitu banyak hal menjijikkan, apa salahnya Tomi membuat rencana balas dendam?Jika Tomi adalah lawan mereka, mungkin hal ini akan sangat menakutkan. Namun, Tomi termasuk salah satu dari anggota keluarga mereka, bukankah orang seperti itu bisa membawa Keluarga Yudistira ke puncak kejayaan?Jadi, Tuan Besar Ezra segera menjawab. "Aku nggak tahu yang dia katakan benar atau nggak, tapi kesalahan yang dia perbuat sudah pasti benar. Aku percaya dengan kata-katamu.""Karena aku tahu kamu itu orang seperti apa. Berdasarkan kekuatanmu saat ini, kamu punya banyak cara untuk menghadapinya. Kamu juga nggak perlu berbohong.""Terima kasih sudah memahamiku, Kakek."Tobi mengangguk dan menjelaskan. "Sebenarnya yang barusan dia katakan, ada sebagian yang benar dan seba
Baca selengkapnya

Bab 1476

'Tapi aku merindukanmu!''Setelah Tomi menikah, aku akan menyusulmu!'Memikirkan hal ini, tanpa sadar air mata keluar dari sudut matanya.Tobi terus memperhatikan ibunya. Tentu saja, dia menyadari hal itu. Dia langsung menyekanya dengan lembut dan menghiburnya. "Bu, kamu baik-baik saja?""Nggak apa-apa. Ibu senang. Kalau ayahmu melihat adegan ini, dia pasti akan senang sekali."Naura memaksakan senyum.Tobi mengangguk. Dia tahu ibunya pasti teringat dengan ayahnya. Namun, ayahnya sudah lama meninggal. Meski dia hebat, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Melihat pemandangan itu, Tuan Besar Ezra mengangguk. "Bisa dilihat, semua orang mengakui kebijaksanaan dan kemampuan Tomi. Kebetulan hari ini juga waktu yang tepat untuk menyerahkan posisi kepala keluarga.""Kalau begitu, mulai hari ini, aku secara resmi menyerahkan posisi kepala keluarga kepada Tobi. Dia akan mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira dan memimpin keluarga kita menuju kejayaan.""Bagaimana menurut kalian?""Kami
Baca selengkapnya

Bab 1477

Melihat Athaya dan Bhadra berakhir seperti itu, mereka tampak ketakutan. Bagaimanapun juga, Athaya dan Bhadra termasuk sosok penting dalam Keluarga Yudistira. Namun, pemimpin baru tidak peduli dengan hal itu, apalagi mereka yang bukan apa-apa.Mereka sempat berpikir untuk kabur. Namun, bagaimana mereka bisa kabur? Jika begitu mudah, apa Athaya dan Bhadra akan berakhir seperti itu barusan?Apalagi, Athaya dan Bhadara jauh lebih kuat dibandingkan mereka. Keduanya adalah kultivator Kekuatan Transformasi tingkat puncak.Tuan Besar Ezra juga menyadari tatapan Tobi. Dia ragu-ragu sejenak, lalu mengambil satu langkah ke depan dan berkata dengan marah, "Dasar orang-orang yang oportunis. Sebagai anggota Keluarga Yudistira, kalian egois dan nggak peduli dengan kepentingan Keluarga Yudistira. Kalian plin-plan dan hanya berpihak pada orang yang memberikan banyak keuntungan. Sekarang masih berani berlutut dan mohon pengampunan di sini!"Begitu mendengar Tuan Besar Ezra berbicara, mereka segera memo
Baca selengkapnya

Bab 1478

Andreas tahu bahwa kemungkinan Tobi mau memaafkannya sangatlah rendah, tetapi ini kesempatan terakhirnya. Demi putranya, dia bersedia melakukan apa pun.Rio juga ikut berlutut dan memohon. "Kak, kumohon. Selamatkanlah nyawaku."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Maaf. Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa.""Nggak, nggak mungkin!""Tomi, kamu begitu hebat. Pasti kamu punya cara. Paman mohon kepadamu. Tolong bantulah Rio." Andreas langsung berlutut di depan Tobi.Tobi melambaikan tangan kanannya dan tidak membiarkan Andreas berlutut kepadanya. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak punya cara."Mendengar semua itu, Rio bertambah putus asa. Dia menatap Tobi dan membentaknya. "Tobi, ini semua gara-gara kamu!""Kamulah yang mencelakaiku. Sekalipun aku mati, aku juga nggak akan melepaskanmu begitu saja!"Entah karena terlalu emosi atau bukan, Rio langsung pingsan.Wajah Andreas memucat. Dia buru-buru mendekati putranya. Hanya saja, tubuhnya sangat lemah
Baca selengkapnya

Bab 1479

Baik itu penampilan Tobi maupun kata-katanya mampu menenangkan hati semua anggota Keluarga Yudistira. Tuan Besar Ezra yang melihat semua itu diam-diam menghela napas.Dia telah menjadi pemimpin keluarga bertahun-tahun lamanya. Namun, mungkin dia juga tidak sekuat dan sehebat Tobi sekarang.Selain itu, Tobi juga tidak terlihat seperti anak muda yang tidak berpengalaman. Setiap kata yang keluar dari mulutnya memperlihatkan kekuatannya yang mendominasi dan juga penampilannya yang menakjubkan. Dialah pemimpin Keluarga Yudistira yang sempurna.Rania juga tampak tercengang. Kak Revan memang hebat. Bukan hanya dirinya saja yang berbakat, bahkan putranya juga mewarisi bakatnya. Dipimpin oleh Tobi, Keluarga Yudistira pasti akan mendapatkan kembali kejayaannya.Kurang tepat. Mereka pasti akan melampaui kejayaan di masa lalu.Mulin dan anggota Keluarga Yudistira lainnya juga berpikir demikian. Semua orang memandang Tobi dengan tatapan kagum. Mereka mendukungnya sepenuhnya.Keluarga Yudistira kini
Baca selengkapnya

Bab 1480

Benar saja. Andreas memang pecundang tak berguna dari Keluarga Yudistira. Jika mendiang Revan, dia pasti tidak akan seperti ini.Namun, begitu masuk, dia langsung mendengar kata-kata arogan yang keluar dari mulut Tobi. Hal ini benar-benar mengubah pandangannya. Siapa bocah ini? Beraninya dia begitu sombong di sini.Melihat penampilan Alger yang arogan dan mendominasi, semua orang jelas sangat marah. Namun, tanpa instruksi dari Tobi, tidak ada satu pun dari mereka yang berani bertindak.Alger mendengus dingin dan berkata, "Siapa barusan yang berani omong kosong di sini dan mengatakan ingin menghancurkan Keluarga Byantara kami?""Aku!"Tobi menjawabnya dengan santai."Kamu?""Haha ...."Seolah-olah baru saja mendengar lelucon besar, Alger langsung mengejek. "Kamu pikir kamu itu siapa? Beraninya kamu begitu sombong. Tuan Besar Ezra, aku nggak salah dengar, kan?"Tuan Besar Ezra mendengus dingin. "Alger, sebaiknya jaga sikapmu. Meski ayahmu datang ke sini, dia juga nggak berani bersikap la
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
146147148149150
...
167
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status