Baik itu penampilan Tobi maupun kata-katanya mampu menenangkan hati semua anggota Keluarga Yudistira. Tuan Besar Ezra yang melihat semua itu diam-diam menghela napas.Dia telah menjadi pemimpin keluarga bertahun-tahun lamanya. Namun, mungkin dia juga tidak sekuat dan sehebat Tobi sekarang.Selain itu, Tobi juga tidak terlihat seperti anak muda yang tidak berpengalaman. Setiap kata yang keluar dari mulutnya memperlihatkan kekuatannya yang mendominasi dan juga penampilannya yang menakjubkan. Dialah pemimpin Keluarga Yudistira yang sempurna.Rania juga tampak tercengang. Kak Revan memang hebat. Bukan hanya dirinya saja yang berbakat, bahkan putranya juga mewarisi bakatnya. Dipimpin oleh Tobi, Keluarga Yudistira pasti akan mendapatkan kembali kejayaannya.Kurang tepat. Mereka pasti akan melampaui kejayaan di masa lalu.Mulin dan anggota Keluarga Yudistira lainnya juga berpikir demikian. Semua orang memandang Tobi dengan tatapan kagum. Mereka mendukungnya sepenuhnya.Keluarga Yudistira kini
Benar saja. Andreas memang pecundang tak berguna dari Keluarga Yudistira. Jika mendiang Revan, dia pasti tidak akan seperti ini.Namun, begitu masuk, dia langsung mendengar kata-kata arogan yang keluar dari mulut Tobi. Hal ini benar-benar mengubah pandangannya. Siapa bocah ini? Beraninya dia begitu sombong di sini.Melihat penampilan Alger yang arogan dan mendominasi, semua orang jelas sangat marah. Namun, tanpa instruksi dari Tobi, tidak ada satu pun dari mereka yang berani bertindak.Alger mendengus dingin dan berkata, "Siapa barusan yang berani omong kosong di sini dan mengatakan ingin menghancurkan Keluarga Byantara kami?""Aku!"Tobi menjawabnya dengan santai."Kamu?""Haha ...."Seolah-olah baru saja mendengar lelucon besar, Alger langsung mengejek. "Kamu pikir kamu itu siapa? Beraninya kamu begitu sombong. Tuan Besar Ezra, aku nggak salah dengar, kan?"Tuan Besar Ezra mendengus dingin. "Alger, sebaiknya jaga sikapmu. Meski ayahmu datang ke sini, dia juga nggak berani bersikap la
Begitu instruksi Tobi keluar, semua anggota Keluarga Yudistira langsung membeku di tempat.Meski Tobi bekerja sama dengan master hebat dari Sekte Bawika dan punya master hebat yang mendukungnya, mereka tidak menyangka dia akan begitu gila.Begitu membuka mulut, dia langsung ingin menghancurkan Keluarga Byantara. Apalagi, yang dia hadapi saat ini adalah putra kedua Keluarga Byantara. Dia juga tidak peduli dan ingin menghabisinya begitu saja.Alger bahkan curiga pendengarannya bermasalah. Mungkin dia salah dengar.Apa yang dikatakan bocah ini? Bukan hanya menantang Keluarga Byantara, tetapi dia bahkan ingin membunuh mereka bertiga?"Lancang. Beraninya kamu bersikap sombong terhadap Tuan Alger. Benar-benar cari mati!"Yang angkat bicara kali ini bukanlah Alger, melainkan Haiyan yang ingin memamerkan kehebatannya. Dia bergegas maju dan menyerang dengan serangan cakar yang sangat dahsyat.Dia sudah lama tinggal di Keluarga Yudistira, tetapi belum pernah melihat bocah di depannya ini. Apalag
Siapa sangka, Keluarga Yudistira masih punya kultivator Guru Besar. Yang paling penting lagi, dia begitu bodoh dan bertindak sembarangan tanpa mempertimbangkan semuanya dengan hati-hati.Sekalipun dia dibunuh sekarang, Keluarga Yudistira juga pasti akan binasa nantinya. Namun, nyawanya sudah berakhir saat itu. Apa gunanya mereka binasa? Jadi, dia harus meninggalkan tempat ini dengan selamat lebih dulu. Setelah itu, dia baru akan membuat perhitungan dengan mereka.Jadi, dia buru-buru berkata, "Tuan Tobi, kata-kataku barusan terlalu impulsif dan nggak benar. Tapi kamu nggak boleh bertindak sembarangan.""Kalau aku sempat mati, Keluarga Byantara dan Keluarga Yudistira pasti akan bertarung habis-habisan.""Bertarung habis-habisan?"Tobi tersenyum tipis dan berkata dengan datar, "Kalau begitu, bunuh saja semuanya. Saat itu, bukankah nggak ada masalah lagi?"Kata-kata ini seketika membuat semua orang bergidik. Menakutkan sekali.Namun, bagi semua anggota Keluarga Yudistira, mereka sangatlah
Ekspresi Tuan Besar Ezra juga terus berubah. Dilihat dari masalah yang terjadi hari ini, Keluarga Byantara dan Keluarga Yudistira pasti akan bertarung sampai mati.Bagaimana kalau salah satu dari dua orang ini meninggal nantinya?Salah satunya adalah keturunan langsung dari Keluarga Byantara. Sedangkan yang satunya lagi adalah muridnya tetua Keluarga Byantara. Dia termasuk calon master yang akan diandalkan Keluarga Byantara kelak.Siapa pun di antara mereka yang mati, pasti akan menjadi pukulan berat bagi Keluarga Byantara.Namun, dia tidak menghentikan hal ini terjadi.Sebaliknya, Mulin tidak tahan lagi dan berkata, "Tuan Tobi ...."Tuan Besar Ezra segera menggelengkan kepalanya untuk menghentikannya dan menyuruhnya untuk tidak berbicara.Mulin hanya bisa tersenyum pahit dan menutup kembali mulutnya. Sebagai pebisnis, dia selalu mengutamakan perdamaian. Mereka tidak perlu bertarung habis-habisan dengan Keluarga Byantara.Yang paling penting lagi, Mulin merasa mereka sekarang masih men
"Kamu nggak akan bisa menahannya!" ucap Riki dengan nada datar. Dia langsung menembus energi pedang dengan tangan kanannya dan menahan pedang milik lawan. Selanjutnya, pedang itu langsung patah.Kemudian, dengan jentikan tangan kanannya, patahan pedang itu langsung menusuk tepat ke titik vital tubuh Bazil.Mata Bazil terbelalak. Wajahnya dipenuhi ekspresi tidak percaya. Hingga kematiannya, dia masih tidak percaya dan sulit menerima kejadian yang menimpanya.Yang lainnya juga terkejut. Di mata mereka, Bazil termasuk ahli pedang yang sangat menakutkan.Bagaimanapun, selama ini, Bazil, ahli pedang genius dari Keluarga Byantara, telah mendapatkan reputasi mutlak dan dipuji oleh banyak orang.Siapa sangka, berhadapan dengan Riki, dia akan begitu lemah dan kalah hanya dalam satu serangan.Alger lebih terkejut lagi. Sepertinya dia terlalu meremehkan kekuatan Riki. Namun, terlepas dari kekuatan Riki telah mencapai tingkat menengah ataupun tingkat akhir Guru Besar, dia pasti akan berakhir mati.
Begitu mendengar kata-kata Tobi, semua orang terdiam.Namun, berdasarkan kekuatan Tobi saat ini dan juga dua master Alam Tanah Abadi di sampingnya, wajar saja dia tampak percaya diri. Yang paling penting sekarang adalah melihat siapa yang akan dipilih oleh Aula Varun.Di mata orang awam, Empat Dewa Perang adalah master paling kuat di Harlanda. Bahkan, Dewa Perang Harita selalu dikenal sebagai si nomor satu di dunia.Namun, mereka yang berasal dari keluarga hebat tahu bahwa Dewa Perang Harita bukanlah generasi pertama dari Dewa Perang.Dewa Perang generasi pertama yang sesungguhnya adalah Bahtiar. Dia jelas merupakan keberadaan yang sangat menakutkan. Dikabarkan bahwa dia telah menerobos dan memasuki Alam Tanah Abadi.Dialah yang memimpin aksi melawan Revan waktu itu. Beberapa generasi tua dari Keluarga Yudistira tahu mengenai hal ini. Oleh karena itulah, Mulin ingin menghentikan Tobi barusan.Mulin ragu-ragu sejenak, lalu mengingatkan. "Tuan Tobi, pernahkah kamu dengar mengenai Bahtiar
Namun, tunggu saja. Saat tetua mereka datang nanti, dia pasti akan membuatnya menderita!Sementara itu, Keluarga Byantara juga tengah menunggu kabar. Alasan mereka mengutus Alger untuk menyerang lebih dulu karena mereka merasa kekuatan mereka sudah sangat kuat dan bisa mengintimidasi Keluarga Yudistira.Apalagi, terjadi pertikaian internal dalam Keluarga Yudistira. Mereka pasti sudah terpecah-berai dan tidak mampu menahan serangan lagi.Bagaimanapun, kekuatan Bazil tidak bisa dianggap remeh. Meski mereka tidak bisa mengalahkannya, Keluarga Yudistira juga tidak akan berani membunuh mereka. Mereka masih bisa melarikan diri dan menunggu tetua mereka mengambil tindakan."Apa Tetua masih mengasingkan diri?" tanya Darya, kepala keluarga dan juga putra sulung Keluarga Byantara dengan nada serius. Ternyata, tetua mereka baru saja keluar dari pengasingan dan masih perlu melakukan konsolidasi."Ya, mungkin akan segera keluar," jawab Nova, anak ketiga Keluarga Byantara. Saat teringat dia telah be
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K