Home / Urban / Raja Naga Meninggalkan Gunung / Chapter 1441 - Chapter 1450

All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1441 - Chapter 1450

1670 Chapters

Bab 1441

"Diamlah!"Tobi tidak menanggapi tangisan maupun rintihan semua orang, tetapi Laurin tidak bisa menahan diri lagi dan langsung mengamuk.Dasar orang-orang tidak tahu malu! Mereka hanya berani menindas yang lemah, tetapi takut pada yang kuat. Apa mereka mengira tuan mudanya mudah diajak kompromi? Laurin langsung memarahi mereka. "Yang ingin kalian mati bukanlah Tuan Muda. Mengapa kalian semua memohon kepadanya?""Seharusnya kalian memohon kepada wanita kejam itu dan bukannya memaksa Tuan Muda menggunakan nilai moral seperti ini!"Begitu dimarahi oleh Laurin, wajah semua orang langsung berubah drastis. Namun, wanita itu membunuh orang secara kejam. Dibandingkan dengannya, Tobi jauh lebih baik hati.Mungkin karena alasan inilah, mereka makin lebih berani. "Tapi bukannya dia mengincar barang milik tuan mudamu? Asalkan tuan mudamu menyerahkan barang itu, nyawa semua orang akan terselamatkan.""Terlebih lagi, bukankah ini juga termasuk menyelamatkan nyawa kalian sendiri?""Benar. Tuan Tobi,
Read more

Bab 1442

Asalkan Salma masih hidup, bom yang ada dalam tubuhnya tentu tidak akan bisa diaktifkan."Apa Tuan masih ingin menunggu? Kamu juga punya rekan dalam pesawat ini? Kamu ingin rekanmu membereskan rekanku lebih dulu?" tanya Salma dengan nada datar.Begitu mendengar pembicaraan itu, semua orang seakan-akan menemukan sebuah harapan baru.Namun, Salma menambahkan. "Sayangnya, usaha kerasmu hanya akan sia-sia saja. Nggak mungkin berhasil. Sebaliknya, hanya akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.""Benarkah?"Tobi memperlihatkan ekspresi tidak percaya. Dia memang ingin mengulur waktu. Itu sebabnya, dia tidak keberatan menghabiskan lebih banyak waktu di sini."Kamu nggak percaya?""Kalau begitu, aku akan jelaskan satu per satu kepadamu!""Pertama, berdasarkan hasil penyelidikan kami, selain wanita cantik di sampingmu, kamu nggak membawa orang lain ke dalam pesawat.""Kedua, sekalipun kamu mengutus orang juga percuma saja. Rekanku bersembunyi di kokpit, jadi nggak mungkin orang dari luar bi
Read more

Bab 1443

Begitu mendengar kata-kata itu, jangankan Salma, bahkan yang lainnya juga tertegun sejenak.Yaldora juga terlihat bingung. Wajahnya langsung memerah karena malu. Dia berbalik dan menatap tajam Tobi. 'Bajingan ini, apa dia sadar apa yang dia bicarakan?'Lastri mengamuk dan langsung memarahi Tobi. "Dasar cabul! Nggak tahu malu!"Mendengar itu, Laurin tentu tidak terima. Wanita itu langsung berdiri dan ingin balas memarahinya. Namun, Tobi menahannya dan memberi isyarat agar dia tetap tenang.Dia tidak menghiraukan Lastri sama sekali. Sebaliknya, dia menatap Salma, lalu tersenyum dan bertanya, "Jangan-jangan kamu nggak bisa memenuhi permintaan sekecil ini?"Salma tersenyum dan berkata dengan nada datar, "Tuan Tobi cukup romantis. Baiklah, nggak masalah." Kemudian dia berbalik dan bertanya, "Gadis Suci Yaldora, bagaimana menurutmu?""Jangan harap!""Biarpun harus mati, aku juga nggak akan menyentuhnya, apalagi menciumnya. Jangan mengharapkan hal yang nggak mungkin terjadi!"Yaldora tampak m
Read more

Bab 1444

Namun, semua orang mengabaikannya begitu saja. Bukannya mereka tidak memohon barusan, tetapi tidak berhasil. Sebaliknya, mereka tidak berani memohon kepada wanita kejam itu. Siapa tahu begitu berlutut, mereka akan langsung dihabisi.Di saat bersamaan, Tobi juga menerima pesan dari Tetua Duman. Dia meminta Tobi memberinya waktu lagi. Dia akan segera menerobos dan memasuki kokpit.Asalkan dia bisa masuk, semuanya akan lebih mudah ditangani.Raut wajah Yaldora berubah muram. Dia berpikir keras. Lantaran liontin giok adalah tujuannya kali ini, jadi dia akan menganggap semua ini dia lakukan demi liontin giok.Yang paling penting lagi, Yaldora tidak membenci Tobi. Meskipun bajingan ini baru saja membuat permintaan aneh, dia masih bisa memaafkan pria itu.Lantaran pria itu menyukai dirinya. Jadi, masuk akal saja dia mengajukan permintaan seperti itu.Setelah memikirkan semua ini, Yaldora berkata dengan dingin, "Tuan Tobi, kamu yakin akan menyerahkan liontin giok agar semua orang bisa selamat?
Read more

Bab 1445

Lantaran Yaldora memejamkan mata dan juga gugup, dia sama sekali tidak menyadari perubahan mendadak Tobi dan langsung mengecupnya.Bibir Yaldora terasa dingin dan lembut, juga ada sedikit rasa manis. Tobi refleks menjulurkan lidahnya dan mulai mengulum bibir itu secara perlahan.Yaldora juga merasakan ada yang aneh. Sepertinya, Tobi menggunakan bibir. Bukan sepertinya, tetapi pria itu juga membuat gerakan yang menjijikkan.Pria berengsek ini sudah kelewat batas. Yaldora buru-buru membuka matanya dan bersiap untuk mundur.Tobi diam-diam tersenyum pahit. Dia juga merasa dirinya bertindak terlalu jauh. Wanita ini pasti sudah mau mengamuk. Dia harus memikirkan cara untuk menahan emosi wanita itu.Lantaran sudah memulainya, maka selesaikan sampai akhir saja. Tobi memeluk Yaldora dengan tangan kanannya. Pria itu bahkan mengendalikan energi sejati dalam tubuh Yaldora dan memblokirnya.Bersamaan dengan itu, Tobi segera menggunakan telepati untuk memberitahunya. "Jangan impulsif. Ayo bekerja sa
Read more

Bab 1446

Melihat itu, Laurin tampak marah. Dia langsung bangkit dan bersiap untuk mengambil tindakan.Tobi buru-buru berkata, "Sudahlah. Lagi pula, aku yang salah lebih dulu!"Semua orang tertegun sejenak, tetapi mereka tidak memandang Tobi dengan tatapan menghina. Andai mereka bisa begitu dekat dengan wanita cantik seperti itu hanya dengan satu tamparan, mereka pasti akan menerimanya dengan senang hati.Salma tidak kuasa menahan tawa. Tidak dimungkiri, Raja Naga ini memang romantis dan menarik. Pantas saja, ada begitu banyak wanita cantik yang rela mengikutinya.Yang lebih membuat mereka kagum adalah wanita cantik yang duduk di samping Tobi sepertinya tidak cemburu. Dia malah menyalahkan Yaldora karena tidak mau bekerja sama untuk memuaskan lelakinya.Tidak peduli apa pun itu, yang penting masalahnya sudah selesai. Salma menatap Tobi lagi dan bersiap untuk menagih liontin giok.Namun tepat di saat ini, sebuah pedang tiba-tiba muncul di tangan Yaldora. Pedang itu sangat tajam dan meluncur ke wa
Read more

Bab 1447

Kekuatan mengerikan yang dimiliki Tobi telah membuat Yaldora terkejut.Bukannya karena Tobi tidak terkalahkan. Meski pria itu telah menerobos dan memasuki Alam Tanah Abadi, dia masih bukanlah tandingan gurunya.Jika gurunya ada di sini, Yaldora juga tidak perlu berakting. Gurunya pasti bisa menaklukkan Salma dengan mudah.Terus terang saja, tidak mungkin Tobi bisa menjadi lawan gurunya.Namun, bisa-bisanya Tobi yang baru berusia dua puluh tahunan itu berhasil menerobos Alam Tanah Abadi. Dua keunggulan ini sudah benar-benar melebihi ekspektasinya.Jangan-jangan Tobi hanya terlihat muda saja. Sebenarnya, dia itu lelaki tua yang berhasil mengubah penampilannya dan kembali muda?Jika demikian, bukankah dia barusan telah mencium seorang lelaki tua?Memikirkan hal ini, Yaldora langsung merasa mual. Namun, ini semua masih dugaannya dan belum dipastikan kebenarannya."Tuan Muda!""Sudah aman?"Setelah mendekat, Laurin juga mengetahui situasinya."Ya, dia sudah kubuat pingsan!"Tobi mengangguk.
Read more

Bab 1448

Saat mendengar itu, Yaldora langsung tertegun. Dia tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.Bukankah Yaldora sedang menyindir Laurin? Kenapa wanita itu bukan hanya tidak keberatan, tapi malah terlihat bangga?Apa Tobi begitu baik?"Sudahlah!"Tobi tersenyum tidak berdaya. Dia langsung menghentikan Laurin yang masih berbicara dan berkata, "Nona Yaldora, Laurin itu orangnya baik, kok. Dia hanya suka bercanda. Jangan masukkan kata-katanya dalam hati.""Kamu barusan tanya mengenai usiaku, 'kan? Aku dua puluh tahunan, nggak sampai 30 tahun. Apa ini sudah termasuk menjawab pertanyaanmu?"Yaldora terkejut saat mendengar jawaban itu. Dia memang tidak peduli Tobi tepatnya berusia dua puluh berapa. Namun, apa dia benar-benar baru berusia dua puluhan?Tidak mungkin, 'kan?Yaldora sendiri termasuk genius yang jarang ditemukan dalam ribuan tahun. Dia punya begitu banyak sumber daya yang kuat. Meski begitu, mustahil baginya untuk menerobos Alam Tanah Abadi tanpa berlatih selama lebih dari sepuluh a
Read more

Bab 1449

Begitu pesawat mendarat, Tobi menyalakan jaringan seluler. Setelah dibuka, dia langsung menerima pesan yang mengatakan Andreas sudah mulai mengambil tindakan.Yang paling penting lagi, pesan ini bukan baru saja dikirim, tetapi sudah lewat beberapa jam yang lalu.Itu sebabnya, dia tidak lagi menghubungi Yaldora. Setelah turun dari pesawat, dia bergegas berangkat ke kediaman Yudistira bersama dengan Laurin dan Tetua Duman.Sebaliknya, Yaldora yang sudah turun dari pesawat sengaja memperlambat kecepatannya. Dia ingin menunggu Tobi datang mencarinya.Lagi pula, mereka sudah sepakat untuk bekerja sama. Namun, masih belum bertukar nomor telepon sampai sekarang. Jika Tobi tidak datang mencarinya, bagaimana pria itu menghubunginya kelak? Apa masih harus Yaldora yang mencari tahu keberadaan Tobi dan berinisiatif mendatangi pria itu lagi?Tidak mungkin, 'kan?Namun, yang membuat Yaldora marah adalah Tobi melewatinya begitu saja. Bahkan, tanpa melihatnya sedikit pun dan bergegas pergi.Seolah-ola
Read more

Bab 1450

Shivam, putra Dewa Perang Albus, yang tidak membeberkan sejarah kelam ayahnya langsung berkata, "Tuan Besar Ezra, percuma saja dibahas sekarang. Keluarga kita membutuhkan orang yang mampu dan berani untuk mengatasi situasi. Sebaiknya kamu serahkan posisimu saja.""Benar, sekarang Keluarga Yudistira membutuhkan generasi baru agar bisa bangkit kembali. Kami minta pemimpin keluarga menyerahkan posisimu!""Kami minta pemimpin keluarga menyerahkan posisi!""Kami minta pemimpin keluarga menyerahkan posisi ....""...."Dalam sekejap, semua orang ikut menimpali."Kalian sudah gila!" Jaiz tampak berdiri di samping Tuan Besar Ezra saat ini. Dia memandang kerumunan di depannya yang mendukung Andreas dengan ekspresi tidak percaya.Jaiz adalah ayahnya Isander. Dia juga salah satu dari orang yang mendukung Tuan Besar Ezra.Tepat di saat ini, Rania berdiri dengan ekspresi cuek dan berbicara dengan nada dingin, "Ayah, kamu sudah tua dan nggak layak duduk di posisi ini lagi. Serahkan posisimu kepada Ka
Read more
PREV
1
...
143144145146147
...
167
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status