Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 1431 - Bab 1440

1670 Bab

Bab 1431

Meski perkataan Isander barusan terdengar begitu indah, dia jelas tidak sehebat itu. Namun, di hadapan wanita, dia tentu harus memamerkan kehebatannya. Dengan begitu, mereka akan tergila-gila kepadanya,Berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, Isander merasa menghadapi Tobi bukanlah hal sulit."Oke. Kalau begitu, ayo bertarung."Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi aku nggak butuh pengakuan darimu. Setelah kamu kalah nanti, berlututlah di depanku, bersujud tiga kali dan katakan kalau kamu bersalah."Begitu mendengar itu, wajah Isander langsung berubah dingin. "Nggak masalah, tapi kalau kamu kalah, aku akan lumpuhkan kedua kakimu!""Nggak masalah. Ayo, maju," kata Tobi."Apa kamu nggak berdiri?" Isander melihat Tobi masih duduk di sana, tanpa mau bergerak sedikit pun. Apa bocah ini mengira kemampuannya sama seperti Kinan?"Menghadapi pria sepertimu, aku nggak perlu berdiri.""Bagus, bagus sekali. Kamu yang cari masalah sendiri."Isander merasa tertantang. Dia menggunakan teknik mental ya
Baca selengkapnya

Bab 1432

"Kamu yakin? Apa kamu tahu siapa aku?""Bukankah kamu barusan sudah bilang? Tuan muda Keluarga Yudistira dari Jatra, 'kan?""Benar. Kamu sudah tahu identitasku, tapi masih berani lancang seperti itu? Kamu nggak takut mati mengenaskan?" tanya Isander dengan nada geram.Padahal, dia keluar untuk memamerkan kehebatannya. Namun, siapa sangka, harga dirinya malah diinjak-injak berulang kali. Hal ini tentu membuatnya makin benci kepada Tobi.Namun, bocah ini agak aneh. Miya mengira dia menyerang secara diam-diam, tetapi dia tahu lawan sangat terampil. Setidaknya, gerakannya sangat cepat.Saat bocah itu menyerangnya barusan, kecepatannya sangatlah gesit."Kenapa harus takut?"Ekspresi wajah Tobi tampak datar. "Apa Keluarga Yudistira begitu hebat?""Omong kosong! Tentu saja Keluarga Yudistira hebat."Kinan tidak tahan lagi dan langsung menjawab dengan suara keras, "Keluarga Yudistira adalah salah satu dari empat keluarga paling kuat di Jatra, bahkan di seluruh Harlanda. Hebat, 'kan?""Didengar
Baca selengkapnya

Bab 1433

Begitu kata-kata ini dilontarkan, semua orang kembali terkejut dan juga ketakutan.Tobi ini benar-benar sudah gila.Raut wajah Vara berubah muram. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Kalau dia pergi begitu saja, bukankah akan sangat memalukan?Namun, jika dia tidak pergi, bocah ini mungkin akan memukulnya. Saat itu, akan lebih memalukan lagi.Apalagi saat ini, dua pramugari lainnya juga muncul di sana. Mereka bahkan melihat adegan yang membuatnya malu.Lastri, yang duduk di samping Yaldora juga memperhatikan adegan ini. Dia marah sekali. Dia langsung protes dengan suara kecil, "Nona, kamu lihat itu? Dia mengandalkan kekuatan tingkat Guru Besar-nya untuk menindas orang-orang ini dan bertindak arogan seperti itu.""Dia nggak tahu malu sekali. Nona, apa kamu nggak mau memberinya pelajaran?"Ekspresi Yaldora berubah. Dia berkata dengan nada dingin, "Arogan apanya? Memangnya harus membiarkan orang lain menjebaknya dan nggak melawan?""Apa dia sedang melawan? Kalau ingin melawan, seharusnya di
Baca selengkapnya

Bab 1434

Sembari berbicara, dia menunjuk ke arah Isander. Yang kepalanya terkulai dan tidak bisa diangkat sama sekali.Wajah Kinan dan adiknya berubah drastis. Mereka baru saja menyaksikan keganasan pria ini. Apalagi, niat membunuh yang terpancar dari tubuh pria lain telah membuat mereka ketakutan.Khususnya, Miya. Dia buru-buru menjelaskan, "Ya, kamilah yang membuat rencana untuk menjebakmu!""Kak Isander menyukai wanita di sampingmu. Jadi, kami berakting di sini untuk merusak reputasimu. Sekaligus memamerkan kekuatan dan ketampanannya di depan mereka. Dengan begitu, mereka pasti akan terpikat dan bersedia untuk menjadi wanitanya Kak Isander."Miya tidak tanggung-tanggung. Dia langsung menceritakan semua rencana mereka.Wajah Isander berubah pucat pasi. Dia ingin mencekik Miya sekarang juga. Sekalipun dipaksa mengatakan yang sebenarnya, dia juga tidak perlu menjelaskan begitu detail seperti itu, 'kan?Apalagi, kata-katanya begitu tidak enak didengar.Miya barusan bilang 'mereka'?Isander berha
Baca selengkapnya

Bab 1435

Melihat Rubah Iblis Berwajah Seribu tiba-tiba berdiri, Tobi tidak terkejut sama sekali. Bahkan, wajahnya memasang senyum penuh arti.Ternyata dia sudah menyadari keberadaan Salma dari awal. Lantaran sepasang mata Salma terus memandangnya. Jadi, membuktikan bahwa wanita itu memang menargetkannya.Hanya saja, dia tidak tahu siapa yang mengutusnya ke sini.Salma berjalan mendekati Kinan selangkah demi selangkah sambil memasang ekspresi licik. Dia mengangkat dagu pria itu dengan tangan kanannya, membiarkan Kinan memandangnya dengan saksama, lalu memperlihatkan senyum menawannya, "Apa aku cantik?""Cantik!" jawab Kinan dengan ekspresi bengong."Kamu menginginkanku?""Ya!""Kalau begitu, bunuh dirilah. Setelah itu, aku akan beri yang kamu inginkan." Selesai berbicara, sebuah pisau kecil muncul di tangannya. Dia meletakkan pisau itu di tangan Kinan.Semua orang terkejut.Pramugari dan yang lainnya juga tertegun. Pertama, bagaimana penumpang ini bisa membawa pisau? Kedua, kenapa dia meminta Ki
Baca selengkapnya

Bab 1436

Apalagi didengar dari perkataannya barusan, dia pasti sudah mengenali dirinya."Benar."Begitu selesai berbicara, Salma melambaikan tangan kanannya perlahan. Pisau kecil itu seketika meluncur dan membuat sayatan di leher Miya. Gadis itu langsung mengembuskan napas terakhirnya.Wajah Yaldora memucat, tetapi pada akhirnya dia terdiam juga. Dia tidak punya alasan untuk membela Miya. Lagi pula, Miya bukanlah orang baik.Melihat Salma menghabisi nyawa dua orang berturut-turut, Isander panik setengah mati. Apalagi, dia barusan telah menyinggung Tobi dan sekarang wanita itu jelas-jelas menatapnya.Wajah Isander bertambah pucat. Dia berbalik dan berlutut di depan Salma sambil memohon ampun. "Jangan, jangan bunuh aku. Kumohon, aku bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan!"Kemudian, dia bersujud kepada Tobi berulang kali dan memohon. "Aku sudah bersalah. Aku mengakui kesalahanku. Tolong beri aku kesempatan lagi."Tobi mengerutkan kening dan berkata dengan tenang, "Yang mau membunuhmu itu bukan
Baca selengkapnya

Bab 1437

Namun, Tobi jelas tidak akan terpengaruh sama sekali. Sama halnya dengan Laurin, Yaldora, dan lainnya. Mereka semua telah mempraktikkan teknik tinggi, jadi kekuatan mental mereka sangat luar biasa.Meski kekuatan Yaldora belum mencapai Alam Tanah Abadi, dia selalu berlatih keterampilan jiwa. Lantaran Paviliun Seroya adalah sekte yang memiliki kultivator Alam Tanah Abadi, jadi mereka tentu tahu cara melakukan terobosan."Atas dasar apa! Katakan alasanmu!" kata Tobi dengan nada datar. Salma bukan anak kecil. Dia berani mengatakan hal seperti ini pasti karena dia punya kartu truf."Tuan memang pintar, tapi sebenarnya juga bukan apa-apa. Hanya saja, nyawa semua orang di pesawat, termasuk Tuan Tobi dan wanita di sampingmu, sekarang berada di tanganku."Salma tersenyum tipis, tetapi ada kilatan dingin dan niat jahat muncul dalam matanya.Begitu kata-kata ini keluar, ekspresi semua orang langsung berubah.Jika bukan karena tindakan awal wanita ini, semua orang mungkin akan mencemooh perkataan
Baca selengkapnya

Bab 1438

Guru Besar tingkat akhir membunuh orang dalam seperseratus detik, apalagi menangkap mereka dan membuat orang itu kehilangan kesadaran sepenuhnya.Ini hal yang tidak mungkin terjadi.Tidak peduli seberapa tinggi levelnya, Yaldora merasa Guru Besar tingkat akhir tidak mungkin bisa melakukannya. Apalagi, yang harus dihadapi adalah Rubah Iblis Berwajah Seribu yang tak terkalahkan.Namun, Tobi tampak tenang dan berkata dengan nada datar, "Aku bisa!""Haha. Tuan Tobi mengira aku masih anak-anak dan bisa dibodohi?" Salma tampak kesal. Menurutnya, itu hal yang tidak mungkin terjadi.Sekalipun, Tobi baru saja memasuki Alam Tanah Abadi.Ternyata dia sudah mengetahui kekuatan yang dimiliki Tobi saat ini. Karena itulah, setelah berkata begitu banyak, dia tidak mendekati Tobi lagi, bahkan sedikit menjauhkan dirinya dari pria itu.Isander tercengang. Sebagai keturunan Keluarga Yudistira, meski hanya kerabat jauh, dia juga dianggap sebagai keberadaan yang penting. Tentu saja dia pernah mendengar tent
Baca selengkapnya

Bab 1439

Bukannya Yaldora menyukai Tobi. Dia hanya merasa tidak adil. Masa dirinya tidak bisa dibandingkan dengan Laurin? Hanya saja, setelah dipikir-pikir lagi, dia baru sadar kalau permintaannya terlalu tinggi.Bagaimanapun juga, Laurin termasuk orangnya Tobi.Sebaliknya, setelah mendengar kata-kata Tobi, wajah semua orang langsung memucat. Apalagi dilihat dari tatapan kejam wanita itu, dia pasti akan melakukannya.Namun, pemuda sombong itu sama sekali tidak menganggap serius nyawa mereka.Salma juga tertegun sejenak. Hanya saja, dia kemudian tersenyum sinis. "Tuan Tobi, kamu bisa nggak peduli dengan hidup matinya orang lain, tapi begitu pesawat meledak, apa kamu kira kamu mampu bertahan dari ketinggian 10.000 meter?""Apalagi, kamu masih harus membawa rekanmu."Tobi mengerutkan kening. Kebanyakan orang pasti tidak akan mampu melakukannya, sekalipun kultivator Alam Tanah Abadi. Namun, dia bukanlah orang biasa, apalagi kultivator Alam Tanah Abadi biasa.Berkat bantuan relik Sekte Suci, Tobi te
Baca selengkapnya

Bab 1440

Begitu kata-kata ini dilontarkan, semua orang terkejut. Metode apa lagi yang dimiliki wanita ini?Tobi langsung mengerti dan bertanya dengan tenang, "Kamu punya rekan? Apalagi, mereka juga punya bom yang sama denganmu?"Sebenarnya, Tobi sudah menebaknya. Lantaran Salma muncul di sini, sudah pasti dia tidak sendirian. Hanya saja, dia mungkin tidak akan berani menggunakan bom penting seperti itu terlalu banyak.Kemungkinan besar, rekannya itu adalah kerabat pentingnya. Tanpa perintah Salma, dia tidak akan berani bertindak. Kalau tidak, bukankah berarti dia akan tamat kapan saja?Begitu mendengar perkataan Tobi, raut wajah semua orang berubah pucat."Pintar! Raja Naga memang hebat!""Aku beri tahu Tuan Tobi saja, aku bukan hanya punya rekan, tapi jumlah mereka juga banyak. Mereka semuanya bersembunyi di antara para penumpang," kata Salma dengan bangga.Makin didengar, semua orang makin ketakutan. Siapa sangka Salma akan membawa begitu banyak rekan ke dalam pesawat.Sayangnya, Tobi terseny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
142143144145146
...
167
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status