Meski perkataan Isander barusan terdengar begitu indah, dia jelas tidak sehebat itu. Namun, di hadapan wanita, dia tentu harus memamerkan kehebatannya. Dengan begitu, mereka akan tergila-gila kepadanya,Berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, Isander merasa menghadapi Tobi bukanlah hal sulit."Oke. Kalau begitu, ayo bertarung."Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi aku nggak butuh pengakuan darimu. Setelah kamu kalah nanti, berlututlah di depanku, bersujud tiga kali dan katakan kalau kamu bersalah."Begitu mendengar itu, wajah Isander langsung berubah dingin. "Nggak masalah, tapi kalau kamu kalah, aku akan lumpuhkan kedua kakimu!""Nggak masalah. Ayo, maju," kata Tobi."Apa kamu nggak berdiri?" Isander melihat Tobi masih duduk di sana, tanpa mau bergerak sedikit pun. Apa bocah ini mengira kemampuannya sama seperti Kinan?"Menghadapi pria sepertimu, aku nggak perlu berdiri.""Bagus, bagus sekali. Kamu yang cari masalah sendiri."Isander merasa tertantang. Dia menggunakan teknik mental ya
Baca selengkapnya