Sembari berbicara, dia menunjuk ke arah Isander. Yang kepalanya terkulai dan tidak bisa diangkat sama sekali.Wajah Kinan dan adiknya berubah drastis. Mereka baru saja menyaksikan keganasan pria ini. Apalagi, niat membunuh yang terpancar dari tubuh pria lain telah membuat mereka ketakutan.Khususnya, Miya. Dia buru-buru menjelaskan, "Ya, kamilah yang membuat rencana untuk menjebakmu!""Kak Isander menyukai wanita di sampingmu. Jadi, kami berakting di sini untuk merusak reputasimu. Sekaligus memamerkan kekuatan dan ketampanannya di depan mereka. Dengan begitu, mereka pasti akan terpikat dan bersedia untuk menjadi wanitanya Kak Isander."Miya tidak tanggung-tanggung. Dia langsung menceritakan semua rencana mereka.Wajah Isander berubah pucat pasi. Dia ingin mencekik Miya sekarang juga. Sekalipun dipaksa mengatakan yang sebenarnya, dia juga tidak perlu menjelaskan begitu detail seperti itu, 'kan?Apalagi, kata-katanya begitu tidak enak didengar.Miya barusan bilang 'mereka'?Isander berha
Melihat Rubah Iblis Berwajah Seribu tiba-tiba berdiri, Tobi tidak terkejut sama sekali. Bahkan, wajahnya memasang senyum penuh arti.Ternyata dia sudah menyadari keberadaan Salma dari awal. Lantaran sepasang mata Salma terus memandangnya. Jadi, membuktikan bahwa wanita itu memang menargetkannya.Hanya saja, dia tidak tahu siapa yang mengutusnya ke sini.Salma berjalan mendekati Kinan selangkah demi selangkah sambil memasang ekspresi licik. Dia mengangkat dagu pria itu dengan tangan kanannya, membiarkan Kinan memandangnya dengan saksama, lalu memperlihatkan senyum menawannya, "Apa aku cantik?""Cantik!" jawab Kinan dengan ekspresi bengong."Kamu menginginkanku?""Ya!""Kalau begitu, bunuh dirilah. Setelah itu, aku akan beri yang kamu inginkan." Selesai berbicara, sebuah pisau kecil muncul di tangannya. Dia meletakkan pisau itu di tangan Kinan.Semua orang terkejut.Pramugari dan yang lainnya juga tertegun. Pertama, bagaimana penumpang ini bisa membawa pisau? Kedua, kenapa dia meminta Ki
Apalagi didengar dari perkataannya barusan, dia pasti sudah mengenali dirinya."Benar."Begitu selesai berbicara, Salma melambaikan tangan kanannya perlahan. Pisau kecil itu seketika meluncur dan membuat sayatan di leher Miya. Gadis itu langsung mengembuskan napas terakhirnya.Wajah Yaldora memucat, tetapi pada akhirnya dia terdiam juga. Dia tidak punya alasan untuk membela Miya. Lagi pula, Miya bukanlah orang baik.Melihat Salma menghabisi nyawa dua orang berturut-turut, Isander panik setengah mati. Apalagi, dia barusan telah menyinggung Tobi dan sekarang wanita itu jelas-jelas menatapnya.Wajah Isander bertambah pucat. Dia berbalik dan berlutut di depan Salma sambil memohon ampun. "Jangan, jangan bunuh aku. Kumohon, aku bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan!"Kemudian, dia bersujud kepada Tobi berulang kali dan memohon. "Aku sudah bersalah. Aku mengakui kesalahanku. Tolong beri aku kesempatan lagi."Tobi mengerutkan kening dan berkata dengan tenang, "Yang mau membunuhmu itu bukan
Namun, Tobi jelas tidak akan terpengaruh sama sekali. Sama halnya dengan Laurin, Yaldora, dan lainnya. Mereka semua telah mempraktikkan teknik tinggi, jadi kekuatan mental mereka sangat luar biasa.Meski kekuatan Yaldora belum mencapai Alam Tanah Abadi, dia selalu berlatih keterampilan jiwa. Lantaran Paviliun Seroya adalah sekte yang memiliki kultivator Alam Tanah Abadi, jadi mereka tentu tahu cara melakukan terobosan."Atas dasar apa! Katakan alasanmu!" kata Tobi dengan nada datar. Salma bukan anak kecil. Dia berani mengatakan hal seperti ini pasti karena dia punya kartu truf."Tuan memang pintar, tapi sebenarnya juga bukan apa-apa. Hanya saja, nyawa semua orang di pesawat, termasuk Tuan Tobi dan wanita di sampingmu, sekarang berada di tanganku."Salma tersenyum tipis, tetapi ada kilatan dingin dan niat jahat muncul dalam matanya.Begitu kata-kata ini keluar, ekspresi semua orang langsung berubah.Jika bukan karena tindakan awal wanita ini, semua orang mungkin akan mencemooh perkataan
Guru Besar tingkat akhir membunuh orang dalam seperseratus detik, apalagi menangkap mereka dan membuat orang itu kehilangan kesadaran sepenuhnya.Ini hal yang tidak mungkin terjadi.Tidak peduli seberapa tinggi levelnya, Yaldora merasa Guru Besar tingkat akhir tidak mungkin bisa melakukannya. Apalagi, yang harus dihadapi adalah Rubah Iblis Berwajah Seribu yang tak terkalahkan.Namun, Tobi tampak tenang dan berkata dengan nada datar, "Aku bisa!""Haha. Tuan Tobi mengira aku masih anak-anak dan bisa dibodohi?" Salma tampak kesal. Menurutnya, itu hal yang tidak mungkin terjadi.Sekalipun, Tobi baru saja memasuki Alam Tanah Abadi.Ternyata dia sudah mengetahui kekuatan yang dimiliki Tobi saat ini. Karena itulah, setelah berkata begitu banyak, dia tidak mendekati Tobi lagi, bahkan sedikit menjauhkan dirinya dari pria itu.Isander tercengang. Sebagai keturunan Keluarga Yudistira, meski hanya kerabat jauh, dia juga dianggap sebagai keberadaan yang penting. Tentu saja dia pernah mendengar tent
Bukannya Yaldora menyukai Tobi. Dia hanya merasa tidak adil. Masa dirinya tidak bisa dibandingkan dengan Laurin? Hanya saja, setelah dipikir-pikir lagi, dia baru sadar kalau permintaannya terlalu tinggi.Bagaimanapun juga, Laurin termasuk orangnya Tobi.Sebaliknya, setelah mendengar kata-kata Tobi, wajah semua orang langsung memucat. Apalagi dilihat dari tatapan kejam wanita itu, dia pasti akan melakukannya.Namun, pemuda sombong itu sama sekali tidak menganggap serius nyawa mereka.Salma juga tertegun sejenak. Hanya saja, dia kemudian tersenyum sinis. "Tuan Tobi, kamu bisa nggak peduli dengan hidup matinya orang lain, tapi begitu pesawat meledak, apa kamu kira kamu mampu bertahan dari ketinggian 10.000 meter?""Apalagi, kamu masih harus membawa rekanmu."Tobi mengerutkan kening. Kebanyakan orang pasti tidak akan mampu melakukannya, sekalipun kultivator Alam Tanah Abadi. Namun, dia bukanlah orang biasa, apalagi kultivator Alam Tanah Abadi biasa.Berkat bantuan relik Sekte Suci, Tobi te
Begitu kata-kata ini dilontarkan, semua orang terkejut. Metode apa lagi yang dimiliki wanita ini?Tobi langsung mengerti dan bertanya dengan tenang, "Kamu punya rekan? Apalagi, mereka juga punya bom yang sama denganmu?"Sebenarnya, Tobi sudah menebaknya. Lantaran Salma muncul di sini, sudah pasti dia tidak sendirian. Hanya saja, dia mungkin tidak akan berani menggunakan bom penting seperti itu terlalu banyak.Kemungkinan besar, rekannya itu adalah kerabat pentingnya. Tanpa perintah Salma, dia tidak akan berani bertindak. Kalau tidak, bukankah berarti dia akan tamat kapan saja?Begitu mendengar perkataan Tobi, raut wajah semua orang berubah pucat."Pintar! Raja Naga memang hebat!""Aku beri tahu Tuan Tobi saja, aku bukan hanya punya rekan, tapi jumlah mereka juga banyak. Mereka semuanya bersembunyi di antara para penumpang," kata Salma dengan bangga.Makin didengar, semua orang makin ketakutan. Siapa sangka Salma akan membawa begitu banyak rekan ke dalam pesawat.Sayangnya, Tobi terseny
"Diamlah!"Tobi tidak menanggapi tangisan maupun rintihan semua orang, tetapi Laurin tidak bisa menahan diri lagi dan langsung mengamuk.Dasar orang-orang tidak tahu malu! Mereka hanya berani menindas yang lemah, tetapi takut pada yang kuat. Apa mereka mengira tuan mudanya mudah diajak kompromi? Laurin langsung memarahi mereka. "Yang ingin kalian mati bukanlah Tuan Muda. Mengapa kalian semua memohon kepadanya?""Seharusnya kalian memohon kepada wanita kejam itu dan bukannya memaksa Tuan Muda menggunakan nilai moral seperti ini!"Begitu dimarahi oleh Laurin, wajah semua orang langsung berubah drastis. Namun, wanita itu membunuh orang secara kejam. Dibandingkan dengannya, Tobi jauh lebih baik hati.Mungkin karena alasan inilah, mereka makin lebih berani. "Tapi bukannya dia mengincar barang milik tuan mudamu? Asalkan tuan mudamu menyerahkan barang itu, nyawa semua orang akan terselamatkan.""Terlebih lagi, bukankah ini juga termasuk menyelamatkan nyawa kalian sendiri?""Benar. Tuan Tobi,
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K