All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1111 - Chapter 1120

1176 Chapters

Bab 1111

Setelah masalah Darius terselesaikan, barulah Widia bernapas lega. Dia telah bersiap melapor ke perusahaan dan mengambil alih jabatan manajer. Awalnya, dia masih berencana pergi ke sana sendirian.Namun, Widia tidak kuasa menolak permintaan Tobi. Dia terpaksa membiarkan pria itu ikut pergi bersamanya.Keesokan harinya, sekitar jam sembilan pagi, Tobi dan Widia telah muncul di perusahaan.Clara juga telah sampai di perusahaan. Dia bergegas menghampiri Widia dan Tobi serta membawa mereka masuk ke dalam perusahaan.Saat ini, sudah banyak karyawan yang datang ke perusahaan. Apalagi, semua orang sudah menerima pemberitahuan.Manajer umum baru perusahaan, Bu Widia, akan mengadakan rapat pada jam sepuluh pagi ini. Rapat itu dibuat agar memudahkan Widia dalam memahami situasi spesifik perusahaan sekarang ini. Semua atasan juga harus berpartisipasi dalam rapat tersebut.Kecuali yang berasal dari kantor cabang lainnya.Meski ini hanya sebuah rapat pimpinan, para karyawan juga tidak berani macam-
Read more

Bab 1112

Widia takut penampilannya tidak bagus.Namun, saat melihat Tobi berada di sampingnya, Widia merasa tenang dan rileks kembali. Entah kenapa, dia mendadak menganggap perusahaan ini sebagai perusahaan miliknya sendiri.Terlebih lagi, Tobi sengaja menemaninya datang ke perusahaan. Bukankah sudah jelas pria itu ingin mendukungnya?Widia jelas tidak tahu bahwa Tobi masih punya tujuan lain.Pria itu datang ke sini untuk menangani orang!Beberapa menit berlalu dengan cepat. Sudah jam sepuluh lewat. Widia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan mendapati masih banyak orang yang belum datang.Widia tidak begitu peduli dengan kehadiran yang lainnya, tetapi permasalahannya adalah Hafis, wakil manajer perusahaan, juga tidak datang.Sebelum kedatangan Widia, Hafis termasuk orang yang bertanggung jawab menangani perusahaan. Itu sebabnya, Widia bahkan sengaja menghubungi Hafis tadi malam dan memberitahunya tentang rapat hari ini.Padahal, Hafis telah berjanji kepadanya tadi malam, tetapi sekarang p
Read more

Bab 1113

Mendengar itu, semua orang tertegun.Dilihat dari tingkah pria ini, jangan-jangan dia mau cari masalah? Jika pria ini berani marah hanya karena masalah ini, sepertinya akan sulit diterima. Lagi pula, jabatan orang-orang itu begitu tinggi. Apalagi, terlambat di tengah kemacetan adalah hal yang wajar.Terutama latar belakang yang dimiliki oleh Hafis sangat kuat.Meski Bu Widia juga hebat, dia juga tidak mungkin bisa mengalahkan kemampuan mereka. Menghadapi Hafis tidaklah segampang itu.Bisa-bisanya Widia yang notabene orang baru itu mengadakan rapat di hari pertamanya. Mereka menganggap Widia terlalu naif. Seharusnya, Widia belajar memahami pemikiran masing-masing atasan lebih dulu.Setelah berhasil dipahami, barulah dia boleh mengadakan rapat seperti ini.Jika tidak, Widia juga bisa langsung mengumumkan berita pengangkatan dirinya.Widia juga merasa tegang. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Tobi. Namun, Widia tidak ingin Tobi membuat perusahaan mengalami kerugian hanya karena
Read more

Bab 1114

"Hanya berdasarkan pecundang sepertimu, masih berani bilang ingin menanganiku?"Semua orang menyaksikan semua ini dengan tatapan kosong. Mereka mengira pertikaian ini mungkin akan memakan waktu lama. Tak disangka, mereka bahkan tidak perlu menunggu lebih lama lagi.Bu Widia ini sungguh tidak bijaksana.Meski Tobi yang angkat bicara, semua orang yakin semua ini pasti instruksinya Bu Widia, selaku manajer yang baru diangkat.Padahal, ini baru hari pertama saja, tetapi mereka telah berani melawan karyawan lama dan berniat merebut kekuasaan secara langsung. Bukankah tindakan ini terlalu ceroboh dan pasti akan gagal?"Aku bisa menanganimu atau nggak, sebentar lagi kamu akan tahu dengan sendirinya."Tobi mendengus dingin dan mulai membaca data yang dia temukan. Hafis menyalahgunakan identitasnya untuk mengumpulkan sejumlah besar uang.Mengingat statusnya, mulanya masih bukan masalah besar. Namun, ada dua kasus yang telah membuat perusahaan menderita kerugian besar. Bahkan, pendapatan perusah
Read more

Bab 1115

Semua orang terkejut.Masalahnya bertambah serius sekarang.Dilihat dari sikap Pak Hafis barusan, dia pasti tidak akan melepaskan Widia begitu saja. Salah satu dari mereka ditakdirkan akan keluar dari perusahaan.Dalam hal ini, jika perusahaan benar-benar ingin melindungi satu orang, kemungkinan besar orang tersebut adalah Hafis.Apalagi, dilihat dari tingkah Hafis, dia pasti akan melaporkan hal ini kepada atasannya.Hanya saja, dugaan mereka salah. Hafis tidak melaporkan masalah ini kepada atasannya, melainkan kepada pendukung besar di belakangnya, Nova Byantara, anak ketiga dari Keluarga Byantara.Lagi pula, kebanyakan uang yang diperoleh Hafis itu telah diserahkan kepada Nova.Meski Nova seorang wanita, dia berbakat dalam berbisnis. Dia juga memiliki saham Grup Toranda, bahkan dalam jumlah yang relatif besar.Hanya saja, sahamnya masih belum melebihi kepunyaan presdir.Presdir misterius sendiri memegang mayoritas saham. Situasi seperti ini biasanya sangat jarang ditemukan dalam peru
Read more

Bab 1116

Hal ini wajar-wajar saja. Begitu mereka menjadi satu dari empat keluarga hebat, tentunya akan membantu perkembangan keluarga menjadi lebih baik.Bisa dikatakan, sudah banyak korban yang jatuh dalam Keluarga Yudistira. Dimulai dari Revan, sampai Albus yang baru meninggal belum lama ini. Sayangnya, putra kedua mereka, Andreas Yudistira, tidak memiliki kemampuan sama sekali.Ditambah lagi, seluruh Keluarga Yudistira juga kurang kompak. Sekalipun tidak memiliki kemampuan, mereka juga tidak bersatu. Hasil akhirnya sudah terlihat jelas. Kekuatan mereka makin hari makin menurun.Jika bukan karena dukungan Albus, salah satu dari Empat Dewa Perang dan Tuan Besar Ezra, keluarga mereka pasti sudah lama tumbang.Jadi, kali ini jelas merupakan sebuah kesempatan langka bagi Keluarga Byantara.Apalagi, mereka masih punya sebuah rahasia yang tidak diketahui oleh orang luar.Keluarga Byantara juga merupakan keluarga yang mewarisi ilmu bela diri. Kebanyakan orang luar mengira leluhur mereka, Karim Byant
Read more

Bab 1117

Hafis sangat puas mendengar pujian dari kedua rekannya. Apalagi, saat melihat ekspresi semua orang yang penuh keterkejutan, dia makin bangga.Selain terkejut, semua orang juga memandang Tobi dan Widia dengan kasihan.Awalnya, mereka mengira akan menyaksikan persaingan sengit. Bagaimanapun, bisa direkomendasikan dari atasan langsung pasti memiliki latar belakang dan kekuatan tertentu.Tak disangka, pertarungan ini berakhir bahkan sebelum dimulai."Pak Hafis, ini hanya salah paham. Kita biarkan masalah ini berlalu saja. Ayo kita lanjutkan rapat hari ini."Setelah ragu-ragu sejenak, Clara pun memutuskan untuk berbicara mewakili Widia dan Tobi. Gadis itu berharap bisa mencairkan suasana tegang itu.Namun, begitu mendengar kata-kata itu, Hafis mengamuk dan langsung membentaknya dengan dingin, "Clara, diamlah! Kamu pikir kamu itu siapa? Apa kamu berhak bicara di situasi seperti ini?""Kalau bukan karena aku, sekretaris sepertimu pasti sudah lama kehilangan pekerjaan. Dasar nggak tahu malu."
Read more

Bab 1118

"Asal kamu tahu saja, selain aku, nggak ada yang bisa menyelamatkanmu lagi!"Tobi sungguh kehabisan kata-kata. Keluarga Byantara memang hebat, tetapi baginya, mereka bukanlah apa-apa. Jangankan dirinya, bahkan Grup Toranda pun memandang remeh Grup Byantara.Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Apa kamu begitu yakin dan mengira dirimu akan menang?""Tentu saja!""Kalau nggak, kamu kira?""Bodoh sekali! Kamu masih mengira dirimu bisa menang?"Nada bicara Hafis tampak menghina. Dia memandang Widia sejenak, lalu secara terang-terangan berkata, "Tentu saja, kalau Bu Widia bersedia minta maaf dan makan malam denganku malam ini, aku pasti akan beri kalian kesempatan."Saat ini, Hafis makin bangga. Dia bahkan tidak peduli begitu banyak lagi dan langsung mengancam Widia di hadapan semua orang. Makna di balik kata-kata itu sangat jelas."Lancang!""Beraninya kamu punya pikiran yang nggak tahu malu seperti itu?" Tobi tidak bisa menahan diri lagi. Dia langsung maju ke depan dan
Read more

Bab 1119

"Kemarilah! Lihat aku berani atau nggak!"Begitu Tobi melontarkan kata-kata ini, direktur departemen pembelian langsung terkejut.Namun, Hafis tidak senang dan langsung berkata, "Maju saja ke depan. Lihat dia berani melawan atau nggak. Kalau dia berani melawan, kami pasti akan menghabisinya.""Kalian juga. Ayo kita maju semua. Lihat dia berani nggak!""Benar, benar. Ayo kita maju semua."Direktur departemen pembelian tidak berani sendirian, jadi dia menarik manajer penjualan dan kepercayaan Hafis lainnya.Mereka serentak maju ke depan. Melihat Tobi tidak bergerak sedikit pun, mereka langsung mengejeknya, "Kenapa? Bukannya kamu barusan begitu arogan? Mengapa sekarang kamu nggak berani bertindak?"Plak!Plak!...Diiringi suara tamparan keras berturut-turut. Tobi mendaratkan beberapa tamparan dan langsung menjatuhkan mereka sekaligus.Bahkan, ada beberapa gigi yang beterbangan di udara bersamaan dengan percikan darah. Selain itu, juga terdengar jeritan keras.Satu per satu dari mereka la
Read more

Bab 1120

Widia tertegun sejenak. Namun, dia segera mengerti makna dari kata-kata itu. Hatinya kembali tersentuh.Hanya saja, entah kenapa, saat mendengar Tobi menyebut dirinya sebagai 'istri' di perusahaan, Widia masih merasa tersipu.Mereka memang sering berhubungan badan akhir-akhir ini dan sudah bisa dianggap sebagai pasangan suami istri, tetapi mereka masih belum membuat akta nikah yang baru.Widia merasa mungkin Tobi terlalu sibuk dan melupakan hal ini. Lagi pula, Widia sendiri juga segan untuk mengungkitnya.Apalagi, Widia-lah yang bersikeras ingin menceraikan Tobi sebelumnya. Selain itu, sebagai seorang perempuan, dia juga malu untuk membahas masalah ini lebih dulu.Clara tampak terkejut dan tidak percaya. Dia memang tidak tahu apa-apa sebelumnya, tetapi saat mendengarnya, dia juga bisa samar-samar menebak kemungkinannya."Demi mengamankan posisimu, nggak seharusnya kamu menyebarkan jabatan istriku, apalagi mengancamnya untuk mundur dari perusahaan.""Berdasarkan kelakuanmu yang satu ini
Read more
PREV
1
...
110111112113114
...
118
DMCA.com Protection Status