Share

Bab 1117

Hafis sangat puas mendengar pujian dari kedua rekannya. Apalagi, saat melihat ekspresi semua orang yang penuh keterkejutan, dia makin bangga.

Selain terkejut, semua orang juga memandang Tobi dan Widia dengan kasihan.

Awalnya, mereka mengira akan menyaksikan persaingan sengit. Bagaimanapun, bisa direkomendasikan dari atasan langsung pasti memiliki latar belakang dan kekuatan tertentu.

Tak disangka, pertarungan ini berakhir bahkan sebelum dimulai.

"Pak Hafis, ini hanya salah paham. Kita biarkan masalah ini berlalu saja. Ayo kita lanjutkan rapat hari ini."

Setelah ragu-ragu sejenak, Clara pun memutuskan untuk berbicara mewakili Widia dan Tobi. Gadis itu berharap bisa mencairkan suasana tegang itu.

Namun, begitu mendengar kata-kata itu, Hafis mengamuk dan langsung membentaknya dengan dingin, "Clara, diamlah! Kamu pikir kamu itu siapa? Apa kamu berhak bicara di situasi seperti ini?"

"Kalau bukan karena aku, sekretaris sepertimu pasti sudah lama kehilangan pekerjaan. Dasar nggak tahu malu."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Aank Megantara
ada bagian dilewat bacanya
goodnovel comment avatar
ahmadfarismikhail
biaa gak..jgn terlalu muluk'' basa/i nya..jenuh bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status