Alenta benar-benar tidak bisa lagi, dia sudah tidak kuat untuk melayani nafsu Edward yang tidak ada habisnya. Tubuhnya sudah sangat lemas, dia tidak mampu lagi bertahan. Entah kapan kegiatan itu berhenti, Alenta sama sekali tidak tahu. Mungkin, Alenta bisa disebut pingsan karena kelelahan ketimbang tertidur. Besok paginya, Alenta benar-benar merasai tubuhnya yang sakit dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Saat dia bangkit menuju kamar mandi saja, dia seperti tidak kuat karena tubuhnya yang lemas dan gemetar. Untungnya, Alenta bisa menyelesaikan kegiatan itu. Alenta hanya bisa menghela nafas melihat tubuhnya yang di buat seperti macam tutul oleh Edward. Tidak tahu lah, intinya Alenta hanya bisa menahan diri saja saat Edward menuntutnya untuk melakukan ini dan itu. Sebelum Edward bangun, Alenta bergegas menyiapkan pakaian untuk bekerja nanti, berikut dasi, jam tangan, sepatu serta kaus kaki, pakaian dalam juga. "Sepertinya sudah semua, tinggal dokumen saja di ruang kerja," uja
Read more