Edward kembali ke rumah sakit setelah beberapa hari terakhir dia menghilang untuk menenangkan diri. Hatinya masih sakit, dia kesal, dan menyalahkan Julia untuk semua kekacauan yang terjadi dalam hidupnya. Hanya saja, sekarang Edward mulai menyadari bahwa, Elea bukanlah pihak yang bersalah. Elea tidak minta untuk dilahirkan, dia tidak minta untuk berpura-pura menjadi anaknya Edward selama ini. Walaupun benar rasanya sesak, tapi ini adalah kehidupan yang nyatanya selalu penuh dengan kejutan. “Ayah....” panggil Elea lirih saat Edward masuk ke dalam ruangan. Semua orang menoleh, termasuk Julia. Edward mencoba untuk tersenyum sebaik mungkin, tidak ingin menunjukkan bahwa dia benar-benar sedang kacau saat ini. “Hei, sayang?” sahut Edward, bergegas menjalankan kakinya untuk mendekat kepada Elea. Sudah mengulurkan tangan kepadanya, tentu saja Edward langsung menyambut dengan hangat. Dia berikan kecupan hangat di dahinya, mengusap p
Baca selengkapnya