"Ibu, aku penurut, aku nggak akan membuatmu marah lagi, tolong jangan pergi, tetaplah di sisiku, oke?"Ketika Maisha menarik Selena pergi, Selena jatuh dengan keras ke tanah.Namun, meski demikian, Selena tetap mengejar dengan tertatih-tatih di belakang mobil, terus memohon kepada Maisha untuk kembali.Pada saat itu, satu-satunya yang dia pikirkan adalah, meskipun Maisha biasanya cuek, tetap saja itu ibunya sendiri, jika ibunya pergi, dia tidak akan memiliki ibu lagi.Bahkan jika Maisha tetap dingin seperti dulu, bukanlah masalah asalkan tetap tinggal dan dapat melihatnya setiap hari.Setelah Maisha pergi, Selena selalu memikirkan Maisha pulang setiap hari dan malam.Setiap hari ibu yang menjemput anak di luar sekolah, ibu yang mengantar makanan untuk anak, orang tua yang ikut dalam kegiatan orang tua dan anak, orang tua yang menggandeng anaknya di taman bermain, ibu yang merasa sedih dan memeluk anaknya begitu anaknya terjatuh.Semua rasa itu telah Selena rasakan, jadi dia pernah bers
Baca selengkapnya