"Selena, semoga kamu bahagia, ya.""Aku sudah bilang, 'kan, aku pasti bakal ... melindungi kamu dengan baik, selamanya, selamat tinggal, Selena.""Nak, Ayah pasti bakal melindungi kamu dan bayimu.""Putriku cantik banget, sayang ibu pulang terlambat, ya.""Selena, kamu hebat banget, lagi-lagi kamu jadi nomor satu di seluruh kota.""Selena, aku suka sama kamu, mau nggak kamu jadi pacarku?""Nona kecil, mau beli bakpao lagi, ya? Atau kayak yang biasanya itu? Bibi paham, kok.""Anak baik, kalau cucuku berani gangguin kamu, aku bakal bangkit dari peti matiku dan menghajarnya.""Selena, kamu masih bingung mau kuliah di luar negeri atau nggak? Padahal nilaimu sebagus ini, lho. Kamu benar-benar anak paling berbakat yang pernah kutemui.""Nona, siapa namamu? Nanti aku akan mencarimu."Pada saat itu, orang-orang yang dulu dikenalnya tiba-tiba muncul di depan matanya, seolah-olah mengucapkan perpisahan. Sontak, dia mengulurkan tangannya dan mencoba meraih mereka.Namun, dia sama sekali tidak bis
Baca selengkapnya