Home / Pernikahan / Antara Dendam dan Penyesalan / Chapter 501 - Chapter 510

All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 501 - Chapter 510

1674 Chapters

Bab 501

Kata-kata 'meninggal' meledak seperti kembang api di pikiran Arya, berhasil membuatnya sulit bernapas, dan darahnya seolah-olah membeku.Wajahnya terlihat pucat pasi, tubuhnya gemetar tak terkendali. Dia meraih tangan Agatha dengan sangat emosional, "Ibumu meninggal gara-gara apa?"Agatha sangat benci ketika ada orang yang membahas kematian Maisha di depannya karena dialah penyebabnya. Sampai saat ini, dia tidak bisa menghadapi kenyataan itu."Apa urusannya sama kamu? Dasar orang udik! Kalau kamu nggak pergi dari sini, kupanggil petugas keamanan, ya!"Agatha melihat ekspresi wajah Arya yang terlihat sangat terpukul, sedih, dan tidak percaya.Apakah pria itu teman lama Maisha?Melihat hal itu, Agatha tidak bersikap keras terhadap Arya seperti sebelumnya. "Oke, karena hari ini pernikahanku, aku maafin. Kamu boleh tetap di sini dan minum segelas anggur."Alana melirik Arya, "Jangan keluar dari sini, malu kamu berpakaian begitu. Kamu tahu kalau kamu tidak cocok di sini. Jangan kotori gaun
Read more

Bab 502

Kalimat ini seperti pukulan telak, tubuh Arya yang sudah goyah seakan ditendang dengan keras dari belakang.Dia merasa darahnya berdesir, dan tidak lama kemudian, dia memuntahkan darah segar dari mulutnya.Alana sontak terkejut, dia pun berteriak. "Paman ini kenapa, sih? Jangan pikir Paman bisa pura-pura, ya! Mana satpam? Cepat usir orang ini!Agatha menatap Alana dengan tajam, dia merasa sangat marah. Namun, belum sempat dia bicara, tiba-tiba Harvey datang dan menopang tubuh Arya dengan cepat. "Ayah kenapa? Chandra, cepat bawa Ayah ke rumah sakit!"Arya memalingkan wajahnya ke arah Harvey, pria itu mengenakan pakaian pengantin baru, membuatnya semakin marah sampai-sampai matanya memerah.Saat ini, dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, bibirnya gemetar karena marah. "Jadi, keluarga Bennett bangkrut gara-gara kamu?"Dia tidak pernah membayangkan bahwa menantu yang selama ini dia percayai akan menjadi eksekutor yang membuat keluarga Bennett bangkrut.Meskipun kejadian ini dulu ter
Read more

Bab 503

Melihat tangan Arya jatuh, Selena panik dan histeris, seketika dia kehilangan kesadarannya."Seli!"Harvey segera membopong Selena, sementara Chandra menggendong Arya di punggungnya, mereka pun bergegas pergi ke rumah sakit.Agatha bingung melihat kejadian yang terlalu tiba-tiba ini, bagaimana bisa semuanya menjadi kacau begini?Melihat Harvey membawa Selena pergi, dia berteriak dengan suara putus asa, "Harvey! Upacara pernikahan sebentar lagi mulai!"Dia sontak bangkit dengan tergesa-gesa, ingin menahan Harvey agar tidak pergi dari tempat itu. Namun, karena kakinya tidak dapat digunakan, dia akhirnya terjatuh dengan keras ke lantai.Gaun pengantinnya yang mahal itu tidak dapat menyembunyikan kekacauan yang ada di dalam dirinya, dan bahkan tidak mampu menahan gosip dan desas-desus yang beredar.Alana baru menyadari bahwa dia telah membuat masalah besar, dia segera membantu Agatha yang terduduk di lantai."Kak Agatha, kamu nggak apa-apa?"Namun, niat baiknya itu justru disambut dengan t
Read more

Bab 504

"Ayah, kamu nggak boleh pergi! Kalau Ayah pergi, siapa yang bakal lindungin aku lagi? Aku takut mereka nyakitin aku lagi kayak dulu pas aku masih kecil.""Anakku yang malang."Selena berusaha keras membujuk Arya, "Ayah, 'kan, belum sempat lihat anakku lahir, gimana bisa ninggalin aku kayak gini? Ayah tega ngebiarin aku menderita sendirian di dunia ini? Anakku ini sudah nggak punya ayah, masa dia harus kehilangan kakeknya juga?"Ekspresi Arya sedikit berubah, matanya menatap Selena dengan lembut dan berkata, "Nak, orang yang paling bikin aku khawatir itu kamu."Selena mengepalkan tangannya dengan erat, "Ayah pokoknya harus bertahan, anak ini nggak boleh kehilangan kakeknya. Aku tahu Ayah pasti sudah capek banget, tapi tolong bertahan sedikit lagi demi aku sama anakku. Kalau Ayah pergi, aku nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini."Arya tidak menjawab, entah apa yang dipikirkannya. Air mata Selena mengalir deras, dia berlutut di depan Arya."Aku sudah nggak punya ibu, jadi aku nggak ma
Read more

Bab 505

Harvey menuruti permintaan Selena dengan cepat dan segera mencarikan makanan untuknya. Setelah meminum air hangat dan makan sedikit dengan perlahan, rasa sakitnya mulai mereda.Melihat bahwa Selena sudah merasa lebih baik, Harvey akhirnya berbicara, "Perutmu nggak enak? Ayo kita periksa saja, kandunganmu masih belum sampai tiga bulan. Kamu boleh marah sama aku, tapi jangan sampai bahayain nyawa anak kita."Selena tidak menggubrisnya, tetapi kata-kata itu terdengar oleh Agatha yang datang dari belakang."Apa yang kalian lakuin di belakangku!" suara Agatha yang melengking terdengar di lorong itu.Selena sudah merasa sangat lelah, dan ketika Agatha mengganggunya seperti ini, dia mengernyitkan keningnya dengan tidak senang."Ini rumah sakit, kecilin suaramu.""Dasar murahan, berani-beraninya kamu godain suamiku! Awas saja, aku bakal membunuhmu."Agatha marah besar. Awalnya dia datang untuk menjenguk Arya, tetapi dia tidak menyangka akan mendengar berita mengejutkan seperti ini.Dia bangkit
Read more

Bab 506

"Kamu anaknya Arya, ya? Terus Seli anaknya siapa dong?"Harvey bertanya dengan serius. Agatha tampak jengah saat Harvey menyebut nama Selena. "Kok tanya aku? Aku saja baru tahu semuanya setelah ibu meninggal."Tentu saja sekarang bukan saatnya untuk menyelidiki asal-usul Selena, entah Arya adalah ayahnya atau bukan, Selena selalu menganggap Arya sebagai orang yang paling dekat dengannya."Kamu 'kan sudah tahu dia itu ayahmu, kok kamu masih bersikap seperti ini sih ke dia? Dari dulu, dia juga menderita."Agatha tampak sedih. "Mana aku tahu? Selama ini kami nggak pernah ketemu, aku baru tahu semuanya akhir-akhir ini. Waktu aku dengar dia kritis, aku sudah berusaha mencarinya, tapi nggak ketemu. Selama ini aku cuma bisa lihat mukanya dari foto lama, pastinya mukanya sudah sangat beda sekarang, makanya aku nggak bisa langsung mengenalinya. Harvey, aku juga nggak mau begini kok! Aku sudah menyakiti ibuku, aku nggak akan menyakiti ayah kandungku juga."Harvey melihat keputusasaan di mata Aga
Read more

Bab 507

Selena mendapatkan informasi tentang situasi Arya dari dokter, dia tidak tahu harus sedih atau bahagia.Dia berharap keadaan Arya baik-baik saja, tetapi tak dapat dipungkiri, kemungkinan terburuknya, Arya tidak akan pernah bangun lagi.Selena menghela napas berat, dia tahu dirinya dan anaknya adalah satu-satunya alasan Arya masih mau bertahan di dunia ini. Kalau bukan karena dirinya, Arya mungkin sudah mati.Harvey berjalan masuk dengan langkah panjang, bayangan tubuhnya yang tinggi menutupi Selena. "Seli."Ketika melihatnya, raut wajah Selena berubah muram. Dia menjawab dengan nada ketus. "Mau apa kamu ke sini? Kamu datang buat memastikan aku sudah mati atau belum ya?"Dahulu, mata Selena tampak penuh dengan cinta saat menatap dirinya, sekarang hanya kebencian yang terpancar.Harvey masih ingat betul sehangat apa Selena menatapnya dulu. Dia tak pernah menyangka, mereka berdua akan berakhir seperti ini.Sekarang, Selena terlihat sangat muak pada dirinya.Harvey menghela napas. "Seli, a
Read more

Bab 508

Meskipun Selena sangat membenci Harvey, ucapan Harvey ada benarnya juga.Demi anak-anaknya, dia membutuhkan bantuan Harvey.Terlepas dari perasaannya sendiri, dia harus segera mencari tempat yang aman untuk melahirkan kedua anaknya dengan selamat.Selena memutuskan untuk pindah lagi, kali ini Harvey mengingatkannya untuk tidak memberi tahu siapa pun dan lebih berhati-hati lagi.Rumah barunya ini berada di dekat laut. Saat membuka mata, dia bisa langsung melihat laut biru yang luas. Di belakang rumahnya adalah gunung. Sungguh pemandangan yang indah dan tempat yang bagus untuk menenangkan diri.Setiap pagi datang, sudah tidak ada lagi sosok yang sibuk di halaman depan.Sudah tidak ada lagi Ayah yang mengajarkannya memahat dengan sabar.Ayahnya tinggal di sana setelah keadaannya stabil dan selalu dipantau oleh perawat sepanjang hari.Kini Arya terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Setelah sekian lama, wajahnya yang pucat pasi akhirnya sedikit demi sedikit kembali cerah. Namun, mat
Read more

Bab 509

Lian memeluknya erat, meskipun mereka sebaya, dia sudah seperti orang tua Selena. "Selena, jangan nangis, Anda masih punya saya. Saya janji akan menjaga Anda dengan baik. Tuan Arya sudah keluar dari masa kritisnya, jadi dia pasti baik-baik saja, mungkin beberapa hari lagi dia akan siuman. Semuanya akan baik-baik saja."Sebelumnya, Selena juga percaya dengan kalimat ini, tetapi takdir membuatnya menyadari satu hal, semua kemungkinan bisa saja terjadi.Sebelum mengalaminya sendiri, tak akan ada yang mengerti perasaannya saat ini.Semua orang mengatakan bahwa bumi berputar, seseorang tidak akan selamanya berada di posisi yang buruk terus, tetapi dia benar-benar tidak bisa melihat sedikit pun kebahagiaan di masa depannya!Dia sangat takut dengan apa yang terjadi besok, mungkin ketika dia bangun tidur, Arya sudah dinyatakan meninggal.Mungkin bayi di dalam perutnya akan mengalami kecelakaan atau tidak berkembang dengan baik.Bahkan, bisa saja dirinya yang tiba-tiba jatuh sakit dan tidak bis
Read more

Bab 510

Anak-anak di dalam perut Selena sedang aktif bergerak-gerak. Usia kehamilannya baru empat bulan, jadi gerakan janinnya belum terlalu kuat, Selena hanya dapat merasakannya samar-samar.Selena dengan lembut mengusap perutnya, lalu perlahan-lahan kedua bayinya itu pun menjadi tenang.Pada awal kehamilannya, dia merasakan mual hebat, tetapi sekarang keadaannya lebih baik. Anak-anak yang ada dalam kandungannya tidak lagi membuatnya kesusahan.Kedua bayi ini benar-benar memahami ibu mereka.Saat membicarakan anak-anaknya, wajah Selena tampak menjadi lebih cerah."Laki-laki atau perempuan sama saja, yang penting mereka lahir dengan sehat."Lian mengangguk, lalu berkata, "Ya, sekarang saya mengerti. Di dunia ini, uang atau kekuasaan nggak akan sebanding dengan kesehatan."Lian menghela napasnya. "Setelah kehilangan begitu banyak hal, biasanya kita baru sadar bahwa memiliki orang terkasih yang sehat dan hidup di dekat kita adalah berkat yang sesungguhnya.""Lihat saja, Nyonya makin cantik saat
Read more
PREV
1
...
4950515253
...
168
DMCA.com Protection Status