[Al, kamu gugat cerai aku? Kamu benar-benar nggak ingin memperbaiki rumah tangga kita?! Kamu sudah nggak cinta lagi sama aku, Al? Apa kamu nggak percaya kalau aku akan memperbaiki semuanya?] Pesan ketiga dari Naufal masuk ke handphone Alya. Perempuan itu masih sibuk menggoreng tempe dan tahu isi untuk camilan di warungnya. Warung sederhana yang dia bangun di depan rumah Nuri, sahabat terbaiknya. Seperti rencana yang sudah dia susun beberapa hari belakangan, akhirnya warung itu pun jadi. Kursi panjang dan pendek diletakkan memutar seperti huruf U, sedangkan bagian tengah ada meja dengan etalase makanan di atasnya. Beragam masakan tersedia di sana. Mulai opor ayam, sayur sop, tumis kangkung, sayur bayam, telur balado, tumis kacang dan tempe, ayam dan ikan goreng sampai aneka gorengan. Seminggu belakangan Alya mulai sibuk dengan usaha barunya, sementara Nuri pun sibuk dengan cabang laundrynya. Meski sama-sama sibuk, Nuri tetap membantu Alya memasak dan sesekali melayani konsumen yang
Read more