Sekar menjentikkan jarinya. "A! Yang tau gue suka makan kan cuma abang-abang Sekar. Tapi abang yang mana?" Sekar kembali mengernyitkan dahinya."Gio?" Sekar menyipitkan matanya. Dia berdecak. "Mau apa lagi. Nanti kalau ketahuan bang Kay, bang Kay ngambek lagi.""Tapi banyak makanannya." Sekar meneteskan air liur. "Ah, rejeki gak boleh ditolak."Sekar sudah memutuskan dia akan bertemu Gio sebentar. Urusan Kayden marah itu belakangan. Lagipula belum tentu juga dia akan ketahuan.°°°"Duduk, Kar. Gue udah pesenin semua kesukaan lo." Gio menarikkan kursi untuk Sekar. Mata Sekar berbinar melihat aneka fastfood yang sudah tersaji di atas meja."Kita makan dulu, ya." Ucap Sekar. Dia menggosokkan tangan dengan semangat.Gio terkekeh gemas melihat Sekar yang mulai makan dengan semangat. Dia menumpukan tangannya di dagu dan memandang gadis itu dalam hening."Aduh kenyang, banget." Sekar bersandar ke sandaran kursi setelah
Last Updated : 2024-05-02 Read more