Share

69. Tiga Puluh Gadis

Penulis: Flutterby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

John dan yang lainnya mengerutkan dahinya kebingungan.

Sekar panik dan langsung menghampiri Kayden. "Tangan abang kenapa? Mananya yang sakit?" Sekar membungkuk dan melihat tangan Kayden yang tertutupi lengan hoodienya.

"Semuanya. Sakit banget, aduh...."

Sekar yang tak tega melihat Kayden kesakitan membantu meniupi tangannya. "Buka baju, ya. Sekar obatin."

Kayden menggeleng. Diam-diam dia tersenyum puas melihat perhatian Sekar. Tadinya dia kesal karena begitu tiba yang dicari Sekar malah John bukan dia. Tapi sekarang sudah tidak lagi setelah membuktikan posisinya masih tetap yang tertinggi.

"Dah... Tangannya udah sembuh. Makasih, ya." Kayden mengecup kening Sekar sebelum mengangkut gadis itu masuk ke pelukannya.

"E-eh tangan abang sakit." Ucap Sekar dan berusaha melepas tangan Kayden. Mukanya panik.

"Tangan Kayden mana ada cedera sih, Kar!" sungut John. Padahal tadi dia sudah hampir bermanja-manja dengan Sekar sebelum si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    70. Surat Cinta Kayden

    "Kayden... Iya, gue juga cinta sama lo, sayang. Gue siap lo nikahin malam ini juga~""Eh, gak ya. Kayden itu cintanya sama gue. Dia bilang dia udah lama jadi pengagum gue! Lo baca aja suratnya!""Mimpi lo semua! Suratnya yang asli ada sama gue. Mending lo semua balik ke kelas masing-masing!""Ngarang lo! Jelas-jelas surat yang asli ada di gue!"Kayden bergidik ngeri mendengar suara-suara dibalik pintu. Kayden semakin menahan meja yang mengganjal pintu saat para gadis itu makin beringas menggedor-gedor pintu kelasnya."Meja! Meja! Tambah lagi!" Petra yang berdiri di sampingnya menyuruh Zaki dan Bintang yang agak jauh untuk menyusun meja lebih tinggi."Dah aman. Gue yakin tuh cewek-cewek gak akan bisa masuk ke sini." Sean menyeka keringat di dahinya. Seragamnya berantakan. Rambutnya acak-acakan. "Perih kepala gue." Sean menggelengkan kepalanya."Masih parah gue. Lecet, n-jing. Gila tuh betina-betina. Maen keroyokan." Petra

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    71. Annabelle

    Sekar mengangguk dan mulai menuruni pohon."Awas hati-hati!" Anna bergidik ngeri melihat Sekar yang dengan gesit menginjak dahan-dahan itu."Hap!" Sekar mendarat di atas tanah dengan sempurna. Anna menghela nafas lega kemudian menggamit lengan Sekar.Shaka memperhatikan mereka dari atas rooftop. Dia menatap kesal Anna yang sudah mengganggunya dengan membawa kabur Sekar.Seniornya itu akhir-akhir ini semakin dekat dengan Sekar. Shaka tidak suka. Lebih bagus Bella adiknya kemana-mana. Setidaknya Bella tidak pernah mengganggu aktivitas Shaka mengin- eh maksudnya memperhatikan Sekar dari jauh. ***Kehebohan kembali terjadi di depan gerbang SMA Garuda karena kedatangan Kayden dan teman-temannya. Ketampanan mereka langsung menarik perhatian sekitar.Para murid perempuan yang melihat mereka dari dekat berteriak malu-malu dengan wajah tersipu. Zaki berdadah-dadah dan memberikan kecupan jarak jauhnya membuat para gadis klepek-kl

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    72. Sarang Penyamun

    Anna mengernyit jijik. Dia kemudian menggelengkan kepalanya. "Gue bisa sendiri. Lagipula lo gak ada hubungan apa-apa lagi sama Sekar. Dia bukan tanggungjawab lo.""Sekar lagi berada dalam bahaya, An!" Shaka menatap Anna tidak percaya. "Dia butuh gue."Anna menatapnya heran. Kayden itu abang Sekar. Bahaya apanya.Paling hanya ada hukuman kecil karena Sekar sudah mengusilinya. Tapi Anna penasaran kekacauan macam apa yang sudah dibuat Sekar hingga membuat Kayden langsung mendatanginya ke Garuda."Anna!" seru Shaka. Dia kesal karena Anna tidak meresponnya."Gue bisa sendiri. Dan soal siapa yang bikin Sekar bahaya, gue pikir harusnya lo ngaca dulu!"***"Turun!" Kayden melirik Sekar yang masih betah duduk di boncengan motornya. Tangannya berpegangan erat ke bagian belakang motor."Gak mau!" Sekar menggeleng. Dia menatap horor Rumah Sendiri yang ada di depannya. Ternyata akan ada saat di mana dia tidak ingin masuk ke

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    73. Luka Habis Diselingkuhi

    Sekar kemudian menunjuk Kayden dengan dagu. "Yang itu namanya Kayden. Abangnya Sekar. Tapi kalo kakak mau tukar tambah sama om Diman gak papa, nanti Sekar bayar gocap."Sekar membulatkan mata dan menepuk mulutnya. Ini pasti karena Anna datang tidak bersama sopir gantengnya makanya Sekar jadi kepikiran. Padahal Sekar kan kangen. Eh!"Diman siapa?" Benar saja, Kayden langsung bertanya dengan tidak santai.Sekar menggigit bibirnya. Sebelum Anna menjawab pertanyaan Kayden Sekar buru-buru menunjuk John. "Y-yang i-itu namanya bang Johnny. Dipanggilnya bang Jono, tapi kalo malam kakak Jeni." Sekar terkekeh. Yang lain juga ikut terkekeh. John mendelik sebal. Sejak pertama Sekar mengatainya Jeni, anak-anak juga sekarang ikut-ikutan memanggilnya Jeni sesekali."Kalo yang itu namanya bang Petra. Dipanggilnya Pet soalnya dia pencopet.""Heh ngadi-ngadi lo!" Petra melempari Sekar dengan kulit kacang."Soalnya abang Pet sudah mencope

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    74. Cari Anak Ikan

    "Jadi bang Jaki gitu, ya. Sekar gak mau lagi jadi adek abang." Sekar melipat tangan di dada sambil buang muka."Aduh, cintaku~ Maapin abang Jaki, yak. Kan love language-nya abang pake kekerasan.""Sok inggris lu!" Kayden mengusap wajah Zaki. Sekar terkekeh melihat Kayden membelanya.Tapi kemudian Sekar terdiam karena tiba-tiba saja Kayden menatapnya dengan seringai lebar. Sekar meneguk ludah kasar. Perasaannya tidak enak."Pegangin lagi. Gue kasih lima menit lagi hukumannya. Tapi pake satu aja." Kayden menyuruh mereka memegangi Sekar lagi, sementara Petra sudah siap dengan satu Kemoceng di tangannya. Petra menatap Sekar sambil menaik turunkan alisnya.Sekar menatap masam Kayden. Ia kira Kayden sudah berpihak padanya."Sorry, gak semudah itu abang lolosin kamu." Kayden terkekeh. Dia mengacak gemas rambut Sekar. Sekar membuang muka. "Ikut gue ke atas!" Kayden menyuruh Anna mengikutinya ke lantai dua.Gl

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    75. Tersinggung

    Anna menahan nafas. Tubuhnya tanpa sadar mundur. Dia meneguk ludah kasar. "S-silakan kalau lo mau nyurigain gue. G-gue gak takut karena gue emang gak punya motif a-apa-apa sama Sekar. Gue murni mau temenan sama dia.""Evelyn selalu ngancem orang yang berani temenan sama adek gue. Lo gak mungkin dia biarin gitu aja kecuali ada apa-apanya." Kayden menatapnya tajam.Anna terkejut karena Kayden juga mengenal Evelyn. Jangan-jangan Evelyn sebelumnya juga pernah menyukai Kayden karena ketampanannya."Sebelumnya gue emang punya masalah pribadi sama Evelyn. Dan gue juga gak akan peduli semisal dia nyuruh gue jauhin Sekar.""Gue akan terus ngawasin lo sampai gue yakin lo gak berbahaya buat adek gue." Kayden menjauhkan tubuhnya. Tapi matanya tetap menatap Anna dengan tajam.Anna menganggukkan kepala. Selama tidak salah, dia tidak takut sama sekali. Dia memang tulus berteman dengan Sekar. Dia juga senang karena Sekar memiliki abang yang sangat menyay

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    76. Manasin Hati Mantan

    "Sumpeh lo bisa basket, Kar?" Anna memegang bahu Sekar. Matanya melotot menatap gadis itu."Ngeremehin gue, lo? Duel kita ke lapangan!"Sekar berdiri pongah sambil berlagak menyingsing lengan seragamnya."Kar, lo gak lagi becandain gue kan?" Anna berdiri menyusul Sekar. Rautnya antara bahagia dan panik."Bantu gue jadi fvckgirlnya SMA Garuda!" Sekar menepuk dadanya kemudian berjalan mendahului Anna. "Oh ya, kalo gue menang siap-siap lo traktir gue sebulan!" Sekar menolehkan kepala pada Anna. "Eh eh, lo ganti dulu. Gue ambilin dulu ke ruang olahraga." Anna mengejar langkah Sekar di depannya."Pake rok buat manasin hati mantan!" Sekar menjawab asal. Dia sudah terbiasa pulang sekolah langsung bermain basket dengan teman-teman Kayden tanpa berganti seragam.Anna menyusul langkah Sekar. "Nah, nah... Kan, belum apa-apa aja udah keluar bibit fvckgirlnya!" Keduanya kemudian tertawa bersama. °°°"Anj-ing woy!

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    77. Lupain Dia Pelan-pelan

    Sekar cemberut. Dia kembali membuang wajah ke samping.Shaka menghela nafas. "Gue gak punya maksud apapun, Kar. Semua demi kebaikan lo. Lo gak sadar mata cowok cowok itu jelalatan liat lo main tadi." Gue gak rela. "Roknya gak pendek." Sekar menatapnya sebal."Tapi cowok-cowok tetep liatin, kan?" Shaka menatap lembut Sekar. Dia berkata dengan pelan."Janji jangan main pake rok lagi, ya?" pinta Shaka lagi. Dia mengelus sisi wajah Sekar dan menatapnya lamat-lamat. Dia rindu bisa sedekat ini dengan Sekar seperti dulu. Sekar meleleh melihat sisi lembut Shaka. Tanpa sadar kepalanya mengangguk. "Pinternya~" Shaka tersenyum. Dia mengacak pelan rambut Sekar."Kemarin Kayden gak ngelukain lo, kan?" Shaka teringat Kayden lagi. Dia lalu menatap Sekar dari pucuk kepala hingga ujung kaki takut Sekar ada luka. Sekar kembali cemberut. Mengapa juga Kayden melukainya, Kayden itu abangnya. Justru cowok di depannya ini yang san

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    147. Tes DNA

    "Ternyata orang itu benar selingkuhan wanita itu. Mereka berhubungan sejak masih tinggal di desa." Oda menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke udara.Kayden berdecih melihat video rekaman di ruang hotel itu dan mencocokkan lagi dengan wajah laki-laki itu dengan selembar foto di tangannya dan selembar lainnya adalah foto Evelyn."Bukalah." Oda menunjuk berkas yang masih terbungkus rapi di atas meja."Bang Oda gak mau liat duluan?" Tanya Kayden. Tapi tangannya sudah membuka segel berkas itu.Oda terkekeh, "buat apa? Tanpa melihat pun aku sudah tau apa hasilnya."Oda memperhatikan raut wajah Kayden yang masam dan menaikkan sudut bibirnya dengan sinis. "Apa kataku." Katanya sambil tertawa."Seharusnya Kayden senang karena lampir itu terbukti bukan anak kandung om Dewo, tapi rasanya sakit liat Sekar selama ini diperlakukan gak adil sama om Dewo. Orang itu lebih mentingin ngebesarin anak yang ternyata bukan anak kandungnya

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    146. Jalan Berduaan

    "Jadi tujuh tahun lalu, tantenya temennya abang Sekar tiba-tiba bilang sama orang tuanya abang Sekar kalo temennya abang Sekar ini liat abang Sekar sendiri yang dorong adeknya ke tengah jalan raya sampai ketabrak waktu itu. Padahal gak. Ab-" "Maksud lo tante Desi? Jadi dia tiba-tiba pindah ke luar negeri gara-gara itu?" Ricko melototkan matanya. Suaranya tanpa sadar meninggi membuat beberapa orang dari meja lain memperhatikan mereka. "Beneran tante Desi?" Tanya Ricko lagi setelah beberapa saat. Suaranya lemah. Sekar mengangguk. "Gue juga gak nyangka. Selama ini tante Desi selalu baik sama kita." Musthofa mengerutkan dahi, "jadi lo curiga tante Desi ini terlibat? Atau paling gak dia tau pelaku aslinya? Gak mungkin dia tiba-tiba iseng aja bilang begitu, kan?" Sekar mengangguk. "Gio juga bilang dia gak pernah cerita tentang kejadian itu sama tante Desi sama sekali, tapi tante Desi bisa tiba-tiba datengin ayahnya abang Sekar. Pasti ada seseorang yang merintahin dia buat fitnah ab

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    145. Pria Berkacamata

    Kayden segera menutup matanya dengan tangan. "Bang," katanya jengah. Dia menatap sinis Oda setelah Oda menjauhkan kembali laptopnya. "Kayden baru tau abang bisa nyebelin kayak gini." Sungutnya. Oda tersenyum miring. "Kalau sudah tinggal lama memang begitu. Keluar semua sifat bobroknya." Dia lalu meniupkan asap rokoknya ke udara. Kayden cemberut. "Jadi yang cewek yang di video itu siapa?" Oda menghembuskan nafasnya kemudian terkekeh. "Sari. Ibu tirinya Sekar. Dan lawan mainnya adalah selingkuhannya. Bukan Dewo. Dilihat dari cara mereka berinteraksi, kemungkinan mereka sudah berhubungan sejak lama. Anak buahku masih menyelidikinya." Kayden menggelengkan kepalanya sambil bergidik. "Benar-benar keluarga istimewa." "Bayangkan bagaimana jika tua bangka itu tau dia ternyata diselingkuhi selama ini." "Karma." Bisik Kayden pelan. Dia terbayang Sekar yang selama ini terabaikan. Pria itu malah sibuk denga

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    144. Niat Jahat

    Mata Shaka melotot lebar-lebar. "Aku juga baru tau bulan lalu. Tapi aku yakin Ricko gak punya niat jahat. Lagipula sama kayak aku, aku adek Kayden tapi aku sekolah di Garuda gak niat jadi mata-mata. Ricko juga pasti sama." "Ini kenapa jadi kamu kayak lagi belain dia?" Shaka menatap sebal Sekar. Dia mengangkut gadis itu ke pelukannya. "Kamu percaya aku, kan?" Sekar mendongakkan kepalanya menatap Shaka. Shaka menghembuskan nafasnya. "Kayak kamu. Kalau memang kalian niat jadi mata-mata pasti geng Garuda gak damai-damai aja kayak sekarang. Aku cuma kecewa kenapa Ricko gak ngomong jujur aja." Sekar menyipitkan matanya, "kamu ngira ngomong sama kamu itu gampang. Belum dijelasin juga pasti udah dikasih bogem." Shaka terbahak. Dia memegangi sisi kepala Sekar dan mengecupi seluruh permukaan wajah Sekar. "Ini calon suami lagi berusaha buat berubah, sayang. Janji nanti gak emosian lagi." "S

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    143. Adik Sepupu

    Sekar meneguk ludah, "j-jangan." Raut wajah Shaka berubah masam. Dia membuang muka tak ingin Sekar melihatnya. "S-Shaka," panggil Sekar lembut. Hening. Shaka masih tak mau melihat wajahnya. "S-Shak," Sekar meraih tangan Shaka. Dia memberanikan diri menggenggam tangan itu. "Kenapa?" tanya Shaka getir. Matanya masih betah menatap keluar. "Apa kamu lebih suka sama yang lemah lembut kayak Ricko. Yang pikirannya dewasa, gak kekanakan kayak aku. Kamu pasti capek kan hadepin aku. Bentar-bentar emosi. Manja. Tukang modus. Suka maksa." Sekar terdiam. Dia merasa sedih tanpa alasan. "Kalau kamu bener mau kayak gitu, aku janji akan berubah. Tapi gak bisa instan. Aku butuh waktu buat buang semau sifat buruk aku ini. Tapi kamu jangan pergi. Temenin aku." "Shaka," Sekar menggelengkan kepalanya. Matanya berembun. "Gak ada yang perlu

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    142. Belum Usai

    Sekar melotot. Kenapa malah ke situ. "Tapi begitu aku sadar aku langsung dorong dia kok jauh-jauh." Shaka mengangguk-anggukan kepalanya. Bibirnya kerucut. "Aku juga udah mandi kembang tujuh rupa di rumah. Besoknya juga mandi pakai air tanah liat. Tanya aja Bella." Bella mengacungkan jempolnya dari kerumunan paling depan. Mandi dengan tanah adalah idenya. Sekar terkekeh geli mendengarnya. Shaka tersenyum lega melihat tawa Sekar. "Kamu cantik." Sekar langsung berdehem. Bisa-bisanya dia malah membayangkan Shaka mandi tanah liat dengan dada telanjangnya. "Kamu maafin aku, kan? Plis, sayang, dua hari aja hukumnya. Hari ini kita baikan, ya~" Sekar meneguk ludahnya. Kenapa Shaka sangat menggemaskan sekarang. "Maafin. Maafin." Bella mulai bersorak dan diikuti murid-murid lain. Suasana berangsur ramai. Shaka tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Bella

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    141. Perkara Posisi Tangan

    "Maaf ya, aku kemarin aku ngikutin kamu pulang diam-diam. Aku gak punya niat apa-apa. Aku cuma mau mastiin kamu sampai rumah dengan selamat." Bahkan saat Shaka masih salah paham dan tidak tau kebenaran tentang hubungan Kayden dan Sekar, Shaka sering diam-diam mengikuti Sekar pulang ke apartemen lamanya untuk memastikan gadis itu pulang dengan selamat. Shaka bahkan sering mengabaikan Evelyn yang berstatus pacarnya. "Lo gak punya kewajiban untuk itu." Sekar membuang muka. Jantungnya mendadak berdebar luar biasa. Shaka mengintip Sekar lewat spion. "Aku ngelakuin itu karena keinginan hati aku. Aku gak bisa tenang kalo belum mastiin kamu baik-baik aja." Shaka menghentikan motor besarnya di depan lobi gedung apartemen mewah Sekar. Dia mengulurkan tangannya untuk pegangan Sekar. Shaka membantu Sekar melepaskan helmnya. "Besok aku jemput, ya~" Shaka mengusap rambut Sekar sebelum menjalankan motornya. Dia tidak sabar

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    140. Anin dan Musthofa

    Ricko menatapnya sebal. "Gue bakal coba. Tapi gue gak bisa maksa kalo dia gak mau ketemu sama lo." "Bilang aja gue adeknya Andrew." "Yaudah. Buruan kita ketemu Shaka. Makin lama makin marah dia ntar." Ricko berjalan paling duluan. Sekar buru-buru bangkit dan mengejar langkah Ricko. "Ko," panggilnya. "Hm," Ricko meliriknya jengah. "Ternyata seru juga ya temenan sama lo." Ricko berdecih. "Gak. Gak tertarik gue punya temen modelan lu." Ricko mempercepat langkah kakinya. "Heh mulut lu. Gini-gini gue banyak duitnya ya!" Sekar menyingsingkan lengan bajunya dan mengejar langkah Ricko. Ricko terkekeh, "percuma banyak duit tapi doyan gratisan." "Itu namanya tidak menolak rezeki, Iko~" "Eh?" Ricko menghentikan langkahnya. Dia menatap heran Sekar. Sekar menggaruk tengkuknya, "kata Gio itu nama lo jaman bocah." "Ya ta

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    139. Nasi Padang

    Ricko terpaksa menyerahkan ponselnya. Dia berdoa semoga Sekar tidak menyebutkan nama Gio nanti. "Kok lama sih, Ko? Lo ke mana aja?" "..." Raut Shaka sudah sangat masam. Sekar mengabaikan telponnya dari kemarin, tapi malah beramah tamah dengan cowok lain. Apalagi suara Sekar terdengar ramah dan manja. Berbeda sekali jika sedang bersamanya yang selalu ketus. "Nanti pulang gue titip nasi padang ya, yang deket sekolah, pak-" "Kar, lo gak boleh selingkuh sama Ricko." "Anj-" Sekar melototkan matanya. Dia buru-buru memutus panggilannya. Gio terkekeh melihat wajah shock Sekar. "Ngapa lu?" "Shaka yang ngangkat. Untung gue gak ada nyebut nama lo." "Pasti dia lagi cemburu berat. Apalagi lo dari kemaren ngacangin dia." "Gue gak mau berurusan lagi sama mantan!" Sekar mengibaskan rambut dengan songongnya. *** "Kar," "Hmm" Sekar hanya berdehem. Dia masih sibuk mengunyah burger di tangannya. Akhirnya Ricko gagal membelikannya nasi padang. "Shaka minta lo balas chatnya." "Lo

DMCA.com Protection Status