"Shaka gak bermaksud seperti itu, paman. Tadi pagi-pagi sekali, waktu masih gelap, Shaka liat Sekar mau naik perahunya sendirian. Shaka takut Sekar kenapa-napa kalau sendirian. Hari kan juga masih gelap. Cuma itu, paman. Shaka gak punya niat lain." Jantung Sekar berlarian di dalam sana karena mendengar suara lembut Shaka. Juga karena Shaka telah berbohong. Mereka pergi tadi memang masih pagi, tapi sudah sama sekali tidak gelap lagi. "Benar seperti itu?" Louis menundukkan kepala menatap Sekar. Matanya memicing. Sekar meneguk ludah kasar kemudian mengangguk dua kali. "Iya. Paman bisa tanya bude. Tadi malam Sekar memang udah rencana mau ke tengah laut habis subuh." Louis lalu menatap wajahnya lamat-lamat. Tangannya menyentuh bawah mata gadis itu. "Kenapa ke laut subuh-subuh? Gak habis nangis diam-diam lagi, kan? Kamu kebiasaan suka nyembunyiin sedih sendirian." Sekar menggeleng kecil. "Sekar cuma lagi kange
Huling Na-update : 2024-06-15 Magbasa pa