Semua Bab Wanita Masa lalu SANG CEO: Bab 71 - Bab 80

123 Bab

71. Pelukan yang Menyembuhkan

***Malam itu, Kasih terlelap dalam tidurnya di kamar villa yang nyaman. Namun, kedamaian itu terganggu oleh bayang-bayang masa lalu yang datang menghantuinya. Dalam mimpi, dia merasa berada di tengah-tengah kegelapan, mencoba mencari sosok pria yang tak kunjung terlihat. Pria yang samar-samar dingatannya, tapi ia merasa kalau pria itu adalah pria yang berharga di hidupnya. Entah kenapa ingatan pria itu di hatinya menghilang begitu saja."Pria itu… di mana kamu? Aku sengaja datang mencarimu, aku ingin tahu siapa kamu dan kenapa aku seperti terjerat olehmu," serunya dengan suara lirih, langkah-langkahnya terdengar berat dalam keheningan gelap.Tiba-tiba, cahaya samar-samar muncul, menerangi wajah pria yang selama ini menghantui pikirannya. Kasih mencoba menghampirinya, namun pria itu terus menjauh. Detik demi detik, jarak di antara mereka semakin lebar."Jangan pergi!" teriak Kasih, tetapi suaranya hanya terbawa angin. Pria itu lenyap dari pandangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-20
Baca selengkapnya

72. Berapa Harga yang Harus Kubayar?

***Hari itu, suasana rapat di PT. Bintang Utama Group terasa berbeda. Kasih memasuki ruangan rapat dengan pandangan penuh semangat. Pada saatnya, semua anggota rapat sudah berkumpul dan duduk di sekitar meja bulat."Selamat pagi, semuanya," sapa Kasih dengan senyuman. "Saya ingin berbicara tentang perubahan besar yang akan kita lakukan di perusahaan ini."Semua mata memandang pada Kasih, penasaran dengan gagasan apa yang akan dia sampaikan. Kasih mulai menjelaskan rencananya, memaparkan ide-ide inovatif untuk mengubah sistem dan manajemen perusahaan. Ia membahas target-target yang realistis namun ambisius untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan."Saya percaya kita bisa mencapai ini semua bersama-sama. Kita butuh perubahan agar perusahaan bisa terus berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif," tutur Kasih dengan keyakinan.Para anggota rapat tercengang mendengarkan ide-ide Kasih. Mereka tidak hanya terkesima dengan visin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

73. Kebencian dan Rasa Cemburu

***Di rumah mewah milik keluarga besar Vita terasa seperti medan perang ketika Vita, dengan wajah merah padam, masih marah dan kesal pada Kasih yang tadi semuanya sedang rapat di perusahaan."Kasih, kau benar-benar telah melampaui batasmu! Bagaimana bisa kau begitu sombong? Ini bukan tempatmu untuk bersinar!" bentak Vita kesal dengan nada tinggi.Vita terus saja meracau dan juga bicara pada dirinya sendiri menuju ruang keluarga, bahkan ia mengingat bagaimana tadi Kasih tersenyum menyepelekannya, seolah ia telah kalah dari wanita kampungan itu. Vita tidak mau membiarkan Kasih terus menginjak harga dirinya.Alice, yang memang kebetulan sedang berkunjung ke rumah mamanya, yang sedang duduk bersama Bryan di dalam ruangan, melihat ibunya dengan tatapan tak percaya. "Mama? Kenapa Mama terus saja meracau?” tanyanya“Kasih! Si wanita sialan itu tadi saat rapat membuat semuanya kagum padanya dan dia juga menatap Mama dengan penghinaan yang luar biasa! Mama tidak sudi, jika wanita sialan itu b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

74. Aku Membencimu, Jika Kau Meninggalkanku

***Ruang rapat di Evencio Industrie yang tadinya penuh dengan suasananya yang serius kini mulai mereda setelah rapat selesai. Semua anggota rapat bubar, meninggalkan ruangan tersebut satu per satu. Arthur, yang duduk di ujung meja, memperhatikan semua orang pergi. Hati dan pikirannya terasa berat, meskipun tidak ada yang bisa dilihatnya secara fisik.Namun, tiba-tiba saja, rasa gelisah merayap di dalam dadanya. Sesuatu yang tidak biasa terjadi, dan wajah Kasih muncul di benaknya dengan tegas. Arthur mengepalkan tangannya, mencoba mengendalikan perasaan yang tiba-tiba menghantuinya.Secepat kilat, Arthur berdiri dari kursinya dan menuju ruangannya. Dia tahu ada sesuatu yang salah, meskipun tidak tahu pasti apa. Begitu masuk ke dalam ruangannya, dia merasa kepanikan yang tak terkendali. Dengan langkah cepat, Arthur meneguk segelas air di atas mejanya, berharap bisa meredakan rasa gelisahnya.Namun, air yang dia pegang tiba-tiba terlepas dari tangannya dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

75. Ingatan dan Kenangan yang Hilang

***Ruang perawatan di rumah sakit itu hening, hanya terdengar mesin-mesin medis berdetak seiring napas pasien. Arthur duduk di sisi ranjang tempat Kasih terbaring, wajahnya yang biasanya dingin dan terkendali kini mencerminkan ketidakberdayaan dan kegelisahan. Ia menatap wajah wanita yang terbaring lemah di depannya. Mata Kasih tertutup rapat, tak memberi tanda-tanda kehidupan. Ruangan itu dipenuhi oleh deru mesin-mesin medis yang terus memantau keadaan Kasih."Kau tahu, Kasih," bisik Arthur dengan suara yang lembut, "Aku membenci melihatmu seperti ini. Lebih baik kau marahiku, menangis karena aku, daripada kau harus berbaring di sini, tak berdaya."Ia menatap wajah Kasih dengan penuh penyesalan. Kemarahannya tak lagi terarah pada siapapun kecuali pada dirinya sendiri. Mengingat kejadian tragis itu, Arthur merasa bersalah dan berharap bisa mengubah segalanya."Saat pertama kali kita bertemu, kau terlihat begitu menggemaskan," lanjut Arthur, suaranya dipenuhi nostalgia. "Kau selalu be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-22
Baca selengkapnya

76. Aku Membutuhkanmu

***Ruang intensif yang sebelumnya sepi kini menjadi tempat keajaiban yang tak terduga. Arthur duduk di sisi ranjang, menatap wajah Kasih yang masih terlelap dalam tidurnya yang panjang. Mesin-mesin medis berdetak dengan ritme yang membosankan, menciptakan suasana hening di ruangan itu.Tiba-tiba, Arthur merasa sesuatu yang aneh. Tangan Kasih bergerak perlahan, dan matanya mulai meneteskan air mata. Arthur tak percaya pada apa yang ia lihat, ia langsung memanggil nama Kasih dengan penuh kekhawatiran."Kasih...?" gumam Arthur, takut kehilangan moment ajaib ini.“Kasih, bangun. Ini aku,” tambah Arthur dengan penuh harap.Kasih terus bergerak, dan ketika matanya terbuka perlahan, sebuah senyuman muncul di wajah Arthur. Dia memanggil dokter dengan cepat, memberi tahu bahwa Kasih telah bangun dari koma."Bagaimana perasaanmu?" tanya Arthur, mencoba menahan rasa haru dan senangnya.Kasih hanya memandang Arthur dengan tatapan yang penuh makna. Mulutnya terbuka, dan suaranya terdengar lirih,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-22
Baca selengkapnya

77. Kau Lebih Berharga

***Suasana di ruangan itu berubah menjadi hening ketika Angelia memberikan informasi yang sulit untuk diterima. Kasih duduk di tempat tidurnya dengan mata yang berkaca-kaca, mencoba mencerna kata-kata dokter."Kasih, sayangnya, kami tidak bisa menyelamatkan kandunganmu. Benturan di kepala dan pendarahan yang hebat membuatnya tidak mungkin untuk terus bertahan," ungkap Angelia dengan suara lembut.Kasih merasa dunianya runtuh. Air matanya jatuh dengan deras, dan ia mencubit bibirnya untuk menahan rasa sakit di hatinya. Sesekali, tangannya menyentuh perutnya yang kini terasa hampa."Semua akan baik-baik saja, Kasih. Kehilangan bukanlah segalanya, dan yang terpenting, kamu selamat dari tabrakan yang mengerikan itu," tambah Angelia, mencoba memberikan penghiburan.Kasih mengangguk, tetapi raut wajahnya masih menyiratkan kekecewaan dan kehampaan. Ia merasa bersalah karena tidak bisa melindungi anak dalam kandungannya."Tidak semua orang diberika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-23
Baca selengkapnya

78. Ancaman Kedua

***Kasih merasa bosan karena masih berada di rumah sakit. Dan ia merasa ada yang hampa karena sudah dua hari ini, Arthur tak datang dan bicara dengannya.“Apa dia sedang sibuk? Apa aku perlu chat dia untuk menanyakan kabarnya?’ tanya Kasih pada dirinya sendiri, lalu tak lama, ia menggelengkan kepalanya, ia tidak mau mengganggu pria itu karena tahu siapa dia, Arthur adalah pria yang mempunyai waktu yang sangat berharga di dunia bisnis, terlebih lagi Arthur sudah mempunyai seorang istri, pasti Arthur saat ini sedang bersama istrinya.Kasih hanya tersenyum hampa dan saat ini suasana di kamar rumah sakit Kasih terasa asing. Ada seorang wanita yang baru menemaninya, wanita yang ditugaskan untuk menemaninya dan Kasih merasa agak kurang nyaman. Sejak kecelakaan itu, Pink, wanita yang selalu menemaninya, tiba-tiba hilang dan juga ia tak pernah melihat Pink, ia pikir Pink mungkin sedang sakit, tapi bagaimana bisa lebih dari seminggu?.Kasih mencoba te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-23
Baca selengkapnya

79. Terperangkap dalam Memori

***Dua hari terasa seperti sebuah masa yang berkepanjangan bagi Kasih di dalam villa yang sunyi. Arthur tak kunjung muncul atau memberikan kabar. Kesepian mulai merasuki hatinya, membuatnya merenung pada kenangan masa lalu dan sekaligus terjebak dalam pertanyaan tentang hubungannya dengan Arthur.Di tengah keheningan villa, Kasih membaca dengan tekun semua laporan perusahaan yang diberikan oleh Tomy. Meskipun tidak begitu mengerti dunia bisnis, Kasih berusaha keras untuk memahami setiap detailnya. Sebuah komitmen batin muncul dari dalam dirinya, dia ingin memberikan kontribusi positif untuk perusahaan ini, bukan hanya sebagai putri dari founder perusahaan, tetapi juga sebagai individu yang ingin memiliki andil dalam kesuksesan PT. Bintang Utama Group.Setelah berjam-jam merangkai angka-angka dan mencari solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi perusahaan, Kasih mulai merasa jenuh. Pikirannya meloncat-loncat dari satu hal ke yang lain. Tiba-tiba, dia teringat tentang desain cincin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-24
Baca selengkapnya

80. Dia Cinta Sejatiku

***Seminggu telah berlalu, Kasih sudah merasa kondisi tubuhnya membaik dan hari ini, ia memutuskan untuk datang ke klinik pribadi milik Angelia, ia juga sudah merasa bosan hanya berada di villa, ia membutuhkan udara segar agar bisa sedikit bernapas.Sebuah klinik pribadi yang tersembunyi di sudut kota menjadi saksi atas pertemuan antara Kasih dan dokter kandungan, Angelia. Suara gemuruh kendaraan dan deru kota tak mampu menghapus ketenangan yang menyelimuti tempat itu.Kasih memasuki ruangan dokter dengan langkah yang ringan, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya di balik senyuman tipisnya. Angelia, yang sudah menunggu, menyambutnya dengan hangat."Selamat pagi, Kasih. Bagaimana keadaanmu?" tanya Angelia sambil menunjukkan senyuman lembutnya.Kasih mengangguk, "Selamat pagi, Dokter Angelia. Aku ingin memeriksa kondisiku karena merasa tubuhku sudah membaik dan juga aku ingin mendiskusikan rencana program kehamilan lagi."Angelia mengajak Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status