Home / Fantasi / Raja Baru untuk Dunia Kegelapan / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Raja Baru untuk Dunia Kegelapan: Chapter 181 - Chapter 190

240 Chapters

181. Keputusan Yuasa

Aurum terbang membelah langit menuju Balai Pengobatan. Gedung itu menggeliat dipenuhi sesak manusia hingga ke serambi dan selasar. Pasien terlalu banyak sementara tenaga medis tidak sesuai jumlahnya. Aroma darah anyir menyeruak di udara, bercampur dengan bau obat-obatan yang menusuk hidung. Di mana-mana, terlihat para penyembuh sibuk membalut luka-luka menganga, bak sayatan pedang tak kasat mata, yang diderita para korban akibat munculnya celah dimensi.“Yang Mulia?” Rosaline menyentuh lengan Yuasa, wajahnya dibayangi kecemasan saat melihat wajah pucat sang Raja. Dia tahu betul pemuda yang dicintainya itu memiliki hati selembut sutra. Melihat rakyatnya terluka parah, hatinya pasti tercabik-cabik, remuk redam bagai dihantam palu godam. “Yang Mulia, Anda harus kuat.”“Rosaline, andai saja,” ucap Yuasa tercekat, tertahan di ujung kerongkongan bagai duri yang menusuk. Kedua tangannya bergetar hebat, menahan gejolak rasa tidak berdaya yang menyesakkan dada. Kehilangan kemampuan penyembuhny
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

182. Kekuatan Penyembuh

Langkah kaki Yuasa, sang raja, memasuki Balai Pengobatan dengan tegap, seolah lantai marmer pun tunduk di bawahnya.. Semua mata di balai itu, yang tadinya sibuk dengan hiruk pikuk kepanikan dan kesedihan, serempak beralih padanya. Sejenak, waktu seakan berhenti, lalu kembali berdetak. kehidupan di balai kembali berdenyut. Mereka kembali menjalankan aktivitas, mungkin menduga sang raja hanya datang untuk menyampaikan belasungkawa, sebuah tindakan diplomatis yang biasa dilakukan para petinggi kerajaan. Tak ada sorak-sorai, tak ada sambutan meriah, hanya tatapan kosong dan bisu yang menyambut kedatangannya, seolah hati mereka telah membeku, tertutup bagi raja mereka.“Siapa penanggung jawab Balai Pengobatan?” tanya Yuasa, suaranya bergema bagai dentang lonceng di tengah keheningan.Segera seseorang dengan tubuh ramping dan wajah dipenuhi peluh berlari dan membungkuk dalam-dalam di hadapan Yuasa. “Sa … saya, Yang Mulia,” jawab pria tersebut dengan suara bergetar karena takut.“Pisahkan ko
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

183. Berita Tentang Yuasa

Rasa syukur dan kekaguman memancar dari wajah-wajah mereka yang telah disembuhkan Yuasa. Mereka menatap sang raja dengan tatapan penuh hormat, seolah melihat dewa yang turun dari langit. Para tabib dan tenaga medis pun tercengang, kekuatan ajaib Yuasa telah melampaui batas pengetahuan mereka, membuka cakrawala baru dalam dunia pengobatan.“Rosaline tidak perlu memapahku, aku tidak apa-apa,” ucap lembut Yuasa melepaskan tangan Rosaline yang mencoba membantunya berjalan. Dia sedikit tidak nyaman dengan penilaian berlebih dari orang-orang di sekitarnya. “Mulai sekarang kau tidak bisa lagi mengenakan gaun, aku akan selalu memerlukanmu untuk menjadi pelindungku.”Rosaline tersenyum, sebuah senyuman yang mengisyaratkan kesetiaan dan kebahagiaan. Ia tidak lagi memapahYuasa, tetapi melingkarkan tangannya dengan mesra di lengan sang raja. “Tidak masalah, Yang Mulia,” jawab Rosaline riang. “Saya akan senang bisa menjadi pengawal Anda lagi.” Balai Pengobatan kini dipenuhi oleh lautan manusia ya
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

184. Waktu yang Tepat

Yuasa dengan hati-hati mengeluarkan kunci rune, ukiran kuno yang berdenyut dengan energi mistis, dan mengarahkannya ke ruang kosong di depannya. Udara berdesir dan bergelombang, seperti kain sutra yang ditiup angin, membentuk pusaran energi yang semakin lama semakin pekat. Gerbang dimensi ke dunia bawah, sebuah portal yang menghubungkan dunia kristal dengan alam kegelapan mulai terbuka. Aurum, dengan wujud manusianya yang gagah, berdiri di samping Yuasa, siap untuk melangkah melintasi gerbang dimensi. Sementara itu, Rosaline dengan cekatan menciptakan lapisan-lapisan barrier pelindung di sekitar Yuasa. Tangannya bergerak lincah, menenun barrier pelindung yang tampak seperti kubah transparan dengan rona kemerahan, melindungi Yuasa dari bahaya yang mungkin mengintai.“Cukup Rosaline,” ucap Yuasa dengan lembut. Dia menyentuh tangan Rosaline untuk menghentikan pekerjaannya. “Ini gerbang dimensi, bukan celah dimensi. Kita sudah pernah memasukinya, meskipun ada tekanan, tetapi barrier yang
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

185. Mengeluarkan Racun

Yuasa dengan telaten memisahkan racun dari aliran darah Yui. Tidak seperti luka fisik yang bisa dengan mudah disembuhkan. Racun duri tanaman rambat ini telah menyusup ke dalam inti kehidupan Yui, bercampur dalam setiap nadinya. Dengan kemampuannya yang bagai mata air jernih, Yuasa menyelami setiap aliran darah Yui, memisahkan racun yang mengancam jiwa. Waktu merayap perlahan, detik demi detik terasa bagai siksaan bagi mereka yang menunggu.Rafael mondar-mandir bagai singa yang terkurung dalam sangkar, hatinya dipenuhi kecemasan yang menggerogoti. Penjelasan Rosaline bagai angin lalu, tak mampu meredakan badai keraguan dalam dirinya. Ia masih meragukan kemampuan Yuasa, meskipun secerca harapan telah menyala kembali. Sesekali, ia melirik Yui yang terbaring lemah, wajahnya pucat pasi bagai rembulan yang tertutup awan.“Paman, percayalah pada Kakak,” ucap Yuan, suaranya lembut namun penuh keyakinan. Meskipun Yuan masih belum yakin, dia percaya dengan instingnya. Aura Yuasa berbeda dari bi
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

186. Aura Ganjil

Rafael menatap wajah Yui yang terbaring tak berdaya. Rona wajahnya sudah tidak lagi pucat seperti beberapa waktu lalu. Pergerakan perlahan Yui membuat Rafael merasa lega, seakan mendapatkan secerca cahaya kebahagiaan. Yui mulai siuman, membuka matanya seindah mutiara hitam. “Yui!” seru Rafael penuh kebahagiaan, akhirnya putri tidur itu bangun juga. Gadis itu menoleh ke arah Rafael, berkedip beberapa kali lalu kembali melihat sekeliling. Ruangan yang familiar, sangat mirip dengan kamarnya. “Paman? Ini kamarku?” tanya Yui. Dahinya berkerut, dia ingat masih berada di istana kegelapan bersama dengan Yuan. “Bagaimana bisa aku di sini?”“Kalian sebenarnya ke mana?” tanya Rafael tanpa memberikan penekanan khusus, dia tidak ingin Yui berbohong. “Ada yang memberi kabar menemukan kalian di pinggir hutan dekat perbatasan Blackdragon. Penduduk desa yang menemukan kalian.”“Maaf,” balas Yui merasa bersalah. Tak seharusnya mereka pergi berdua saja, menyusup ke tempat berbahaya. “Aku panik, Paman
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

187. Keraguan Yuan (1)

Waktu seakan berhenti, Yuan dan Yuasa bergeming seribu bahasa saat Rafael tiba-tiba meluncur bersama dengan Fury, sang naga hitam. Mata kedua pemuda itu saling pandang, tak satupun diantaranya membuka mulut untuk menjelaskan.“Kenapa diam saja? Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Rafael, tangannya berkacak pinggang dan menatap keduanya bergantian.Yuasa, dengan wajah pucat pasi, tersenyum kecut bagai buah lemon. Helaan napas panjang lolos dari bibirnya bagai angin yang terperangkap dalam gua, tak mampu lagi ia bendung. "Paman, kami sedang …," ucap Yuasa terhenti, matanya melirik ke arah Yuan bagai anak kucing yang ketakutan, memohon pertolongan untuk keluar dari jerat situasi yang membelitnya bagai ular piton.Yuan terpaksa menjawab, berat baginya melihat tatapan Yuasa. Dia segera memberikan penjelasan. “Kami sedang berdiskusi,” jawab Yuan jujur. Kejujuran yang membuat berkeringat dingin, mengucur di punggungnya. Pikirannya berkelana menebak-nebak pertanyaan berikutnya.“Diskusi a
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

188. Keraguan Yuan (2)

Mata hitam jernih berkilau menatap lembut dengan sebuah pelukan yang menghangatkan. Yui melepaskan pelukannya lalu berkata, “Apapun wujudmu Yuan tetap Yuan, tidak ada yang berubah. Bukanlah kau sudah menerima dirimu sendiri? Takdir ini harus kau jalani, keputusan ada ditanganmu Yuan. Apa kau akan menerima perubahan besar itu atau tetap seperti ini?” Yuan mengangguk perlahan, raut wajahnya dipenuhi keteguhan. “Kekuatanku saat ini sangat labil, tetapi jika Kak Yuasa menyatukan kedua kristalku, maka kekuatan tubuhku akan meningkat mengimbangi kekuatan spiritual. Aku akan bisa menandingi Leiz dan juga Nacht.” Helaan napas panjang terdengar dari Yuan yang kini berpindah duduk di pinggir ranjang Yui. “Aku juga bisa mengembalikan dunia ini, menghilangkan kontaminasi. Dengan wujud raja kegelapan, penduduk dunia bawah mungkin akan menerimaku.” Yuan menoleh ke arah Yui, matanya berkaca-kaca, “Tapi Yui, aku tidak bisa ke dunia atas lagi, perubahan penuh itu akan membuatku menjadi perusak di du
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

189. Wujud Raja Kegelapan

Awan hitam berkumpul membentuk pusaran, seolah badai yang mengaung siap pecah. Di tengah kekacauan itu, telur keemasan bersinar, menjadi pusat dari badai yang menggila. Pusaran angin kencang mengerucut, menunjukkan kekuasaannya dengan setiap hembusan. Bersama kilatan petir dan guntur yang menggelagar, angin menyambar telur keemasan, memperlihatkan permukaan halusnya yang mulai terbuka.Yuan merasakan perubahan dalam dirinya, sebuah transformasi yang telah lama ditunggu. "Kau tidak akan menyesal?" suara familiar bergema dalam benaknya, suara yang telah lama menghilang."Aku akan menerima takdirku, saat ini, kini, dan nanti. Kita akan bersatu dan tak akan terpisah lagi, Yuan dalam diriku."Senyum tipis merekah di wajah sosok yang mirip Yuan, senyuman yang lebih mirip seringai. "Kau akan menerima kekuatanku, kekuatan yang mampu mengguncang dunia!"Detak jantung Yuan semakin cepat, aliran darah berenergi mengalir dalam setiap denyut nadinya, membangkitkan perubahan wujud. Dua tanduk gagah
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

190. Aliansi Dunia Atas (1)

Pasukan yang sudah berkumpul dan terus berselisih sampai detik ini sekarang terdiam. Tidak ada kata yang terucap saat Yuan mulai memasuki basecamp mereka. Ribuan pasukan berbaris rapi , seolah tersihir, tanpa perlu komando. Kehadiran Yuan menundukkan mereka semua, Sang raja Kegelapan telah bangkit kembali, memberikan sebuah harapan baru. Mereka berlutut penuh rasa khidmat kemudian mengumandangkan seruan serentak.“Hidup Raja Kegelapan!” Rafael tersenyum puas. Kerumitan memimpin pasukan yang sulit diatur kini sirna berkat Yuan. Sekarang dengan adanya Yuan mereka bahkan tidak butuh lagi komando, patuh dan tunduk tanpa syarat. Kekuatan Yuan seperti magnet yang menarik biji besi, pasukan di hadapannya bertekuk lutut.“Seluruh pasukan dari berbagai wilayah, Kota Pertanian Besar, Kota Pertanian kecil, pasukan dari Kediaman Blackdragon dan juga pasukan dari dua belas jenderal dengarkan perintahku!” Suara Yuan menggelegar, penuh wibawa, bak singa yang mengaum.“Siap!” seru serentak semua pa
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status