Share

184. Waktu yang Tepat

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 22:46:27
Yuasa dengan hati-hati mengeluarkan kunci rune, ukiran kuno yang berdenyut dengan energi mistis, dan mengarahkannya ke ruang kosong di depannya. Udara berdesir dan bergelombang, seperti kain sutra yang ditiup angin, membentuk pusaran energi yang semakin lama semakin pekat. Gerbang dimensi ke dunia bawah, sebuah portal yang menghubungkan dunia kristal dengan alam kegelapan mulai terbuka.

Aurum, dengan wujud manusianya yang gagah, berdiri di samping Yuasa, siap untuk melangkah melintasi gerbang dimensi. Sementara itu, Rosaline dengan cekatan menciptakan lapisan-lapisan barrier pelindung di sekitar Yuasa. Tangannya bergerak lincah, menenun barrier pelindung yang tampak seperti kubah transparan dengan rona kemerahan, melindungi Yuasa dari bahaya yang mungkin mengintai.

“Cukup Rosaline,” ucap Yuasa dengan lembut. Dia menyentuh tangan Rosaline untuk menghentikan pekerjaannya. “Ini gerbang dimensi, bukan celah dimensi. Kita sudah pernah memasukinya, meskipun ada tekanan, tetapi barrier yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   185. Mengeluarkan Racun

    Yuasa dengan telaten memisahkan racun dari aliran darah Yui. Tidak seperti luka fisik yang bisa dengan mudah disembuhkan. Racun duri tanaman rambat ini telah menyusup ke dalam inti kehidupan Yui, bercampur dalam setiap nadinya. Dengan kemampuannya yang bagai mata air jernih, Yuasa menyelami setiap aliran darah Yui, memisahkan racun yang mengancam jiwa. Waktu merayap perlahan, detik demi detik terasa bagai siksaan bagi mereka yang menunggu.Rafael mondar-mandir bagai singa yang terkurung dalam sangkar, hatinya dipenuhi kecemasan yang menggerogoti. Penjelasan Rosaline bagai angin lalu, tak mampu meredakan badai keraguan dalam dirinya. Ia masih meragukan kemampuan Yuasa, meskipun secerca harapan telah menyala kembali. Sesekali, ia melirik Yui yang terbaring lemah, wajahnya pucat pasi bagai rembulan yang tertutup awan.“Paman, percayalah pada Kakak,” ucap Yuan, suaranya lembut namun penuh keyakinan. Meskipun Yuan masih belum yakin, dia percaya dengan instingnya. Aura Yuasa berbeda dari bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   186. Aura Ganjil

    Rafael menatap wajah Yui yang terbaring tak berdaya. Rona wajahnya sudah tidak lagi pucat seperti beberapa waktu lalu. Pergerakan perlahan Yui membuat Rafael merasa lega, seakan mendapatkan secerca cahaya kebahagiaan. Yui mulai siuman, membuka matanya seindah mutiara hitam. “Yui!” seru Rafael penuh kebahagiaan, akhirnya putri tidur itu bangun juga. Gadis itu menoleh ke arah Rafael, berkedip beberapa kali lalu kembali melihat sekeliling. Ruangan yang familiar, sangat mirip dengan kamarnya. “Paman? Ini kamarku?” tanya Yui. Dahinya berkerut, dia ingat masih berada di istana kegelapan bersama dengan Yuan. “Bagaimana bisa aku di sini?”“Kalian sebenarnya ke mana?” tanya Rafael tanpa memberikan penekanan khusus, dia tidak ingin Yui berbohong. “Ada yang memberi kabar menemukan kalian di pinggir hutan dekat perbatasan Blackdragon. Penduduk desa yang menemukan kalian.”“Maaf,” balas Yui merasa bersalah. Tak seharusnya mereka pergi berdua saja, menyusup ke tempat berbahaya. “Aku panik, Paman

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   187. Keraguan Yuan (1)

    Waktu seakan berhenti, Yuan dan Yuasa bergeming seribu bahasa saat Rafael tiba-tiba meluncur bersama dengan Fury, sang naga hitam. Mata kedua pemuda itu saling pandang, tak satupun diantaranya membuka mulut untuk menjelaskan.“Kenapa diam saja? Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Rafael, tangannya berkacak pinggang dan menatap keduanya bergantian.Yuasa, dengan wajah pucat pasi, tersenyum kecut bagai buah lemon. Helaan napas panjang lolos dari bibirnya bagai angin yang terperangkap dalam gua, tak mampu lagi ia bendung. "Paman, kami sedang …," ucap Yuasa terhenti, matanya melirik ke arah Yuan bagai anak kucing yang ketakutan, memohon pertolongan untuk keluar dari jerat situasi yang membelitnya bagai ular piton.Yuan terpaksa menjawab, berat baginya melihat tatapan Yuasa. Dia segera memberikan penjelasan. “Kami sedang berdiskusi,” jawab Yuan jujur. Kejujuran yang membuat berkeringat dingin, mengucur di punggungnya. Pikirannya berkelana menebak-nebak pertanyaan berikutnya.“Diskusi a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   188. Keraguan Yuan (2)

    Mata hitam jernih berkilau menatap lembut dengan sebuah pelukan yang menghangatkan. Yui melepaskan pelukannya lalu berkata, “Apapun wujudmu Yuan tetap Yuan, tidak ada yang berubah. Bukanlah kau sudah menerima dirimu sendiri? Takdir ini harus kau jalani, keputusan ada ditanganmu Yuan. Apa kau akan menerima perubahan besar itu atau tetap seperti ini?” Yuan mengangguk perlahan, raut wajahnya dipenuhi keteguhan. “Kekuatanku saat ini sangat labil, tetapi jika Kak Yuasa menyatukan kedua kristalku, maka kekuatan tubuhku akan meningkat mengimbangi kekuatan spiritual. Aku akan bisa menandingi Leiz dan juga Nacht.” Helaan napas panjang terdengar dari Yuan yang kini berpindah duduk di pinggir ranjang Yui. “Aku juga bisa mengembalikan dunia ini, menghilangkan kontaminasi. Dengan wujud raja kegelapan, penduduk dunia bawah mungkin akan menerimaku.” Yuan menoleh ke arah Yui, matanya berkaca-kaca, “Tapi Yui, aku tidak bisa ke dunia atas lagi, perubahan penuh itu akan membuatku menjadi perusak di du

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   189. Wujud Raja Kegelapan

    Awan hitam berkumpul membentuk pusaran, seolah badai yang mengaung siap pecah. Di tengah kekacauan itu, telur keemasan bersinar, menjadi pusat dari badai yang menggila. Pusaran angin kencang mengerucut, menunjukkan kekuasaannya dengan setiap hembusan. Bersama kilatan petir dan guntur yang menggelagar, angin menyambar telur keemasan, memperlihatkan permukaan halusnya yang mulai terbuka.Yuan merasakan perubahan dalam dirinya, sebuah transformasi yang telah lama ditunggu. "Kau tidak akan menyesal?" suara familiar bergema dalam benaknya, suara yang telah lama menghilang."Aku akan menerima takdirku, saat ini, kini, dan nanti. Kita akan bersatu dan tak akan terpisah lagi, Yuan dalam diriku."Senyum tipis merekah di wajah sosok yang mirip Yuan, senyuman yang lebih mirip seringai. "Kau akan menerima kekuatanku, kekuatan yang mampu mengguncang dunia!"Detak jantung Yuan semakin cepat, aliran darah berenergi mengalir dalam setiap denyut nadinya, membangkitkan perubahan wujud. Dua tanduk gagah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   190. Aliansi Dunia Atas (1)

    Pasukan yang sudah berkumpul dan terus berselisih sampai detik ini sekarang terdiam. Tidak ada kata yang terucap saat Yuan mulai memasuki basecamp mereka. Ribuan pasukan berbaris rapi , seolah tersihir, tanpa perlu komando. Kehadiran Yuan menundukkan mereka semua, Sang raja Kegelapan telah bangkit kembali, memberikan sebuah harapan baru. Mereka berlutut penuh rasa khidmat kemudian mengumandangkan seruan serentak.“Hidup Raja Kegelapan!” Rafael tersenyum puas. Kerumitan memimpin pasukan yang sulit diatur kini sirna berkat Yuan. Sekarang dengan adanya Yuan mereka bahkan tidak butuh lagi komando, patuh dan tunduk tanpa syarat. Kekuatan Yuan seperti magnet yang menarik biji besi, pasukan di hadapannya bertekuk lutut.“Seluruh pasukan dari berbagai wilayah, Kota Pertanian Besar, Kota Pertanian kecil, pasukan dari Kediaman Blackdragon dan juga pasukan dari dua belas jenderal dengarkan perintahku!” Suara Yuan menggelegar, penuh wibawa, bak singa yang mengaum.“Siap!” seru serentak semua pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   191. Aliansi Dunia Atas (2)

    “Selamat datang di dunia bawah, Ratu Esmeralda,” sambut Yuan lembut. Betapa terkejutnya Ratu Esmeralda melihat sosok Yuan yang bertransformasi sempurna menjadi Raja Kegelapan.“Pa … Pangeran Yuan!” seru Ratu Esmeralda terperangah kaget. Matanya membulat sempurna seakan tidak percaya dengan penglihatannya dia mengucek matanya lalu berkedip beberapa kali sampai akhirnya dia harus menyerah bahwa Yuan benar-benar telah berubah wujud menjadi Raja Kegelapan.“Bisa-bisanya dulu aku berpikir Pangeran Yuan tidak memiliki ambisi, makhluk ini sudah jelas penuh dengan ambisi kekuasaan, semua makhluk dunia bawah sama saja,” pikir Ratu Esmeralda yang merasa tertipu dengan wajah Yuan yang polos dan sikap lembut Yuan.“Bantuan Anda sangat berarti bagi kami, Ratu Esmeralda,” lanjut Yuan membungkuk memberi hormat.“Kau tahu jika ini hanyalah balas budi, setelah pasukanku membantumu, kita impas!” balas Ratu Esmeralda dengan angkuh. Harga dirinya masih tinggi, setinggi langit.“Tentu saja,” jawab Yuan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   192. Pasukan Khusus

    Yuasa, yang sedari tadi diam, akhirnya angkat bicara. Dia berdiri dengan tegap, menarik perhatian seluruh hadirin. “Yuan,” ucap Yuasa dengan suara lantang yang bergema di seluruh ruangan, mencuri perhatian. “Aku akan berada di barisan belakang bersama tenaga medis lain. Kalian tidak perlu risau dengan banyakknya korban yang mungkin berjatuhan. Sampaikan pada pasukan kalian untuk segera menghampiriku jika terluka.” “Terima kasih, Kak,” balas Yuan dengan tulus, sorot matanya dipenuhi rasa syukur.. “Satu lagi,” Yuasa melanjutkan, raut wajahnya dibayangi kecemasan. “Bisakah kau menutup celah dimensi di Ibukota Kerajaan Cahaya terlebih dahulu?” Mata Yuasa menatap Yuan penuh harap. Bayangan akan rakyatnya yang mungkin terancam bahaya jika celah dimensi tetap terbuka kembali menghantuinya. “Selanjutnya, bukalah gerbang dimensi di ibukota, aku bisa membawa pasukanku membantumu.” “Tenang, Kak.” Yuan mencoba menenangkan Yuasa dengan senyuman tulus, “celah dimensi di ibukota pasti akan kutut

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31

Bab terbaru

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   240. Mengubah Dunia Bawah (2)

    Tanah bergetar dengan kuat, bagaikan gempa yang kembali terjadi. Dari tempat mereka berpijak mulai terbentuk jalan yang membentang hingga ke depan gerbang istana. Jalan yang terbuat dari tanah, tetapi bukan tanah biasa. Tanah itu sudah lebih keras seakan terbuat dari batuan mengkilap seperti marmer. Jalan itu terus terbentuk hingga gerbang kota seakan mereka berdua sedang membuat jalan utama ibukota menuju ke istana.“Mereka memperbaiki ibukota?!” Antara percaya dan tidak, mereka yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan kedua anak kembar tersebut. Yui memiliki gerakan berbeda dan diikuti oleh Yuan. Mereka seperti menari di udara, para spirit masih mengikuti Yuan kemana pun dia melangkah. Memberikan energi yang besar kepada sang pangeran.Kali ini tunas-tunas muncul di pinggir jalan membentuk sebuah garis yang ditumbuhi rerumputan dan setiap dua meter terdapat pohon yang kini mulai menggeliat di atas tanah, menjulang dan mengembangkan daun-daunnya yang rimbun.Mereka berd

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   239. Mengubah Dunia Bawah (1)

    Mata itu masih menatap lurus ke arah gerbang dimensi, seakan tidak berkedip ke arah itu. Hingga dia dikegetkan dengan tepukan lembut di pundaknya.“Yuan, Ayahanda tidak akan datang,” bisik Yui memeluk Yuan dengan lembut. “Kenapa?” gumam Yuan yang samar-samar terdengar di telinga Yui.“Jubah yang kau berikan saat ini dipakai Kak Yuasa, kurasa itu alasannya. Kau harus membuat dunia ini bebas kontaminasi lalu ajak Ayahanda ke sini,” saran Yui. Dia menepuk lembut punggung Yuan sebelum melepaskannya.“Kau benar, Yui. Ayo kita selesaikan masalah dunia bawah.” Yuan kembali bersemangat, untuk terakhir kalinya dia menoleh ke arah gerbang dimensi.“Eirlys dan yang lain sudah menunggu,” lanjut Yui menarik tangan Yuan. Mereka berlari menuju ke arah kereta kuda yang sudah dilengkapi dengan semua persiapan. Yui melihat Rafael juga ada di sana. “Paman ikut?” tanya Yui dengan manja menarik tangan Rafael dan bergelayut manja di sana. Yuan yang melihat Yui seperti itu mulai berpikir apakah benar Raf

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   238. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (2)

    “Tunggu Lenora!” Yoru mulai ragu dengan penawaran Lenora, meskipun dia tidak mengganggu hubungan Rafael dan Yui masa depan yang dia lihat tetap tidak berakhir bahagia. “Ada apa? Bukankah kau sudah setuju.” Lenora menyeringai seakan dia sudah tahu gambaran masa depan yang baru saja dilihat Yoru. “Yui dan Rafael tidak berakhir bahagia, itu tidak sebanding dengan pengorbanan apapun yang akan kuberikan, jika dia tidak pasti bahagia, aku tidak akan tinggal diam.” Yoru menarik kembali persetujuannya, dia tidak akan menuruti apapun keinginan Lenora jika Yui tidak bahagia. “Jadi, apa maumu? Putri Yui memang bukan berasal dari dunia bawah, itu tidak bisa diubah. Kenyataan yang sama dengan identitas Pangeran Yuan.” Lenora memainkan tangannya, dia terlihat sedang berpikir. Wajah anggunnya terlihat berubah seperti seorang yang sedang mempermainkan takdir. “Kalau kau mau memberinya identitas lain, dia bisa menjadi pemilik kristal hitam.” Mendengar hal itu, mata Yoru menyipit menatap lurus ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   237. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (1)

    Yoru melihat dirinya sendiri, dirinya saat masih anak-anak, lebih tepatnya sosok Nacht saat masih anak-anak. Dia masih begitu polos dengan dunia ini. Ada keinginan kecil dalam hatinya untuk memeluk Nacht kecil saat ini. Belum sempat tangannya menggapai anak itu tubuhnya berpindah. Saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan Yui, gadis yang begitu menarik perhatiannya. “Putri Yui,” gumam Yoru. Di saat yang sama, dari sudut pandangnya saat ini dia bisa melihat yang tidak pernah dia lihat selama ini. “Jadi selama ini Nacht juga melihat Yui,” batin Yoru. Selama ini hanya dia saja yang mengira tertarik dengan Yui. Yoru baru menyadari Nacht tertarik karena dia adalah pemilik kristal tanpa warna. “Kau sudah melihatnya?” Yoru terkejut dengan kemunculan Lenora yang tiba-tiba. “Apa maksudmu?” tanya Yoru dan wanita dengan gaun dan jubah bulu binatang itu hanya menyeringai. Yoru kembali berpindah tempat, tempat itu begitu sunyi. Hanya ada kegelapan tak berujung. Lalu suara-suara terdengar.

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   236. Benih Kebangkitan

    Suasana di bawah Pohon Kehidupan terasa mencekam. Dua makhluk yang tidak pernah berada di dunia atas muncul. Naga hitam yang terlihat bengis dengan sisik kemilau berwarna hitam pekat. Matanya merah seakan bisa menelan semua elf yang ada dihadapannya. Satu lagi seekor harimau hitam besar dengan loreng putih dan mata merah menyala. Keduanya berada di belakang pria itu, pria yang baru saja bangkit kembali setelah terbakar dan berubah menjadi abu.“Aku? Kau bertanya siapa aku?” ucap pria itu mengulangi pertanyaan Raja Arlen seakan memastikan dirinya tidak salah.“Ya, siapa Anda?” Raja Arlen mundur satu langkah setelah kemunculan dua makhluk yang begitu menakutkan itu, Sangat jelas jika keduanya merupakan makhluk milih anak pembawa petaka atau Raja kegelapan yang pernah mengamuk waktu itu.Pria itu mengamati kedua tangannya, alisnya berkerut, dia kemudian meletakkan tangan di wajahnya seakan memeriksa wajahnya. “Apa kalian memiliki cermin?” tanyanya.Raja Arlen memberikan cermin yang terbua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   235. Kehidupan Kembali

    Di Ergions, Raja Arlen meletakkan Penjara Daun di Pohon Kehidupan. Udara berembus dingin, membawa aroma tanah dan getah pohon yang khas.“Moura, kau harus memastikan daun ini tidak pernah gugur,” pesan Raja Arlen, suaranya berat, diiringi desiran angin yang berbisik di antara dedaunan Pohon Kehidupan yang menjulang tinggi.Moura, dengan kekuatan jiwa pohon yang mengalir dalam dirinya, mengangkat daun itu hingga ke ranting tertinggi. Namun, saat daun itu menyentuh ranting, seolah-olah disentuh api neraka, daun tersebut terbakar dengan cepat. Api itu menari-nari seperti ular ganas, melahap daun tersebut dalam sekejap mata.Raja Arlen dan Moura tersentak kaget. Mereka berusaha memadamkan api, namun sia-sia. Hanya abu yang tersisa di tangan Moura, abu yang dingin dan terasa seperti debu waktu.“Yang Mulia, bagaimana ini?” tanya Moura, suaranya bergetar, seperti dedaunan yang diterpa angin ribut.“Aku tidak tahu, Moura,” balas Raja Arlen, matanya menyipit, gelap seperti langit sebelum bada

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   234. Hati yang Gelisah

    Rafael, Xavier, dan Razen meninggalkan kamar Yuan, langkah kaki mereka senyap di lorong. Mereka tak ingin mengganggu Yuasa yang sedang fokus memulihkan Yuan. Lixue dan Eirlys turut serta begitu pula dengan Yui yang memilih mengikuti Eirlys. Di dalam kamar, hanya Yuasa yang tersisa di sisi Yuan, sementara Rosaline menunggu dengan sabar di luar, sesekali melirik ke dalam.“Bukankah aneh jika Paman jatuh cinta pada Yui? Apa dia terkena mantra?” bisik Yuan, suaranya lemah, namun penuh kecurigaan.Yuasa menatap Yuan, alisnya terangkat sebelah. Tangannya yang lembut dan terampil masih bekerja, mengatur aliran energi untuk menstabilkan peredaran darah Yuan dan meredakan rasa sakitnya. Dia berdecak pelan mendengar ucapan Yuan. Adiknya yang satu ini memang sedikit kurang peka soal cinta. “Menurutmu, bagaimana dengan Eirlys?” tanya Yuasa, menguji Yuan.“Dia cantik, aku suka,” jawab Yuan polos, senyum merekah di wajahnya, tak mampu menyembunyikan perasaannya. Rona merah muda menghiasi pipinya, s

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   233. Dua Kristal (3)

    “Tenang, Paman, itu tidak melukai Yui,” ucap Yuasa. Dia tahu dari raut wajah Rafael yang terlihat cemas.Angin itu seakan menarik elemen air, bukan hanya angin, kini Yui berada di dalam pusaran angin dan air secara bersamaan dan dalam waktu singkat keduanya seakan menguap menjadi kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh ruangan dipenuhi kabut. Lalu cahaya mulai terlihat, api yang begitu besar menyala. Sepasang sayap api berada di punggung Yui, mata hitam Yui berubah menjadi jingga, kilatannya terlihat menyala bagai api. Di saat yang bersamaan tubuh Yuan terangkat oleh kekuatan yang begitu besar.Rafael tiba-tiba merasakan dorongan luar biasa hingga aliran kekuatan yang dihisap Yuan terputus dengan sendirinya. Mereka bertiga terdorong hingga jatuh ke lantai.Yuan membuka matanya perlahan, mata itu tidak terlihat memiliki kesadaran. Mata perak Yuan kini berkilat seperti Yui, dalam lingkaran api yang sangat kuat tubuh Yuan terbakar.“Yuan!” teriak mereka semua.Yuasa p

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   232. Dua Kristal (2)

    “Yui!” teriak Rafael, dia terlihat menarik tangannya, “Panggil Xavier atau Razen, siapa pun yang bisa menolong. Yuan menyerap kekuatanku!” Rafael berusaha menahan dirinya, menarik aliran kekuatan yang dia berikan. Namun, semakin dia menarik diri, dia seperti terus terhisap dalam lumpur yang semakin dalam.“Paman!” seru Yui, dia mencoba sekali lagi menggunakan kekuatannya. Nihil, tidak ada lingkaran sihir yang keluar. “Kenapa? Kenapa begini?”Eirlys yang juga panik berusaha mengendalikan diri, dia harus berpikir jernih dengan kondisi saat ini. “Biar aku yang memanggil bantuan,” usul Eirlys segera keluar dari kamar tersebut, berlari ke kamar kakaknya, Lixue.Rafael semakin melemah, dia tidak mengerti kenapa Yuan justru berbalik menyerap kekuatannya. Tubuhnya mulai kehilangan setengah dari energinya dan masih belum bisa memutuskan aliran energi tersebut.“Serangan balik, seharusnya aku dan Yuan yang melakukan mengorbanan, karena hanya aku sendiri, kekuatanku tidak kembali dan Yuan mengala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status