Home / Fantasi / Raja Baru untuk Dunia Kegelapan / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Raja Baru untuk Dunia Kegelapan: Chapter 161 - Chapter 170

185 Chapters

161. Pertengkaran yang Belum Usai

“Apa maksudmu? Putraku tidak akan menjadi bayangan putrimu, kau kira aku tidak tahu maksudmu, Esmeralda!” Nada bicara Erina lebih tinggi lagi. Dia meletakkan cangkir dengan keras di meja hingga sebagian isinya tumpah.“Kalau bukan karena Fiona jatuh cinta dengan Rainsword, apa kau pikir aku sudi mengirimkan undangan itu!” bantah Ratu Esmeralda sama sengitnya. “Kamu hanya ingin merusak hubunganku dengan Edward, kamu masih ingin mendekatinya, benarkan!” Erina berdiri dan berkacak pinggang, matanya menatap tajam dengan kilat amarah terlihat di matanya.“Hahaha, jangan membuatku tertawa, Edward memang pernah menjadi pria yang menarik di mataku tapi itu sudah berlalu. Bagaimana denganmu dan Yuichi? Kalian sempat menjalin kasih, bukan? Kalau tidak bagaimana kau bisa begitu dekat dengannya hingga menitipkan bayi padanya?” Ratu Esmeralda mengungkit kisah lama yang sudah dipendam rapat-rapat Erina membuat wanita dengan mata biru shapire itu meradang. “Esmeralda!” teriak Erina melemparkan air
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

162. Apa yang Salah?

“Rafael!” pekikan suara nyaring seorang wanita yang tiba-tiba masuk ke kamar. Gadis dengan rambut ungu berkilau dengan debu peri di sekitarnya, sayap transparan masih terkembang saat si pemilik nama menoleh ke arahnya. “Fiona.” Helaan napas panjang mengiringi setelah menyebut nama tersebut. “Ini sudah malam, Yui juga perlu istirahat dengan tenang.”“Rafael, kau harus menolongku!”rengek manja Fiona dengan cara khasnya membujuk. Pria yang terlihat tidak cocok dengan ornamen manis ruangan tersebut menarik selimut hingga seluruh tubuh Yui tertutup. Memastikan gadis cantik itu terlindung dari dinginnya malam. “Kau mau apa? Kau pikir kenapa aku kemari jika bukan ingin menolong kalian? Nyatanya?” Rafael mengabaikan wajah cemberut Fiona.Putri cantik dengan mata ungu itu mulai berkaca-kaca. Dia duduk di sudut dan memeluk lututnya. “Jahat.”“Terserah.” Rafael menolak menatap Fiona, dia tidak tahan dengan tangisan dan tidak tahu bagaimana menghadapi para wanita. “Rafael, kali ini saja, tolo
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

163. Aroma Mawar Peri

Rafael seakan kembali ke masa lalu, bayangan dalam mimpinya terasa begitu nyata. Dia kembali di saat Fiona memberinya secangkir teh yang di dalamnya terdapat kelopak mawar peri. Begitu cairan itu masuk ke dalam kerongkongan efek dari mawar peri bereaksi. Rafael kehilangan kesadaran dalam hitungan detik. “Aroma mawar peri sepertinya membuatku berhalusinasi.” Rafael seakan melihat dirinya yang terbaring. Beberapa pengawal mengangkatnya dan Fiona berteriak histeris. Rafael mengikuti pengawal yang membawa tubuhnya, hingga dia sampai di sebuah tempat yang begitu dingin. Kali ini Yui yang berada di sana, bersama dengan Ratu Esmeralda. Tubuh Rafael tertidur di atas ranjang es. Yui menggenggam sebuah daun. “Tunggu, darimana Yui mendapatkan daun itu?” Rafael mendekati Yui, dia seperti hantu yang tidak terlihat. Pria tinggi kekar itu memperhatikan detail dari daun yang dipegang Yui. “Ini daun dari pohon kehidupan, bagaimana Yui mendapatkannya?”“Apa kau tahu caranya, Putri Yui?” Suara Ratu E
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

164. Penyusup

Ratu Esmeralda mendekatkan dirinya ke arah cangkir dan seperti yang dikatakan Rafael aroma mawar peri jelas tercium. “Pengawal!” teriak Ratu Esmeralda. Dua pengawal datang dan membungkuk menunggu perintah. “Tangkap pelayan yang baru saja masuk ruangan tadi!” Dalam sekejap pelayan tadi sudah diringkus dan dibawa ke hadapan Ratu Esmeralda. “Siapa yang menyuruhmu!” Suara menggelegar sang ratu terdengar mengintimidasi. Pelayan itu menatap sang ratu tanpa takut. Matanya justru menantang sang ratu dengan sinis. “Dunia ini akan dikuasai Tuanku! Kalian makhluk dunia atas akan menjadi budak!” “Lancang!” seru pengawal dengan sebuah cambuk di tangannya. Cambuk itu melecut kencang ke punggung si pelayan. “Dia segera menguasai semuanya, kami akan berjaya baik di dunia bawah maupun dunia atas!” Pelayan itu terus meracau dan mengatakan kejayaan pemimpinnya, dia seperti sudah dicuci otak oleh tiran tersebut. Lalu, tubuhnya seperti bergetar karena sesuatu, mata si pelayan tiba-tiba bergerak s
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

165. Daun Penjara

Yui baru saja menyelesaikan pencarian para penyusup. Dua puluh lima penyusup terjerat di bawah kekuatan guardian compass. Mereka semua ditangkap dan dimasukkan ke penjara peri. “Yui!” panggil Rafael saat dia melihat warna rambut Yui perlahan kembali menjadi hitam. Gadis itu menggunakan keempat guardian compass secara bersamaan. “Paman, sudah selesai?” tanya Yui berlari ke arah Rafael dan langsung bergelantung manja di lengan pria itu. Rafael tidak keberatan dan justru senang dengan tingkah manja Yui, dia membiarkan gadis itu begitu dekat dengannya. “Ratu ingin kau dan aku melihat sesuatu, aku juga tidak tahu benda apa itu.” Yui semakin riang dan berjalan berjingkat-jingkat. “Sepertinya menarik, ayo!” “Kau itu semua dibilang menarik.” Rafael membawa Yui menemui Ratu Esmeralda.Sang ratu sudah berdiri dengan elegan menunggu keduanya. Yui langsung melepaskan tangannya kemudian membungkuk memberi salam. “Yang Mulia Ratu Esmeralda,” salam Yui dengan suara nyaring dan lembut. “Terima
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

166. Celah Dimensi yang Berbeda

Mata Yui terbelalak, dia merasakan ada yang tidak beres dengan celah dimensi ini. Tanpa menurunkan kewaspadaan dia langsung menggunakan keempat Guardian Compass sekaligus. Tekanan kekuatan Yui langsung terasa. “Yui?” Rafael merasakan ketakutan pada diri Yui. “Paman, cepat segel!” seru Yui memisahkan diri dari Fury. Dia terbang dengan kecepatan penuh. Seperti yang diperkirakan olehnya. Tekanan udara berubah dengan cepat dan seakan mengenali Yui, celah dimensi mengejar gadis itu dan berusaha menangkapnya dengan daya hisap yang kuat dan sulur-sulur hitam yang tiba-tiba muncul dari dalam. “Evakuasi! Jangan ada orang di sekitar celah dimensi!” teriak Rafael.Pasukan yang menjaga tempat itu langsung mundur teratur, mereka mengenali suara Rafael. Pria itu cukup terkenal dan memberikan pengaruh yang kuat. “Cepat mundur!” suara Recca memecah kesunyian. Pria itu melihat ke arah sulur-sulur yang mengejar Yui dan dari tangannya terlihat mengeluarkan sebuah api berwarna merah jingga. Semua ta
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

167. Jalan Lain ke Ergions (1)

“Yui … Yui!” suara samar-samar yang memanggil Yui terdengar semakin jelas. Perlahan mata Yui terbuka, dia merasa hamparan putih berada di depannya. Salju turun dengan semilir angin lembut, tubuhnya sudah tertimbun salju sebagian. “Bangunlah!” Yui menatap sosok yang ada di depannya. Seorang wanita dengan tongkat sihir besar setinggi dirinya, jubah bulu binatang lembut membalut tubuh anggun nan cantik. Wajahnya terlihat sendu, ekspresi yang minim dan sulit ditebak. “Yui.” Suara wanita itu terdengar begitu lembut, tetapi ada perasaan sedih yang mengalir. “Anda Lenora Isolde?” Yui mengenali wanita ini, sangat banyak petunjuk yang mengarah padanya. “Ya, itu aku.” Wanita itu mengangguk lalu mengulurkan tangan ke arah Yui. “Kau sedang tertidur di dunia nyata, ini dunia mimpi.”“Apa yang ingin Anda sampaikan?” Yui menebak dengan kemunculan Lenora dalam mimpi. “Ratu Esmeralda memberimu sebuah penjara yang terbuat dari daun kehidupan.” Wanita cantik itu menghela napas panjang. “Ramalanku
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

168. Jalan Menuju ke Ergions (2)

Sebuah gedung besar menjulang tinggi, Yui dan Rafael memperhatikan gedung tersebut. Melihat Recca berjalan lurus mereka pun mengikuti pria tersebut. Recca membuka pintu setelah mengetuk dan mendapatkan jawaban. Dia mempersilakan Yui dan Rafael untuk masuk. “Recca, tunggulah di luar,” ujar Agni tanpa melihat ke arah putranya. Ia memintanya Recca keluar, sementara Yui dan Rafael dipersilakan duduk di kursi yang tersedia. “Kurasa Anda sudah tahu siapa kami,” kata Rafael melipat kedua tangan di dada dan bersandar pada kursi. Dia duduk dengan santai. Sementara Yui terlihat gugup di depan Agni. “Ya, Tuan Rafael Blackdragon dan Putri Ryuichi Yui, tentu saja saya mengenali kalian. Ada keperluan apa ingin menemuiku?” Agni ttampak ingin langsung membahas inti permasalahan.“Ergions, bukakan gerbang dimensi ke sana,” pinta Rafael. “Tidak bisa, Ergions tidak memiliki penjaga, saya hanya bisa mengirim kalian ke Woodclift, ada penjaga tanah di sana,” jawab Agni. Ia berdiri dan memperhatikan Yu
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

169. Gerbang Ergions

Kaki-kaki ringan melangkah dengan gesit seakan menari bersama angin. Yui berada di punggung seekor harimau putih yang membawanya membelah hutan belantara. Mereka berhenti saat suara tak kasat mata tiba-tiba terdengar. “Berhenti para penyusup!” Mereka mengedarkan pandangan ke segala penjuru, mencari sumber suara yang tidak diketahui asalnya. Daun-daun gemerisik bergesekan seakan sedang berbisik dalam suara-suara alam. “Kita terkepung,” bisik Rafael. Yui masih tenang berada di atas Byakko. Dia menggunakan kekuatan angin untuk menyentuh semua makhluk bertelinga runcing yang mengepung mereka. Di bawah kekuatan sang angin, Byakko tidak ada yang luput dari serangannya. Sepuluh elf melayang tertangkap kekuatan angin. “Apa kalian tidak mengenalku?” Yui menaikkan satu alisnya dengan kedua tangan di pinggang. Melihat tak satupun elf yang membuka mulut, Yui menunjukkan sebuah token yang hanya diberikan kepada tamu khusus Raja Arlen. “Maafkan kami, Nona!” Mereka semua langsung membungkuk me
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

170. Mencari Kepastian

“Yuan!” Baru selangkah Yui menyentuh Ergions, dia langsung berlari meninggalkan Rafael dan yang lain. Kakinya melangkah begitu cepat, tak hanya itu sepasang sayap jingga muncul di punggungnya dan dia terbang. “Yui!” teriak Rafael memanggil gadis itu. Yui tidak merespon. Sementara mereka tidak bisa mengejar gadis itu, kecepatan terbang tidak sebanding dengan kecepatan berlari.“Ternyata ditinggalkan begitu saja, lalu siapa yang menjamin keselamatan kalian?” elf muda yang membiarkan mereka masuk menatap sinis bahkan meremehkan. “Bukankah Moura yang menjadikanku tamunya,” balas Rafael. Dia tidak takut meskipun berada di Ergions. Kemampuannya cukup untuk bertarung juga kabur, sayangnya hal itu akan sulit jika harus menanggung kedua orang yang saat ini ikut bersamanya.. “Recca, kau pergilah. Ikuti apa yang diminta Agni. Aku akan mencari Yui.” Rafael meninggalkan Recca tanpa menunggu pemuda itu menjawab. Dia berjalan santai meskipun melihat Yui tergesa-gesa, tetapi dia tidak merasakan
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status