“Katakan dengan jelas, Pangeran.” Suara Xavier bergetar, dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika berhadapan langsung dengan ilusi tersebut. Suara samar saja sudah cukup mengganggunya. “Baiklah. Kuharap kalian bisa memahami. Kak Xavier bisakah buatkan barrier supaya tidak ada yang mendengarkan selain kita,” pinta Yuan. Pria jangkung dengan rambut hitam menggerakkan tangannya dan sebuah barrier transparan terbentuk. “Aman, silakan Pangeran.”Yuan mengangguk pelan. “Sejak kristal hitam berada di tangan Raja Leiz, aku kehilangan kesadaran. Namun, tiba-tiba ada kekuatan besar yang mengurung kristalku, dia juga berusaha mengambil alih tubuhku. Nacht Fansford, dia terlepas dari Abyss. Mungkin belum ada yang menyadarinya saat itu dan Paman Rafael menyembunyikan ini dariku. Dia tidak tahu karena kristal hitamku ada padanya, aku bisa melihat dengan matanya.” Yuan menghela napas panjang, matanya semakin sayu dan mengeratkan pelukan kakinya ke arah tubuh. “Nacht menggunakan kristal
Read more