“Ayahanda, kami akan berangkat.” Yuasa berpamitan sebelum pergi ke Avari. “Kak, apa tidak bisa menunggu sampai paman siuman?” Yuan menarik ujung lengan baju Yuasa. Seakan tidak ingin kakaknya pergi hari ini. Yuasa berputar dan menarik napas sebelum menjawab Yuan. Namun, disela langsung oleh Yuichi. “Yuan, Fiona harus segera kembali, perayaan panen raya sinar rembulan tidak bisa ditunda, dia harus kembali.” Yuichi menarik Yuan dari Yuasa. “Tapi ….” Yuan menatap ayahnya penuh makna, Yuasa melihat ada sesuatu yang ingin disampaikan Yuan, tetapi dihalangi oleh ayahnya. “Kalau begitu, saya segera mengantarkan Putri Fiona,” lanjut Yuasa. “Yuasa, bawa Rosaline bersamamu.” Yuichi mendekati Yuasa dan memeluknya. “Rosaline bisa menjagamu, Yuasa.”“Baik, Ayahanda.” Yuasa pun pergi meninggalkan ayahnya bersama Rafael dan juga Yuan. “Ayahanda, di Avari ada celah dimensi yang belum tertutup. Saat ini tanpa kristal hitam tidak mungkin bisa ditutup, tapi Paman Rafael bisa, kenapa tidak menungg
Read more