Share

141. Serangan Mendadak

Author: Rai Seika
last update Huling Na-update: 2024-11-03 21:07:54

Yui memasang barrier pelindung kepada semua orang. Pelindung terkuat dengan kekuatan genbu. Selanjutnya Rafael meminta Yui dan Yuan membuat jalinan tali, akar tanaman dengan kekuatan Seiryu diperkuat dengan kekuatan Gnome. Jalinan itu mengikat semua orang seperti tali yang saling bersambung, hanya saja tidak benar-benar tersambung secara nyata.

“Tali ini cukup kuat, kalian tidak perlu takut terpisah. Meskipun kita tidak terikat sesungguhnya, Yui dan Yuan akan bisa mengetahui keberadaan kalian.” Rafael kemudian mulai memimpin. Seperti yang sudah diduga semua orang kabut semakin tebal hingga jarak pandang hanya satu meter saja.

“Yui jangan jauh dariku!” Tangan Rafael menarik tangan Yui, menggenggamnya begitu erat. Dalam kabut yang begitu tebal, Rafael tidak perlu takut Yui akan memperhatikan wajahnya yang kini bersemu kemerahan.

“Sebenarnya kenapa kita harus ke Kota Yueliang?” tanya Yui. Dalam kabut yang begitu tebal dia tidak jelas melihat wajah Rafael juga wajah yang lain.

“Benar,
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   142. Serigala Petir

    “Graaarr!”Gigi-gigi tajam serta air liur makhluk itu tampak mengerikan. Cakarnya terlihat begitu tajam dan kuat. Mereka menelan ludahnya dengan berat, membayangkan cakar itu menyentuh kulit tubuh mereka, pastilah akan terkoyak begitu mudah. “Bukankah ini ilusi!” Eirlys berusaha menguatkan dirinya. Kakinya gemetar dan hampir lumpuh melihat makhluk yang begitu menakutkan. “Ya, itu ilusi. Ilusi yang mendekati nyata dan bisa melukai. Jika kita mendapatkan batu bintang ilusi untuk harpamu maka kau bisa melakukan hal yang sama,” balas Rafael. Pria itu memasukkan kembali pedang besarnya kemudian mulai mengulurkan tangan, api hitam membara di tangannya. “Api hitam!” Rafael berlari ke arah serigala yang besarnya sepuluh kali serigala normal. Dia menghindari terkaman serigala tersebut dan melompat ke atas. “Rasakan apiku!” seru Rafael melemparkan api hitam tersebut. Api hitam Rafael menembus serigala berbulu abu-abu. Makhluk itu meraung dan dari mulutnya melemparkan tembakan bola petir. Me

    Huling Na-update : 2024-11-04
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   143. Perasaan Eirlys

    Aroma manis pohon wisteria begitu menenangkan hati. Gerbang Kota Yueliang terlihat seperti gerbang ke negeri impian. Dua pintu gerbang yang tinggi menjulang seakan mereka hanyalah kurcaci. “Yuan!” Yui menangkap Yuan yang tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri. Spirit yang mengelilinginya sudah tidak ada lagi. “Yuan ada apa denganmu!” Yui panik. Rafael dan juga Rainsword segera mendekati Yui dan memeriksa Yuan. “Tuan Rafael?” Rainsword menatap pria di sebelahnya yang sedang mengecek kondisi Yuan. Eirlys pun ingin berlari ke arah Yuan, tetapi di tahan Lixue. “Tidak ada yang bisa kau lakukan.” Lixue menarik lengan tangan Eirlys. Gadis itu berhenti dan menggelengkan kepalanya. “Lepaskan, Kak,” pinta Eirlys lembut. Dia juga melepaskan tangan Lixue perlahan. “Yuan memerlukanku.” Eirlys duduk di dekat Yuan, tanpa kata. Dia mengeluarkan harpanya. Suara petikan senar mulai mengalun. Perlahan-lahan spirit kembali mengelilingi Yuan. Setiap spirit seperti sedang membagikan energin

    Huling Na-update : 2024-11-08
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   144. Gerbang Kota Yueliang

    Yuan hampir membalas pelukan Eirlys. Tangannya kembali ke posisi semula saat dia menyadari semua mata sedang menatapnya. “Eirlys, aku tidak apa-apa,” bisik lembut Yuan dan berharap gadis itu melepaskan pelukannya. Jika lebih lama lagi mungkin saja dia akan pingsan kembali karena malu. Wajahnya sudah memerah hingga ke telinga dengan rasa panas menjalar ke dada. Gadis itu tersentak dan langsung melepaskan pelukannya. Keduanya tampak salah tingkat. Merona dan terlihat saling melirik malu-malu. “Gerbang sudah ada di depan mata, ayo berangkat!” Rafael mengulurkan tangan membantu Yui berdiri. Tidak ada alasan lagi baginya memegang tangan gadis ini. Dia hanya bisa berjalan di samping Yui. Mereka berjalan bersama menuju gerbang besar dengan pohon wisteria yang begitu anggun. Cabang-cabang dengan bunga yang menggantung berwarna ungu terlihat begitu indah. Aroma semerbak wangi wisteria seakan mampu menghipnotis. Gerbang Kota Yueliang ternyata lebih besar dari yang terlihat. Saat be

    Huling Na-update : 2024-11-08
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   145. Paviliun Yueliang

    Gerbang berat Kota Yueliang tertutup kembali saat mereka telah melintas. Tidak mungkin mereka bisa pergi begitu saja keluar dari kota ini, aura ganjil terasa begitu pekat. “Kita harus berhati-hati, tempat ini berbeda dengan tempat kita berasal.” Rafael memperingatkan yang lain untuk tetap bersama. Berjalan perlahan dengan waspada. Alunan suara seruling terdengar merdu, melodi lembut yang terasa menentramkan, tenang dan indah. “Apa ini jebakan?!” Ingatan mereka tertuju pada suara seruling beberapa saat yang lalu saat serigala petir tiba-tiba muncul. “Apakah seruling Darren?” Mata Rainsword dan Rafael menjelajah ke segala penjuru mencari sumber suara. “Kalian tidak perlu khawatir, dia tidak berniat jahat,” ucap Yuan menenangkan dan menunjuk pada jalan yang diterangi sinar rembulan. “Sepertinya dia sedang menyambut kita dengan menunjukkan jalan.” Mendengar Yuan mereka mulai tenang dan berjalan di belakang Yuan. Alunan seruling benar-benar membimbing mereka, jalan yang diterangi

    Huling Na-update : 2024-11-10
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   146. Pelelangan (1)

    Bagaimana ini?” Eirlys tampak bingung, matanya menatap lurus ke arah Batu Bintang Ilusi karena itu merupakan benda yang harus dia dapatkan. Namun, mereka terlambat datang dan benda itu sudah ditawar orang lain. Eirlys tidak punya pilihan lain selain memberanikan diri memberi isyarat kepada Tuan Muda Fu Kai. “Semoga dia mengerti dan datang kemari,” gumam Eirlys harap-harap cemas. Bagai gayung bersambut. Tuan Muda Fu Kai berjalan dengan elegan ke arah mereka. Tutur katanya begitu bagus dan lembut. “Apakah ada yang bisa saya bantu?” Tuan Muda Fu Kai terkejut saat Eirlys tanpa pemberitahuan menempelkan kertas kuning dari Paman Chang ke punggung tangannya. Rasa dingin menjalar dan menggelitik benak Tuan Muda Fu Kai. “Tuan Apakah benar itu Batu Bintang Ilusi?” tanya Eirlys yang matanya masih tertuju pada batu meteorit yang berada di meja lelang. “Benar sekali, Nona,” jawab Fu Kai dengan suara lembut dan ramah. “Apakah Anda tertarik untuk menawar benda tersebut?”Eirlys menggelengkan ke

    Huling Na-update : 2024-11-11
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   147. Pelelangan (2)

    "Apa yang dibutuhkan Chu Wang saat ini?" tanya Eirlys segera. Dia harus mempertaruhkan apapun selama bisa mendapatkan batu itu. Ucapan Eirlys hanya dimengerti Fu Kai, sementara pria berhanfu hitam dan seluruh pengunjung hanya mendengar suara Eirlys seperti seorang penyanyi bersuara merdu tanpa tahu arti nyanyiannya. Chu Wang berdiri, dia tersenyum penuh dengan teka-teki. Meskipun tidak mengerti ucapan Eirlys dia merasa gadis itu memiliki sesuatu yang dia butuhkan. “Tuan Muda Fu Kai.” Chu Wang sengaja memanggil dengan suara ramah, lembut dan elegan serta mengundang perhatian semua pengunjung. “Agar tidak menimbulkan kecurigaan di antara tamu yang lain, bagaimana kalau saya membayarnya terlebih dahulu?”Fu Kai tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Dia melihat ke arah Wei Jin, majikannya, pemilik Paviliun Yueliang. Saat wanita itu mengangguk maka Fu Kai mulai berbicara. “Baiklah jika memang itu keinginan Tuan Chu Wang,” jawab Fu Kai dengan suara tegas namun penuh rasa hormat. Chu W

    Huling Na-update : 2024-11-12
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   148. Kembali

    Dongfang Yu mengantar tamu asing menemui kakaknya, Qiao Yang. Sebuah gerbang dimensi yang sedang terbuka mulai menutup perlahan. “Kak!” Mendengar teriakan Dongfang Yu, wanita dengan hanfu hitam itu berbalik. Matanya menatap tak percaya melihat rombongan di belakang Dongfang Yu. Sosok mereka sangat berbeda dengan penduduk di Kekaisaran Shenguang. “Kak, mereka berasal dari dimensi lain. Sayangnya waktu mereka terbatas, biarkan mereka menggunakan gerbang dimensi untuk pulang,” ucap Dongfang Yu tetap terdengar tenang meskipun sebenarnya tergesa-gesa. Wanita itu mengangguk, “Cepatlah sebelum gerbang dimensi benar-benar tertutup!” Rombongan Yuan mengucapkan terima kasih, ternyata Qiao Yang mengerti bahasa mereka meskipun tanpa jimat. Sementara Dongfang Yu mengantar kepergian mereka dengan penghormatan terdalam. Dia menyatukan tangan dan membentuk kepalan lalu membungkuk dalam-dalam. “ Terima kasih atas buku yang Anda berikan Nona Eirlys, buku itu sangat berarti bagi kami. Semoga kit

    Huling Na-update : 2024-11-13
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   149. Perjalanan Ke Ergions

    Kereta kuda melaju dengan kecepatan sedang memecah kesunyian di pagi buta. Dua pengawal terlihat bersemangat saat mereka mendapatkan kembali misinya. Terlebih lagi saat mereka tahu ada perubahan tempat tujuan dari Silverstone ke Ergions. Mendengar kata Ergions, mereka begitu antusias. Kota itu terkenal dengan keunikannya. Dapat masuk ke Kota Ergions merupakan sebuah kehormatan besar. “Apa Ergions sehebat itu?” Eirlys sama antusiasnya dengan para pengawal. Dia sangat ingin mengunjungi Ergions, tempat kelahiran ayahnya. “Ya, ada pohon besar yang luar biasa. Jika Yang Mulia Arlen mengijinkan, akan ku perkenalkan dengan Moura, jiwa dari pohon kehidupan. Kau akan menyukainya.” Yuan bersandar pada dinding kereta. Wajahnya tersenyum untuk menyamarkan rasa sakit yang sedang menggerogoti pikirannya, celah dimensi. “Aneh, saat di Kota Yueliang aku tidak merasakan sedikitpun tentang pergerakan celah dimensi, kenapa sekarang kambuh lagi.” Yuan tidak berani memijat kepalanya yang berdenyut heb

    Huling Na-update : 2024-11-14

Pinakabagong kabanata

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   240. Mengubah Dunia Bawah (2)

    Tanah bergetar dengan kuat, bagaikan gempa yang kembali terjadi. Dari tempat mereka berpijak mulai terbentuk jalan yang membentang hingga ke depan gerbang istana. Jalan yang terbuat dari tanah, tetapi bukan tanah biasa. Tanah itu sudah lebih keras seakan terbuat dari batuan mengkilap seperti marmer. Jalan itu terus terbentuk hingga gerbang kota seakan mereka berdua sedang membuat jalan utama ibukota menuju ke istana.“Mereka memperbaiki ibukota?!” Antara percaya dan tidak, mereka yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan kedua anak kembar tersebut. Yui memiliki gerakan berbeda dan diikuti oleh Yuan. Mereka seperti menari di udara, para spirit masih mengikuti Yuan kemana pun dia melangkah. Memberikan energi yang besar kepada sang pangeran.Kali ini tunas-tunas muncul di pinggir jalan membentuk sebuah garis yang ditumbuhi rerumputan dan setiap dua meter terdapat pohon yang kini mulai menggeliat di atas tanah, menjulang dan mengembangkan daun-daunnya yang rimbun.Mereka berd

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   239. Mengubah Dunia Bawah (1)

    Mata itu masih menatap lurus ke arah gerbang dimensi, seakan tidak berkedip ke arah itu. Hingga dia dikegetkan dengan tepukan lembut di pundaknya.“Yuan, Ayahanda tidak akan datang,” bisik Yui memeluk Yuan dengan lembut. “Kenapa?” gumam Yuan yang samar-samar terdengar di telinga Yui.“Jubah yang kau berikan saat ini dipakai Kak Yuasa, kurasa itu alasannya. Kau harus membuat dunia ini bebas kontaminasi lalu ajak Ayahanda ke sini,” saran Yui. Dia menepuk lembut punggung Yuan sebelum melepaskannya.“Kau benar, Yui. Ayo kita selesaikan masalah dunia bawah.” Yuan kembali bersemangat, untuk terakhir kalinya dia menoleh ke arah gerbang dimensi.“Eirlys dan yang lain sudah menunggu,” lanjut Yui menarik tangan Yuan. Mereka berlari menuju ke arah kereta kuda yang sudah dilengkapi dengan semua persiapan. Yui melihat Rafael juga ada di sana. “Paman ikut?” tanya Yui dengan manja menarik tangan Rafael dan bergelayut manja di sana. Yuan yang melihat Yui seperti itu mulai berpikir apakah benar Raf

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   238. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (2)

    “Tunggu Lenora!” Yoru mulai ragu dengan penawaran Lenora, meskipun dia tidak mengganggu hubungan Rafael dan Yui masa depan yang dia lihat tetap tidak berakhir bahagia. “Ada apa? Bukankah kau sudah setuju.” Lenora menyeringai seakan dia sudah tahu gambaran masa depan yang baru saja dilihat Yoru. “Yui dan Rafael tidak berakhir bahagia, itu tidak sebanding dengan pengorbanan apapun yang akan kuberikan, jika dia tidak pasti bahagia, aku tidak akan tinggal diam.” Yoru menarik kembali persetujuannya, dia tidak akan menuruti apapun keinginan Lenora jika Yui tidak bahagia. “Jadi, apa maumu? Putri Yui memang bukan berasal dari dunia bawah, itu tidak bisa diubah. Kenyataan yang sama dengan identitas Pangeran Yuan.” Lenora memainkan tangannya, dia terlihat sedang berpikir. Wajah anggunnya terlihat berubah seperti seorang yang sedang mempermainkan takdir. “Kalau kau mau memberinya identitas lain, dia bisa menjadi pemilik kristal hitam.” Mendengar hal itu, mata Yoru menyipit menatap lurus ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   237. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (1)

    Yoru melihat dirinya sendiri, dirinya saat masih anak-anak, lebih tepatnya sosok Nacht saat masih anak-anak. Dia masih begitu polos dengan dunia ini. Ada keinginan kecil dalam hatinya untuk memeluk Nacht kecil saat ini. Belum sempat tangannya menggapai anak itu tubuhnya berpindah. Saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan Yui, gadis yang begitu menarik perhatiannya. “Putri Yui,” gumam Yoru. Di saat yang sama, dari sudut pandangnya saat ini dia bisa melihat yang tidak pernah dia lihat selama ini. “Jadi selama ini Nacht juga melihat Yui,” batin Yoru. Selama ini hanya dia saja yang mengira tertarik dengan Yui. Yoru baru menyadari Nacht tertarik karena dia adalah pemilik kristal tanpa warna. “Kau sudah melihatnya?” Yoru terkejut dengan kemunculan Lenora yang tiba-tiba. “Apa maksudmu?” tanya Yoru dan wanita dengan gaun dan jubah bulu binatang itu hanya menyeringai. Yoru kembali berpindah tempat, tempat itu begitu sunyi. Hanya ada kegelapan tak berujung. Lalu suara-suara terdengar.

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   236. Benih Kebangkitan

    Suasana di bawah Pohon Kehidupan terasa mencekam. Dua makhluk yang tidak pernah berada di dunia atas muncul. Naga hitam yang terlihat bengis dengan sisik kemilau berwarna hitam pekat. Matanya merah seakan bisa menelan semua elf yang ada dihadapannya. Satu lagi seekor harimau hitam besar dengan loreng putih dan mata merah menyala. Keduanya berada di belakang pria itu, pria yang baru saja bangkit kembali setelah terbakar dan berubah menjadi abu.“Aku? Kau bertanya siapa aku?” ucap pria itu mengulangi pertanyaan Raja Arlen seakan memastikan dirinya tidak salah.“Ya, siapa Anda?” Raja Arlen mundur satu langkah setelah kemunculan dua makhluk yang begitu menakutkan itu, Sangat jelas jika keduanya merupakan makhluk milih anak pembawa petaka atau Raja kegelapan yang pernah mengamuk waktu itu.Pria itu mengamati kedua tangannya, alisnya berkerut, dia kemudian meletakkan tangan di wajahnya seakan memeriksa wajahnya. “Apa kalian memiliki cermin?” tanyanya.Raja Arlen memberikan cermin yang terbua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   235. Kehidupan Kembali

    Di Ergions, Raja Arlen meletakkan Penjara Daun di Pohon Kehidupan. Udara berembus dingin, membawa aroma tanah dan getah pohon yang khas.“Moura, kau harus memastikan daun ini tidak pernah gugur,” pesan Raja Arlen, suaranya berat, diiringi desiran angin yang berbisik di antara dedaunan Pohon Kehidupan yang menjulang tinggi.Moura, dengan kekuatan jiwa pohon yang mengalir dalam dirinya, mengangkat daun itu hingga ke ranting tertinggi. Namun, saat daun itu menyentuh ranting, seolah-olah disentuh api neraka, daun tersebut terbakar dengan cepat. Api itu menari-nari seperti ular ganas, melahap daun tersebut dalam sekejap mata.Raja Arlen dan Moura tersentak kaget. Mereka berusaha memadamkan api, namun sia-sia. Hanya abu yang tersisa di tangan Moura, abu yang dingin dan terasa seperti debu waktu.“Yang Mulia, bagaimana ini?” tanya Moura, suaranya bergetar, seperti dedaunan yang diterpa angin ribut.“Aku tidak tahu, Moura,” balas Raja Arlen, matanya menyipit, gelap seperti langit sebelum bada

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   234. Hati yang Gelisah

    Rafael, Xavier, dan Razen meninggalkan kamar Yuan, langkah kaki mereka senyap di lorong. Mereka tak ingin mengganggu Yuasa yang sedang fokus memulihkan Yuan. Lixue dan Eirlys turut serta begitu pula dengan Yui yang memilih mengikuti Eirlys. Di dalam kamar, hanya Yuasa yang tersisa di sisi Yuan, sementara Rosaline menunggu dengan sabar di luar, sesekali melirik ke dalam.“Bukankah aneh jika Paman jatuh cinta pada Yui? Apa dia terkena mantra?” bisik Yuan, suaranya lemah, namun penuh kecurigaan.Yuasa menatap Yuan, alisnya terangkat sebelah. Tangannya yang lembut dan terampil masih bekerja, mengatur aliran energi untuk menstabilkan peredaran darah Yuan dan meredakan rasa sakitnya. Dia berdecak pelan mendengar ucapan Yuan. Adiknya yang satu ini memang sedikit kurang peka soal cinta. “Menurutmu, bagaimana dengan Eirlys?” tanya Yuasa, menguji Yuan.“Dia cantik, aku suka,” jawab Yuan polos, senyum merekah di wajahnya, tak mampu menyembunyikan perasaannya. Rona merah muda menghiasi pipinya, s

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   233. Dua Kristal (3)

    “Tenang, Paman, itu tidak melukai Yui,” ucap Yuasa. Dia tahu dari raut wajah Rafael yang terlihat cemas.Angin itu seakan menarik elemen air, bukan hanya angin, kini Yui berada di dalam pusaran angin dan air secara bersamaan dan dalam waktu singkat keduanya seakan menguap menjadi kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh ruangan dipenuhi kabut. Lalu cahaya mulai terlihat, api yang begitu besar menyala. Sepasang sayap api berada di punggung Yui, mata hitam Yui berubah menjadi jingga, kilatannya terlihat menyala bagai api. Di saat yang bersamaan tubuh Yuan terangkat oleh kekuatan yang begitu besar.Rafael tiba-tiba merasakan dorongan luar biasa hingga aliran kekuatan yang dihisap Yuan terputus dengan sendirinya. Mereka bertiga terdorong hingga jatuh ke lantai.Yuan membuka matanya perlahan, mata itu tidak terlihat memiliki kesadaran. Mata perak Yuan kini berkilat seperti Yui, dalam lingkaran api yang sangat kuat tubuh Yuan terbakar.“Yuan!” teriak mereka semua.Yuasa p

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   232. Dua Kristal (2)

    “Yui!” teriak Rafael, dia terlihat menarik tangannya, “Panggil Xavier atau Razen, siapa pun yang bisa menolong. Yuan menyerap kekuatanku!” Rafael berusaha menahan dirinya, menarik aliran kekuatan yang dia berikan. Namun, semakin dia menarik diri, dia seperti terus terhisap dalam lumpur yang semakin dalam.“Paman!” seru Yui, dia mencoba sekali lagi menggunakan kekuatannya. Nihil, tidak ada lingkaran sihir yang keluar. “Kenapa? Kenapa begini?”Eirlys yang juga panik berusaha mengendalikan diri, dia harus berpikir jernih dengan kondisi saat ini. “Biar aku yang memanggil bantuan,” usul Eirlys segera keluar dari kamar tersebut, berlari ke kamar kakaknya, Lixue.Rafael semakin melemah, dia tidak mengerti kenapa Yuan justru berbalik menyerap kekuatannya. Tubuhnya mulai kehilangan setengah dari energinya dan masih belum bisa memutuskan aliran energi tersebut.“Serangan balik, seharusnya aku dan Yuan yang melakukan mengorbanan, karena hanya aku sendiri, kekuatanku tidak kembali dan Yuan mengala

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status