“Gak enak banget ya jadi Haura!” ucap Tiar setelah kembali dari dapur dengan membawa beberapa potong roti untuk kedua temannya.Sembari mencomot sepotong roti dari piring Tiar, Tania mengangguk setuju. “Untung masih ada mas Yuda yang sayang banget sama dia,” “Ya karena itu, aku selalu ngajak kalian buat main sama dia,” celetuk Hanny menatap kedua temannya secara bergantian.“Dia gadis yang ceria,” imbuhnya menatap kosong ke arah depan, “ Dan dia, adalah gadis yang pintar menyembunyikan luka.” Tanpa sadar setetes air berhasil membasahi pipinya, Tania yang sadar akan hal itu, segera mendekat lantas mendekap tubuh Hanny dengan kuat.“Gue jadi penasaran deh, siapa sih sebenarnya ibunya itu? Nggak punya hati banget!” gerutu Tiar sedikit emosiTania mengedikan bahu, “Udah ninggalin anak di panti asuhan, selingkuh lagi.” “Kok lo bisa tau kalau ibunya Haura selingkuh?” Tiar menoleh ke arah Tania, membuat gadis itu cengo seketika.“Hah,”Tiar berdecak kesal, kini tatapannya lurus ke arah Tan
Read more