"You not okay?" tanya Tania sesaat setelah berhasil menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dan kini wanita itu tengah menatap lekat wajah Hanny, yang berada tepat di sampingnya. Pikiran Hanny, yang awalnya tengah berkelana jauh, sontak terlonjak kecil. Lantas dengan cepat ia mengusap bercak air yang menggumpal di kelopak matanya, baru setelah itu menoleh sembari menggeleng singkat."No, I am okay!" jawab wanita itu mantap, tetapi terlihat jelas wajahnya penuh dengan kesedihan. Mata bulatnya bahkan sudah memerah, karena menahan tangis.Tania, yang tidak tega, langsung melepas earphone yang semula wanita itu kenakan, kemudian dengan lembut ia menarik tubuh Hanny untuk masuk ke dalam dekapannya, dan benar saja, di dalam dekapan tubuh kecil itu, Hanny langsung menangis sejadi-jadinya. Berusaha meluapkan semua rasa sakit, setelah mendengar percakapan sang suami yang tengah bermesraan dengan wanita lain di seberang sana.“Aku bohong, Tan. Aku bohong, jika aku bilang aku baik-baja! Aku han
Baca selengkapnya