Kini matahari tak lagi malu-malu untuk menunjulan jati dirinya, begitu pula dengan keluarga kecil yang kini tengah menikmati sarapan pagi bersama-sama. Keadaan hening, tidak ada yang membuka suara, semua memilih diam, dan menyantap makanan masing-masing.Hingga Federic yang lebih dulu bersuara, pria paruh baya itu berdehem, membuat anak serta menantunya menatap ke arahnya saat itu juga.“Rak, gimanana perusahaan yang kamu kelola?” Netra Federic menatap lurus ke arah Raka, yang berada di sisi kirinya.“Semua lancar, Pa.” Raka menjawab seadanya, sedangkan Hanny lebih memilih untuk segera menghabiskan sarapannya pagi ini. “Hanny, izin keluar setwlah ini,” celeruk Hanny, setelah berhasil mengahbiskan sepiring sarapan dan meminum vitamin ibu hamilnya.“Mau kemana? Aku anterin kamu, ya?” tawar Raka cepat. Tak ingin membuat istrinya itu kembali kecewa.“Nggak usah!” tolak Hanny cepat, “Aku mau pergi sama Tania,” imbuhnya, lantas menatap Federic penuh harap.“Kenapa nggak sama Raka?” Pria pa
Last Updated : 2024-01-29 Read more