Tepat saat bel berbunyi, keempat orang dewasa itu, sudah sampai di sebuah playgroup yang berada di pusat kota. Yuda berjalan lebih dulu, diikuti ketiga orang dewasa lainnya. “Gak sabar mau ketemu Haura,” celetuk Tania sembari menampilkan wajah penuh kebahagiaan. Membuat ketiga orang lainnya, reflek menoleh, dan menatap ke arahnya. “Tapi Haura nya enggak, dia sawan kalau lihat muka lo!” balas Tiar, yang langsung tertawa puas, apalagi saat melihat raut masam yang langsung Tania tampilkan.“Iya nggak, Yud?” imbuh pria itu meminta dukungan pada Yuda. Yuda sendiri hanya terkekeh, tak berniat meladeni kegaduhan yang orang itu perbuat.“Ish, Tiar. Lo bisa nggak sih diem aja! Gak usah ngomong sama gue!” Tania berdecak malas, bahkan gadis itu sampai menghentak-hentakkan kakinya ke ubin yang dingin. Tak peduli, pada tatapan aneh yang orang lain lemparkan untuknya.“Tania, udah! Malu ih … diliatin anak-anak tuh!” bisik Hanny, mencoba menenangkan.“Tapi Tiar yang mulai, Hanny!” protes Tania tak
Read more