Di dalam rumah, Ayrin duduk sendirian di ruang tamu, terdiam dalam ketenangan yang hanya ditemani oleh suara gemercik hujan di luar. Sejak malam itu, dia sengaja menciptakan jarak antara dirinya dan Reygan.Baginya, menjaga jarak adalah langkah yang tepat, seolah-olah menyadari betapa berbahayanya terlalu dekat dengan pria itu. Namun, jarak itu tiba-tiba lenyap dalam sekejap ketika malam itu tiba.Saat langit di luar jendela bergemuruh dengan petir, Ayrin mendengar suara pecahan kaca dari kamar Reygan. Dia menoleh ke arah pintu kamar dengan kegelisahan yang tak terbendung. Apa yang terjadi? Apakah Reygan baik-baik saja? Tanpa ragu, dia bergegas pergi, hatinya berdebar keras di dadanya.Sesampainya di sana, Ayrin mendapati pintu kamar Reygan terbuka lebar, memperlihatkan cahaya samar dari dalam. Dengan langkah cepat,
Read more