Reygan mengusap lembut punggung Ayrin, menghirup wangi tubuh istrinya. “Saya pergi dulu, ya. Kalau ada apa-apa jangan lupa—”“Iya, Mas. Aku akan hubungi kamu setiap menit kalau perlu,” potong Ayrin dengan jemu karena Reygan terus mengatakan hal yang sama sejak tadi.Reygan sudah benar-benar berubah setelah mengetahui Ayrin hamil, terus memanjakan istrinya dengan penuh perhatian. Hampir semuanya dilarang. Apa-apa tidak boleh dikerjakan sendiri. Tetapi gadis itu berusaha untuk tidak memprotesnya. Dia menerima saja semua perlakuan suaminya, meskipun kadang ada kalanya dia merasa perlakuannya terlalu berlebihan. “Mulai sekarang sudah ada Bi Tin, Mbok Jum, dan Sari, yang akan membantu kamu mengerjakan semuanya. Jadi, kamu nggak boleh capek. Kalau kamu butuh sesuatu kamu bis
Read more