All Chapters of Pernikahan Paksa Pengantin Bayangan: Chapter 41 - Chapter 50

172 Chapters

BAB 41 Kembalilah pada keluargamu

Setelah pengakuan Ayrin malam itu, Reygan merasa seluruh dunianya hancur. Dia ingin mempercayai kata-kata istrinya. Tetapi rasanya begitu sulit. Setiap kali membuka mata, dia membayangkan istrinya sedang bercumbu dengan Rayden. “Permisi, Pak.” Reygan memijat pelipisnya, lalu menatap ke arah Lia- sekretarisnya, yang sedang berdiri tegang di ambang pintu. “Ada apa lagi, Lia? Bukannya saya bilang saya tidak mau diganggu untuk sementara waktu,” sahut Reygan kesal.“Maaf, Pak. Tapi ada seseorang yang memaksa ingin menemui Bapak. Katanya dia mau membicarakan sesuatu yang penting.”“Suruh dia pergi. Saya sedang tidak mau bertemu dengan siapa pun.” Reygan menekankan seluruh kata-katanya.
Read more

BAB 42 Wanita Ular

“Apa maksud kamu, Rey?”Reygan menghela napas panjang, dijatuhkan tubuhnya di atas sofa. “Daisha menemuiku, Ra. Dia sudah tahu semuanya!”“Bagaimana dia bisa tahu?”Reygan mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh. “Mudah bagi dia untuk mendapatkan informasi. Apalagi aku nggak bisa membungkam semua mulut karyawanku yang melihat kamu di sini.”“Jadi, kamu nyalahin aku?” Reygan tidak menjawab. Dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela, Dia mulai membuka suara. Bayangan tentang pertemuannya dengan Daisha beberapa hari setelah bulan madunya selesai kembali memenuhi pikirannya. Kakak iparnya itu tiba-tiba muncul dan masuk ke dalam mobilnya saat dirinya ingin pulang
Read more

BAB 43 Pria Dungu

Ayrin menunggu dan terus menunggu. Tetapi pintu maaf dari suaminya seolah sudah tertutup untuknya. Tidak ada hari yang dia lewati tanpa menangis, terlebih setelah malam pengakuannya. Sikap Reygan benar-benar berubah. Dia tampak jijik dan muak saat berada di dekatnya. “Apa kamu pernah membayangkan dia saat kita sedang bercinta?” tanya Reygan pada malam berikutnya. “Pertanyaan macam apa itu, Mas?” Tentu saja Ayrin marah dan kesal. Dia tidak menyangka suaminya tega melukai hatinya seperti itu. “Jawab saja pertanyaan saya!” “Apa masih perlu dijawab?” “Jawablah dengan jujur!” Ditahannya semua kekesalannya saat melihat kilatan amarah di mat
Read more

BAB 44 Pukulan Telak

Ayrin merasa tidak percaya ketika menemukan dirinya hamil. Dia baru sadar setelah satu bulan lebih tidak mendapat haid, dan awalnya, ia mengira itu hanyalah efek dari stress yang terus menerus dialaminya. Namun, ketika tes urin menunjukkan hasil positif, perasaan campur aduk antara haru dan bahagia menyelimuti hatinya.Segera setelah mengetahui hasilnya, Ayrin memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri lebih lanjut dan memastikan kehamilannya. “Selamat, Bu. Anda sedang hamil. Sekitar lima minggu,” ucap Dokter Rani dengan senyuman lembutnya.“Mengapa saya tidak menyadarinya, Dok?” tanya Ayrin pada Dokter Rani yang memeriksanya. “Saya tidak merasakan apa-apa, tidak ada pusing, tidak ada mual…”Dokter Rani
Read more

BAB 45 Api Kemarahan

“Jangan pernah dekati istri saya lagi. Sekali lagi Mas menyentuhnya… saya tidak akan tinggal diam,” kata Reygan sebelum menerjang tubuh Rayden sampai pria itu terhuyung ke belakang.Kobaran api kemarahan dalam diri Rayden meledak begitu besarnya. Enak sekali bocah dungu ini bicara! Setelah dia puas menjajah kebun miliknya, dia tidak terima jika kebunnya sendiri disinggahi orang. Memang berengsek!Kekuatan untuk menghajar adiknya itu menjadi bertambah berkali-kali lipat. Dengan gesit dia bangkit dan menerjang adiknya hingga tersungkur. Belum puas, Rayden mencengkeram kerah Reygan lalu menghajar wajahnya dengan membabi buta. Tanpa ampun. Tanpa rasa bersalah. Rayden baru berhenti ketika Ayrin memegang tangannya dengan berlinang air mata. Tatapan itu seolah mengatakan sudah cukup, Mas! jangan sakiti lagi suamiku.“Jangan… jangan,” kata Ayrin dengan tertatih. Hanya itu suara yang mampu keluar dari mulutnya. Air matanya semakin deras ketika melihat wajah suaminya yang sudah babak-belur. R
Read more

BAB 46 Hanya Ada Luka

“Jangan sentuh saya dengan tangan kotormu itu!” seru Reygan sambil menahan rasa sakit di wajahnya.  Reygan bisa melihat kesakitan di mata istrinya. Rasanya dia juga tak tahan, ingin memeluknya, mengusap air matanya. Tetapi membayangkan tubuh Ayrin dalam pelukan kakaknya, selalu membangkitkan rasa jijik di hatinya. Apalagi saat mata mereka saling memandang tadi. Dia merasa muak. Padahal apa yang dilakukannya pun tidak jauh berbeda. Kalau istrinya tahu dia berselingkuh dengan Veranda, mungkin gadis itu akan lebih muak padanya. Namun, mengenyahkan bayangan kotor tentang istrinya tidak semudah itu. “Tolonglah, Mas. Izinkan aku mengobati lukamu,” pinta Ayrin dengan air mata berlinang.  “Temui saja mantan kekasihmu itu!” sahut Reygan ketus. Dia berusaha bangkit d
Read more

BAB 47 Buah Hati

Kalau ada rasa bahagia, inilah bahagia yang paling indah yang pernah dirasakan Ayrin. Buah cintanya sudah tumbuh dalam rahimnya dan Reygan telah kembali. Semuanya terasa lengkap sekarang. Rasanya Ayrin sudah tidak sabar, ingin membagikan berita bahagia itu kepada suaminya.“Ada yang mau aku bicarakan, Mas.”“Ada sesuatu yang harus kamu tahu, Rin.”Mereka mengucapkan kata-kata itu hampir bersamaan. Ayrin melonggarkan pelukannya, lalu mendongak ke arah suaminya.“Mas tadi bilang apa?”“Kamu duluan saja yang bicara,”  sergah Reygan dengan cepat yang tiba-tiba merasa gugup.Ayrin m
Read more

BAB 48 Hormon Kehamilan

“Sayang, kamu lihat jam tangan yang kemarin ada di atas nakas nggak?” tanya Reygan sambil menoleh ke arah istrinya yang sedang membaca buku.“Sebentar, aku ambil dulu, Mas,” balas Ayrin sambil meletakkan bukunya.“Eh, nggak usah gerak. Kamu kasih tahu saja jam tangannya ada dimana.”“Ada di rak nomor empat, di samping lemari,” sahut Ayrin dengan sabar. Selama beberapa saat menunggu, Reygan masih belum juga muncul.  “Gimana? Ketemu nggak?” tanya Ayrin dengan lembut.Dengan polosnya Reygan menggeleng. Ayrin menatapnya dengan gemas. Dia menghampiri suaminya dan dalam sekejap jam tangan itu sudah berada di ta
Read more

BAB 49 Hormon Kehamilan 2

Reygan mengusap lembut punggung Ayrin, menghirup wangi tubuh istrinya. “Saya pergi dulu, ya. Kalau ada apa-apa jangan lupa—”“Iya, Mas. Aku akan hubungi kamu setiap menit kalau perlu,” potong Ayrin dengan jemu karena Reygan terus mengatakan hal yang sama sejak tadi.Reygan sudah benar-benar berubah setelah mengetahui Ayrin hamil, terus memanjakan istrinya dengan penuh perhatian.  Hampir semuanya dilarang. Apa-apa tidak boleh dikerjakan sendiri. Tetapi gadis itu berusaha untuk tidak memprotesnya. Dia menerima saja semua perlakuan suaminya, meskipun kadang ada kalanya dia merasa perlakuannya terlalu berlebihan. “Mulai sekarang sudah ada Bi Tin, Mbok Jum, dan Sari, yang akan membantu kamu mengerjakan semuanya. Jadi, kamu nggak boleh capek. Kalau kamu butuh sesuatu kamu bis
Read more

BAB 50 Gugur Sebelum berbunga

Dingin dan hening. Itulah yang menggantikan suasana hangat dan tenang di kamar Ayrin ketika Rayden, kakak ipar Ayrin, tiba-tiba muncul dengan ekspresi cemas yang begitu mencolok. “Mas Ray…!” seru Ayrin dengan mata membelalak, mencoba memahami kehadiran Rayden di situ.“Ada apa, Mas? Kenapa masuk lewat sini?”Rayden tidak menjawab. Sebaliknya, dia menarik tubuh Ayrin dan mendekapnya dengan erat. “Kamu baik-baik saja, Rin?” tanyanya dengan cemas yang terasa menyentuh hati.Ayrin, semakin bingung, mencoba memahami reaksi Rayden. "Mas Ray, kenapa sih? Memangnya apa yang terjadi?" desaknya, kebingungannya semakin bertambah. Ia belum pernah melihat Rayden sedemikian paniknya.“Saya
Read more
PREV
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status