Pagi itu, Ayrin terbangun dengan suara pintu kamar yang diketuk pelan oleh Reygan. "Selamat pagi, Sayang," sapanya dengan lembut.Ayrin masih setengah sadar, matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya pagi yang masuk ke dalam kamar. Dia tercengang ketika melihat suaminya berdiri tegak di sisi ranjang, membawa nampan sarapan pagi.Wajah Reygan berseri-seri, senyumnya begitu hangat, dan matanya bersorot bahagia. Penampilannya yang rapi dan wangi menambah daya tarik dan ketampanannya.“Ayo bangun,” ajak Reygan lembut. “Saya sudah menyiapkan sarapan spesial untuk kamu.”Ayrin mengernyitkan dahinya, mencoba mengingat hari spesial apa yang membuat sikap suaminya menjadi bertambah romantis seperti ini.
Terakhir Diperbarui : 2024-01-21 Baca selengkapnya