Reygan menghela napas panjang ketika mendengar amarah Veranda. Entah darimana kekasihnya itu tahu rencana bulan madunya bersama Ayrin. Wanita itu terus uring-uringan saat masuk ke kantornya.“Disaat aku baru aja kasih tahu tentang kehamilanku, kamu malah mau pergi bulan madu bersama istrimu?” teriak Veranda sengit. “Kamu keterlaluan, Rey!” “Kenapa kamu harus datang kesini sih? Bagaimana kalau ada yang melihat dan mendengar teriakanmu itu?” dengan cepat Reygan menutup pintu dan menurunkan tirai ruangannya dengan kesal. “Ini kantor, Ra. Bukan hutan.”Kemarahan Veranda semakin menjadi-jadi. “Biar saja… biar semua orang tahu hubungan kita. Aku nggak peduli!”Reygan mengusap kasar wajahnya. Dia menatap Veranda lekat, mencoba untuk sabar. “Jangan marah-marah seperti ini, Ra. Kasihan anakmu.”“Ini anakmu juga, Rey!” bentak Veranda dengan suara meninggi. Takut ada yang mendengar, Reygan menangkup kepala kekasihnya dan membawanya ke dadanya.“Tenanglah, Ra. Aku cuma pergi bulan madu kok, buk
Read more