"Aku ingin makan siang buatan Kamu, anterin ke kantor. Sudah lama Aku tidak makan dan merindukannya," ujar Alsen dalam telepon pada Kiandra. "Aku hina dan memuakkan, apakah Kamu tidak jijik dengan masakanku, tidak keberatan memakan makanan yang dibuat oleh manusia sampah?" jawab Kiandra ketus dan sengaja merendahkan dirinya untuk memancing Alsen. "Ki ... bisakah Kita tidak membahas itu lagi? Aku sudah tahu segalanya, dan Kamu cuma istriku bukan orang seperti yang Kamu katakan," ujar Alsen tak mau bertengkar. Kiandra mendengus kasar, lalu terkekeh lantaran tak percaya ucapan suaminya. "Kamu manis setelah puas menghinaku, puas merendahkan, mempertanyakan kehormatanku, atau bahkan mengatakan janin dalam kandunganku anak haram?!" Kiandra berkata dengan nada datar, walau perasaannya berbanding terbalik. Sebenarnya Dia juga tak mengerti dengan apa yang harus dilakukannya, Dia benci Alsen, Benci hidup dalam ketidakberdayaan dan juga ancaman. Namun di
Last Updated : 2024-02-02 Read more